You are on page 1of 24

MAKALAH SISTEM MUSKULUSKELETAL

ANATOMI DAN FISIOLOGI PERSENDIAN

Dosen Pengampu :
drg. Ratih Damayanti CHt
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dian Vita Sari


M. Rofiul Huda
Nur Indah Maulida
Sohibul Mahasin
Zharina Septia D.K.
Erni Kusumawati

(01214011)
(01214025)
(01214027)
(01214029)
(01214034)
(01114014)

Ilmu Keperawatan/Semester VI

STIKES INSAN CENDEKIA HUSADA BOJONEGORO


Jl. Dr. Wahidin No. 68A Bojonegoro

2015/2016KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ANATOMI
DAN FISIOLOGI PERSENDIAN. Shalawat berserta salam kami aturkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Terima kasih kepada drg. Ratih Damayanti CHt selaku pembimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan kepada kami baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini. Terima kasih.

Bojonegoro, Maret 2015

TIM PENYUSUN

Anatomi dan Fisiologi Persendian

DAFTAR ISI
Cover...............................................................................................................................

Kata pengantar................................................................................................................

ii

Daftar isi..........................................................................................................................

iii

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang..................................................................................................
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................
1.4 Manfaat.............................................................................................................

1
1
1
2

BAB II Tinjauan Pustaka


2.1 Pengertian.........................................................................................................
2.2 Klasifikasi sendi menurut strukturnya..............................................................
2.3 Klasifikasi sendi menurut fungsinya................................................................
2.4 Klasifikasi persendian synovial........................................................................
2.5 Pergerakan sendi...............................................................................................
2.6 Bagian bagian sendi.......................................................................................

3
4
4
6
11
14

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................

22
22

Daftar Pustaka.................................................................................................................

23

Anatomi dan Fisiologi Persendian

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu artikulasi atau persendian, terjadi saat permukaan dari dua tulang bertemu,
adanya pergerakan atau tidak bergantung pada sambungannya. Persendian dapat
diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara
tulang tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan yang berhubungan dengan
persendian tersebut) dan menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang
mungkin dilakukan pada persendian). (Ethel Sloane, 2012: 113)
Aktivitas motorik dari fungsi system pergerakan diatur oleh saraf, tulang, sendi,
dan otot yang terbaik saling menunjang dalam suatu kerja sama untuk melakukan suatu
kegiatan dan pergerakan.Aktivitas volunteer direncanakan oleh otak dan perintah dikirim
ke otot melalui system pyramidal yang berhubungan dengan gerakan dan sikap.
(Syaifuddin, 2006: 78)
Pergerakan sendi banyak ditentukan oleh permukaan persendian, misalnya
dibatasi oleh prosesus olekrani pada sendi bahu, ligament iliofemoral pada sendi panggul.
(Syaifuddin, 2006: 72)
Kalau melihat bentuk-bentuk sendi tersebut di atas maka pergerakan tulang dapat
benar-benar bebas. Tetapi kenyataan dalam pergerakan sehari-hari tidak demikian halnya,
oleh karena pergerakan tersebut dihalangi dan dibatasi oleh otot yang terdapat di
sekeliling sendi dan juga adanya ikat sendi. Pada sendi panggul, ikat sendi ini amat
banyak sehingga pergerakan sendi tersebut sangat terbatas. (Syaifuddin, 2006: 73)
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian persendian?
1.2.2. Apa saja klasifikasi persendian?
1.2.3. Apa saja pergerakan sendi?
1.2.4. Apa bagian bagian dari sendi?
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami tentang anatomi dan fisiologi persendian.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Memahami pengertian dan klasifikasi persendian
2. Memahami macam pergerakan sendi dan bagian bagian sendi

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penulisan makalah ini adalah supaya
para pembaca mengetahui tentang anatomi dan fisiologi persendian. Selain hal itu yang
terpenting dari penulisan makalah ini adalah dapat bermanfaat bagi pembaca dan
masyarakat pada umumnya serta dapat berguna dalam meningkatkan kesehatan di
Indonesia.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Persambungan tulang atau sendi (artikulasi) adalah pertemuan dua buah tulang
atau beberapa tulang kerangka. Artrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
persendian. (Syaifuddin, 2006: 70)
Sendi adalah dua tempat dua tulang atau lebih saling berhubungan baik terjadi
pergerakan atau tidak. Dalam perkembangan jaringan ikat diganti oleh jaringan rawan.
Untuk memungkinkan terjadinya pergerakan maka di tempat tertentu ada jaringan ikat
dan jaringan rawan diganti dengan jaringan tulang pada ujung tulang akan tinggsl suatu
lempeng jaringan rawan sebagai rawan sendi. (Syaifuddin, 2006: 70)
Stabilitas sendi bergantung pada:
a. Permukaan sendi, bentu tulang memegang peranan penting pada stabilitas
sendi.
b. Ligamnetum, ligamentum fibrosa mencegah pergerakan sendi secara
berlebihan. Kalau regangan terus berlangsung lama, ligamentum fibrosa akan
teregang. Ligamentum elastik sebaliknya mengembalikan panjang asal setelah
teregang, misalnya tulang pergerkan memegang peranan aktif dalam
menyokong sendi dan membantu mengembalikan tulang pada posisi asalnya
setelah melakukan pergerakan.
c. Tonus otot, pada kebanyakan sendi tonus otot merupakan faktor utama yang
mengatur stabilitas. (Syaifuddin, 2006: 70)
Suatu artikulasi atau persendian, terjadi saat permukaan dari dua tulang bertemu,
adanya pergerakan atau tidak bergantung pada sambungannya. Persendian dapat
diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara
tulang tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan yang berhubungan dengan
persendian tersebut) dan menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang
mungkin dilakukan pada persendian). (Ethel Sloane, 2012: 113)
Alat alat khusus yang meliputi sendi :
a. Labium articulare, bibir sendi.
b. Disci dan mesei articularis, alat untuk menjaga dan mengurangi diskongruansi
di antara ujung-ujung yang bersendi.
c. Bursa mukosa di sekitar sendiri berhubungan dengan rogga sendi untuk
memudahkan gerakan sendi.
d. Ligamentum, alat dari simpati sendi tetapi kemudian terpisah dari simpai sendi.
(Syaifuddin, 2006: 73)
2.2. Klasifikasi Sendi Menurut Strukturnya

1. Persendian fibrosa (sendi mati), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan,
dimana letak tulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh selapis
jaringan ikat fibrosa. Contohnya : sutura diantara tulang-tulang tengkorak.
2. Persendian kartilago (sendi yang bergerak sedikit), yaitu persendian yang tidak
memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago. Pergerakan dari
sendi ini terbatas, dimana tulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin,
contohnya tulang iga.
3. Persendian sinovial (sendi yang bergerak bebas), yaitu persendian yang memiliki
rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligamen artikular yang
membungkusnya. Pergerakannya bebas, contohnya sendi bahu dan panggul, siku dan
lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki.
(Ethel Sloane, 2012: 113)

(John Gibson, 2003: 61)


2.3. Klasifikasi Sendi Menurut Fungsinya
1. Sendi sinartrosis atau sendi mati. Secara struktural, persendian ini di bungkus
dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.
a. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan jaringan ikat fibrosa rapat
dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh sutura adalah sutura sagital
dan sutura parietal.
b. Sinkondrosis adalah sendi yang tulang tulangnya dihubungkan dengan
kartilago hialin. Salah satu contohnya adalah lempeng epifisis sementara antara
epifisis dan diafisis pada tulang panjang seorang anak. Saat sinkondrosis
sementara berosifikasi, maka bagian tersebut dimanakan sinostosis.
2. Amfiartosis adalah sendi dengan pergerakan terbatas yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan sebagai respons terhadap torsi dan kompresi.
a. Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago.
Yang menjadi bantalan sendi yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.

Contoh simfisis adalah simfisis pubis antara tulang tulang pubis dan diskus
intervebralis antar badan vertebra yang berdekatan.
b. Sindesmosis terbentuk saat tulang tulang yang berdekatan dihubungkan dengan
serat serat jaringan ikat kolagen. Contoh sindesmosis dapat ditemukan pada
tulang yang terletak bersisian dan dihubungkan dengan membran interoseus,
seperti pada tulang radius dan ulna, serta tibia dan fibula.
c. Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas
dalam kantong tulang. Seperti pada gigi yang tertanam pada alveoli (kantong)
tulang rahang. Pada contoh tersebut, jaringan ikat fibrosa yang terlihat adalah
ligamen peridontal.
3. Diartrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas , disebut juga sendi sinovial
(berasal dari kata yunani yang berarti dengan telur). Sendi ini memiliki rongga
sendi yang berisi cairan sinovia, suatu kapsul sendi (artikular) yang menyambung
kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi sinovial dilapisi kartilago artikular.
a. Lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat berwarna
putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang yang menyatu pada
sendi.
1) Ligamen adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang kapsul
sendi dan memberikan stabilitas.
2) Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah dari kapsul melalui
envaginasi kapsul.
b. Lapisan terdalam kapsul sendi adalah membran sinovial yang melapisi
keseluruhan sendi, kecuali pada kartilago artikular.
1) Membran sinovial mensekresi cairan sinovial, materi kental yang jernih
seperti putih telur. Materi ini terdiri dari 95%air dengan pH 7,4 dan merupakan
campuran polisakarida (sebagian besar asam hialuronat), protein, dan lemak.
2) Cairan sinovial berfungsi untuk melumasi dan memberikan nutrisi pada
permukaan kartilago artikular. Cairan ini juga mengandung sel fagosit untuk
mengeluarkan fragmen jaringan mati (debris) dari rongga sendi yang cedera
atau terinfeksi.
3) Pada beberapa sendi sinovial, seperti persendian lutut, terdapat diskus
artikular (meniskus) fibrokartilago.
a) Diskus artikular memodifikasi bentuk permukaan tulang yang berartikulasi
untuk mempermudah gerakan, memperbesar stabilitas, atau untuk meredam
goncangan.
b) Cedera pada diskus artikular lutut biasanya disebut robekan kartilago.
4) Bursa adalah kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial, dan ditmukan
di luar rongga sendi. Kantong ini terletak di bawah tendon atau otot yang
mungkin juga dapat ditemukan di area percabangan terdon atau otot di atas

tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kulit terpapar pada friksi,
seperti pada siku atau tempurung lutut.
(Ethel Sloane, 2012: 113)
2.4. Klasifikasi Persendian Sinovial
Didasarkan pada bentuk permukaaan yang berartikulasi.
1. Sendi sferoidal terdiri dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk bulat yang masuk
dengan pas ke dalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain. Sendi ini, yang
dikenal sebagai sendi traksial atau multi traksial, memungkinkan rentang gerak yang
lebih besar, menuju ketiga arah. Contoh sendi sferoidal adalah sendi panggul serta
sendi bahu. (Ethel Sloane, 2012: 114)

(John Gibson, 2003: 65)


2. Sendi engsel, permukaan konveks sebuah tulang masuk dengan pas pada permukaan
konkaf tulang kedua. Sendi ini memungkinkan gerakan ke satu arah saja dan dikenal
sebagai sendi uniaksial. Contohnya adalah persendian pada lutut dan siku. (Ethel
Sloane, 2012: 114)

(John Gibson, 2003: 66)

(John Gibson, 2003: 71)


3. Sendi kisar (pivot joint) adalah tulang berbentuk kerucut yang masuk dengan pas ke
dalam cekunga tulang kedua, dan dapat berputar ke semua arah. Sendi ini merupakan
sendi uniaksial yang memungkinkan terjadinya rotasi di sekitar aksissentral;
misalnya, persendian tempat tulang atlas berotasi di sekitar prosesus odontoid aksis,
dan prsendian antara bagian kepala proksimal tulang radius dan ulna. (Ethel Sloane,
2012: 114)

(Paul D. Anderson, 1996: 59)

(John Gibson, 2003: 67)


4. Persendian kondiloid terdiri dari sebuah konilus oval suatu tulang yang masuk
dengan pas ke dalam rongga bebentuk elips di tulang kedua. Sendi ini merupakan
sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan ke dua arah di sudut setiap tulang.
Contohnya adalah sendi antara tulang radius dan tulang karpal serta sendi antara
kondilus oksipital tengkorak dan atlas. (Ethel Sloane, 2012: 114)

(John Gibson, 2003: 63)


5. Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf di satu sisi dan
konveks pada sisi lainnya; sehingga tulang tersebut akan masuk denga pas ke dalam
permukaan tulang kedua yang bentuk konveks dan konkafnya derada pada sisi
belawanan, seperti dua pelana yang saling menyatu. Persendian ini adalah sendi
kondiloid yang termodifikasi sehingga memungkinkan garakan yang sama. Satusatunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah persendian antara tulang
karpal dan metakarpalm pada ibu jari. (Ethel Sloane, 2012: 114)

(Paul D. Anderson, 1996: 59)


6. Sendi peluru adalah salah satu seni yang permukaan kedua tulang yang berartikulasi
berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang
terhadap tulang lainnya. Sedikit gerakan ke segala arah mungkin terjadi dalam batas

prosesus atau ligamen yang membungkus persendian. Persendian semacam ini


disebut sendi nonaksial; misalnya, persendian intervertebra, dan persendian antar
tulang-tulang karpal dan tulang-tulang tarsal.
(Ethel Sloane, 2012: 114)

(John Gibson, 2003: 69)


2.5. Pergerakan Sendi
Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang yang
membentuk artikulasi dengan cara memberikan tenaga. Tulang hanya berfungsi sebagai
pengungkit dan sendi sebagai penumpu.
1. Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antara dua tulang atau dua bagian
tubuh,seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan ke arah depan), menekuk
lutut (menggerakkan tungkai kearah belakang),atau juga menekuk tarso kea rah
samping.
a. Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki di pergelangan kea rah deapn
(meninggikan bagian dorsal kaki)
b. Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki.

(Asmadi, 2008: 118)


2. Ekstensi adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang atau dua
bagian tubuh.

a. Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anaomis ,seperti gerak meluruskan


persendian pada siku dan lutut setelah fleksi.
b. Hiperekstensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagianbagian tubuh melebihi 180, seperti gerakan menekuk torso atau kepala kea rah
belakang.

(Asmadi, 2008: 118)


3. Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh , seperti saat
lengan berabduksi , atau menjauhi aksis longitudinal tungkai,seperti gerakan
abduksi jari tengah dan jari kaki.

(Asmadi, 2008: 119)


4. Aduksi , kebalikan dari abduksi , adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke
aksis utama tubuh atau aksis lolongitudinal tungkai.

(Asmadi, 2008: 119)


5. Rotasi adalah gerakan tulang yang berputar di sekitar aksis pusat tulang itu sendiri
tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat menggelengkan kepala untuk
mengatakan tidak.

(Asmadi, 2008: 119)


a. Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis ,yang
mengakibatkan telapak tangan menghadap ke belakang.

(Asmadi, 2008: 120)


b. Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak
tangan menghadap ke depan.

(Asmadi, 2008: 120)


6. Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk
membuat ruang berbentuk kerucut , seperti saat mengayunkan lengan membentuk
putaran.Gerakan seperti ini dapat berlangsung pada persendian panggul, bahu,
trunkus, pergelangan tangan, dan persendian lutut.
7. Inversi adalah pergerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak
kaki menghadap ke dalam atau ke arah medial.

(Asmadi, 2008: 120)


8. Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kakiyang memungkinkan telapak kaki
menghadap ke arah luar. Gerak inversi dan eversi pada kaki sangat berguna untuk
berjalan di atas daerah yang rusak dan berbatu-batu.

(Asmadi, 2008: 120)


9. Protaksi adalah memajukan bagian tubuh , seperti saat menonjolkan rahang bawah
ke depan , atau memfleksi girdle pectoral kea rah depan.
10. Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, seperti saat
meretraksi mandibula,atau meretraksi girdle pectoral untuk membungkuskan dada.
11. Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior , seperti saat mengatupkan
mulut (mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu (mengelevasi skapula).
12. Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inverior , seperti saat
membuka mulut.
(Ethel Sloane, 2012: 114)
2.6. Bagian Bagian Sendi
1. Sendi Sendi Kepala
a. Sendi temporomandibular, antara tulang temporal dan kepala mandibula, adalah
satu-satunya sendi kepala yang bisa bergerak dan uniknya gerakan bisa terjadi
pada tiga bidang : ke atas dan ke bawah, ke depan dn ke belakang, dan dari sisi ke
sisi.
b. Fontanela anterior merupakan fontanela terbesar dan terletak pada pertemuan dua
tulang parietal dengan tulang frontal. Fontanela ini berbentuk permata dan tidak
menutup sempurna sampai usia 15-18 bulan.
c. Fontanela posterior terdapat pada pertemuan tulang parietal dengan tulang
oksipital. Fontanela ini berbentuk segitiga dan menutup beberapa saat setelah bayi
lahir. (Syaifuddin, 2006: 76)

2. Sendi Batang Tubuh


Terdapat sejumlah sendi di antara semua vertebra dari servikal kedua sampai
sakrum. Sendi kartilaginosa terdapat di antara badan vertebra, dan sendi sinovial, di
antara lengkung vertebra. Karena jumlah sendi sangat banyak, kolumna spinalis
secara keseluruhan mempunyai gerakan yang cukup bermakna. Ligamen longitudinal
anterior dan posterior membentang dari ujung atas kolumna spinalis sampai sakrum
dan berfungsi memperkuat kolumna. Ligamen-ligamen yang lain terletak di antara
lengkung vertebra. (Syaifuddin, 2006: 77)
Di antara tulang iga dan vertebra terdapat sendi kostovertebral yang
memungkinkan gerakan meluncur. Pada sendi sternokostal juga terjadi gerakan yang
sama. (Syaifuddin, 2006: 77)
Sendi kolumna vertebralis
Kecuali vertebrae servikali 1, semua vertebrae lainnya saling berartikulasi dengan
perantaran artikulasio kartigalinea dan artikulasio synovial.
a. Sendi antara korpus vertebrae
Permuakaan atas dan bawah korpus vertebrae yang berdekatan di lapisi oleh
tulang rawan hialin tipis. Di antara lempeng tersebut terdapat diskus intervebralis
yang tersusun olehb jaringan vibrokartilago .di daerah servikal bawah di temukan
banyak sendi synovial kecil, yaitu di kiri-kanan diskus intervebralis antara
permukaan atas dan bawah korpus vertebrae.
Ligamentum longitudinale anterior dan posterior berjalan turun menyusuri
permukaan anterior dan posterior kolumna vertebralis dari cranium sampai sacrum
.ligamentum anterior lebar menempel kuat pada tepi depan sisi kornuvertebrae
dan discus interveterbralis. Sedangkan ligamentum posterior lemah dan sempit,
melekat pada posterior discus.
b. Sendi di antara arkus vertebrae
Sendi ini terdiri dari dua sendi synovial diantara prossesus artikularis superior dan
inferior vertebrae. Fasies artukulariss tertutup oleh tulang rawan hialin dan sendi
di keliling oleh ligamentum kapsularis.
Ligamentum supraspinalis menghubungkan ujung tulang prosessus vertebrae
ligamentum intersoinalis berjalan di antara prosessus spinous yang berdekatan.
Ligamentum plava menghubungkan dua lamina, berdekatan pada daerah servikal
ligamentum supraspenilis, sangat tebal membentuk lig. Nuchea meluas dari
prosessus spinosus sampai ke protuberonsia oksipitalis eksterna. Permukaan
anteriornya melekat erat pada prosessus spinosus seervikalis.
c. Artikulatio atianto oksipitalis

Sendi ini merupakan sendi synovial antara kondilus oksipitalis kiri-kanan,


foramen magnum, di atas fascies artikularis superirormasa lateral, atlas bagian
bawah. Membran atianto oksipitalis anterior merupakan lanjutan ligamentum
longitudinal anterius menghubungkan atianto oksipitalis superior menghubungkan
arkus posterior atlas dengan tepi posterior foramen magnum.
d. Artikulatio atianto aksilaris
Sendi ini terdiri dari 3 sendi synovial antara dens aksis dengan arkus anterior atlas
yang lain diantara massa lateralis kedua tulang.
1) Lig. apisis dentis, terletak ditengah, menghubungkan apeks dentis, dengan
apeks dentis dengan tepi anterior foramen magnum.
2) Lig. alaria, terletak dikiri kanan ligamentum apicis dentis menghubungkan
dens aksis dengan sisi medial condilus oksipitalis.
3) Lig. cruciforme atiantis terdiri dari lig transversum atiantis yang kuat dan
fasculi longitudinalis yang lemah ujung tranversum melekat pada bagian dalam
massa atlas dan mengikat aksis. (Syaifuddin, 2006: 77)
3. Sendi anggota gerak atas
a. Sendi pergelangan bahu
Art. Sternoklavikular. Sendi ini adalah hubungan antara gelang bahu, batang
badan, antara pars sternalis klavikula manubrium sterni rawan iga I, sebelah atas
berhubungan dengan klavikula dan sebelah bawah dengan sternum.
Alat alat khususnya :
1) Kapsula artikularis, jaringan fibrosa sekeliling sendi.
2) Ligamentum sternoklavikular yang menghubungkan ujung medialis klavikula
dengan manubrium sterni.
3) Ligamentum interklavikular menghubungkan kedua ujung klavikula dengan
ujung kranialis sternum.
4) Ligamentum kostaklavikular menghubungkan tuberositas kostalis klavikula
dengan rawan iga I.
5) Discus articularis terletak antara permukaan sendi sternalis klavikula, melekat
pada tepi atas belakang permukaan sendi klavikula.
Art. Akromioklavikular. Sendi ini merupakan hubungan antara ekstremitas
akromialis dan klavikula.
Alat alat khususnya :
1) Kapsula

artikularis,

terletak

di

atas

dan

di

bawah

ligamentum

akromioklavikularis superior dan inferior.


2) Ligamentum akromioklavikularis superior, menghubungkan bagian atas
ekstremitas akromialis akromialis klavikulare dengan permukaan atas akromion.
3) Ligamentum akromioklavilaris inferior, dibawah artikutatio akromioklavikularis

4) Ligamentum kloraklavikulare, menghubungkan prosessus korakoideus dengan


tuberositas korakoklavikula
5) Ligamentum trapeizoideum, bagian anterior dan lateral
Art. Humeri. Persendian ini merupakan sendi peluru karena kaput humeri
merupakan sebuah bola yang melekat pada bagian dalam bidang skapula dengan
kaput humeri.
1) Gerakan antefleksi dan retrofleksi, gerakan berlangsung sekeliling sumbu
dengan gerakan horizontal
2) Gerakan abduksi dan aduksi, derakan yang berlangsung dalam bidang skapula
sekeliling sumbu, gerak yang sagitalis dan tegak lurus dalam bidang skapula
3) Gerakan rotasi, gerak sekeliling sumbu yang memanjang pada sumbu humerus,
ketiga sumbu gerak berpotongan tegak lurus dikaput humeri
(Syaifuddin, 2006: 73)
b. Sendi Siku (Art.cubiti)
Bagian ini merupakan artikulasiokomposita, pada sumbu ini bertemu humerus,
ulna dan radius. Sedangkan menurut faalnya sendi ini merupakan suatu sendi engsel
yang terdiri 3 bagian.
1) Art. Humeroulnaris. Sendi antara tokhlea humeri dan insisura semilunaris
ulnae. Kedua permukaan sendi mempunyai bidang pertemuan yang terlebar pada
sikap lengan yang sedikit diketulkan sehingga merupakan sikap terbaik bagi
lengan untuk menerima tumpuan.
2) Art. Humeroradialis. sendi antara capitulum humeri fovea capitulum radii.
3) Art.radia ulnaris proksimal. Sendi sendi antara sirkumferensia artikularis
radii dan insisura radialis ulna.
(Syaifuddin, 2006: 74)
c. Sendi lengan bawah dan tangan
Art.Radiokarpal, merupakan sendi elipsoid, hubungan antara ujung distal
radialis yang merupakan lekuk sendi dan os navikulare, lunatum dan triqutrum
merupakan kepala sendi yang terletak disebelah distal
Art. Karpometacarpae, teridiri dari :
1) Art Carpometacarpae 1 (policis), berhubungan antara os metacarpal 1 dan os
multangulum manus marupakan sendi pelana simpai sendi sangat longgar
sehingga pergerakan sendi sangat luas
2) Artulationes carpometacarpae 11-v, sendi antara osca carpalia dan ossa
matacarpalia 11-v.
Artulationes Intermetacarpae, basis ossis metacarpal 11-V bersendi satu
sama lainya dengan satu pemukaan sendi yang kecil.

Articulationes

metacarpophalangeal,

merupakan

sendi

antara

ossis

metakarpalia, kepala sendi dengan basis osssis phalanx 1 merupaakan lekuk sendi.
Artculationes digitorum manus, snedi antara phalanx 1, II, III merupakan
sendi-sendi engsel yang diperkuat oleh (lig, kollateraaal, lig, posterior).
(Syaifuddin, 2006: 75)
4. Sendi anggota gerak bawah
Persendian gelang panggul
Sendi pinggul adalah sendi sinovial dari varietas sendi putar. Kepala sendi femur
kedalam asetabulum tulang koksa. Sendi ini tebal dan kuat, membatasi gerakan sendi
ke selesuruh arah dan membentuk sikap tegak tubuh dalam keadaan berdiri, gerakan
sendi fleksi, ekstensi, abduksi, endorotasi, eksorotasi.
a. Articulatio sakroillaka
Persendian antara os sakrum dan os ileum melalui fascies artikularis ossis illiiiii dan
fasies artikulasris issis sacrum. Sendi ini merupakan hubungan antara gelang pangul
dn rangka badan yang identik dengan artikulasio sternoklavikularis. Artikulassio ini
mempunyai gerakan yang kecil karena banyak cekungan, cembungan dan
persendian tidak rata, disamping itu banyak ligamentum pada sendi.
b. Art simfisis pubis
Hubungan antara kedua os pubis. Didalamnya ada suatu kavum yang disebut
pseudokrunis berupa kartilago dinamakan fibrokartilago interpubis
c. Artikulatio koxae
Persendian ini merupakan enartrhosis spheiroidea, diperkuat oleh ligamentum illeo
femorale sehingga caput femoris bisa keluar dari lekuknya dan berada dibawah os
illcum
d. Persendian tungkai atas dan lutut
Articulation genu menghubungkan permukaan ujung tulang distal os femur dengan
permukaan ujung proksimal tibia yaitu antara condilus medialis dan reteralis ossis
femur dengan fascies articularis superior ossis tibia .di depan sendi ini terdapat
patela. Sendi lutut adalah sendi engsel yang di bentuk oleh kondilus femoralis yang
bersendi dengan permukaan dari kondilus tibia.patela terletak di atas permukaan
yang halus pada femur tetapi tidak termasuk dalam sendi lutut.
(Syaifuddin, 2006: 75)
Persendian tungkai bawah
Persendian ini merupakan persendian antara tibia dan fibula.
a. Artikulatio tibia fibula proximal

Sendi yng terdapat antara fascies articularis kapitulum fibula ossis pada kondilus
dengan fascies articularis fibularis ossis pada kondilus tibia.ikat sendi ligamentum
tibio fibularis proximal
b. Sidermosis tibio fibularis
Persendian antara fascies articularis tibia ossis fibulae dengan insisura fibularis
ossis tibialis.ikat sendi terdiri dari:
1) ligamentum tibio fibularis inferior-anterior
2) ligamentum tibio fibularis inferior posterior
3) ligamentum tibia fibularis transfersal
c. Hubungan antara Krista intero sea fibula dan Krista interorosa tibia
Hubungan ini terbentang melalui membrane interosa kruris yang terbentang dari
proksimalis di bawah colum fibulae kee distal sampai batas 1/3 distal os tibia dan
os fibula arah serabut membrane unterosa cluris dari medial atas os tibia ke lateral
bawah menuju os fibula
d. Persendian kaki
Art.talo fibia fibularis.art.talo tibia fibularis(pergelangan kaki),antara fascies
articularis tali os tibia dan os fibula dengan troclea tali bagian medial dan
lateral.bentuk sendi engsel gerakan sendi ini dapat di lakukan dorsal flexiodan
plantar flexio(extension). Senti tibio fibular di bentuk antara ujung atas dan ujung
bawah kedua tulang tungkai bawah batang dari tulang- tulang itu di gabungkan oleh
sebuah ligament antara tulang yang membentuk sebuah sendi ke tiga antara tulangtulang itu. (Syaifuddin, 2006: 76)
Art. talo tarsalia. Art.talo tarsalia (sendi loncat atas) karena pada bagian meloncat ada
dua bagian.
1) Art.talo calcaneo(sendi loncat atas)antara fascies articularis calcanei posterior assis
talus dan fascies articularis tali posterior ossis calcaneus
2) Art.talo calcaneo navicularis(sendi loncat bagian bawah)antara facies articular
naviculare kalkanei media anterior dan fasie articularis naviculare ossis talus
dengan fascies tali media anterior ossis calcaneous dan fasies articularalis tali ossis
navicularf pedis.gerakan sendi dapat di lakukan dengan dua cara yaitu gerakan
plantar fleksi dan adduksi dan gerakan dorsal fleksi kaki di sertai adduksi.
(Syaifuddin, 2006: 76)
Art. tarso transversa. Art.tarso transfersa merupakan linea amputasiones choparti.ada
dua bagian yaitu art.talo navikularis pedis (antara kapitulum tali fascies artikularis tali
os navikularis pedis) dan art. kalkanea kuboidea (antara artikularis kuboidea dari os

kolumnae fasies artikularis kalkanai dari os kuboideum). Gerakan rotasi sumbu


gerakan searah dengan panjang kaki. (Syaifuddin, 2006: 77)
Art. tarso matatarsea. Sendi ini ada di antara permukaan distal ossa kunaiformi
renon l, ll, lll dengan permukaan proksimal ossa metatarsalia l, ll, lll. Permukaan sendi
distal os koboideum dengan permukaan proksimal ossa metatarsalia lV, V antara
permukaan distal ossa matatarsalia dengan permukaan proksimal ossa falangea l, digiti
l, ll, lll, lV, V. (Syaifuddin, 2006: 77)
Art. interfalangeal. ada di antara ruas jari l, ll, lll masing-masing jari (digiti) l, ll, lll,
lV, V untuk gerakan flexio dan extension (sendi engsel). (Syaifuddin, 2006: 77)

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian
(dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk
duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai
pelindung organ dalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan
dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, Anda tidak
mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang
pada saat Anda bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat.
Artikulasio atau Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulangtulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa,
ligament, tendon, fasia, atau otot. Fungsi utama sendi adalah untuk memberikan gerakan
fleksibel dalam tubuh.
Persendian dapat diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga
persendian diantara tulang tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan yang
berhubungan dengan persendian tersebut) dan menurut fungsi persendian (berdasarkan
jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).
Alat alat khusus yang meliputi sendi :
a. Labium articulare, bibir sendi.
b. Disci dan mesei articularis, alat untuk menjaga dan mengurangi diskongruansi
di antara ujung-ujung yang bersendi.
c. Bursa mukosa di sekitar sendiri berhubungan dengan rogga sendi untuk
memudahkan gerakan sendi.
d. Ligamentum, alat dari simpati sendi tetapi kemudian terpisah dari simpai sendi.
3.2. Saran
Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami sangat
mengharapkan saran dari teman-teman dalam penambahan untuk kelengkapan makalah
ini,karna dari saran yang kami terima dapat mengkoreksi makalah yang kami buat
ini.atas saran dari teman-teman kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin. 2006. ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa keperawatan edisi 3. Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Sloane, Ethel. 2012. ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk pemula. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Anderson, Paul D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Gibson, John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2. Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Salemba Medika, Jakarta.

You might also like