Professional Documents
Culture Documents
Hematokezia
Resmi Debby1 Dasril Effendi2
1
Abstrak
Pendahuluan: Hematokezia adalah darah segar atau berwarna merah maroon
yang keluar dari anus dan merupakan manifestasi tersering dari perdarahan
saluran cerna bagian bawah. Perdarahan saluran cerna bagian bawah umumnya
didefinisikan sebagai perdaharan yang berasal dari usus di sebelah bawah
ligamentum Treitz.
Laporan kasus:
Ny Y Usia 71 tahun datang dengan keluhan BAB berdarah berwarna merah segar
sejak 1 hari SMRS. Darah tidak bercampur dengan BAB, terkadang menetes
setelah BAB. Dalam sehari BAB berdarah sebanyak 3x sebanyak kira-kira
agua gelas. Saat BAB tidak terasa nyeri, gatal (-), tidak ada benjolan yang keluar
dari anus. Lendir (-), busa (-). Pasien juga mengeluhkan mual setiap masuk
makanan tetapi tidak muntah, sebelum sakit pasien mengatakan makan makanan
pedas dan asam, pasien juga jarang mengkonsumsi sayur-sayuran. BAK tidak
ada keluhan. Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, DM, dan
elergi, pasien adalah seorang ibu rumah tangga, tidak ada riwayat konsumsi
alkohol dan merokok. Hasil pemeriksaan tanda vital dengan tekanan darah
130/80 mmHg, nafas 36x/menit, nadi 98x/menit. Akral tampak pucat. Pada
pemeriksaan laboratorium didapat Hb 6,8 gr/dl.
Key words : hematokezia, anemia
Page 1
CASE REPORT
PENDAHULUAN
bawah
yang
divertikulosis
keluar
dari
anus
dan
yang
akut
dan
angiodisplasia.
Sementara
bawah
bagian
bawah
didefinisikan
umumnya
sebagai
perdaharan
sumber
pendarahan.
pembangunan
teknologi
di
medis,
bidang
khususnya
ini
oleh
kronik
besar
peningkatan
utama
adalah
DEFINISI
diartikan
Namun,
sebagian
yang
Hematokezia
cerna
saluran cerna
penyebab
perianal.1
itu,
adalah
terbentuknya
berhubungan
makan
divertikel
dengan
pasien.
Pasien
mempunyai
divertikel
kebiasaan
dengan
kebiasaan
CASE REPORT
makan makanan yang tidak atau
kecil,
sehingga
berkontraksi
lebih
kolon
harus
sampai
keras
untuk
pecahnya
keluhan
berat
usus,
seperti
abses
dan
perdarahan.
Pecahnya
sering
divertikel
ditemukan
di
usus
ditandai
sembelit,
divertikulitis.
ini
dan
transfusi darah.
Penonjolan
tidak
demam
dan
dengan
jarang
keadaan
memerlukan
b. Angiodisplasia
Angiodisplasia
(vascularectasis)
di
dalam
usus.
adalah
lesi
CASE REPORT
tahun. Patogenesis angiodisplasia
oleh
parsial,
intermiten,mulai
vena-vena
memiliki
sampai
terjadinya
kronis
sehingga
hubungan
didirikan.
adalah angiography.
submukosa
dilatasi,
obstruksi
dari
arteriovenosa
kolonoskopi
dan
angiography.
penyakit
dan
gagal
ginjal
stenosis
aorta.
d. Kolitis
Kolitis
merupakan
menunjukkan
istilah
adanya
yang
proses
Malformation1
Pelepasan
kolitis
submukosa
memiliki
pembuluh
komunikasi
darah
langsung
bahan
Crohn.
remisi
dan
Kolitis
toksin
ulseratif
eksaserbasi
yang
tangan
dari
kolon
mengalami
lain
kapiler.
setengahnya
tanpa
Lebih
berlokasi
di
hematochezia
nyeri
kolitis
infeksi,
IBS,
dengan
kronik
dan
serupa
yang
intermitten.
Faktor
Page 4
CASE REPORT
fosfokinase dan serum laktat. Foto
kolonoskopi.
rontgen
tidak
khas,
dan
polos
ditemukan
biasanya
sesuatu
pneumatosis
biasanya
yang
dapat
pada
pasien
dilihat
dengan
mungkin
memperlihatkan
Kelainan
perianal
bisa
kebanyakan
sigmoidoskopi
kolonoskopi
berupa
jelas
kebanyakan
atau
diagnosanya
dan
memperlihatkan
tidak
tanda-tanda
mirip
divertikulosis,
dan
terjadi
usia
sebentar-sebentar,
kasus
atau
adalah
Dulu,
diagnosis
menggunakan
e. Penyakit perianal
pada
barium
dibuat
enema,
dapat
bagian
menimbulkan
perdarahan
yang
langsung
bawah
dilakukan.
adalah
dengan
g. Divertikulum Meckel
perdarahan
dari
dilakukan
Divertikula
kolon.
hemoroid
yang
diduga
perlu
Pemeriksaan
menggunakan
dilakukan
anoskopi
dan
pankreas.
bisa
mengandung
Divertikulum
meckel
Page 5
CASE REPORT
adalah suatu sisa dari struktur
pengangkatan
seluruhnya
kerusakan.Jika
pada
masa
jaringan
tidak
usus
di
ditemukan
sekitarnya,
hanya
memperbaiki
memiliki
meckel,
menunjukkan gejala.
darah.
divertikulum
menimbulkan
gejala,
maka
yang
dibuang
divertikulumnya.
Untuk
anemia,
mungkin
tetapi
divertikulum
cenderung
lebih
menyebabkan
mendadak
divertikulum
yang
pada
disebut
nyeri
seringkali
tidak
perut
yang
disertai
menimbulkan
maka
dilakukan
GAMBARAN KLINIS 4
Perdarahan akut :
a.Sinkop
: takikardia, kepala
pusing,melayang
b.Syok
: - tekanan darah
turun (sistolik< 90
mmHg atau turun >
30
mmHg
dari
semula)
CASE REPORT
- takikardi, nadi
f.
apakah
pasien
menderita
kronik,
cerna
kelainan
saluran
bawah
(hemorroid,kolitis,
d. Akral dingin
Penting
kemih.
(bingung, disorientasi,
pula
ca).
mengetahui
terbungkus
biasanya
darah,
menandakan
2) Darah
bercampur
dengan
a. anemia def.Fe
perdarahan
b. palpitasi
proksimal.
c. lemas
3) Diare
yang
lebih
berdarah,
ani,
terdapat
d. sesak napas
tenesmus
biasanya
e. anoreksia
f. insomnia.
DIAGNOSIS
Tentukan
nyeri
penyebab
atau
lokasi
stabil
pada
abdomen
,biasanya
terdapat
defekasi
nyeri
biasanya
saat
adalah
tanyakan
6) Jika
feses
berubah
panjang
seperti
pensil
juga
disertai
penurunan
berat
badan
biasanya
penting ditanyakan
kepada pasien
mengenai
adalah
CASE REPORT
7) Perdarahan
yang
terjadi
proctitis
Tanyakan pula apakah terdapat
1) darah :
sesak,
nyeri
dada,
lightheadedness,
dan
kelemahan.1
b. Pemeriksaan fisik
a.Kesadaran
b.Tekanan
darah
hipotensi
Time
(PT):
activated
Partial
Pemeriksaan Penunjang
a. Kolonoskopi
menunjukan
c. Nadi
d.Pernafasan
standar
e. Suhu
dapat
paling
atau
lambat
Sebuah kolonoskopi
digunakan
gambaran
kolonoskopi
mencapai
akurat
seluruh
panjangnya
16ANO0
untuk
untuk
cm.
dapat
juga dapat
biopsi,
atau tidak
Page 8
CASE REPORT
polipektomi, mengontrol perdarahan
paling
kolonoskopi
yang
sangat
komplikasi
aman
utama
dimana
(perdarahan,
sering
ditemukan
mendesak
colonoscopy dianggap
oleh
adalah
aman dan
pada
pasien.1
Komplikasi
lebih
daripada
diagnostik
c. Flexible Sigmiodoskopi
Flexible
terapeutik,
perforasi
pemeriksaan
untuk
bawah,
kolon
sedangkan
terbaik
bisa
untuk
diagnostik
sigmoidoscopi
dapat
dapat
terdeteksi
menggunakan
sigmoidoscopi
pada
polipektomi,
ileum
terminalis
alat
dengan
ini.
tidak
Flexible
dianjurkan
kauterisasi
dan
khusus,
seperti
pada
ileorektal
tahun
dilakukan
berada
persiapan
awal
yang
merupakan
pada
metode
tingkatan
yang
risiko
CASE REPORT
yang
ditemukan
pada
flexible
visualisasi
kelainan
biasanya
dengan
0,5-1,5 ml/min.1
berhubungan
untuk
pada
mendiagnosa
pembuluh
darah
d. Anoskopi
Anoskopi berguna hanya
diagnosa
perdarahan
sumbernya
adalah
DIAGNOSIS BANDING
yang
Diagnosis
untuk
diantaranya
adalah:
Perdarahan
divertikel
kolon,
di
hemoroid
diutamakan
saluran
adalah
daerah
banding
hematokezia
dalamnya
di
untuk
daripada
sigmoidoskopi
untuk
fleksibel
mendeteksi
cerna
bagian
bawah.
e. Barium Enema:
teknik
adalah suatu
radiografi
dengan
neoplasia kolon.1
PENATALAKSANAAN
mengikuti
atau massa.
dengan
fleksibel
sigmoidoskopi
merupakan
alternatif
dibandingkan kolonoskopi.1
protokol
Medikamentosa,
estrogen
dan
yang
juga
kombinasi
progesteron
dapat
Page 10
CASE REPORT
pada
pasien
yang
menderita
angiodisplasia.
IBD
biasanya
LAPORAN KASUS
Laporan Kasus
Terapeutik,
di
mana
ada
endoskopi
dengan
keluhan
BAB
berdarah
SMRS.
segi
sumber
makanan
kuratif.
identifikasi
Terapi
Bedah,
diagnostik,
Meckel
lesi
pada
seperti
atau
beberapa
divertikulum
tidak
tetapi
bercampur
tidak
muntah,
BAK
tidak
ada
keganasan,
bedah
merupakan
Darah
pendekatan
utama
Upper endoscopy
Pasien
tidak
mempunyai
Kolonoskopi
tidak
yang
mengeluhkan
Perdarahan berhenti
ada
Arteriography
Endoskopi kapsul
Page 11
CASE REPORT
asam, tidak ada riwayat konsumsi
15.370/mm3,
Hasil
pemeriksaan
umum
sedang,
trombosit
397.000
kesadaran
Diagnosis Kerja
Pada
kasus
ini
dapat
mmHg,
nadi
98x/menit,
regular,
napas
irama
36x/menit,
suhu
36,50C.
Pada
pemeriksaan
ditemukan,konjungtiva
fisik
anemis,
tidak
menghilang
saat
DISKUSI
Daftar masalah pada pasien
ini adalah Hematokezia dengan
anemia.
Diagnosis
Hematokezia
berdarah
sebanyak
3x
umum
dan
fisik
pemeriksaan
didapatkan
leukosit
Page 12
CASE REPORT
ditemukan,konjungtiva
anemis.
labu
pemberian
antibiotik
dilakukan
yang
umumnya.
keluar
menyebabkan
dari
anus
perdarahan
yang
cukup
hebat.
dengan
Pasien
memantau
diperbolehkan
keluhan
subjektif
BAB
gr/dl
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdullah M. Perdarahan saluran cerna bagian bawah (Hematokezia) dan
Perdarahan Samar (Occult). Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadiasubrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. Edisi
kelima. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2009. Hal 453-459.
2. Greenberger,
Norton.Blumberg,
Richard.Burakoff,
Robert:Current
Page 13
CASE REPORT
3. Richter, J.M. & K.J. Isselbacher. Perdarahan Saluran Makanan : dalam
Harrison (Prinsip Ilmu Penyakit Dalam) Jilid I. Jakarta : EGC. 2005 : 259
62.
4. Syamsi, Rusi Muhaimin. WHO: Penggunaan Klinis Darah .EGC,Jakarta
2004:161.
Page 14