Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu :
drg. Ratih Damayanti CHt
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(01214011)
(01214025)
(01214027)
(01214029)
(01214034)
(01114014)
Ilmu Keperawatan/Semester VI
2015/2016KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ANATOMI
DAN FISIOLOGI PERSENDIAN. Shalawat berserta salam kami aturkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Terima kasih kepada drg. Ratih Damayanti CHt selaku pembimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan kepada kami baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini. Terima kasih.
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
Cover...............................................................................................................................
Kata pengantar................................................................................................................
ii
Daftar isi..........................................................................................................................
iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang..................................................................................................
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................
1.4 Manfaat.............................................................................................................
1
1
1
2
3
4
4
6
11
14
22
22
Daftar Pustaka.................................................................................................................
23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu artikulasi atau persendian, terjadi saat permukaan dari dua tulang bertemu,
adanya pergerakan atau tidak bergantung pada sambungannya. Persendian dapat
diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara
tulang tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan yang berhubungan dengan
persendian tersebut) dan menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang
mungkin dilakukan pada persendian). (Ethel Sloane, 2012: 113)
Aktivitas motorik dari fungsi system pergerakan diatur oleh saraf, tulang, sendi,
dan otot yang terbaik saling menunjang dalam suatu kerja sama untuk melakukan suatu
kegiatan dan pergerakan.Aktivitas volunteer direncanakan oleh otak dan perintah dikirim
ke otot melalui system pyramidal yang berhubungan dengan gerakan dan sikap.
(Syaifuddin, 2006: 78)
Pergerakan sendi banyak ditentukan oleh permukaan persendian, misalnya
dibatasi oleh prosesus olekrani pada sendi bahu, ligament iliofemoral pada sendi panggul.
(Syaifuddin, 2006: 72)
Kalau melihat bentuk-bentuk sendi tersebut di atas maka pergerakan tulang dapat
benar-benar bebas. Tetapi kenyataan dalam pergerakan sehari-hari tidak demikian halnya,
oleh karena pergerakan tersebut dihalangi dan dibatasi oleh otot yang terdapat di
sekeliling sendi dan juga adanya ikat sendi. Pada sendi panggul, ikat sendi ini amat
banyak sehingga pergerakan sendi tersebut sangat terbatas. (Syaifuddin, 2006: 73)
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian persendian?
1.2.2. Apa saja klasifikasi persendian?
1.2.3. Apa saja pergerakan sendi?
1.2.4. Apa bagian bagian dari sendi?
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami tentang anatomi dan fisiologi persendian.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Memahami pengertian dan klasifikasi persendian
2. Memahami macam pergerakan sendi dan bagian bagian sendi
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penulisan makalah ini adalah supaya
para pembaca mengetahui tentang anatomi dan fisiologi persendian. Selain hal itu yang
terpenting dari penulisan makalah ini adalah dapat bermanfaat bagi pembaca dan
masyarakat pada umumnya serta dapat berguna dalam meningkatkan kesehatan di
Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Persambungan tulang atau sendi (artikulasi) adalah pertemuan dua buah tulang
atau beberapa tulang kerangka. Artrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
persendian. (Syaifuddin, 2006: 70)
Sendi adalah dua tempat dua tulang atau lebih saling berhubungan baik terjadi
pergerakan atau tidak. Dalam perkembangan jaringan ikat diganti oleh jaringan rawan.
Untuk memungkinkan terjadinya pergerakan maka di tempat tertentu ada jaringan ikat
dan jaringan rawan diganti dengan jaringan tulang pada ujung tulang akan tinggsl suatu
lempeng jaringan rawan sebagai rawan sendi. (Syaifuddin, 2006: 70)
Stabilitas sendi bergantung pada:
a. Permukaan sendi, bentu tulang memegang peranan penting pada stabilitas
sendi.
b. Ligamnetum, ligamentum fibrosa mencegah pergerakan sendi secara
berlebihan. Kalau regangan terus berlangsung lama, ligamentum fibrosa akan
teregang. Ligamentum elastik sebaliknya mengembalikan panjang asal setelah
teregang, misalnya tulang pergerkan memegang peranan aktif dalam
menyokong sendi dan membantu mengembalikan tulang pada posisi asalnya
setelah melakukan pergerakan.
c. Tonus otot, pada kebanyakan sendi tonus otot merupakan faktor utama yang
mengatur stabilitas. (Syaifuddin, 2006: 70)
Suatu artikulasi atau persendian, terjadi saat permukaan dari dua tulang bertemu,
adanya pergerakan atau tidak bergantung pada sambungannya. Persendian dapat
diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara
tulang tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan yang berhubungan dengan
persendian tersebut) dan menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang
mungkin dilakukan pada persendian). (Ethel Sloane, 2012: 113)
Alat alat khusus yang meliputi sendi :
a. Labium articulare, bibir sendi.
b. Disci dan mesei articularis, alat untuk menjaga dan mengurangi diskongruansi
di antara ujung-ujung yang bersendi.
c. Bursa mukosa di sekitar sendiri berhubungan dengan rogga sendi untuk
memudahkan gerakan sendi.
d. Ligamentum, alat dari simpati sendi tetapi kemudian terpisah dari simpai sendi.
(Syaifuddin, 2006: 73)
2.2. Klasifikasi Sendi Menurut Strukturnya
1. Persendian fibrosa (sendi mati), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan,
dimana letak tulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh selapis
jaringan ikat fibrosa. Contohnya : sutura diantara tulang-tulang tengkorak.
2. Persendian kartilago (sendi yang bergerak sedikit), yaitu persendian yang tidak
memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago. Pergerakan dari
sendi ini terbatas, dimana tulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin,
contohnya tulang iga.
3. Persendian sinovial (sendi yang bergerak bebas), yaitu persendian yang memiliki
rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligamen artikular yang
membungkusnya. Pergerakannya bebas, contohnya sendi bahu dan panggul, siku dan
lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki.
(Ethel Sloane, 2012: 113)
Contoh simfisis adalah simfisis pubis antara tulang tulang pubis dan diskus
intervebralis antar badan vertebra yang berdekatan.
b. Sindesmosis terbentuk saat tulang tulang yang berdekatan dihubungkan dengan
serat serat jaringan ikat kolagen. Contoh sindesmosis dapat ditemukan pada
tulang yang terletak bersisian dan dihubungkan dengan membran interoseus,
seperti pada tulang radius dan ulna, serta tibia dan fibula.
c. Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas
dalam kantong tulang. Seperti pada gigi yang tertanam pada alveoli (kantong)
tulang rahang. Pada contoh tersebut, jaringan ikat fibrosa yang terlihat adalah
ligamen peridontal.
3. Diartrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas , disebut juga sendi sinovial
(berasal dari kata yunani yang berarti dengan telur). Sendi ini memiliki rongga
sendi yang berisi cairan sinovia, suatu kapsul sendi (artikular) yang menyambung
kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi sinovial dilapisi kartilago artikular.
a. Lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat berwarna
putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang yang menyatu pada
sendi.
1) Ligamen adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang kapsul
sendi dan memberikan stabilitas.
2) Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah dari kapsul melalui
envaginasi kapsul.
b. Lapisan terdalam kapsul sendi adalah membran sinovial yang melapisi
keseluruhan sendi, kecuali pada kartilago artikular.
1) Membran sinovial mensekresi cairan sinovial, materi kental yang jernih
seperti putih telur. Materi ini terdiri dari 95%air dengan pH 7,4 dan merupakan
campuran polisakarida (sebagian besar asam hialuronat), protein, dan lemak.
2) Cairan sinovial berfungsi untuk melumasi dan memberikan nutrisi pada
permukaan kartilago artikular. Cairan ini juga mengandung sel fagosit untuk
mengeluarkan fragmen jaringan mati (debris) dari rongga sendi yang cedera
atau terinfeksi.
3) Pada beberapa sendi sinovial, seperti persendian lutut, terdapat diskus
artikular (meniskus) fibrokartilago.
a) Diskus artikular memodifikasi bentuk permukaan tulang yang berartikulasi
untuk mempermudah gerakan, memperbesar stabilitas, atau untuk meredam
goncangan.
b) Cedera pada diskus artikular lutut biasanya disebut robekan kartilago.
4) Bursa adalah kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial, dan ditmukan
di luar rongga sendi. Kantong ini terletak di bawah tendon atau otot yang
mungkin juga dapat ditemukan di area percabangan terdon atau otot di atas
tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kulit terpapar pada friksi,
seperti pada siku atau tempurung lutut.
(Ethel Sloane, 2012: 113)
2.4. Klasifikasi Persendian Sinovial
Didasarkan pada bentuk permukaaan yang berartikulasi.
1. Sendi sferoidal terdiri dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk bulat yang masuk
dengan pas ke dalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain. Sendi ini, yang
dikenal sebagai sendi traksial atau multi traksial, memungkinkan rentang gerak yang
lebih besar, menuju ketiga arah. Contoh sendi sferoidal adalah sendi panggul serta
sendi bahu. (Ethel Sloane, 2012: 114)
artikularis,
terletak
di
atas
dan
di
bawah
ligamentum
Articulationes
metacarpophalangeal,
merupakan
sendi
antara
ossis
metakarpalia, kepala sendi dengan basis osssis phalanx 1 merupaakan lekuk sendi.
Artculationes digitorum manus, snedi antara phalanx 1, II, III merupakan
sendi-sendi engsel yang diperkuat oleh (lig, kollateraaal, lig, posterior).
(Syaifuddin, 2006: 75)
4. Sendi anggota gerak bawah
Persendian gelang panggul
Sendi pinggul adalah sendi sinovial dari varietas sendi putar. Kepala sendi femur
kedalam asetabulum tulang koksa. Sendi ini tebal dan kuat, membatasi gerakan sendi
ke selesuruh arah dan membentuk sikap tegak tubuh dalam keadaan berdiri, gerakan
sendi fleksi, ekstensi, abduksi, endorotasi, eksorotasi.
a. Articulatio sakroillaka
Persendian antara os sakrum dan os ileum melalui fascies artikularis ossis illiiiii dan
fasies artikulasris issis sacrum. Sendi ini merupakan hubungan antara gelang pangul
dn rangka badan yang identik dengan artikulasio sternoklavikularis. Artikulassio ini
mempunyai gerakan yang kecil karena banyak cekungan, cembungan dan
persendian tidak rata, disamping itu banyak ligamentum pada sendi.
b. Art simfisis pubis
Hubungan antara kedua os pubis. Didalamnya ada suatu kavum yang disebut
pseudokrunis berupa kartilago dinamakan fibrokartilago interpubis
c. Artikulatio koxae
Persendian ini merupakan enartrhosis spheiroidea, diperkuat oleh ligamentum illeo
femorale sehingga caput femoris bisa keluar dari lekuknya dan berada dibawah os
illcum
d. Persendian tungkai atas dan lutut
Articulation genu menghubungkan permukaan ujung tulang distal os femur dengan
permukaan ujung proksimal tibia yaitu antara condilus medialis dan reteralis ossis
femur dengan fascies articularis superior ossis tibia .di depan sendi ini terdapat
patela. Sendi lutut adalah sendi engsel yang di bentuk oleh kondilus femoralis yang
bersendi dengan permukaan dari kondilus tibia.patela terletak di atas permukaan
yang halus pada femur tetapi tidak termasuk dalam sendi lutut.
(Syaifuddin, 2006: 75)
Persendian tungkai bawah
Persendian ini merupakan persendian antara tibia dan fibula.
a. Artikulatio tibia fibula proximal
Sendi yng terdapat antara fascies articularis kapitulum fibula ossis pada kondilus
dengan fascies articularis fibularis ossis pada kondilus tibia.ikat sendi ligamentum
tibio fibularis proximal
b. Sidermosis tibio fibularis
Persendian antara fascies articularis tibia ossis fibulae dengan insisura fibularis
ossis tibialis.ikat sendi terdiri dari:
1) ligamentum tibio fibularis inferior-anterior
2) ligamentum tibio fibularis inferior posterior
3) ligamentum tibia fibularis transfersal
c. Hubungan antara Krista intero sea fibula dan Krista interorosa tibia
Hubungan ini terbentang melalui membrane interosa kruris yang terbentang dari
proksimalis di bawah colum fibulae kee distal sampai batas 1/3 distal os tibia dan
os fibula arah serabut membrane unterosa cluris dari medial atas os tibia ke lateral
bawah menuju os fibula
d. Persendian kaki
Art.talo fibia fibularis.art.talo tibia fibularis(pergelangan kaki),antara fascies
articularis tali os tibia dan os fibula dengan troclea tali bagian medial dan
lateral.bentuk sendi engsel gerakan sendi ini dapat di lakukan dorsal flexiodan
plantar flexio(extension). Senti tibio fibular di bentuk antara ujung atas dan ujung
bawah kedua tulang tungkai bawah batang dari tulang- tulang itu di gabungkan oleh
sebuah ligament antara tulang yang membentuk sebuah sendi ke tiga antara tulangtulang itu. (Syaifuddin, 2006: 76)
Art. talo tarsalia. Art.talo tarsalia (sendi loncat atas) karena pada bagian meloncat ada
dua bagian.
1) Art.talo calcaneo(sendi loncat atas)antara fascies articularis calcanei posterior assis
talus dan fascies articularis tali posterior ossis calcaneus
2) Art.talo calcaneo navicularis(sendi loncat bagian bawah)antara facies articular
naviculare kalkanei media anterior dan fasie articularis naviculare ossis talus
dengan fascies tali media anterior ossis calcaneous dan fasies articularalis tali ossis
navicularf pedis.gerakan sendi dapat di lakukan dengan dua cara yaitu gerakan
plantar fleksi dan adduksi dan gerakan dorsal fleksi kaki di sertai adduksi.
(Syaifuddin, 2006: 76)
Art. tarso transversa. Art.tarso transfersa merupakan linea amputasiones choparti.ada
dua bagian yaitu art.talo navikularis pedis (antara kapitulum tali fascies artikularis tali
os navikularis pedis) dan art. kalkanea kuboidea (antara artikularis kuboidea dari os
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian
(dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk
duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai
pelindung organ dalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan
dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, Anda tidak
mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang
pada saat Anda bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat.
Artikulasio atau Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulangtulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa,
ligament, tendon, fasia, atau otot. Fungsi utama sendi adalah untuk memberikan gerakan
fleksibel dalam tubuh.
Persendian dapat diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga
persendian diantara tulang tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan yang
berhubungan dengan persendian tersebut) dan menurut fungsi persendian (berdasarkan
jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).
Alat alat khusus yang meliputi sendi :
a. Labium articulare, bibir sendi.
b. Disci dan mesei articularis, alat untuk menjaga dan mengurangi diskongruansi
di antara ujung-ujung yang bersendi.
c. Bursa mukosa di sekitar sendiri berhubungan dengan rogga sendi untuk
memudahkan gerakan sendi.
d. Ligamentum, alat dari simpati sendi tetapi kemudian terpisah dari simpai sendi.
3.2. Saran
Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami sangat
mengharapkan saran dari teman-teman dalam penambahan untuk kelengkapan makalah
ini,karna dari saran yang kami terima dapat mengkoreksi makalah yang kami buat
ini.atas saran dari teman-teman kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin. 2006. ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa keperawatan edisi 3. Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Sloane, Ethel. 2012. ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk pemula. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Anderson, Paul D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Gibson, John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2. Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Salemba Medika, Jakarta.