You are on page 1of 29

Pasien A

Pasien B

Perawat A

Perawat B

Perawat C

Perawat D

Perawat E

Keluarga pasien B

Suatu hari di Rumah Sakit Jiwa Provinsi X ada dua orang pasien yang mengalami masalah
kesehatan jiwa yaitu halusinasi. Pasien Bapak PA (30 tahun) mengalami halusinasi
penglihatan dengan riwayat pernah mengalami mati suri 6 bulan yang lalu, setelahnya ia
mengatakan sering melihat sosok anak kecil yang sering mengikutinya sedangkan pasien PB
(22 tahun) mengalami halusinasi pendengaran setelah mengalami trauma kepala 2 bulan
yang lalu dan ia mengatakan sering mendengar seorang berteriak-teriak.
Pasien PA sudah dirawat selama 3 minggu dan memiliki perkembangan yang baik. Pasien PA
sudah dapat mengontrol halusinasinya dengan cara-cara yang diajarkan perawat 1, perawat
2, perawat 3, dan perawat 4 yaitu dengan menghardik, bercakap-cakap, dan melakukan
aktivitas. Saat ini pasien PA sedang melatih kemampuan untuk beraktivitas dan akan
diajarkan cara mengendalikan halusinasi dengan obat.
Sedangkan pasien PB baru dirawat selama 2 hari, dan akan diajarkan cara mengendalikan
halusinasinya menggunakan 4 metode pengendalian halusinasi.
Pada suatu ketika, pasien PB sedang mondar-mandir di koridor rumah sakit. Lalu, perawat
A menghampirinya.
Pasien PA
Perawat A

: Dimana kalian? Dimana kalian? (berteriak dan menoleh kanan dan kiri)
: Permisi PA.. Saya Perawat A yang bertugas hari ini. Boleh saya bantu? PA

Pasien PA

sedang mencari apa?


: Jangan ganggu saya dulu, saya lagi mencari suara yang berteriak-teriak

Perawat A

meminta tolong.
: Saya tidak mendengar suara itu, tapi mungkin saya bisa bantu mencari, ayo

Pasien PA

kita keliling di tempat ini untuk mencarinya. Bagaimana?


: Emangnya kamu percaya sama saya? Sebelumnya tidak ada orang yang
percaya sama saya ketika saya mengatakan ada suara yang berteriak-teriak

Perawat A

meminta tolong.
: Iya saya ingin tahu suara yang PA dengar. Kita mau ke arah mana dulu

Pasien PA
Perawat

sekarang?
: Ke sana aja.
: Ayo..

Setelah berkeliling ke semua tempat yang PA mau, PA pun merasa lelah karena tidak kunjung
menemukan suara yang ia dengar. Lalu PA memutuskan berhenti untuk mencari dan merasa
putus asa. Suara yang ia dengar pun samar-samar menghilang.
Pasien PA

: Kita berhenti saja mencari! (PA terlihat seperti kecewa).. Saya lelah, kita

Perawat A
Pasien PA
Perawat A

tidak menemukan suara itu.


: Baik, tapi apakah saya boleh ngobrol sama PA sekarang?
: Mau ngobrol apa?
: Yaaa,, mau ngobrol tentang suara-suara yang PA dengar itu. (tersenyum

Pasien PA

ramah).
: Kamu tidak akan percaya apa yang saya dengar, jadi percuma saja. (berkata

Perawat A

ketus).
: Saya percaya apa yang PA dengar, tapi saya hanya tidak bisa mendengarnya

Pasien PA

juga seperti yang PA dengar. Boleh kita mengobrol? 15 menit saja?


: (mengangguk) Saya mau duduk di bawah pohon.

Perawat A dan PA pun menuju ke bawah pohon.


Perawat A

: PA, saya sudah berbicara dengan perawat yang merawat PA sebelumnya,


mereka sudah bercerita tentang PA sebelumnya. Kalau kita pelajari, apa yang
PA alami ini namanya halusinasi, yaitu PA mendengar sesuatu tetapi orang
lain tidak bisa mendengar suara yang PA dengar itu. Apakah PA mendengar

Pasien PA

suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu PA?
: Iya saya mendengar suara berteriak-teriak tapi tidak pernah menemukan suara
itu. (terlihat kebingungan). Seperti yang tadi, kita sudah mencarinya tapi

Perawat A

tidak menemukan orang-orang yang membuat suara itu.


: Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu waktu? Kapan yang paling
sering PA dengar suara? Berapa kali sehari PA alami? Pada keadaan apa suara

Pasien

itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri ?


: Suara itu tidak terus-menerus saya dengar. Suara itu tiba-tiba saja muncul.
Paling sering saat ramai dan saat saya berjalan dekat dengan jalan raya. Saya

Pasien PA

mendengar suara itu bisa 4 sampai 5 kali sehari.


: Apa yang PA rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang PA lakukan saat mendengar suara itu?
: Saya merasa ingin mencari suara-suara itu. Tapi begitu saya mencari dan

Perawat A

tidak menemukannya, saya merasa putus asa, saya jengkel dengan suara itu.
: Apakah dengan itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita blajar cara-

Pasien PA

cara untuk mencegah suara suara muncul ?


: Seperti tadi, suara itu masih terdengar tapi tidak sekeras awalnya. Suara ini

Perawat A
Pasien PA
Perawat A

bisa dihilangkan?
: Tentu bisa PA kalau PA mau.
: Bagaimana caranya?
: PA, ada 4 cara untuk mencegah suara suara itu muncul . Pertama, dengan

Perawat A

menghardik/menghalau suara itu muncul. Kedua, dengan bercakap cakap


dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yangg sudah terjadwal dan

Pasien PA
Perawat A

keempat minum obat secara teratur.


Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan menghardik?
: (mengangguk)
: Caranya seperti ini: saat suara suara itu muncul, langsung D bilang, pergi
saya tidak mau dengar!,...saya tidak mau dengar!, pergi jangan ganggu
saya!. stop jangan ganggu saya!. begitu diulang ulang sampai suara itu tak

Pasien PA

terdengar lagi. Coba PA peragakan! Bisa PA lakukan sambil menutup telinga.


: Pergi saya tidak mau dengar!,...saya tidak mau dengar!, pergi jangan

Pasien PA
Perawat A

ganggu saya!. stop jangan ganggu saya!.


: Nah.., begitu..Bagus! Coba lagi! Ya bgus, PA sudah bisa.
Bagaimana perasaan D stelah peragaan latihan tadi?
: Saya merasa lebih kuat.
: Kalau suara suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana

Pasien PA
Perawat A

kalau kita buat jadwal latihannya?


: (mengangguk)
Mau pukul berapa saja latihannya? (memasukan kegiatan latihan menghardik

Pasien PA
Perawat A

halusinasi kedalam jadwal kegiatan harian pasien).


: Jam 10 pagi, jam 5 sore.
: Bagaimana kalau PA latihan mengendalikan suara-suara dengan cara kedua

Perawat A

nanti sementara sekarang PA kuasai dulu cara yang pertama? Nanti cara yang
kedua akan dilatih oleh perawat B ya, PA ingat tidak yang kemarin kenalan
sama PA ada 5 perawat yang akan merawat PA, nanti perawat B yang akan
melatih cara yang kedua.

Pasien PA
Perawat A
Pasien PA
Perawat A

:
:
:
:

Yang cara kedua terserah kapan aja.


Bagiamana kalau 2 jam lagi, nanti bersama perawat B? Dimana tempatnya?
(mengangguk) di tempat ini saja lagi. Jangan lama-lama.
Baik kalau begitu 2 jam lagi, pukul 11 siang ya, di tempat ini. Saya permisi
dulu PA.

Perawat A menuju ruang perawatan dan berdiskusi dengan perawat B mengenai rencana
mereka tadi.
Perawat A

: Perawat B, tadi saya sudah mengajarkan cara menghardik kepada pasien PA


dan

dia

menunjukkan

respons

yang

baik

dan

sudah

dapat

mendemonstrasikan. Sesuai rencana kita tadi, perawat B yang akan


mengajarkan cara bercakap-cakap ke pasien PA. tadi saya sudah mengontrak
seperti yang perawat B minta yaitu 2 jam lagi pada pukul 11 siang di bawah
Perawat B

pohon dekat tower. Bagaimana perawat B?


: Ooh iya, nanti saya ke sana menemui pasien PA. terimakasih ya.

Setelah 2 jam berlalu... perawat B menuju ke bawah pohon seperti yang diinfokan perawat
A.
Perawat B

: PA kemana ya, kenapa belum ada di sini. Hmm.. apa mungkin dia lupa ya.
Mungkin sebaiknya saya cari saja.

Perawat B pun mencari PA ke bagian Rumah Sakit yang lain.


Dan akhirnya menemukan PA sedang duduk menutup telinganya dan berkata stop! saya
tidak mau dengar, pergi jangan ganggu saya!
Perawat B

: Permisi PA, saya perawat B, ingat? Kemarin kita sudah berkenalan. PA

Pasien PA
Perawat B

sedang mendengar suara itu lagi ya?


: (mengangguk tidak fokus). Suaranya hanya kecil.
: Bagus PA. (sambil memberikan sentuhan terapeutik kepada PA). PA masih
ingat yang kita pelajari tadi. Tapi PA lupa ya janji kita mau belajar cara yang

Pasien PA
Perawat B
Pasien PA

kedua untuk menghilangkan suara itu?


: Saya lupa, karena sejak tadi saya mendengar suara itu lagi.
: Bagaimana kalau kita ke bawah pohon?
: Iya..

Perawat B dan PA menuju ke bawah pohon untuk melakukan latihan cara kedua yaitu

bercakap-cakap.
Perawat B
Pasien PA
Perawat B

: Bagaimana perasaan PA tadi setelah melakukan cara menghardik?


: Suaranya semakin mengecil dan saya merasa lebih percaya diri.
: Bagus! (tersenyum) Sesuai janji kita tadi, saya akan melatih cara kedua untuk
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. kita akan
latihan selama 10 menit.
Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi, kalau PA mulai mendengar suara
suara, langsung saja cari teman untuk di ajak bicara atau perawat yang ada di
sini. Minta teman/perawat untuk ngobrol dengan PA. Contohnya begini ...
tolong, saya mulai mendengar suara-suara. ayo ngobrol dengan saya ! atau
kalau ada orang di rumah mis. Ibu. PA katakan, Bu ayo ngobrol dengan PA.
PA sedang dengar suara suara.

Pasien PA

Begitu PA. Coba PA lakukan seperti yang tadi saya lakukan.


: Tolong, saya mulai mendengar suara-suara. ayo ngobrol dengan saya !

Perawat B

Tolong, saya mulai mendengar suara-suara. ayo ngobrol dengan saya !


: Ya, begitu. Bagus ! Nah, latih terus ya, PA!

Pasien PA
Perawat B
Pasien PA

Bagaimana perasaan PA setelah latihan ini ?


: Saya merasa senang ada punya cara agar suara itu tidak terdengar lagi.
: Jadi sudah ada berapa cara yang PA pelajari untuk mencegah suara-suara itu?
: Ada 2. Yang pertama dengan stop saya tidak mau dengar, jangan ganggu
saya. Yang kedua dengan ngobrol sama teman bilang kalau saya lagi dengar

Perawat B

suara itu, ayo ngobrol dengan saya.


: Bagus, cobalah kedua cara ini kalau PA mengalamai halusinasi lagi.
Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal harian PA? Mau pukul berapa

Pasien PA
Perawat B

latihan bercakap cakap?


: Samaan dengan latihan sebelumnya saja.
: PA kalau sekarang mau ndak ngobrol sama teman? Nanti saya panggilkan

Pasien PA
Perawat B

teman.
: O iya mau, tapi nantian dah soalnya saya mau istirahat dulu sekarang.
: Oke dah, nanti sambil saya carikan PA teman untuk mengobrol, mau ndak

Pasien PA
Perawat B
Pasien PA

nanti jam 12 kita ngobrol-ngobrol sama teman barunya?


: (mengangguk)
: Baiklah kalau gitu, saya permisi dulu ya.
: (terdiam)

Perawat B mencari PB dan mengontrak untuk mengobrol dengan pasien PA pada pukul 12
siang dan pasien PB bersedia.

Pukul 12 pun tiba, perawat B, pasien PA, dan pasien PB berkumpul di bawah pohon.
Perawat B
Pasien PB
Perawat B
Pasien PA
Pasien PB
Perawat B

:
:
:
:
:
:

Selamat siang PA dan PB.


Selamat siang.
Bagaimana PA, istirahatnya sudah cukup?
(mengangguk)
Perawat B, ada apa dengan pasien PA?
Nah itu yang kita mau bicarakan siang ini. Pasien PA ingin ngobrol dengan
teman. Jadi saya rasa pasien PB cocok untuk diajak ngobrol karena bisa
menjaga rahasia.

Pasien PB

Langsung aja ya kita perkenalan.


: (mengulurkan tangan sambil mengucapkan salam) Halo nama saya PB, nama

Pasien PA
Perawat B
Pasien PA

kamu siapa?
: (terdiam dan tidak memperhatikan)
: PA balas dong salam temannya (memberikan sentuhan terapeutik)
: Saya PA.

Perawat B

Perawat B, mana dong teman yang mau saya ajak ngomong?


: Ini kan ada PB di sini, tadi udah kenalan, sekarang kita ngobrol-ngobrol.

Pasien PA, pasien PB, dan perawat B bercakap-cakap mengenai halusinasi yang mereka
rasakan.
Perawat B

: Bagaimana percakapannya tadi? Sangat menarik sekali percakapan kita hari


ini, saya salut dengan pasien PA sudah mau mengobrol dengan teman dan

Pasien PA

juga pasien PB yang sudah mau menerima dan mendengarkan cerita teman.
: Terimakasih PB, sudah mau mendengarkan saya. Besok kita ngobrol-ngobrol

Pasien PB
Perawat B

lagi ya.
: Iya sama-sama, besok kita ngobrol-ngobrol lagi ya.
: PA, sudah bagus sekali mengikuti kegiatan ini, sepertinya kita bisa lanjut ke
latihan cara ketiga yaitu melakukan aktivitas, nanti latihan aktivitas akan
diajarkan oleh perawat C. nanti saya yang memberitahu perawat C. sekarang

saya permisi dulu.


Perawat B mencari perawat C untuk menginformasikan mengenai pasien PA untuk dilakukan
kontrak pertemuan untuk mengajarkan latihan aktivitas.
Perawat C mencari pasien PA untuk mengontrak tindakan latihan aktivitas.
Perawat C : Permisi, selamat siang PA. masih ingat saya PA, saya perawat C yang
bertugas pada saat ini. Kedatangan saya kemari untuk membuat kesepakatan
untuk mengajari PA melakukan latihan aktivitas untuk mencegah munculnya

Pasien PA
Perawat C

suara-suara. PA mau?
: Boleh ajak pasien PB ndak? Biar ada teman saya?
: Oo tentu boleh, tapi setelah saya kita selesai latihan aktivitas. PA mau jam

Pasien PA

berapa dan dimana?


: Di bawah pohon tempat bercakap-cakap kemarin, saya suka tempat itu. Jam 4

Perawat C

sore aja besok.


: Baik jadi besok ya jam 4 sore di bawah pohon yang kemarin itu. Kalau begitu
saya balik dulu ya PA.

Keesokan harinya pukul 4 sore, perawat C menghammpiri pasien PA di bawah pohon.


Perawat C

: Selamat sore PA, Bagaimana perasaan PA hari ini? apakah suara suara nya

Pasien PA

masih muncul? apakah sudah dipakai dua cara yang dilatih?


: Menurut saya, cara-cara yang diajarkan sangat membantu saya untuk

Perawat C

mengurangi suara-suara itu, terutama dengan mengobrol dengan teman.


: Bagus! Ditingkatkan lagi ya. O ya, sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar
cara

Pasien PA
Perawat C

yang ketiga untuk mencegah

halusinasi yaitu melakukan kegiatan

terjadwal. Bagaimana kalau 30 menit?


: Iya (sambil mengangguk)
Baiklah, apa saja kegiatan yang biasa PA lakukan? (terus menanyakan
sampai didapatkan kegiatan sampai malam).

PA menyebutkan satu per satu kegiatannya dalam satu hari.


Perawat C : Wah banyak sekali kegiatannya. mari kita latih dua kegiatan hari ini, apa yang
Pasien PA

PA mau?
: Saya mau memotong rumput setelah itu mandi baru saya mau pergi ke teman

Perawat C

PB untuk mengobrol.
: Bagus, bagaimana kalau sekarang kita memotong rumput? Nanti saya akan

Pasien PA

masukkan ke jadwal harian PA.


: (tampak gelisah) dimana kamu! Jangan ganggu saya! Saya tidak mau dengar
lagi, kamu tidak nyata!

Perawat C

Tolong perawat saya mendengar suara itu lagi, dia berteriak sakit-sakit.
: Coba PA tenang dulu, fokus pada saya. Cegah suara itu muncul lagi, katakan

Pasien PA

pergi jangan ganggu saya. (sambil memberikan sentuhan terapeutik).


: Pergi jangan ganggu saya!

Perawat C

Perawat C, sekarang saya mau memotong rumput biar suara itu hilang.
: Baik, ayo kita cari mesinnya.

Perawat C dan pasien PA berjalan mencari mesin pemotong rumput dan sambil mengajak

pasien PA mengobrol.
Setelah menemukan mesinnya (*bentuk mesin pemotong rumput yang diaplikasikan dengan
cara mendorong), lalu mereka mencari pasien PB untuk diajak melakukan aktivitas bersamasama dan pasien PB pun mau diajak untuk memotong rumput bersama-sama. Lalu, perawat
C membantu pasien PA untuk melakukan latihan/aktivitasnya yaitu memotong rumput sambil
mengobrol.
Pasien PA pun terlihat dapat meredakan suara-suara yang didengar karena pasien PA
tampak menikmati aktivitas.
Setelah 25 menit berlalu, perawat C pun mengatakan untuk mengakhiri kegiatan sesuai
kontrak waktu, dan 5 menit sisanya digunakan untuk mengevaluasi aktivitas.
Pasien PA pun berterimakasih kepada pasien PB karena sudah mau menemainya memotong
rumput.
Pasien PA
Pasien PB

: PB terimakasih ya sudah mau menemani saya.


: Ya, sama-sama. Saya mau balik ke kamar dulu karena saya punya jadwal

Perawat C

untuk membersihkan kamar.


: PA ayo kita duduk sebentar..

Perawat C dan pasien PA duduk sejenak sembari beristirahat.


Perawat C : PA bagaimana perasaannya setelah melakukan aktivitas memotong rumput
Pasien PA

tadi? Apakah suara-suara itu masih terdengar?


: Awalnya tadi saya takut, suaranya masih terdengar, tapi sekarang suara itu

Perawat C

sudah tidak terdengar lagi.


: Bagus sekali. Sekarang coba PA sebutkan 3 cara yang telah PA pelajari untuk

Pasien PA

mencegah suara-suara.
: Satu itu dengan bilang stop jangan ganggu saya, saya tidak mau dengar,
kamu suara palsu (sambil memperagakan). Yang kedua, mmm (berpikir

Perawat C
Pasien PA
Perawat C

sejenak.. ngomong sama teman, bener ya?


: Iya bener, terus yang ketiga apa namanya?
: Dengan cara memotong rumput.
: Bagus sekali. Cara yang ketiga itu dengan melakukan aktivitas yang biasa PA
lakukan. Tadi kita baru melakukan 1 aktivitas yaitu memotong rumput. Jadi,
mari kita masukan ke dalam jadwal kagiatan harian PA. Coba lakukan sesuai
jadwal ya, saya tuliskan di sini jam 4 sore sampai 4.30 sore. Lalu setelah ini
PA mandi ya, sesuai yang kita rencanakan tadi.
Nah, PA sekian dulu ya pertemuan kita sore ini, karena sesuai perjanjian ini

sudah 30 menit. Besok siang kita ketemu lagi. Dan besok pagi ada perawat
Pasien PA
Perawat C

yang mau mengajarkan PA cara yang terakhir untuk mencegah suara-suara.


: Iya, saya sudah pingin mandi soalnya keringetan.
: Kalau begitu, selamat mandi PA.

Malam harinya, orang tua pasien PA yaitu Ibu N menelpon menanyakan keadaan PA dan
mengatakan ingin menjenguk PA besok sore.
Keesokan paginya perawat D membaca rekam medis pasien PA, lalu mencari PA untuk
melanjutkan intervensi mengajarkan mengenai obat-obat yang diminum PA. sebelumnya,
perawat C pun melakukan kontrak dahulu ke pasien PA. perawat C menemukan PA sedang
melamun di dekat tangga.
Perawat D : Selamat pagi PA, saya perawat D, mungkin PA sudah lupa, saya yang waktu
Pasien PA
Perawat D
Pasien PA
Perawat D
Pasien PA

:
:
:
:
:

itu ada saat PA pertama dibawa ke sini.


(hanya melihat sejenak lalu tertawa sendiri)
PA sedang apa kenapa sendiri di sini? Boleh saya temani ngobrol?
(seolah mengobrol dengan orang lain dan berkata apa sih kamu!.
PA boleh saya duduk di sini lebih lama?
Saya tidak mau di sini, kalau mau tunggu di kursi di depan saja. Nanti saya

akan ke sana.
Perawat D : Ya udah.. saya tunggu di kursi depan ya..
5 menit kemudian PA baru menghampiri perawat D
Perawat D : Halo PA.. terimakasih sudah mau kemari. Sini duduk di sebelah saya.
Bagaimana perasaan PA hari ini? Kenapa tadi PA duduk sendiri di tangga?
Pasien PA : Saya kangen Ibu di rumah.
Perawat D : O iya, kemarin malam katanya ibunya PA menelpon menanyakan keadaan PA
dan mengatakan mau datang menjenguk PA sore ini.
Pasien PA : Masa???
Perawat D : Iya benar.. o ya ngomong-ngomong, suara-suaranya masih muncul ndak?
Pasien PA : Tadi malam sempat muncul, saya takut, lalu setelah perawat memberi obat,
Perawat D
Pasien PA
Perawat D
Pasien PA
Perawat D

:
:
:
:
:

saya merasa agak tenang dan saya tidur.


Apakah sudah dipakai tiga cara diajari sama perawat-perawatnya?
Sudah, cuma semalam suaranya hilang lalu muncul lagi.
Apakah pagi ini PA sudah minum obat?
Sudah, tadi diberikan oleh perawat B.
Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang PA minum.
Kita akan berdiskusi selama 20 menit sambil menunggu makan siang. Disini
saja ya PA, bagaimana?

Pasien PA : (mengangguk)
Perawat D : PA, apakah bedanya setelah minum obat secara teratur? apakah suara-suara
berkurang atau hilang?
Pasien PA : Iya suaranya hilang karena saya juga ngantuk.
Perawat D : Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang D

dengar dan

mengganggu selama ini tidak muncul lagi.


PA, ini saya ada bawa obat-obatnya PA.
Ini yang warna orange CPZ 3 kali sehari pukul 7 pagi, pukul 1 siang dan
pukul 7 malam

gunanya untuk membuat pikiran tenang. (sambil

menunjukkan obat)
Ini yang putih (THP) 3 kali sehari pukulnya sama gunanya untuk rileks dan
tidak kaku. (sambil menunjukkan obat)
Sedangkan yang merah jambu 3 kali sehari, waktunya sama gunannya untuk
menghilangkan suara-suara. (sambil menunjukkan obat)
Kalau suara suara sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti
tunggu konsultasikan dengan dokter dulu, sebab kalau putus obat PA akan
kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula.
Obat diminum tepat pada waktunya, dengan cara yang benar, yaitu diminum
sesudah makan. PA juga harus memperhatikan berapa jumlah obat sekali
minum dan harus cukup minum 10 gelas per hari.
Pasien PA : Iya, jadi saya minum 3 obat, warna oranye, putih, dan merah jambu.
Perawat D : Benar sekali PA.
Pasien PA

Bagaimana perasaan PA setelah kita ngobrol tentang obat?


: Saya jadi tau gunanya obat-obat yang saya minum, saya kira obat-obat itu

biar buat saya mati.


Perawat D : Tidak mungkin PA, kami semua di sini berusaha untuk membuat PA cepat
sembuh dan bisa kembali ke rumah. (tersenyum hangat)
O iya, PA, sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara?
Pasien PA

Coba sebutkan!
: Dengan bilang stop jangan ganggu saya, pergi saya tidak mau dengar, lalu

dengan ngobrol sama teman, dan dengan melakukan kegiatan.


Perawat D : Tepat sekali..

Mari kita masukan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan PA. pukul 7
pagi, 1 siang, dan 7 malam. Jangan lupa pada waktunya minta obat pada
perawat atau pada keluarga kalau dirumah.
Nah, makanan sudah datang. Kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara
yang sudah PA pelajari untuk mencegah suara yang telah kita bicarakan.
Pasien PA
Perawat D
Pasien PA
Perawat D

:
:
:
:

Bagaimana kalau minggu depan?


Iya boleh.
Mau pukul berapa? Bagaimana kalau pukul 10 saja?
Iya nanti perawat D ingetin saya lagi pas deket-deketnya, saya takut lupa.
Iya, pasti. Sampai jumpa PA.

You might also like