Professional Documents
Culture Documents
1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu :
- Menjelaskan pengertian dan peranan titik nyala, titik api dan Api Gravity
-
2.
a.
b.
-
3. Dasar Teori
Metoda yang banyak digunakan untuk melakukan pemeriksaan
-
a.
Api Gravity =
atau
BJ =
Satuan berat jenis dapat dinyatakan dengan lb/gal atau lb/barrel atau
m3/ton.
Tujuan dilakukannya pemeriksaan terhadap Api Gravity dan berat
jenis untuk menentukan kualitas minyak. Makin besar Api Gravity dan
berat jenis, maka minyak tersebut makin berharga karena banyak
mengandung bensin. Sebaliknya, semakin rendah, maka Api Gravity,
maka mutu minyak makin rendah karena lebih banyak mengandung lilin.
Minyak yang mempunyai berat jenis tinggi, berarti minyak tersebut
mempunyai kandungan panas (heating valve) yang rendah, dan
sebaliknya bila minyak mempunyai berat jenis rendah berarti memiliki
kandungan panas yang tinggi.
b. Titik Nyala dan Titik Api
Titik nyala (flash point) adalah suhu dimana uap yang berada diatas
minyk dapat menyala sementara atau akan meledak seketika jika adanya
api. Sedangkan titik api (fire point) adalah suhu dimana uap yang berada
diatas minyak akan cepat terbakar seluruhnya secara terus-menerus.
Titik nyala dan titik api menunjukkan indikasi jarak titik didih, dimana
pada suhu tersebut minyak akan aman untuk dibawa tanpa adanya
bahaya terhadap api (tidak terjadi kebakaran). Peralatan yang umum
digunakan untuk pemeriksaan titik nyala dan titik api adalah open cup
(ASTM D-92) dan Penksy-Marten (ASTM D-93) untuk pemeriksaan minyak
mentah berat, sedangkan peralatan Tag tester (ASTM D-56) digunakan
untuk pemeriksaan minyak-minyak ringan.
Minyak-minyak berat yang akan diperiksa, dipanaskan pada kecepatan
10oF per menit. Sedangakn untuk minyk-minyak ringan pada kecepatan
1,8 oF/menit. Pada setiap pemeriksaan, nyala api dimasukkan ke dalam
uap selama selang waktu 30 detik, lalau mencatat suhu.
4. Langkah Kerja
- Mengisi kerosin ke tempat sampel (open cup) sampai garis pembatas
- Meletakkan di atas tungku pemanas, kemudian menghidupkan gas
(jangan terlalu besar) dan menghidupkan pemanas
sampel
Menghidupkan pembacaan suhu dengan termokopel
Mencatat sebagai titik nyala ketika nyala warna biru dan mencatat
5.
a.
b.
-
Data Pengamatan
Kerosin
Titik Nyala
:
Titik Api
:
Solar
Titik Nyala
:
Titik Api
:
33oC
34oC
93oC
94oC
6. Analisa Percobaan
Setelah melakukan percobaan diatas, dapat dianalisa bahwa :
Pada praktikum kali ini, digunakan kerosin dan solar untuk diketahui titik
nyala dan titik apinya. Dimana pada kerosin, nyalanya bergantung pada
susunan kimia dari minyak tanah, jika mengandung banyak aromatik
maka apinya tidak dapat dibesarkan karena apinya mulai berarang. Pada