Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Organisasi terdiri dari berbagai elemen yang salah satunya adalah sumber daya manusia.
Sedangkan sumber daya lainnya adalah bahan, mesin/peralatan, metoda/cara kerja dan modal.
Berkenaan dengan sumber daya organisasi perlu diingat bahwa semua itu tidaklah tersedia
secara berlimpah. Ada keterbatasan yang mengakibatkan pemanfaatannya harus dilakukan
secara cermat. Proses manajemen yang baik harus bisa memanfaatkan keterbatasan tersebut
demi tercapainya tujuan organisasi.
Sebagaimana elemen organisasi yang lain sumber daya manusia harus dikelola dengan
baik. Bahkan bisa dikatakan babwa pengelolaan organisasi pada dasarnya adalah proses
pengelolaan manusia. Semua organisasi apapun jenis, ukuran, fungsi ataupun tujuannya harus
beroperasi dengan dan melalui manusia. Dibandingkan dengan elemen-elemen yang lain
memang dapat dikatakan bahwa manusia adalah merupakan elemen yang paling dinamis dan
kompleks.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang di dapatkan dari latar belakang masalah diatas adalah bagaimana
penjelasan mengenai uraian jabatan dan persyaratan jabatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. URAIAN JABATAN
2.1. Pengantar
Tempat bekerja ini seringkali seeara lebih spesifik disebut sebagai jabatan. Seringkali
timbul kesalah pahaman tentang pengertian jabatan ini. Jabatan kadang-kadang diartikan sebagai
posisi atau pekerjaan, tanpa penjelasan lebih jauh. Untuk memperoleh keseragaman mengenai
pengertian istilah jabatan ini, Departemen Tenaga Kerja memberikan penjelasan singkat
mengenai arti dari beberapa istilah yang berkaitan dengan jabatan, sebagai berikut:
1. UNSUR
Ialah komponen yang paling kecil dari pekerjaan. Misalnya memutar, menggosok, menarik,
mengangkat, menekan dan sebagainya. .
2. TUGAS
Ialah sekumpulan dart beberapa UNSUR pekerjaan. Tugas merupakan kegiatan fisik atau mental
yang membentuk langkah-langkah wajar yang diperlukan dalam pelaksanaan kerja.
3. KEDUDUKAN (POSISI)
Ialah sekumpulan TUGAS yang diberikan kepada seorang pegawai atau pekerja, yakni seluruh
kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepada seorang pegawai atau pekerja. Jumlah
kedudukan di dalam suatu perusahaan atau instansi adalah sama dengan jumlah pegawai atau
pekerjanya.
4. PEKERJAAN
Ialah sekumpulan KEDUDUKAN (POSISI) yang memiliki persamaan kewajiban atau tugastugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, satu pekeIjaan dapat diduduki oleh satu orang,
atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.
5. JABATAN (JOB)
Ialah sekumpulan pekerjaan (Job) yang berisi tugas-tugas yang sama atau berhubungan satu
dengan yang lain, dan yang pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang juga sama meskipun tersebar di berbagai tempat.
Setelah jelas apa yang dimaksud dengan jabatan, belum berarti bahwa permasalahan
sudah selesai. Terbatasnya pengetahuan tentang jabatan-jabatan yang ada dalam perusahaan
seringkali terjadi karena tidak adanya keseragaman istilah (nama jabatan) dan juga karena selalu
terjadi perubahan-perubahan pada jabatan itu sendiri.
Sering dijumpai adanya jabatan yang sama untuk jabatan-jabatan yang mempunyai
tugas-tugas yang berbeda. Sebaliknya untuk tugas-tugas yang sama ada kalanya diberikan nama
jabatan yang berbeda pada perusahaan yang berbeda.
Untuk mengatasi hal ini, bisa dilakukan Analisa Jabatan. Suatu studi yang secara
sistematis dan teratur mengumpulkan semua informasi dan fakta yang berhubungan dengan
suatu jabatan
1.
2.
3.
4.
5. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya . Besarnya upah
dan lamanya jam bekerja
6. Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan
7. Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut
dan lain-lain
Informasi tersebut di atas bisa diperoleh dari beberapa sumber yaitu :
1. Pekerjaan itu sendiri dan buku catatan harian
2. Pekerja yang bersangkutan
3. Orang yang pernah melaksanakan pekerjaan itu
4. Atasan langsung dari pekerja yang bersangkutan
Analisa jabatan dilakukan terutama untuk menyelidiki fungsi, peranan dan tanggung
jawab sesuatu jabatan. Hasil Analisa Jabatan ini akan memberikan gambaran tentang tugas dan
tanggung jawab setiap pekerja. Pemakaian atau kegunaan Analisa Jabatan pada umumnya
digunakan untuk :
1. Kelembagaan (Organisasi Dan Perancang Jabatan )
a. Penyusunan organisasi baru
b. Penyempumaan organisasi yang sekarang
c. Peninjauan kembali alokasi tugas, wewenang dan tanggungjawab tiap jabatan
2. Kepegawaian
a. Rekrutmen seleksi/penempatan
b. Penilaian jabatan (Evaluasi jabatan)
c. Penyusunanjenjang karir (Career Planning)
d. Mutasi/promosi/rotasi (kaitannya erat dengan c)
e. Program pelatihan
3. Ketatalaksanaan
a. Tata laksana
b. Tata kerja/prosedur
Jadi sebenarnya yang dimanfaatkan dari suatu kegiatan analisis jabatan untuk hal atau kegiatankegiatan yang disebut dalam 1,2 dan 3 adalah hasil yang diperoleh dari proses analisis Jabatan.
Hasil tersebut tiada lain dari data-data jabatan yang kemudian di susun secara sistematis dan
terorganisir menjadi informasi jabatan. Uraian tentang informasi jabatan ini biasanya disebut
uraian jabatan (Job Description).
2.3.1. Uraian Jabatan (Job Description)
Uraian jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab
suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Penyusunan uraian jabatan
ini adalah sangat penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian, untuk
menghindari terjadinya pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab
dan wewenang masing-masing jabatan.
Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam Uraian Jabatan pada umumnya meliputi :
1. Identifikasi Jabatan, yang berisi informasi tentang nama jabatan, bagian dan nomor kode jabatan
dalam suatu perusahaan
2. lkhtisar Jabatan, yang berisi penjelasan singkat tentang jabatan tersebut; yang juga memberikan
suatu definisi singkat yang berguna sebagai tambahan atas informasi pada identifikasi jabatan,
apabila nama jabatan tidak cukup jelas
3. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Bagian ini adalah merupakan inti dari Uraian Jabatan dan
merupakan bagian yang paling sulit untuk dituliskan secara tepat. Untuk itu, bisa dimulai
menyusunnya dengan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang apa dan mengapa
suatu pekerjaan dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya
4. Pengawasan yang harus dilakukan dan yang diterima. Bagian ini menjelaskan nama-nama jabatan
yang ada diatas dan di bawah jabatan ini, dan tingkat pengawasan yang terlibat
5. Hubungan dengan jabatan lain. Bagian ini menjelaskan hubungan vertikal dan horizontal jabatan
ini dengan jabatan-jabatan lainnya dalam hubungannya dengan jalur promosi, aliran serta
prosedur kerja
6. Mesin, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan
7. Kondisi kerja, yang menjelaskan tentang kondisi fisik lingkungan kerja dari suatu jabatan.
Misalnya panas, dingin, berdebu, ketal, bising dan lain-lain terutama kondisi kerja yang
berbahaya.
A. URAIAN TUGAS JABATAN KEPALA KEPERAWATAN DI BIDANG KEPERAWATAN
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
No. Dokumen
04.02.01.01
DOKUMEN
1. Nama Jabatan
Halaman
1/3
No.Revisi
B
Ditetapkan,
Tanggal terbit
23 Maret 2013
2. Pengertian
Seorang tenaga perawat yang di beri tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur serta yang mengendalikan kegiatan seluruh pelayanan Asuhan
3. Tanggung jawab
4. Persyaratan
Rumah Sakit.
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
4. Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik
bagi rekan sejawatnya
5. Terampil, Terlatih secara Internal RS.
6. Memiliki jiwa kepemimpinan.
7. Pendidikan S1. Keperawatan dan memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun
5. Tugas Pokok
6. Uraian Tugas
7. Wewenang
wewenangnya.
18. Mewajibkan perawat pengawas, kepala ruangan mengadakan rapat-rapat.
19. Berkoordinasi dengan baik kepada atasan.
1. Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan tugas-tugas keperawatan.
2. Melakukan penilaian kerja staf keperawatan sesuai dengan kebijakan rumah sakit.
3. Mengendalikan pelaksanaan pengadaan / penggunaan alat-alat kesehatan rumah sakit.
4. Menandatangani seluruh dokumen yang menjadi tanggung jawab
5. Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan tugas-tugas keperawatan.
pelayanan keperawatan.
1. Menjadi koordinator instruktur klinikal praktek mahasiswa.
2. Tugas-tugas yang dilimpahkan direktur dan wadir medis.
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
04.02.01.02
No.Revisi
B
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Tanggal terbit
23 Maret 2013
1. Nama Jabatan
Supervisior
2. Pengertian
Adalah perawat sebagai pengganti Kepala bidang Keperawatan yang diberi tugas dan
tanggung jawab akan operasional di seluruh unit keperawatan pada sore, malam, hari
3. Tanggung
jawab
4. Persyaratan
pengendalian untuk terselenggaranya pelayanan dan askep yang prima secara efektif
dan efisien pada sore, malam dan hari libur .
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
4. Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi
rekan sejawatnya
5. Terampil, Terlatih secara Internal RS
6. Kualifikasi pendidikan minimal D III Keperawatan/ Kebidanan (SIP/ SIK
terlampir)
Bertanggung jawab akan pemberian pelayanan ASKEP kepada pasien diseluruh unit
6. Uraian Tugas
pelayanan keperawatan
1. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan sore dan malam hari.
2. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan agar sesuai dengan kuantitas dan
3.
4.
5.
6.
7.
kualitas.
Mengawasi serta melaksanakan peraturan/ kebijakan yang berlaku di rumah sakit.
Menciptakan lingkungan yang harmonis diseluruh unit keperawatan.
Mengawasi pelaksanaan program praktik pendidikan mahasiswa.
Membuat rencana kegiatan supervisi terhadap pelaksanaan askep.
Mendiskusikan permasalahan dan pemecahannya bersama staf ruangan ynag
menghadapi masalah.
8. Menegur dan memberi sanksi sesuai wewenangnya sebagai supervesor kepada
perawat yang lalai dan melanggar tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
9. Melakukan operan secara lisan maupun tertulis secara benar kepada supervisior
berikutnya.
10. Melaporkan seluruh permasalahan yang terjadi kepada Kabid. Keperawatan yang
dituangkan dalam laporan setiap akhir dinas.
11. Dalam keadaan tertentu/ emergency siap mengatasi masalah.
12. Bersama Humas menyelesaikan permasalahan yang mengarah kepada keributan
yang didampingi oleh petugas keamanan (Satpam).
13. Berkoordinasi baik dengan petugas kesehatan lainnya.
14. Memberikan bimbingan dan mengawasi kegiatan pelayanan keperawatan baik siang
maupun malam hari untuk menjamin tercapainya perawatan yang baik
15. Mengikuti rapat yang sudah di tentukan.
16. Membuat laporan hasil supervisior pelaksanaan askep, kedisiplinan staf.
7. Wewenang
1.Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan
2.Memperoleh data/ informasi yang berkaitan dengan tugasnya
3.Meminta bahan dan perangkat kerja sesuai dengan kebutuhan
4.Memberikan bimbingan dan penilaian pelaksanaan askep
5.Mengatur tenaga dan alat keperawatan untuk kelancaran pelaksanaan keperawatan.
6.Memberikan teguran/ sanksi kepada perawat yang melakukan kesalahan.
8. Informasi kerja Tugas-tugas yang diberikan Kepala bidang Keperawatan atau Direktur
lainnya
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
04.02.01.04
Tanggal terbit
23 Maret 2013
No.Revisi
B
Halaman
1/2
Ditetapkan,
dr. Karo Malem Sinulingga
Direktur
1. Nama Jabatan
2. Pengertian
Seorang perawat yang diberi tugas wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola
3.Tanggung jawab
4. Persyaratan
Ruang UGD.
2. Secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Dokter Kepala UGD
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
4. Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi
rekan sejawatnya
6. Uraian Tugas
7. Wewenang
pelaksana lainnya.
Mengawasi dan membimbing mahasiswa yang praktik di ruangannya.
Menghadiri rapat rumah sakit yang sudah ditentukan.
Membuat laporan berkala kepada Kepala bidang Keperawatan.
Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan.
Meminta bahan dan perangkat kerja sesuai dengan kebutuhan.
Memberikan bimbingan kepada anggotanya terhadap pelaksanaan askep.
Mengatur dan meminta kebutuhan tenaga dan alat keperawatan untuk kelancaran
pelaksanaan keperawatan.
5. Memberikan teguran bagi anggotanya jika memiliki kesalahan, dan memberikan
8.Informasi
lainnya
kerja
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
1. Nama Jabatan
2. Pengertian
3. Tanggung
jawab
4. Persyaratan
5. Tugas Pokok
6. Uraian Tugas
7. Wewenang
No. Dokumen
04.02.01.08
Halaman
1/1
No.Revisi
01
Ditetapkan,
Tanggal terbit
23 Maret 2013
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
No. Dokumen
04.02.01.12
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
1. NAMA JABATAN
2. PENGERTIAN
3. PERSYARATAN
4. TUGAS POKOK
5. URAIAN TUGAS /
TANGGUNGJAWAB
Halaman
1/1
No.Revisi
01
Ditetapkan,
Tanggal terbit
23 Maret 2013
6. WEWENANG
7. INFORMASI
KERJA LAINNYA
8. HUBUNGAN
KERJA
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
04.02.01.05
Halaman
1/2
No.Revisi
01
Ditetapkan,
Tanggal terbit
23 Maret 2013
1. Nama Jabatan
2. Pengertian
Seorang perawat yang diberi tugas wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola
3. Tanggung jawab
4. Persyaratan
Ruang ICU.
2. Secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Dokter Kepala ICU
1. Pendidikan minimal D III Keperawatan.
2. Memiliki pelatihan RJP dan ICU.
6. Uraian Tugas
dan obat-obatan
yang
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
STANDAR
No. Dokumen
04.02.01.08
No.Revisi
01
Halaman
1/1
Ditetapkan,
PROSEDUR
OPERASIONAL
1. Nama Jabatan
2. Pengertian
3. Tanggung jawab
4. Persyaratan
Tanggal terbit
23 Maret 2013
5. Tugas Pokok
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
04.02.01.11
Halaman
1/2
No.Revisi
01
Ditetapkan,
Tanggal terbit
23 Maret 2013
1. Nama Jabatan
2. Pengertian
Adalah seorang perawat profesional yang diberi tugas dan tanggung jawab
dalam melaksanakan langsung pelyanan Asuhan Keperawatan kepada semua
3. Tanggung jawab
4. Persayaratan
5. Uraian Tugas
8. Informasi
lainnya
I.
benar.
kerja Tugas-tugas yang diberikan Kepala seksi Keperawatan, suvervisior, serta
kepala ruangan.
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
04.02.01.07
No.Revisi
01
Halaman
1/2
Ditetapkan,
dr. Karo Malem Sinulingga
Direktur
Tanggal terbit
23 Maret 2013
1. Nama Jabatan
Kepala Ruangan OK
2. Pengertian
Seorang perawat yang diberi tugas wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola
3. Tanggung jawab
4. Persyaratan
6. Uraian Tugas
perlengkapan
peralatan dan
obat-obatan yang
pelaksanaan keperawatan.
4. Mengusulkan perangkat kerja sesuai dengan kebutuhan.
5. Memberikan teguran bagi anggotanya jika memiliki kesalahan, dan memberikan
8. Informasi
lainnya
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
1. Nama Jabatan
2. Pengertian
3. Tanggung jawab
No. Dokumen
04.02.01.08
Halaman
1/1
No.Revisi
01
Ditetapkan,
Tanggal terbit
23 Maret 2013
4. Persyaratan
5. Tugas Pokok
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
04.02.01.11
Halaman
1/2
No.Revisi
01
Ditetapkan,
Tanggal terbit
23 Maret 2013
1. Nama Jabatan
Perawat Pelaksana OK
2. Pengertian
Adalah seorang perawat profesional yang diberi tugas dan tanggung jawab
dalam melaksanakan langsung pelyanan Asuhan Keperawatan kepada semua
3. Tanggung jawab
4. Persayaratan
5. Uraian Tugas
8. Informasi
benar.
kerja Tugas-tugas yang diberikan Kepala seksi Keperawatan, suvervisior, serta
lainnya
kepala ruangan.
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
No. Dokumen
04.02.01.06
STANDAR
Halaman
1/2
No.Revisi
01
Ditetapkan,
PROSEDUR
Tanggal terbit
23 Maret 2013
OPERASIONAL
1. Nama Jabatan
2. Pengertian
Seorang perawat yang diberi tugas wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola
3. Tanggung jawab
4. Persyaratan
6. Uraian Tugas
17. Wewenang
14.
15.
16.
1.
2.
3.
perlu.
Mengawasi dan membimbing mahasiswa yang praktik di ruangannya.
Menghadiri rapat rumah sakit yang sudah ditentukan.
Mengikuti kebaktian setiap paginya.
Memberukan Asuhan Kebidanan.
Memberikan bimbingan kepada anggotanya terhadap pelaksanaan askep.
Mengatur dan meminta kebutuhan tenaga dan alat kebidanan untuk kelancaran
pelaksanaan kebidanan.
4. Mengusulkan perangkat kerja sesuai dengan kebutuhan.
5. Memberikan teguran bagi anggotanya jika memiliki kesalahan, dan memberikan
8. Informasi
lainnya
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
No. Dokumen
04.02.01.09
STANDAR
Halaman
1/2
No.Revisi
01
Ditetapkan,
PROSEDUR
Tanggal terbit
23 Maret 2013
OPERASIONAL
1. Nama Jabatan
2. Pengertian
Seorang bidan terlatih yang di beri tugas dan tanggung jawab dengan
seluruh pelayanan asuhan kebidanan di unitnya.
Bertanggung jawab kepada kepala ruangan dalam rangka pelaksanan tugas-
3. Tanggung jawab
4. Persyaratan
5. Tugas Pokok
6. Uraian Tugas
suatu masalah.
11. Melakukan Operan terhadap petugas berikutnya.
12. Menikuti kegiatan diklat yang sudah di tentukan.
13. Bertanggug jawab dalam pemberian obat oral dan injeksi pada sift sore,
7. Wewenang
8. Informasi
lainnya
kerja
URAIAN TUGAS
TENAGA KEPERAWATAN
No. Dokumen
04.02.01.10
STANDAR
Halaman
1/2
No.Revisi
01
Ditetapkan,
PROSEDUR
Tanggal terbit
23 Maret 2013
OPERASIONAL
1. Nama Jabatan
2. Pengertian
Bidan Pelaksana
Adalah seorang bidan professional yang diberi tugas dan tanggung jawab dalam
melaksanakan langsung pelayanan Asuhan kebidanan kepada semua pasien
kebidanan yang diserahkan kepada penjagaanya.
3. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada kepala ruangan melalui perawat/ bidan penanggung jawab.
4. Persayaratan
4. Uraian Tugas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
c. Keadaan bayi
d. Pendarahan sesudah persalinan
11.
Merawat dan meneliti bayi lahir, mencatat identitasnya antara lain :
a. Memberi label (nama ibu, nomor register ibu dan cap ibu jari tangan kanan
ibu, serta cap jari kaki kiri dan kanan bayi ).
b. Menilai APGAR SCORE.
12.
Memberitahukan kepada ibu/ keluarganya dengan mempertimbangkan
aspek psikologis, mengenai keadaan bayi, khususnya bila ada kelainan/ cacat.
13.
Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/ keluarganya antara lain
mengenai :
a. Kebersihan perorangan.
b. Keluarga berencana.
c. Perawatan payudara.
d. Perawatan masa nifas.
5. Tugas Pokok
6. Wewenang
7. Informasi
lainnya
Merujuk ibu dan bayinya keruang rawat disertai berkas melalui serah terima
baik lisan maupun tertulis.
15.
Memberi bimbingan kepada mahasiswa yang menggunakan kamar bersalin
sebgai lahan praktek.
16.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang kebidanan antara
lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin atasan.
17.
Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan sesuai
standar.
18.
Melaksanakan serah terima tugas saat pergantian dinas secara tertulis
maupun lisan.
19.
Memberikan informasi secara tepat dan benar sesuai tanggung jawab.
20.
Berperan serta dalam melakukan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarga.
21.
Melaksanakan tugas untuk kebersihan pasien, ruangan pasien, dan
lingkunga sesuai dengan tanggung jawab.
22.
Menyimpan, memelihara, dan menyiapkan peralatan yang diperlukan
sehingga siap pakai.
23.
Menjawab panggilan pasien segera mungkin diruangan tanggung jawabnya,
yang ditandai bel berbunyi.
24.
Mengikuti rapat-rapat di keperawatan.
Memberi pelayanan asuhan kebidanan langsung kepada pasien dan pelayanan pada
pelanggan.
PERSYARATAN JABATAN
Persyataran jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang
menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara bersama-sama dengan
Uraian Jabatan, tetapi dapat juga di susun secara terpisah.
Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam Spesifikasi Jabatan adalah:
1. Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja
2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan
3. Persyaratan fisik dan mental
4. Persyaratan umur dan jenis kelamin
2.3.3. Kegunaan Analisa Jabatan
Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan, sebagai hasil dari Analisa Jabatan mempunyai
banyak manfaat, antara lain:
1. Sebagai dasar untuk melakukan Evaluasi Jabatan
2. Sebagai dasar untuk menentukan standard hasil kerja seseorang
3. Sebagai dasar untuk melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai baru
4. Sebagai dasar untuk merancang program pendidikan dan latihan
5. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi
6. Untuk rnerencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan penyederhanaan kerja
7. Sebagai dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan keselamatan kerja
Syarat jabatan yang pokok adalah keterampilan kerja untuk bisa mendapatkan
keterampilan, seorang perlu memiliki pengetahuan kerja. Agar memiliki pengetahuan kerja,
seorang harus mengikuti pendidikan, pelatihan dan pengalaman tertentu. Sedangkan untuk
dapat belajar, berlatih dan berpengalaman tertentu seseorang perlu memiliki bakat,
temperamen, minat dan kondisi serta upaya fisik tertentu.
Dengan demikian syarat jabatan terdiri dari syarat keterampilan kerja, kompetensi
kerja, pengetahuan kerja, pelatihan kerja, pendidikan, pengalaman kerja, bakat kerja,
temperamen kerja, minat, kondisi fisik dan upaya fisik.
Pada bagian di bawah ini di uraikan satu persatu syarat tersebut; hanya saja syarat
kondisi fisik dan upaya fisik tidak di uraikan di sini tetapi diuraikan bersama-sama kondisi
lingkungan kerja dan kemungkinan risiko bahaya karena upaya fisik dan kondisi fisik sangat
erat kaitannya dengan kondisi lingkungan kerja dan kemungkinan risiko bahaya.
a. Persyaratan Jabatan
a. pengertian
Persyaratan jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang
menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara bersama-sama
dengan Uraian Jabatan, tetapi dapat juga di susun secara terpisah.
5.
6.
7.
8.
9.
Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam Spesifikasi Jabatan adalah:
1. Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja
2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan
3. Persyaratan fisik dan mental
4. Persyaratan umur dan jenis kelamin
Kualifikasi/ciri-ciri yang harus dimiliki oleh (calon) pemegang jabatan agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawab jabatannya dengan baik.
Unsur/Komponen :
Ketrampilan kerja
Pengetahuan Kerja
Penguasaan Bahasa
Jenis Kelamin
Usia
Status Perkawinan
Kompetensi
Persyaratan lain
Wawancara (Interview)
Pengamatan (Observation)
Pemegang Jabatan
Rekan Kerja
Bawahan Langsung
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pembahasan di atas dapat simpulkan sebagai berikut:
1.
2.
Job description atau uraian pekerjaan adalah Dokumen formal organisasi yang berisi
ringkasan informasi penting mengenai suatu jabatan untuk memudahkan dalam membedakan
jabatan yang satu dengan yang lain dalam suatu organisasi. Urian pekerjaan tersebut biasanya
berisi: a. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, b. Hubungan tugas dan tanggung jawab, c.
Standar wewenang dan pekerjaan, d. Syarat kerja/Stndar Kerja, e. Ringkasan pekerjaan atau
jabatan, dan f. Spesifiksi Pekerjaan (Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya)
3. Spesifiksi Pekerjaan (Job spesification) adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang
yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten. Job
spesification berisi: a. Tingkat pendidikan pekerja, b. Jenis kelamin pekerja, c. Keadaan fisik
pekerja, d. Pengetahuan dan kecakapan pekerja, e. Batas umur pekerja, f. Nikah atau belum.,
g. Minat pekerja, h Emosi dan temperamen pekerja, dan i. Pengalaman pekerja
B. Saran
Saran
yang
dapat
penulis
ajukan
adalah
hendaknya
pembaca
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. 2002. Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial,
(Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI
Anonim, 2010. Anlissi Jabatan
http://www.pemimpin-unggul.com/analisa_jabatan.html
http://analisa-jabatan.blogspot.com/2008/04/analisa-jabatan-pengantar-dankonsep.html
akses, 14 April 2010)
Dessler, Gerry, 1993, Manajemen Sumber Daya Manusia. Human Ressouce Management 7 c, Edisi
Indonesia, Jilid 2, Jakarta, Prenhaliindo
Handoko dan Tjiptono. 1996. KepemimpinanTransformasional dan Pemberdayaan, (Dimuat dalam
Jurna Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada
Hasibuan, H.Malayu S.P. 2005; Manajemen Sumber Daya Manusia; , Jakarta: Bumi Aksara.
Husna Suad & Heiddjrachman (1997). Manajemen Personalia. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Mathis, Robert L. dan John H Jackson, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, , Jakarta , Salemba
Empat.
Moekiat (1998). Analisis Jabatan. Penerbit Mandar Maju. Bandung
Said, Ismail. 2001. Pemberdayaan Sumber Daya Aparatur Pemerintah Ditinjau dari Sudut Hukum
Kepegawaian. Jurnal : 204 ANALISIS, TAHUN II, NOMOR 4, Oktober 2001
Saydam GouzaJi (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Djambatan
Umar, Husen. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta; PT Gramedia Utama.
.
Wexley Kenneth N & Yulk Gary (1992). Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Penerbit
Rineka Cipta.
KHASANAH
JUJUR
ILMU
-
MUDAH
http://khasanahilmuu.blogspot.com/2013/08/
MURAH