Professional Documents
Culture Documents
LBM 3
STEP 1
Hiperdens :
-
Kaku kuduk
-
STEP 2
1. Bagaimana vaskularisasi dari otak ?
2. Bagaimana patofisiologi dari kasus di skenario ?
3. Apa hubungan migrain dengan keluhan ?
4. Mengapa pasien mengeluh nyeri kepala hebat dan muntah ?
5. Apa hubungan TTV dengan gejala yang ditimbulkan ?
6. Mengapa pada pasien didapakan kaku kuduk ?
7. Bagaimana alur penegakan diagnosis ?
8. Bagaimanakan penatalaksanaan kasus diskenario ?
9. Apa differential diagnosis dan diagnosis kasus diskenario ?
10.
Apa etiologi kasus diskenario ?
11.
Mengapa didapatkan gambaran hiperdens para spatium
subarachnoid ?
12.
Apa derajat dari kasus diskenario berdasarkan hunt and hess ?
STEP 3
1. Bagaimana vaskularisasi dari otak ?
Jawab :
Arteri
- A. Carotis interna yang berasal dari bifurcatio a. Carotis communis.
Ada pelebaran (sinus caroticus, peka terhadap perbuhan o2 dan
co2). Punya banyak cabang : a. Ophtalmica berjalan bersama n.
Opticus, a. Communicans posterior akan menyambung dari a.
Cerebri posterior, a. Coroidea akan mendarahi daerah ventrikulus.
tabula interna).
A.vertebralis
Mereka akan membentuk
sirkulasi
wilisi
terletak
di
fossa
dextra
dan
karena
adanya
mediator
Sinus cranialis dan vena afferen (sinus venosus dan vena vena yang
para
spatium
subarachnoid ?
11.
Sebutkan klasifikasi stroke ?
12.
Apa derajat dari kasus diskenario berdasarkan hunt and hess ?
13.
Bagaimanakan penatalaksanaan kasus diskenario ?
STEP 4
Non trauma
Trauma
Ruptur
aneurisma
SAH
Stres
respon
Inflamatori
respon
Disfungsi
endotel
HR naik
neurovaskulari
sasi
Serotoni
n
Reperfusi
injury
Naik vasodilatasi,
turun
vasokonstriksi
As laktat turun
Koagulasi
naik,
fibrinolisis
Iskemi cerebral
delay
Cerebral
infark
STEP 7
Otak diperdarahi oleh dua arteri carotis interna dan dua arteri
vertebralis. Keempat arteri terletak di dalam ruang
subarakhnoid, dan cabang-cabangnya beranastomosis pada
permukaan inferior otak untuk membentuk circulus willisi.
Arteri Carotis Interna
Arteri carotis interna dimulai pada bifurcatio arteri carotis
communis (Gambar 17-1). Di sini biasanya terdapat dilatasi
setempat yang disebut sinus caroticus. Arteri ini berjalan
naik melalui leher dan menembus basis cranii melalui canalis
caroticus os temporale. Selanjutnya, arteria berjalan secara
horizontal ke depan melalui sinus cavernosus dan muncul
pada sisi medial processus clinoideus anterior dengan
menembus duramater. Arteri tersebut lalu masuk ke dalam
ruang subarakhnoid dengan cara menembus
arachnoideamater dan berbelok ke posterior menuju ujung
medial sulcus lateralis cerebri. Di sini, arteria carotis interna
terbagi dua menjadi arteri cerebri anterior dan arteri cerebri
media (Gambar 17-1 dan 17-2).
Cabang-Cabang Pars Cerebralis
1. Arteri Ophthalmica berasal dari arteri carotis interna
ketika muncul dari sinus cavernosus (Gambar 17-1). Arteri
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
Pada pinggri atas pons, arteria ini bercabang menjadi dua arteria
cerebri posterior
Cabang-cabang
1. Arteria Pontis adalah pembuluh-pembuluh kecil yang masuk
ke dalam substansi pons (Gambar 17-2, 17-13, dan 17-14).
2. Arteria Labyrinthi merupakan arteria yang panjang serta
sempit yang menyertai nervus vestibulocochlearis masuk ke
dalam meatus acusticus internus dan memperdarahi telinga
dalam. Arteria ini sering berasal dari cabang arteria anterior
cerebelli.
3. Arteria Inferior anterior Cerbelli berjalan ke arah posterior
dan lateral untuk memperdarahi bagian anterior dan inferior
cerebellum (Gambar 17-2, 17-13, dan 17-14). Beberapa
cabang berjalan ke pons dan bagian atas medulla oblongata.
4. Arteria superior cerebelli berasaldi dekat bagian terminal
arteria basilaris (Gambar 17-2, dan 17-11 sampai dengan 1714). Arteria ini berkelok-kelok di sekitar pedunculus cerebri dan
memperdarahi permukaan superior cerebellum. Arteria
superior cerebelli juga menyuplai pons, glandula pinealis, dan
velum medullare superior.
5. Arteria cerebri posterior melengkung ke arah lateral dan
belakang di sekeliling mesencephalon, kemudian bergabung
dengan ramus communicans posterior arteri carotis interna
(Gambar 17-1, 17-2, dan 17-11 sampai 17-14). Cabangcabang kortikal menyuplai permukaaan inferolateral dan
media lobus temporalis serta permukaan lateral dan medial
lobus occipitalis (Gambar 17-3). Jadi, arteria cerebri posterior
memperdarahi korteks visual. Cabang-cabang sentral
menembus substansia otak dan memperdarahi bagian-bagian
talamus dan nucleus lentiformis, serta mesencephalon,
glandula pinealis, dan corpus genitalicum mediale. Ramus
choroideus masuk ke dalam cornu inferior ventriculi lateralis
serta memperdarahi plexus choroideus ventriculi tertii.
2. Apa hubunganriwayat migrain dengan keluhan ?
Dikenal dua teori mengenai patofisiologi migrain, yaitu teori vasogenik dan
neurogenik. Dalam teori vasogenik dihipotesiskan bahwa adanya gejala
prodormal atau aura disebabkan vasokonstriksi intrakranial dan nyeri kepala
disebabkan oleh vasodilatasi reaktif. Dalam teori neurogenik, migrain
dihipotesiskan merupakan akibat dari disfungsi neuronal karena oligemia
(Nissan & Diamond, 2005). Oligemia adalah penurunan aliran darah tanpa
kerusakan jaringan akut, yang terjadi pada shock, migrain dan stroke
penumbra (Christopher et al., 2004). Hubungan antara migrain dan stroke
iskemik
masih
terus
diteliti
dan
hubungan
kausal
keduanya
masih
dikarenakan
hipoperfusi
dan/atau
vasospasme
serta
kebocoran
plasma
juga
produksi
neuropeptida
seperti
When an aneurysm ruptures, blood extravasates under arterial pressure into the
subarachnoid space and quickly spreads through the cerebrospinal fluid around the
brain and spinal cord. Blood released under high pressure may directly cause
damage to local tissues. Blood extravasation causes a global increase in intracranial
pressure (ICP). Meningeal irritation occurs.
Rupture of AVMs can result in both intracerebral hemorrhage and SAH. Currently,
no explanation can be provided for the observation that small AVMs (< 2.5 cm)
rupture more frequently than large AVMs (>5 cm).
emedicine.medscape.com/article/1164341-overview
TAHAP AWAL
Pada tahap ini, pembuluh darah baru saja pecah, dan darah baru
saja mengucur deras keluar dari dalam pembuluh darah. Apa
yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah ini, (1) bisa
karena tekanan darah yang terlalu tinggi sehingga
dinding pembuluh darah tidak bisa menahannya, atau (2)
karena aktifitas yang terlalu berat sehingga tekanan
darah di otak menjadi meningkata dan akhirnya dinding
pembuluh darah yang telah rapuh tidak bisa menahannya
dan (3) adalah kombinasi dari keduanya.
Gejala yang dirasakan oleh penderitanya hanyalah rasa pusing
biasa dan merasa kepalanya sangat berat saja dan kadang tidak
menimbulkan gejala sama sekali.
TAHAP SELANJUTNYA
Lama-kelamaan akhirnya darah yang mengisi otak ini semakin
banyak dan semakin banyak. Sebagai akibat dengan adanya
cairan baru di dalam kepala, maka volume cairan di dalam darah
secara langsung akan meningkat begitu pula tekanan di dalam
otak. Bagaimana gejala pada pasien? Pada tahap ini, pasien bisa
saja merasakan sakit kepala hebat, disertai muntah terus
menerus dan kepala serasa berputar.
TAHAP SELANJUTNYA
Akhirnya darah yang
masih saja mengalir itu
mulai menekan bagianbagian otak, dan gejala
yang ditimbulkan
tergantung dari tempat
perdarahan tersebut. Jika
yang tertekan oleh otak
adalah area motorik otak
kanan, maka pasien akan
menderita kelumpuhan
tangan dan kaki sebelah kiri, begitu pula sebaliknya, jika bagian
otak yang tertekan adalah area motorik otak kiri, maka pasien
akan menderita kelumpuhan tangan dan kaki sebelah kanan. Jika
perdarahan tersebut terjadi di dekat pusat kesadaran maka
pasien tersebut dapat mengalami penurunan kesadaran.
TAHAP SELANJUTNYA
Tahap yang paling akhir jika perdarahan tidak atau gagal
ditangani, maka darah akan semakin banyak dan akibatnya bisa
menekan pusat kesadaran dan pusat pernafasan sehingga
pasien mengalami henti nafas, dan jika ini terjadi, maka
kemungkinan terburuk adalah kematian bagi pasien tersebut.
rupturnya suatu aneurisma sakular. Dinding aneurisme sakular terdiri atas jaringan padat kaya kolagen yang
berasal dari tunika intima dan adventisia pembuluh asal. Tunika media biasanya berakhir mendadak di leher
aneurisma. Lumen aneurisma mungkin mengandung thrombus. Aneurisma dapat menekan struktur di dekatnya
dan menimbulkan gejala yang berkaitan dengan efek masa local. Rupturnya aneurisma sakular biasanya terjadi
di fundus yang berdidinding tipis. Bergantung pada lokasinya, rupture dapat menyebabkan perdarahan kedalam
ruang subaracnoid dan parenkim otak disekitarnya. Infark parenkim otak juga dapat terjadi pada kasus
perdarahan subaracnoid yang mungkin disebabkan akibat spasme arteri.
Malformasi arteriovena merupakan kelainan pembuluh darah congenital yang tersering di otak dan merupakan
tipe yang berkaitan dengan perdarahan yang secara klinis signifikan.Secara makroskopis malformasi arteriovena
tampak sebagai kumpulan pembuluh yang berkelok-kelok yang paling jelas terlihat selagi masih dipenuhi oleh
darah. Secara mikroskopis berupa pembuluh dengan caliber beragam tersusun acak dan mencakup arteri, vena,
serta bentuk transisi. Pembuluh darah ini dipisahkan oleh parenkim otak.
mempengaruhi pada sirkulasi darah ke otak menurun sehingga suplay oksigen berkurang
hipoksia jaringan menyebabkan odema cerebral Akibat dari haematoma diatas akan
menyebabkan distorsi pada otak isi otak terdorong ke arah yang berlawanan kenaikan
T.I.K (Tekanan Intra Kranial) mengenai bangunan nyeri.atau pun saraf cranial.
Hipertensi
Ketika tekanan darah sistemik meningkat, pembuluh serebral akan berkonstriksi.
Derajat konstriksi tergantung pada peningkatan tekanan darah. Bila tekanan darah
meningkat cukup tinggi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, akan
http://eprints.undip.ac.id/29186/3/Bab_2.pdf
8. Bagaimana patofisiologi dari kasus di skenario ?
http://www.kalbemed.com/Portals/6/05_199Penatalaksanaan
%20perdarahan%20subaraknoid.pdf
Penyebab terbanyak dari perdarahan subarakhnoid adalah ruptur
aneurisma intrakranial (75-80%). AVM mengambil porsi banyak 45% dari penyebab perdarahan subarakhnoid. Sisanya disebabkan
oleh trauma, vaskulitis, tumor, diseksi arteri serebral, pecahnya
arteri superfisial, gangguan pembekuan darah, trombosis dural
sinus.
Ilmu Bedah Saraf Satyanegara Edisi IV
10.
Mengapa
didapatkan
gambaran
subarachnoid ?
11.
hiperdens
para
spatium
http://eprints.undip.ac.id/29354/3/Bab_2.pdf
STROKE ISKEMIK
Patofisiologi
13.