Professional Documents
Culture Documents
Pada
praktikum
ini
tentang
pengujian
Deksametason
adalah
glukokortikoid
imunosupresan
dan
anti-inflamasi.
efek
toksik
sintetik
dari
deksametason,
dengan
Sebagai
aktivitas
imunosupresan,
akumulasi
sel
yang
mengalami
inflamasi,
termasuk
keracunan atau toksisitas isoniazid adalah diantaranya kejang-kejang, ataupun lemas. Hal
tersebut menandakan bahwa dosis 1 yaitu 50 mg belum menimbulkan efek toksik terhadap
hewan percobaan. Hal yang sama juga terjadi pada dosis uji lainya yaitu 100 mg, 150 mg,
200 mg, dan 250 mg. Diman untuk semua dosis tersebut tidak menimbulkan gejala toksisitas
ataupun kematian. Keadaan tersebut disebabkan karena walaupun deksametason diberikan
dalam dosis besar tidak menimbulkan efek toksik yang berat atau akut. Hanya jika digunakan
dalam jangka panjang aterutama pada dosi besar supresiaktis kelenjar hipotalamusadenokortikal dapat mengarah pada ketergantungan psikologis. Dosis toksik deksametason
terhadap hewan percobaan adalah sebagai berikut, Toksisitas akut: LD50 oral-tikus >
3000 mg/kg. LD50 subkutan-kelinci 7,2 mg/kg BB; LD50 subkutan-tikus 14
mg/kg BB; LD50 intraperitonial-tikus 54 mg/kg BB; LD50 intraperitonialmencit 410 mg/kg BB.
Mekanisme kerja deksametason dengan inhibisi pelepasan asam arachidonat,
modulasi substansi yang berasal dari metabolisme asam arachidonat, dan pengurangan
jumlah 5-HT. Deksametason mempunyai efek antiemetik, diduga melalui mekanisme
menghambat pelepasan prostaglandin secara sentral sehingga terjadi penurunan kadar 5-HT
di sistem saraf pusat, menghambat pelepasan serotonin di saluran cerna sehingga tidak terjadi
ikatan antara serotonin dengan reseptor 5-HT, pelepasan endorphin, dan anti inflamasi yang
kuat di daerah pembedahan dan diduga glukokortikoid mempunyai efek yang bervariasi pada
susunan saraf pusat dan akan mempengaruhi regulasi dari neurotransmitter, densitas reseptor,
transduksi sinyal dan konfigurasi neuron.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dan uraian pembahasan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa, pada uji toksisitas deksametason dengan dosis 50 mg,
tidak menimbulkan gejala toksisitas ataupun kematian, sehingga pada
dosis tersebut belum mencapai dosis toksik. Deksametason adalah
glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan anti-inflamasi.
Sebagai imunosupresan, deksametason bekerja dengan menurunkan
respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsangan.
Daftar Pustaka
Anief, Moh. (1995). Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Yogyakarta : Gadjah Mada
University
Ernst Mutschler. (1986). Dinamika Obat ; Farmakologi dan Toksikologi. Bandung : ITB
Gunawan, G dan Sulistia. (1995). Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Jakarta: FK-UI
Katzung, Bertram G. (1989). Farmakologi Dasar dan Klinik, Salemba Medika, Jakarta.
Setiawati, A. dan F.D. Suyatna. (1995). Pengantar Farmakologi Dalam Farmakologi dan
Terapi. Edisi IV. Editor: Sulistia G.G. Jakarta: Gaya Baru