You are on page 1of 13

MENENTUKAN KEBERADAAN MINERAL AIR TANAH

DENGAN METODE SELF POTENSIAL

LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA


diajukan guna memenuhi tugas praktikum Geofisika untuk Mahasiswa Fisika semester VI

Oleh
Nur Inna Alfianinda
NIM 091810201016

LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2012

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode Self Potential merupakan salah satu metode geofisika yang pasif,
artinya dalam melakukan pengukuran tidak perlu menginjeksikan arus ke dalam
tanah dan hanya mengukur tegangan statis alam pada titiktitik pengukuran. Self
potensial dihasilkan oleh perbedaan mineralisasi, reaksi (kegiatan) elektrokimia,
aktivitas geothermal dan bioelektrik oleh tumbuh-tumbuhan (vegetasi). Metode
ini merupakan salah satu metode yang mengukur potensial alam antara dua titik di
permukaan bumi.
Prinsip kerja percobaan yang dilakukan dengan metode self potensial,
yaitu dengan menggunakan empat buah elektroda, dua buah elektroda berfungsi
sebagai elektroda base dan dua elektroda sebagai elektroda rover. Untuk elektroda
base diletakkan pada suatu titik dan tidak dipindah-pindah, sedangkan elektroda
rover diletakkan pada titik dengan jarak tertentu dengan elektroda base lalu diukur
besarnya beda potensial yang ada dengan menggunakan voltmeter. Kemudian
proses itu diulang-ulang dengan terlebih dahulu memindahkan elektroda rover
pada jarak yang lebih jauh dengan besar perpindahan jaraknya konstan dan secara
berurutan sepanjang lintasan yang akan diukur.
Aplikasi dari metode self potensial diantaranya untuk eksplorasi logam
dasar khususnya mendeteksi adanya sulfida, survey air tanah, sebagai pemetaan
geologi, mengukur kadar polutan dalam tanah, dan lain sebagianya. Keunggulan
dari metode self potential jika dibandingkan dengan metode-metode yang lain
yaitu self potensial merupakan metode sederhana dengan biaya murah , cepat
dan tidak mengganggu kondisi bawah permukaan karena tidak menginjeksikan
arus. Dengan menggunakan elektoda porous spot, maka efek polarisasi saat
pengukuran dapat dihindari.
Percobaan dengan menggunakan metode self potensial sangat penting
dilakukan karena selain dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam

bidang kebumian, metode juga dapat diaplikasikan dalam eksplorasi logam,


survey air tanah, dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa rumusan masalah tentang percobaan dengan metode self
potensial, diantaranya:
1. Bagaimana hubungan antara jarak lintasan dengan potensial elektroda rover dan
potensial elektroda base yang juga dijelaskan dalam grafik?
2. Bagaimana hubungan keadaan potensial rover dengan aliran air bawah
permukaan?
3. Dimanakah estimasi letak terbesar terdapat keberadaan air tanah?

1.3 Tujuan
Tujuan percobaan dengan metode self potensial, yaitu:
1. Menjelaskan hubungan antara jarak lintasan dengan potensial elektroda rover
dan potensial elektroda base yang juga dijelaskan dalam grafik.
2. Menjelaskan hubungan keadaan potensial rover dengan aliran air bawah
permukaan.
3. Mengetahui letak atau posisi terbesar keberadaan air tanah.

1.4 Manfaat
Manfaat metode self potensial dalam kehidupan sehari hari diantarnya,
untuk eksplorasi logam dasar khususnya mendeteksi adanya sulfida, survey air
tanah, sebagai pemetaan geologi, mengukur kadar polutan dalam tanah, dan lain
sebagianya.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Metode self potensial merupakan salah satu metode geofisika yang prinsip
kerjanya adalah mengukur tegangan statis alam yang berada di kelompok titik
titik di permukaan tanah. Self potensial umumnya berhubungan dengan perlapisan
tubuh mineral sulfida, perubahan dalam sifat sifat batuan (kandungan mineral)
pada daerah kontak kontak geologi, aktivitas bioelektrik dari material organik,
korosi, perbedaan suhu, dan tekanan dalam fluida di bawah permukaan dan
fenomena fenomena alam lainnya ( Telford dan Keys, 1990).
Metode Self potential (SP) adalah metode pasif, karena
pengukurannya dilakukan tanpa menginjeksikan arus listrik lewat permukaan
tanah, perbedaan potensial alami tanah diukur melalui dua titik dipermukaan
tanah. Potensial yang dapat diukur berkisar antar beberapa millivolt (mV) hingga
1 volt. Self potensial adalah potensial spontan yang ada di permukaan bumi yang
diakibatkan oleh adanya proses mekanis ataupun oleh proses elektrokimia yang di
kontrol oleh air tanah. Proses mekanis akan menghasilkan potensial elektrokinetik
sedangkan proses kimia akan menimbulkan potensial elektrokimia (potensial
liquid-junction, potensial nernst) dan potensial mineralisasi. Komponen rekaman
data potensial diri yang diperoleh dari lapangan merupakan gabungan dari tiga
komponen dengan panjang gelombang yang berbeda, yaitu efek topografi (TE) ),
SP noise (SPN ) dan SP sisa (SPR) ( Nurhandoko,2001).
Aktvitas elektrokimia dan mekanik adalah penyebab dari self potensial di
permukaan bumi. Faktor pengontrol dari semua kejadian ini adalah air tanah.
Potensial ini juga berhubungan erat dengan pelapukan yang terjadi pada tubuh
mineral, variasi sifat batuan, aktivitas biolistrik dari bahan organik, karatan,
gradien tekanan, panas dalam permukaan cairan, serta fenomena lain dari alam
yang proses kejadiannya mirip. Prinsip mekanisme yang menghasilkan self
potensial adalah proses mekanik yang menghasilkan potensial elektrokinetik
(Bemmelen, 1949).

Pengukuran Self Potential pada daerah jebakan mineral Sulfida (pyrite,


chalcopyrite, pyrrhotite, sphalerite, galena) biasanya menghasilkan type anomaly
negatif yang berkisar ratusan milli-Volt. (Reynold, 1997).
Hasil pengukuran SP ke arah naik (up hill) menunjukkan harga potensial
yang semakin positif. Sedangkan pada keaadan lainnya untuk pengukuran kearah
turun (down hill) berkurang.Keadan diatas dinamakan efek topografi.Penyebab
TE adalah adanya medan aliran potensial oleh karena aliran air dari tempat yang
tinggi.SP sisa dicirikan oleh panjang gelombang yang relative panjang dan
gradiennya relative landai.Komponen inilah yang mempunyai hubungan dengan
litologi bawah tanah (Sato,1960).
Anomali SP ini sebenarnya ada dua macam, yang pertama adalah yang
bersifat konstan yang disebabkan oleh sumber-sumber geologi tertentu, yang
kedua adalah yang bersifat tidak tetap berfluktuasi. Anomali SP yang kedua ini
lebih bersifat sebagai pengganggu atau noise yang harus dihilangkan dalam data
SP agar tidak mengganggu data primer. Anomali noise ini bisa disebabkan oleh
induksi listrik yang disebabkan oleh transmisi listrik disekitar pengambilan data,
petir, variasi me magnet bumi, efek dari hujan deras, cahaya matahari, akar
tanaman lain-lain (Tim Penyusun Petunjuk Praktikum Geofisika, 2012).

BAB 3. METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Dalam melaksanakan praktikum mengenahi Metode Self Potensial
diperlukan alat dan bahan berupa :
1. Empat buah elektroda Porous spot: Sebagai tempat untuk mengisi larutan
CuSo4
2. Larutan CuSo4: Sebagai larutan penghantar elektroda.
3. Set Kabel: Untuk menghubungkan multimeter terhadap elektroda rover dan
elektroda base.
4. 2 buah multimeter digital: Untuk membaca nilai tegangan pada potensial rover
dan potensial base.
5. Tali Rafia: Sebagai lintasan dengan panjang 5 meter.
6. Meteran: Untuk mengukur lintasan yang dibutuhkan.
7. Set alat Tulis menulis dan kertas: Untuk mencatat nilai petensial Rover dan
potensial Base.

3.2 Desain Gambar

Gambar 3.2.1 cara pengambilan data

3.3 Langkah Kerja


Pada praktikum mengenai Metode Self Potensial, langkah-langkah yang
dilakukan antara lain:
1. Alat dan bahan didesain sesuai gambar 3.2.1, dua elektroda dihubungkan
dengan voltmeter melalui kabel penghubung kemudian elktroda-elektroda
tersebut ditanam di permukaan tanah sebagai base (electron tetap)
2. Dua electron lainnya yang dihubungkan dengan voltmeter berfungsi sebagai
rover (elektroda bergerak). Rover ini dipindah-pindah ke titik pengukuran
secara berurutan sepanjang lintasan yang akan diteliti dengan jarak
perpindahan elektroda yang konstan.
3. Potensial pada elektroda base dan elektroda rover diukur secara bersamaan.

3.4 Analisis Data


Dalam praktikum ini, untuk mengolah data mentah yang diperoleh dari
proses pengukuran yang dilakukan di lapangan akan digunakan software
Microsoft exel. Dengan Microsoft exel tersebut akan di buat grafik hubungan
antara jarak dengan potensial.
1.4.1 Data hasi pengukuran self potensial di lapangan

Jarak
Elektrod
a (m)

Lintasan Satu
Potensi
Potensi
al
al Base
Rover

Lintasan Dua
Potensi
Potensi
al
al Base
Rover

Lintasan Tiga
Potensi
Potensi
al
al Base
Rover

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil dari pecobaan dengan metode self potensial adalah tabel beda
potensial pada rover dan base dengan jarak lintasan.

4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan


4.1.1 Data Hasi Pengukuran Self Potensial di Lapangan
Jarak
Elektroda
(m)
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50

Lintasan Satu

Lintasan Dua

Lintasan Tiga

Potensial
Base

Potensial
Rover

Potensial
Base

Potensial
Rover

Potensial
Base

Potensial
Rover

12,8
13,3
13,1
12,9
12,7
12,7
12,6
12,6
12,6
12,5

9,6
-5,4
-6,1
-6,1
-6,8
-0,4
-0,8
1,3
-5,5
-4,0

-0,2
-0,4
-0,3
-0,2
-0,2
-0,3
-0,2
-0,3
-0,2
-0,3

-5,4
-8,8
-4,8
1,0
-0,6
-2,8
-1,7
-1,1
-4,9
-6,2

-0,9
-1,3
-1,3
-1,4
-1,4
-1,4
-1,4
-1,4
-1,4
-1,3

-4,3
-7,0
-6,9
-2,2
-3,5
-5,7
-2,4
-0,8
-3,9
-4,7

4.1.2 Grafik
Grafik hubungan antara potensial base dan rover terhadap jarak.
a.

b.

c.

4.2 Pembahasan
Dalam praktikum yang dilakukan, yakni mencari kandungan
mineral tanah dengan menggunakan metode self potensial. Metode self
potensial merupakan salah satu metode geofisika untuk mengukur beda
potensial yang dihasilkan arus diantara dua titik pada permukaan tanah. Arus
kecil ini secara alami diproduksi di bawah permuakaan. Metode self potensial
merupakan metode pasif yang digunakan untuk eksplorasi geofisika, sebab
dalam metode ini arus listrik tidak diinjeksikan ke dalam tanah.
Praktikum dilakukan yakni dengan mengamati nilai potensial base dan
rover pada setiap jarak yang telah ditentukan. Setelah melalui pengamatan
dan perhitungan, didapat hubungan antara jarak lintasan dengan potensial
elektroda rover dan potensial elektroda base yang juga dijelaskan dalam
grafik. Hubungan antara nilai beda potensial rover dan base yakni, semakin
jauh elektroda rover dari elektroda base, maka beda potensial rover akan
semakin mengecil. Namun pada penjelasan tabel dan grafik, tidak semua nilai
beda potensial mengecil. Beda potensial juga terdapat nilai yang lebih besar
yakni nilai positif. Nilai beda potensial positif ini menenjukkan adanya
kecenderungan bahwa di bawah permukaan tanah terdapat kandungan
mineral air. Selain itu. Beda potensial pada elektroda base cenderung tetap
tidak berubah dan elektroda rover berubah ubah. Hal ini dikarenakan
elektroda base hanya mengamati nilai beda potensial pada posisi yang tetap
dan kandungan di bawahnya pun tidak akan berubah. Sedangkan pada
elektroda rover nilainya berubah-ubah, hal ini dikarenakan elektroda rover
berpindah pindah dan kandungan di dalamnya otomatis juga tidak sama,
karena nilai beda potensial pada elektroda base bergantung pada kandungan
material atau mineral di bawah permukaan.
Hubungan keadaan potensial rover dengan aliran air bawah permukaan
yakni nilai potensial rover akan bernilai negatif jika di bawah permukaan
diperkirakan terdapat kandungan endapan logam dasar atau sulfiada dan
bernilai positif jika di bawah permukaan tanah cenderng terdapat kandungan
mineral air. Pada lintasan 1, kandungan air cenderung berada di jarak ke 5

10

meter dan ke 40 meter, yakni sebesar 9,6 mV dan 1,3 mV. Pada lintasan 1
elektroda base nilai yang terukur positif semua yang menunjukkan adanya
kandungan mineral air. Pada lintasan 2, kandungan air terdapat pada jarak 20
meter dengan nilai potensial 1,0 mV. Pada elektroda base di lintasan 2, nilai
potensial negatif semua yang menunjukkan bahwa tidak terdapat kandungan
mineral air. Pada lintasan 3, tidak terdapat kandungan mineral air karena nilai
potensial menunjukkan negatif, begiu juga pada potensial base.
Letak estimasi terbesar terdapat kandungan mineral air terdapat pada
lintasan 1 dengan jarak ke 5 meter sebesar 9,6 mV. Dalam jarak tersebut nilai
potensial menunjukkan adanya kecenderungan kandungan mineral air.

11

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum yang dilakukan dengan metode self potensial
untuk menemukan keberadaan kandungan mineral air bawah permukaan tanah.
1. Hubungan jarak dengan elektroda base dan elektroda rover

menunjukkan

bahwa semakin jauh jarak elektroda rover terhadap elektroda base maka nilai
beda potensial akan semakin kecil, namun pada titik tertentu akan semakin
besar. Hal itu dikarenakan tanah tersebut memiliki kemungkinan terdapat air
tanah dibandingkan pada titik-titik lain.
2. Jika beda potensial rover bernilai positif maka anomali tanah cenderung berair.
3. Kandungan air tanah tertinggi terdapat pada jarak 5 m di lintasan 1 sebesar 9,6
mV. Hal itu ditunjukkan dengan beda potensial terbesar dari semua data yang
diperoleh.

5.2 Saran
Saran dari praktikum yang dilakukan dengan metode self potensial untuk
menemukan keberadaan kandungan mineral air bawah permukaan tanah yakni
harus cermat dalam mengamati nilai beda potensial agar data yang diperoleh
akurat dan stamina fisik pada saat melakukan penelitian harus baik agar dapat
melakukan percobaan dengan baik.

12

DAFTAR PUSTAKA

Bemmelen, Van, R.W. 1949. The Geology of Indonesia, V.I.A. Martinus: the
Hagup.
Nurhandoko, B.E.B., and Ahmad I.A. 2001. Self-potential study for identifying
fluid flow characteristics: physical model case. Proceedings The 26 th
HAGI Annual Meeting October 1-3, 2001. Jakarta : Bidakara complex.
Reynolds, John M. 1997. An Introduction to Applied and Environental
Geophysiscs. United Kingdom: Wiley-Blackwell Ltd.
Sato and Money. 1960. The Electrochemical Mechanism of Sulphida Self
Potential, Geophysics,Vol.XXV.
Telford,W, M, Geldart, L, P, Sheriff,R,E,& Keys,D,A. 1990. Applied Geophysics.
Melbourne : Cambridge University Press.New York. London.
Tim Penyusun Laboratorimu Geofisika. 2012. Petunjuk Praktikum Geofisika.
Jember: Fisika Mipa Universitas Jember.

You might also like