Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada tahun 1861, dokter asal Prancis bernama Prosper Meniere
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Telinga
tiga sentimeter. Pada sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat
banyak kelenjar serumen dan rambut sedangkan pada dua pertiga
dalamnya hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.(3)
Peradangan pada bagian telinga ini disebut otitis eksterna. Hal ini
terjadi akibat infeksi bakteri, virus, maupun jamur disertai dengan
faktor predisposisi berupa kebiasaan mengorek telinga, kondisi udara
dan keadaan klinis tertentu yang menyebabkan penurunan dari sistem
imunitas seperti HIV/AIDS, penggunaan kortikosteroid jangka
panjang, radioterapi, dan diabetes melitus.(3)
2. Telinga Tengah
Telinga tengah terisi udara dapat dibayangkan sebagai kotak dengan
enam sisi. Dinding posteriornya jauh lebih luas dari pada dinding
anteriornya sehingga kotak tersebut berbentuk baji. Promontorium
pada dinding medial meluas ke arah lateral ke arah umbo dari
membran timpani sehingga kotak tersebut lebih sempit pada bagian
tengah.(3,4)
Telinga tengah berbentuk kubus dengan:(3,4)
Batas lateral : membran timpani
Batas anterior : tuba eustachius
Batas inferior : bulbus jugularis
Batas posterior : aditus ad antrum, kanalis fasialis pars verikalis
Batas superior : lantai fossa kranii media
Batas medial : kanalis semisirkularis horizontalis, kanalis
fasialis, fenestra ovale, fenestra rotundum dan promontorium
Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah
liang telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian
atas disebut pars flaksida, sedangkan bagian bawah disebut pars tensa.
Pars flaksida berlapis dua yaitu bagian luar merupakan lanjutan epitel
liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti
mukosa saluran pernapasan. Pars tensa memiliki satu lapisan lagi di
tengah yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan elastin yang
berjalan secara radier di luar dan sirkuler di dalam. Bayangan
penonjolan bagian bawah maleus pada membrab timpani disebut
umbo. Dari umbo bermula suatu refleks cahaya (cone of light) ke arah
bawah, yaitu ke arah pukul 7 untuk membran timpani kiri dan pukul 5
aditus
ad
antrum
yang
merupakan
lubang
yang
yang
dibentuk
oleh
utrikulus,
sakulus,
dan
kanalis
diliputi oleh sel-sel rambut. Menutupi sel-sel rambut adalah suatu lapisan
gelatinosa yang ditembus oleh silia dan pada lapisan ini terdapat pula
otolit yang mengandung kalsium dan akan menimbulkan rangsangan pada
reseptor. Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui suatu duktus
sempit yang merupakan saluran menuju sakus endolimfatikus. Makula
utrikulus terletak pada bidang yang tegak lurus dengan makula sakulus.
Ketiga kanalis semisirkularis bermuara pada utrikulus. Masing-masing
kanalis memiliki satu ujung yang melebar yang membentuk ampula dan
mengandung sel-sel rambut krista dan diselubungi oleh lapisan gelatinosa
yang disebut kupula. Gerakan dari endolimfe dalam kanalis semisirkularis
akan menggerakkan kupula yang selanjutnya akan membengkokkan silia
sel-sel rambut krista dan merangsang sel reseptor.(3,5)
Gambar 4. Anatomi telinga dalam3
4. Vaskularisasi telinga
Telinga dalam memperoleh pendarahan dari a.auditori interna (a.labirintin)
yang berasal dari a.serebelli anterior atau langsung dari a.basilaris yang
merupakan
suatu
arteri
dan
tidak
mempunyai
pembuluh
darah
Aliran vena pada telinga dalam melalui tiga jalur utama. Vena auditori
interna berasal dari putaran tengah dan apikal kokhlea. Vena aquaduktus
kokhlearis berasal dari putaran basiler kokhlea, sakulus, dan utrikulus dan
berakhir pada sinus petrosus inferior. Vena akquaduktus vestibularis
daya
2. Fisiologi keseimbangan
Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan
sekitarnya tergantung dari input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin,
organ penglihatan, dan organ proprioseptif. Gabungan informasi ketiga
reseptor sensorik tersebut akan diolah di sistem saraf pusat sehingga akan
menimbulkan gambaran mengenai keadaan posisi tubuh pada suatu saat
dan bagaimana mengatur posisi tubuh seperti yang dikehendaki. Organ
penglihatan menerima rangsangan melalui reseptor di retina yaitu di
makula lutea. Rangsang tersebut diteruskan melalui n.optikus (N.II)
sampai ke korteks visual di lobus oksipitalis. Fungsi penglihatan
memberikan informasi tentang posisi dan gerak tubuh serta lingkungan
sekitar. Organ proprioseptif menerima rangsang gerak melalui reseptor
muskuloskeletal terutama di daerah leher yang disalurkan melalui saraf
spinal kemudian medula spinalis, medula oblongata, thalamus dan berakhir
di korteks sensoris (post sentralis). Organ vestibuler menerima rangsangan
gerak dari reseptor di labirin yaitu utrikulus, sakulus (makula) dan kanalis
semisirkularis (krista ampularis). Sel-sel pada organ otolit peka terhadap
gerak linier sedangkan sel-sel pada kanalis semisirkularis peka terhadap
rotasi khususnya terhadap percepatan sudut (perubahan dalam kecepatan
sudut). Kemudian rangsang tersebut disalurkan melalui n.vestibularis
(N.VIII) ke medula oblongata dan berakhir di korteks serebri girus
temporalis superior dekat pusat pendengaran. Sebagian rangsangan
disalurkan langsung ke serebelum dan sebagian lagi ke medula spinalis
melalui
traktus
vestibulospinal
menuju
ke
motor
neuron
yang
10
mekanisme
tersebut
berjalan
terus-menerus
untuk
11
12
b. Etiologi
Penyebab pasti Meniere belum diketahui. Namun terdapat
berbagai teori termasuk pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal
pada aliran darah yang menuju labirin dan terjadi gangguan elektrolit
dalam cairan labirin, reaksi alergi dan autoimun.(9) Penyakit Meniere masa
kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan cairan
telinga yang abnormal dan diduga disebabkan oleh terjadinya malabsorbsi
dalam sakus endolimfatikus. Selain itu para ahli juga mengatakan
terjadinya suatu robekan endolimfa dan perilimfa bercampur. Hal ini
menurut para ahli dapat menimbulkan gejala dari penyakit Meniere. Para
peneliti juga sedang melakukan penyelidikan dan penelitian terhadap
kemungkinan lain penyebab penyakit Meniere dan masing-masing
memiliki keyakinan tersendiri terhadap penyebab dari penyakit ini,
termasuk faktor lingkungan seperti suara bising, infeksi virus HSV,
penekanan pembuluh darah terhadap saraf (microvascular compression
syndrome). Selain itu gejala dari penyakit Meniere dapat ditimbulkan oleh
trauma kepala, infeksi saluran pernapasan atas, aspirin, merokok, alkohol,
atau konsumsi garam berlebihan. Namun pada dasarnya belum ada yang
tahu secara pasti apa penyebab penyakit Meniere.(9)
c. Patofisiologi
Gejala klinis penyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops
endolimfa
(peningkatan
endolimfa
yang
menyebabkan
labirin
13
akan
bercampur
dengan
perilimfa.
Pencampuran
ini
14
muntah lagi. Hal ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu,
kemudian keadaan akan berangsur membaik. Penyakit ini bisa seembuh
tanpa obat dan gejala penyakit ini bisa hilang sama sekali. Pada serangan
kedua dan selanjutnya dirasakan lebih ringan tidak seperti serangan
pertama kali. Pada penyakit Meniere, vertigonya periodik dan makin
mereda pada serangan-serangan selanjutnya.(11)
Pada setiap serangan biasanya
15
Vertigo yang hilang timbul disertai dengan tinnitus dan rasa penuh
pada telinga
Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural
Menyingkirkan kemungkinan penyebab sentral, misalnya tumor
N.VIII. Pada tumor N.VIII serangan vertigo periodik, mula-mula
lemah dan semakin lama makin kuat. Pada sklerosis multipel vertigo
periodik dengan intensitas sama pada tiap serangan. Pada neuritis
vestibuler serangan vertigo tidak periodik dan makin lama
menghilang. Pada VPPJ, keluhan vertigo datang akibat perubahan
posisi kepala yang dirasakan sangat berat dan terkadang disertai rasa
b.
dari
hasil
16
secara
objektif
kuantitas
dari
gangguan
adanya
pelebaran
bentuk
17
gelombang
bentuk
f. Penatalaksanaan
Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere
awalnya hanya diberikan pengobatan yagng bersifat simptomatik, seperti
sedatif dan bila perlu bila perlu diberikan antiemetik. Pengobatan paling
baik adalah sesuai dengan penyebabnya. Penatalaksanaan pada Penyakit
Meniere adalah sebagai berikut :(11,14,15)
a. Diet dan gaya hidup
Diet rendah garam memiliki efek yang kecil terhadap konsentrasi
sodium pada plasma, karena tubuh telah memiliki sistem regulasi
dalam ginjal untuk mempertahankan level sodium dalam plasma.
Untuk mempertahankan keseimbangan konsentrasi sodium, ginjal
menyesuaikan kapasitas untuk kemampuan transport ion berdasarkan
intake sodium. Penyesuaian ini diperankan oleh hormon aldosteron
yang berfungsi mengontrol jumlah transport ion di ginjal sehingga
akan
memengaruhi
regulasi
sodium
di
endolimfe
sehingga
18
panjang.
Antiemetik
seperti
prometazin
tidak
hanya
19
c. Latihan
Rehabilitasi penting dilakukan sebab dengan melakukan latihan
sistem vestibuler ini sangat menolong. Kadang-kadang gejala vertigo
dapat diatasi dengan latihan yang teratur danbaik. Orang-orang yang
karena profesinya menderita vertigo dapat diatasi dengan latihan yang
intensif sehingga gejala yang timbul tidak lagi mengganggu pekerjaan
sehari-hari.(1,9,12)
Ada beberapa latihan, yaitu : canalit reposition treatment (CRT) /
epley manouver dan brand-darroff exercise. Dari beberapa latihan ini
kadang memerlukan seseorang untuk membantunya tapi ada juga yang
dapat dikerjakan sendiri. Dari beberapa latihan, umumnya yang
dilakukan pertama adalah CRT jika masih terasa ada sisa baru
dilakukan brand-darroff exercise.
20
keseimbangan.
Operasi
ini
menghilangkan
fungsi
pendengaran telinga.
- Neurektomi vestibuler
Bila pasien masih dapat mendengar, neurektomi vestibuler
merupakan pilihan untuk menyembuhkan vertigo dan pendengaran
yang tersisa. Dilakukan insisi di belakang telinga dan air cell
mastoid diangkat, dilakukan pembukaan pada fossa durameter dan
n.VIII dan dilakukan pemotongan terhadap saraf keseimbangan.
Pemilihan operasi ini mirip labirinektomi. Namun karena operasi
ini melibatkan daerah intrakranial, sehingga harus dilakukan
pengawasan ketat paskaoperasi. Operasi ini diindikasikan pada
pasien di bawah 60 tahun yang sehat.
21
antibiotik
dalam.
penghancuran
Operasi
saraf
ini
bertujuan
keseimbangan
mengurangi
dan
proses
mempertahankan
streptomisin
intramuskular
dapat
menyembuhkan
22
23
BAB III
KESIMPULAN
Penyakit meniere merupakan suatu penyakit yang diakibatkan
adanya kelainan pada telinga dalam berupa hirops (pembengkakan)
endolimfa pada kokhlea dan vestibulum. Gejala dari penyakit meniere
disebut trias meniere yang terdiri dari vertigo (sakit kepala berputar),
tinnitus, dan gangguan pendengaran berupa tuli sensori neural. Gangguan
pendengaran ini bersifat fluktuatif dimana gangguan pendengaran terjadi
saat serangan dan dapat normal diluar serangan.
Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo
pada telinga dalam. Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau
perempuan dewasa. Paling banyak
tahun.Pasien dengan resiko besar terkena penyakit Meniere adalah orangorang yang memiliki riwayat alergi, merokok, stres, kelelahan,
alkoholisme, dan pasien yang rutin mengonsumsi aspirin.
Pada dasarnya, etiologi pasti dari penyakit meniere ini belum
diketahui. Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana
24
penunjang
seperti
audiometri,
elektronistagmografi,
DAFTAR PUSTAKA
1. Hain, TC, Yacovino D. Meniere Disease. 2003. Available at :
http://www.dizziness-andbalance/disorders/menieres/menieres_english.html.
diakses
pada
Available
at
http://nidcd.nih.gov/healthinfo/balance/menieresdisease.htm.
:
diakses
25
2009.
Available
at
26