Professional Documents
Culture Documents
Pasien B
Perawat A
Perawat B
Perawat C
Perawat D
Perawat E
Keluarga pasien B
Suatu hari di Rumah Sakit Jiwa Provinsi X ada dua orang pasien yang mengalami masalah
kesehatan jiwa yaitu halusinasi. Pasien Bapak PA (30 tahun) mengalami halusinasi
penglihatan dengan riwayat pernah mengalami mati suri 6 bulan yang lalu, setelahnya ia
mengatakan sering melihat sosok anak kecil yang sering mengikutinya sedangkan pasien PB
(22 tahun) mengalami halusinasi pendengaran setelah mengalami trauma kepala 2 bulan
yang lalu dan ia mengatakan sering mendengar seorang berteriak-teriak.
Pasien PA sudah dirawat selama 3 minggu dan memiliki perkembangan yang baik. Pasien PA
sudah dapat mengontrol halusinasinya dengan cara-cara yang diajarkan perawat 1, perawat
2, perawat 3, dan perawat 4 yaitu dengan menghardik, bercakap-cakap, dan melakukan
aktivitas. Saat ini pasien PA sedang melatih kemampuan untuk beraktivitas dan akan
diajarkan cara mengendalikan halusinasi dengan obat.
Sedangkan pasien PB baru dirawat selama 2 hari, dan akan diajarkan cara mengendalikan
halusinasinya menggunakan 4 metode pengendalian halusinasi.
Pada suatu ketika, pasien PB sedang mondar-mandir di koridor rumah sakit. Lalu, perawat
A menghampirinya.
Pasien PA
Perawat A
: Dimana kalian? Dimana kalian? (berteriak dan menoleh kanan dan kiri)
: Permisi PA.. Saya Perawat A yang bertugas hari ini. Boleh saya bantu? PA
Pasien PA
Perawat A
meminta tolong.
: Saya tidak mendengar suara itu, tapi mungkin saya bisa bantu mencari, ayo
Pasien PA
Perawat A
meminta tolong.
: Iya saya ingin tahu suara yang PA dengar. Kita mau ke arah mana dulu
Pasien PA
Perawat
sekarang?
: Ke sana aja.
: Ayo..
Setelah berkeliling ke semua tempat yang PA mau, PA pun merasa lelah karena tidak kunjung
menemukan suara yang ia dengar. Lalu PA memutuskan berhenti untuk mencari dan merasa
putus asa. Suara yang ia dengar pun samar-samar menghilang.
Pasien PA
: Kita berhenti saja mencari! (PA terlihat seperti kecewa).. Saya lelah, kita
Perawat A
Pasien PA
Perawat A
Pasien PA
ramah).
: Kamu tidak akan percaya apa yang saya dengar, jadi percuma saja. (berkata
Perawat A
ketus).
: Saya percaya apa yang PA dengar, tapi saya hanya tidak bisa mendengarnya
Pasien PA
Pasien PA
suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu PA?
: Iya saya mendengar suara berteriak-teriak tapi tidak pernah menemukan suara
itu. (terlihat kebingungan). Seperti yang tadi, kita sudah mencarinya tapi
Perawat A
Pasien
Pasien PA
Perawat A
tidak menemukannya, saya merasa putus asa, saya jengkel dengan suara itu.
: Apakah dengan itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita blajar cara-
Pasien PA
Perawat A
Pasien PA
Perawat A
bisa dihilangkan?
: Tentu bisa PA kalau PA mau.
: Bagaimana caranya?
: PA, ada 4 cara untuk mencegah suara suara itu muncul . Pertama, dengan
Perawat A
Pasien PA
Perawat A
Pasien PA
Pasien PA
Perawat A
Pasien PA
Perawat A
Pasien PA
Perawat A
Perawat A
nanti sementara sekarang PA kuasai dulu cara yang pertama? Nanti cara yang
kedua akan dilatih oleh perawat B ya, PA ingat tidak yang kemarin kenalan
sama PA ada 5 perawat yang akan merawat PA, nanti perawat B yang akan
melatih cara yang kedua.
Pasien PA
Perawat A
Pasien PA
Perawat A
:
:
:
:
Perawat A menuju ruang perawatan dan berdiskusi dengan perawat B mengenai rencana
mereka tadi.
Perawat A
dia
menunjukkan
respons
yang
baik
dan
sudah
dapat
Setelah 2 jam berlalu... perawat B menuju ke bawah pohon seperti yang diinfokan perawat
A.
Perawat B
: PA kemana ya, kenapa belum ada di sini. Hmm.. apa mungkin dia lupa ya.
Mungkin sebaiknya saya cari saja.
Pasien PA
Perawat B
Pasien PA
Perawat B
Pasien PA
Perawat B dan PA menuju ke bawah pohon untuk melakukan latihan cara kedua yaitu
bercakap-cakap.
Perawat B
Pasien PA
Perawat B
Pasien PA
Perawat B
Pasien PA
Perawat B
Pasien PA
Perawat B
Pasien PA
Perawat B
Pasien PA
Perawat B
teman.
: O iya mau, tapi nantian dah soalnya saya mau istirahat dulu sekarang.
: Oke dah, nanti sambil saya carikan PA teman untuk mengobrol, mau ndak
Pasien PA
Perawat B
Pasien PA
Perawat B mencari PB dan mengontrak untuk mengobrol dengan pasien PA pada pukul 12
siang dan pasien PB bersedia.
Pukul 12 pun tiba, perawat B, pasien PA, dan pasien PB berkumpul di bawah pohon.
Perawat B
Pasien PB
Perawat B
Pasien PA
Pasien PB
Perawat B
:
:
:
:
:
:
Pasien PB
Pasien PA
Perawat B
Pasien PA
kamu siapa?
: (terdiam dan tidak memperhatikan)
: PA balas dong salam temannya (memberikan sentuhan terapeutik)
: Saya PA.
Perawat B
Pasien PA, pasien PB, dan perawat B bercakap-cakap mengenai halusinasi yang mereka
rasakan.
Perawat B
Pasien PA
juga pasien PB yang sudah mau menerima dan mendengarkan cerita teman.
: Terimakasih PB, sudah mau mendengarkan saya. Besok kita ngobrol-ngobrol
Pasien PB
Perawat B
lagi ya.
: Iya sama-sama, besok kita ngobrol-ngobrol lagi ya.
: PA, sudah bagus sekali mengikuti kegiatan ini, sepertinya kita bisa lanjut ke
latihan cara ketiga yaitu melakukan aktivitas, nanti latihan aktivitas akan
diajarkan oleh perawat C. nanti saya yang memberitahu perawat C. sekarang
Pasien PA
Perawat C
suara-suara. PA mau?
: Boleh ajak pasien PB ndak? Biar ada teman saya?
: Oo tentu boleh, tapi setelah saya kita selesai latihan aktivitas. PA mau jam
Pasien PA
Perawat C
: Selamat sore PA, Bagaimana perasaan PA hari ini? apakah suara suara nya
Pasien PA
Perawat C
Pasien PA
Perawat C
PA mau?
: Saya mau memotong rumput setelah itu mandi baru saya mau pergi ke teman
Perawat C
PB untuk mengobrol.
: Bagus, bagaimana kalau sekarang kita memotong rumput? Nanti saya akan
Pasien PA
Perawat C
Tolong perawat saya mendengar suara itu lagi, dia berteriak sakit-sakit.
: Coba PA tenang dulu, fokus pada saya. Cegah suara itu muncul lagi, katakan
Pasien PA
Perawat C
Perawat C, sekarang saya mau memotong rumput biar suara itu hilang.
: Baik, ayo kita cari mesinnya.
Perawat C dan pasien PA berjalan mencari mesin pemotong rumput dan sambil mengajak
pasien PA mengobrol.
Setelah menemukan mesinnya (*bentuk mesin pemotong rumput yang diaplikasikan dengan
cara mendorong), lalu mereka mencari pasien PB untuk diajak melakukan aktivitas bersamasama dan pasien PB pun mau diajak untuk memotong rumput bersama-sama. Lalu, perawat
C membantu pasien PA untuk melakukan latihan/aktivitasnya yaitu memotong rumput sambil
mengobrol.
Pasien PA pun terlihat dapat meredakan suara-suara yang didengar karena pasien PA
tampak menikmati aktivitas.
Setelah 25 menit berlalu, perawat C pun mengatakan untuk mengakhiri kegiatan sesuai
kontrak waktu, dan 5 menit sisanya digunakan untuk mengevaluasi aktivitas.
Pasien PA pun berterimakasih kepada pasien PB karena sudah mau menemainya memotong
rumput.
Pasien PA
Pasien PB
Perawat C
Perawat C
Pasien PA
mencegah suara-suara.
: Satu itu dengan bilang stop jangan ganggu saya, saya tidak mau dengar,
kamu suara palsu (sambil memperagakan). Yang kedua, mmm (berpikir
Perawat C
Pasien PA
Perawat C
sudah 30 menit. Besok siang kita ketemu lagi. Dan besok pagi ada perawat
Pasien PA
Perawat C
Malam harinya, orang tua pasien PA yaitu Ibu N menelpon menanyakan keadaan PA dan
mengatakan ingin menjenguk PA besok sore.
Keesokan paginya perawat D membaca rekam medis pasien PA, lalu mencari PA untuk
melanjutkan intervensi mengajarkan mengenai obat-obat yang diminum PA. sebelumnya,
perawat C pun melakukan kontrak dahulu ke pasien PA. perawat C menemukan PA sedang
melamun di dekat tangga.
Perawat D : Selamat pagi PA, saya perawat D, mungkin PA sudah lupa, saya yang waktu
Pasien PA
Perawat D
Pasien PA
Perawat D
Pasien PA
:
:
:
:
:
akan ke sana.
Perawat D : Ya udah.. saya tunggu di kursi depan ya..
5 menit kemudian PA baru menghampiri perawat D
Perawat D : Halo PA.. terimakasih sudah mau kemari. Sini duduk di sebelah saya.
Bagaimana perasaan PA hari ini? Kenapa tadi PA duduk sendiri di tangga?
Pasien PA : Saya kangen Ibu di rumah.
Perawat D : O iya, kemarin malam katanya ibunya PA menelpon menanyakan keadaan PA
dan mengatakan mau datang menjenguk PA sore ini.
Pasien PA : Masa???
Perawat D : Iya benar.. o ya ngomong-ngomong, suara-suaranya masih muncul ndak?
Pasien PA : Tadi malam sempat muncul, saya takut, lalu setelah perawat memberi obat,
Perawat D
Pasien PA
Perawat D
Pasien PA
Perawat D
:
:
:
:
:
Pasien PA : (mengangguk)
Perawat D : PA, apakah bedanya setelah minum obat secara teratur? apakah suara-suara
berkurang atau hilang?
Pasien PA : Iya suaranya hilang karena saya juga ngantuk.
Perawat D : Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang D
dengar dan
menunjukkan obat)
Ini yang putih (THP) 3 kali sehari pukulnya sama gunanya untuk rileks dan
tidak kaku. (sambil menunjukkan obat)
Sedangkan yang merah jambu 3 kali sehari, waktunya sama gunannya untuk
menghilangkan suara-suara. (sambil menunjukkan obat)
Kalau suara suara sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti
tunggu konsultasikan dengan dokter dulu, sebab kalau putus obat PA akan
kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula.
Obat diminum tepat pada waktunya, dengan cara yang benar, yaitu diminum
sesudah makan. PA juga harus memperhatikan berapa jumlah obat sekali
minum dan harus cukup minum 10 gelas per hari.
Pasien PA : Iya, jadi saya minum 3 obat, warna oranye, putih, dan merah jambu.
Perawat D : Benar sekali PA.
Pasien PA
Coba sebutkan!
: Dengan bilang stop jangan ganggu saya, pergi saya tidak mau dengar, lalu
Mari kita masukan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan PA. pukul 7
pagi, 1 siang, dan 7 malam. Jangan lupa pada waktunya minta obat pada
perawat atau pada keluarga kalau dirumah.
Nah, makanan sudah datang. Kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara
yang sudah PA pelajari untuk mencegah suara yang telah kita bicarakan.
Pasien PA
Perawat D
Pasien PA
Perawat D
:
:
:
: