Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya yang beroperasi di Cikampek, Jawa
Barat, Indonesia. PT. PUPUK KUJANG (Persero) memiliki dua unit pabrik pupuk urea
dengan kapasitas produksi sebesar 1.140.000 ton/tahun dan amoniak sebesar 660.000
ton/tahun. Kinerja industri terkemuka PT. PUPUK KUJANG (Persero) tercermin melalui
standart yang tinggi dalam lingkungan, manajemen kesehatan dan keselamatan bagi
karyawan yang terjamin. Karena itu, PT. PUPUK KUJANG (Persero) merupakan salah satu
pilihan yang tepat sebagai tempat Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P) bagi mahasiswa
Teknik Mesin Universitas Brawijaya .
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umun
Tujuan umum penyelenggaraan kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
yang dilakukan di PT. PUPUK KUJANG (Persero) mempunyai tujuan ganda bagi
mahasiswa, Institusi pendidikan (Universitas Brawijaya)
mahasiswa
sehingga
lebih
memahami
kondisi
pekerjaan
sesungguhnya.
3. Melatih mahasiswa untuk berfikir kritis pada perbedaan metode metode
pekerjaan antara teoritis dan praktik kerja dilapangan.
4. Memberikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan dan pengetahuan baru
melalui kegiatan kerjasama dengan para pakar industri yang telah berpengalaman
di lapangan.
5. Memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
telah diperoleh di Universitas Brawijaya .
BAB II
SEJARAH PT. PUPUK KUJANG
adalah seluruh biaya produksi termasuk harga bahan baku utama yaitu gas alam ditambah
margin 10 % dan biaya distribusi dikurangi dengan Harga Eceran Tertinggi.
Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No. 17/MDAG/PER/6/2011, tentang
Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi, dan Surat Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja
(Persero) No. U-909/A00000.UM/2011 tanggal 11 Agustus 2011 bahwa terhitung mulai
tanggal 1 September 2011, seluruh Provinsi Jawa Barat menjadi daerah tanggung jawab PT
Pupuk Kujang.
Posisi strategis Perusahaan yang terletak di Provinsi Jawa Barat dan berdekatan
dengan Ibu Kota DKI Jakarta menjadi salah satu tantangan tersendiri, mengingat Jawa Barat
sebagai lumbung padi nasional harus ditunjang dengan pasokan pupuk yang memadai
sehingga Ketahanan Pangan Nasional dapat terjamin.
Mengenai harga jual, Harga Eceran Tertinggi pupuk urea bersubsidi berdasarkan pada
Peraturan Menteri Pertanian No. 87/Permentan/SR.130/12/2011 adalah Rp 1.800/Kg.
Sedangkan ammonia, yang merupakan kelebihan dari produksi ammonia yang diproses
menjadi urea, sebagian besar disalurkan ke PT Multi Nitrotama Kimia serta sebagian lagi
dipasarkan ke wilayah Jawa Barat, Jawa Timur dan diekspor dalam partai kecil (small cargo)
Sesuai dengan arahan dari Surat Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Kementerian Pertanian No. 712/SR.130/B.5/8/2011 tanggal 23 Agustus 2011 perihal
Pewarnaan pupuk Urea Bersubsidi, PT Pupuk Kujang per tanggal 1 Januari 2012 warna
pupuk urea bersubsidi menjadi berwarna merah jambu (pink). Tujuannya agar pengawasan
pupuk tersebut bisa lebih mudah. Pewarna pupuk yang digunakan dalam proses ini
menggunakan bahan-bahan Food-edible-grade atau aman untuk dikonsumsi, tidak beracun
bagi tanaman, tidak mengubah kandungan zat hara yang ada pada pupuk, serta sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI).
2.2.2 Misi
"MENGHASILKAN
PERDAGANGAN
PRODUK
YANG
BERMUTU
BERDAYA
SAING
DAN
MELAKUKAN
TINGGI
DENGAN
2.4
Dawuan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Tata letak pabrik
diusahakan sedemikian rupa sehingga memudahkan jalannya produksi dan keluar masuknya
serta mendukung pemadaman kebakaran.
B
D
E
F
G
H
I
10
2.5 Struktur
2.5.1 Restrukturisasi Organisasi
Struktur organisasi terdiri atas 4 Direktorat, yang masing-masing dipimpin
seorang Direktur, yaitu :
-Direktorat Utama
-Direktorat Produksi Teknik & Pengembangan
-Direktorat SDM & Umum
-Direktorat Komersil
Untuk bagan struktur organisasi PT Pupuk Kujang dapat dilihat di (lampiran).
2.5.2 Profil Karyawan
Pupuk Kujang pada Juli 2015 memiliki karyawan sebanyak 2805 orang.
Domisili dari karyawan tersebut saat diterima berasal dari Kab. Karawang sebanyak
690 orang (57,5%), Kab. Purwakarta sebanyak 120 (10,0%), Jawa Barat (diluar Kab.
Karawang dan Kab. Purwakarta) sebanyak 234 orang (19,5%), DKI & sekitarnya
sebanyak 67 orang (5,6%), dan daerah lainnya sebanyak 89 orang (7,4%). Untuk
melihat rekapitulasi kekuatan karyawan bisa dilihat di (lampiran).
11
12
BAB III
DASAR TEORI POMPA
3.1
Pengertian Pompa
Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair dari suatu
tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada pompa yang
kemudian diubah menjadi energi gerak fluida. Beberapa hal penting pada karakteristik
pompa yaitu:
a. Head (H)
Head adalah energi angkat atau dapat digunakan sebagai perbandingan antara
suatu energi pompa per satuan berat fluida. Pengukuran dilakukan dengan mengukur
beda tekanan antara pipa isap dengan pipa tekan, satuannya adalah meter.
b. Kapasitas (Q), satuannya adalah m3/s.
Kapasitas adalah jumlah fluida yang dialirkan persatuan waktu.
c. Putaran (n), satuan rpm
Putaran adalah dinyatakan dalam rpm dan diukur dengan tachometer.
d. Daya (P), satuan Watt
Daya dibedakan atas 2 macam, yaitu daya dengan poros yang diberikan motor
listrik dan daya air yang dihasilkan pompa.
e. Momen Puntir (T), satuan N/m.
Momen puntir diukur dengan memakai motor listrik arus searah, dilengkapi
dengan pengukur momen.
f. Efisiensi ( ), satuan %
Efisiensi pompa adalah perbandingan antara daya air yang dihasilkan pompa
dengan daya poros dari motor listrik.
3.2
Pengertian Kavitasi
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir, karena tekanannya
berkurang sampai di bawah tekanan uap jenuhnya. Misalnya, air pada tekanan 1 atmosfer
aka mendidih dan menjadi uap jenuh pada 1000C. Tetapi jika tekanan direndahkan, maka air
akan mendidih pada temperatur yang lebih rendah. Jika tekanannya cukup rendah, maka
pada temperatur kamarpun air dapat mendidih.
13
Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung- gelembung uap zat cair.
Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa maupun di dalam
pipa. Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan/atau berkecepatan tinggi di dalam aliran
sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi. Pada pompa misalnya, bagian yang mudah
mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya. Kavitasi akan timbul bila tekanan isap
terlalu rendah.
Jika pompa mengalami kavitasi, maka akan timbul suara berisik dan getaran.
Selain itu performansi pompa akan menurun secara tiba- tiba, sehingga pompa tidak dapat
bekerja dengan baik. Jika pompa dijalankan dalam keadaan terkavitasi secara terus-menerus
dalam jangka waktu lama, maka permukaan dinding saluran di sekitar aliran yang
berkavitasi akan mengalami kerusakan. Permukaan dinding akan termakan sehingga
menjadi berlubang-lubang atau bopeng. Peristiwa ini disebut erosi kavitasi. Sebagai akibat
dari tumbukan gekembung- gelembung uap yang pecah pada dinding secara terus-menerus.
Dikarenakan kavitasi memberi banyak kerugian pada pompa, maka kavitasi perlu dihindari.
Cara-cara untuk mencegah terjadinya kavitasi antara lain:
a. Tekanan gas diperbesar di dalam pipa di mana fluida yang mengalir dipompakan.
Cara ini menuntut dimensi pipa yang mebih besar dengan batasan 3 atm
b. Sebuah pompa booster dipasang pada ujung pipa isap
c. Sebuah axial wheel atau halical wheel dipasang tepat di dalam impeller pada poros
yang sama, hal ini dimaksudkan untuk menaikkan tekanan dan membuat pusaran
terhadap aliran, cara ini merupakan pilihan yang paling baik. Akan tetapi, bila kecepatan
putaran (n) dan debitna (Q) sama dengan kecepatan putar dan debit dari impeller, maka
kavitasi justru akan terjadi pada runner pemantu itu sendiri. Oleh karena itu, dalam
pemasangannya, runner pembantu ini diperlukan pertimbangan yang sungguh-sungguh.
3.3 Pengertian NPSH
Seperti diuraikan sebelumnya, bahwa kavitasi akan terjadi, apabila tekanan statis
suatu aliran zat cair turun sampai di bawah tekanan uap jenuhnya. Jadi, untuk menghindari
kavitasi harus diusahakan agar tidak ada satu bagianpun dari aliran dalam pipa yang
mempunyai tekanan statis lebih rendah dari tekanan yang ditentukan oleh keadaan aliran
dalam pompa.
14
Oleh karena itu, maka definisi suatu tekanan kavitasi atau jika dinyatakan dalam
satuan head disebut dengan Net Positive Suction Head (NPSH). NPSH dapat dinyatakan
sebagai ukuran keamanan pompa dari peristiwa kavitasi
a. NPSH yang tersedia
Merupakan head yang dimiliki oleh suatu zat cair pada sisi isap pompa
(ekuivalen dengan tekanan absolut pada sisi isap pompa), dikurangi dengan
tekanan uap jenuh zat cair di tempat tersebut. Pada pompa yang menghisap zat
cair dari tempat terbuka dengan tekanan atmosfer pada permukaan zat cair seperti
diperlihatkan pada gambar 2.1, maka besarnya NPSH yang tersedia adalah:
Dengan:
Hsv: NPSH yang tersedia (m)
Pa: tekanan atmosfer (N/m2)
Pv: tekanan uap jenuh (N/m2)
: densitas cairan (kg/m3)
hs: head isap statis (m)
hl: head losses (m)
Dengan hs bertanda (+) jika terletak di atas permukaan zat cair yang diisap
dan negatif (-) jika terletak di permukaan zat cair yang diisap. Dari persamaan
tersebut dapat dilihat bahwa NPSH yang tersedia merupakan tekanan absolut
yang masih tersedia pada sisi isap pompa setelah dikurangi tekanan uap.
Besarnya tergantung pada kondisi luar pompa di mana pompa tersebut
dipasang.
15
Gambar 3.1: NPSH apabila tekanan atmosfer bekerja pada permukaan air yang diisap
Sumber: Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha; Jakarta;2000; hal 44
Gambar 3.2: NPSH bila tekanan uap bekerja di dalam tangki air hisap yang tertutup
Sumber: Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha; Jakarta;2000; hal 44
Jika zat cair diisap dari tangki tertutup seperti pada gambar
2.3, maka pa menyatakan tekanan absolut yang bekerja pada permukaan zat cair
di dalam tangki tertutup tersebut, jika tekanan di atas permukaan zat cair sama
dengan tekanan uap jenuhnya, maka:
pa = pv , sehingga:
hsv = -hs - hl
16
harga hs adalah negatif (-) karena permukaan zat cair dalam tangki lebih
tinggi daripada sisi isap pompa. Pemasangan pompa semacam ini diperlukan
untuk mendapatkan harga hsv atau NPSH yang positif (+).
b. NPSH yang diperlukan
Tekanan terendah di dalam besarnya terdapat di suatu titik dekat
setelah sisi masuk sudu impeller. Di tempat tersebut, tekanannya lebih rendah
daripada tekanan pada sisi isap pompa. Hal ini disebabkan karena luas
penampang yang menyempit, dan kenaikan kecepatan aliran karena tebal
sudu.
Jadi, agar tidak terjadi penguapan zat cair, maka tekanan pada lubang
masuk pompa dikurangi penurunan tekanan di dalam pompa, harus lebih
tinggi daripada tekanan uap zat cair. Head tekanan yang besarnya sama dengan
penurunan tekanan ini disebut NPSH yang diperlukan.
Agar
pompa
dapat
bekerja
tanpa
17
18
19
2. Pompa Sentrifugal
Pompa ini terdiri dari satu atau lebih impeller yang dilengkapi dengan
sudu-sudu pada poros yang berputar dan diselubungi chasing. Fluida diisap
pompa melalui sisi isap, akibat berputarnya impeller yang menghasilkan
tekanan vakum. Pada sisi isap selanjutnya fluida yang telah terisap kemudian
terlempar ke luar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida.
20
21
22
23
24
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
: Centrifugal Pump
Service
No. Seri
Kapasitas
: 189 m3/h
Head
: 51.3 m
Putaran
: 2959 rpm
Fluida
: Air
: 36.8 kW
Efisiensi pompa
: 71.6%
25
)
)
= water . g (kg/m2)
4.4 Contoh Perhitungan
Ps = water . g . h
= 1000 kg/m3.10 m/s2 . 2,7 m
= 27000 N/m2
= water . g
= 1000 kg/m3 . 10 m/s2
= 10000 kg/m2
26
4.5 Data Pompa W-GA 1005 A tanggal 10 Agustus 2015 -20 Agustus 2015
Tabel 4.1 Data pompa W-GA 1005 A tanggal 10 Agustus 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Q1 (
0
0
0
57.8
58
58.2
58.1
58.2
57.2
57.8
57
56
Q2 (
54.7
55.8
56.7
57.2
61.4
62.3
62.4
62.4
56.4
57
56.4
55.4
) Q3 (
55.2
54.8
57.2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Q(
) Pd (Kg/
109.90
4.6
110.60
4.6
113.90
4.6
115.00
4.6
119.40
4.5
120.50
4.5
120.50
4.5
120.60
4.5
113.60
4.6
114.80
4.6
113.40
4.6
111.40
4.6
115.30
4.57
Q1 (
54.7
55.7
54.2
58.7
60.4
57.1
57.3
57.5
52.8
52.1
0
0
Q2 (
)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
58.9
56.6
Q3 (
56
56.8
56.2
57.2
55.2
52.1
52.5
53
54.1
58.5
58.7
59
Q(
) Pd (Kg/
110.70
4.6
112.50
4.6
110.40
4.6
115.90
4.6
115.60
4.5
109.20
4.6
109.80
4.6
110.50
4.6
106.90
4.6
110.60
4.6
117.60
4.6
115.60
4.5
112.11
4.58
27
Q1 (
0
0
0
0
0
0
0
66.3
60.5
60.4
60.3
60.2
Q2 (
88.7
55.5
63.2
65.7
60.4
60.8
60.5
58.5
53.4
53
52.8
52.6
) Q3 (
93.2
57.7
66.7
54.4
50.1
49.8
51.2
0
0
0
0
0
Q(
) Pd (Kg/
181.90
4.8
113.20
4.8
129.90
4.5
120.10
4.8
110.50
4.6
110.60
4.6
111.70
4.5
124.80
4.5
113.90
4.5
113.40
4.5
113.10
4.5
112.80
4.5
121.33
4.59
Q1 (
65.6
60.1
61.2
59.9
60.2
60.8
62.6
62.8
58.1
62.6
62.3
68.2
Q2 (
)
49.5
51.2
52.5
52.6
52.2
0
0
0
0
0
0
0
Q3 (
0
0
0
0
0
60.6
62.4
62.5
58.4
62.5
62.4
68.4
Q(
) Pd (Kg/
115.10
4
111.30
4.5
113.70
4.5
112.50
4.2
112.40
4.8
121.40
4.5
125.00
4.6
125.30
4.8
116.50
4.8
125.10
4.8
124.70
4.8
136.60
4.6
119.97
4.58
28
Q1 (
65.9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
67.3
) Q3 (
Q2 (
0
61.2
60.1
60
59
58.7
59
59.2
58.9
57.4
57
66.7
66
61.2
60.6
60.5
59.5
59.2
59.4
59.6
59.5
57.8
57.5
0
Q(
) Pd (Kg/
131.90
4
122.40
4
120.70
4.2
120.50
4.2
118.50
4.5
117.90
4.9
118.40
4.9
118.80
4.9
118.40
4.9
115.20
4.9
114.50
4.9
134.00
4.6
120.93
4.58
Q1 (
59.1
59
58.5
60.9
58
58.3
60.3
53.5
67
67.1
67.7
62
Q2 (
)
60.3
60.5
60.2
63
60
60.1
62.4
55.2
0
0
0
0
Q3 (
0
0
0
0
0
0
0
0
66.8
67.4
67.6
64.4
) Q(
) Pd (Kg/
119.40
4.5
119.50
4.5
118.70
4.5
123.90
4.5
118.00
4.8
118.40
4.2
122.70
4.8
108.70
4.8
133.80
4.6
134.50
4.5
135.30
4.5
126.40
4.8
123.28
4.58
29
Q1 (
62.8
63
62.7
62.7
73
0
0
0
0
0
0
0
) Q3 (
62.8
62.6
62.4
62.5
73.2
62.4
61.4
62.1
62.7
62.5
49.1
59
Q2 (
0
0
0
0
0
63.9
62.8
63.9
64.5
63
50.7
61.4
Q(
) Pd (Kg/
125.60
4.5
125.60
4.5
125.10
4.5
125.20
4.5
146.20
4.5
126.30
4.6
124.20
4.8
126.00
4.8
127.20
4.8
125.50
4.8
99.80
4.8
120.40
4.8
124.76
4.66
Q1 (
0
0
60.7
59
88.7
74.1
59.1
50
58.6
58.9
67.2
66.7
Q2 (
)
58.3
58
59.8
58.7
62.4
75.7
60.2
81.7
58.9
58.6
0
0
Q3 (
56
56.5
0
0
0
0
0
0
0
0
66.2
66.2
Q(
) Pd (Kg/
114.30
4.5
114.50
4.5
120.50
4.5
117.70
4.5
151.10
4.8
149.80
4.7
119.30
4.8
131.70
4.8
117.50
4.7
117.50
4.9
133.40
4.6
132.90
4.6
126.68
4.66
30
Q1 (
65.7
54.1
60.1
67.1
58.4
58.6
59
0
0
0
0
0
Q2 (
0
0
0
0
0
0
0
60.3
60.6
60.5
60.1
59.9
) Q3 (
64.8
53.6
57.1
66.2
57.1
57.6
58.1
59.6
58.2
58.7
59.6
59.5
Q(
) Pd (Kg/
130.50
4.9
107.70
4.9
117.20
4.9
133.30
4.9
115.50
4.5
116.20
4.5
117.10
4.5
119.90
4.5
118.80
4.5
119.20
4.5
119.70
4.5
119.40
4.5
119.54
4.63
Q1 (
0
0
0
0
62.9
64.6
63.2
68.7
66.1
65.9
65.8
65.7
Q2 (
)
60.7
60.1
57.1
57.4
57.7
58.9
57.5
62.8
61.1
60.2
60
59.6
Q3 (
60
59
57.4
57.1
0
0
0
0
0
0
0
0
Q(
) Pd (Kg/
120.70
4.8
119.10
4.8
114.50
4.8
114.50
4.8
120.60
4.8
123.50
4.8
120.70
4.5
131.50
4.5
127.20
4.5
126.10
4.5
125.80
4.4
125.30
4.4
122.46
4.63
31
Q1 (
63.5
70.8
65.3
65
72.8
87.9
88
87.8
0
0
0
0
Q2 (
) Q3 (
0
0
0
0
0
0
0
0
61.8
57.3
64
63.8
59
65.9
59.8
60.1
70.5
82.2
82.5
82.4
58.7
54.7
61
60.8
Q(
) Pd (Kg/
122.50
4.8
136.70
4.6
125.10
4.6
125.10
4.7
143.30
4.5
170.10
4.5
170.50
4.6
170.20
4.5
120.50
4.6
112.00
4.5
125.00
4.5
124.60
4.5
137.13
4.58
Tabel 4.12 Data pompa W-GA 1005 A tanggal 10 Agustus 2015- 20 Agustus 2015
No. (kg/
1
1000
2
1000
3
1000
4
1000
5
1000
6
1000
7
1000
8
1000
9
1000
10
1000
11
1000
g (m/
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
(kg/
10000
10000
10000
10000
10000
10000
10000
10000
10000
10000
10000
Ps (N/
27000.00
27000.00
27000.00
27000.00
27000.00
27000.00
27000.00
27000.00
27000.00
27000.00
27000.00
X Pd (N/
448163.90
449144.50
450125.24
449144.60
449144.60
449144.60
456989.90
456989.90
454047.90
454047.90
449144.60
Q(
)
115.30
112.11
121.33
119.97
120.93
123.28
124.76
126.68
119.54
122.46
137.13
H (m)
42.12
42.21
42.31
42.21
42.21
42.21
43.00
43.00
42.70
42.70
42.21
32
BAB V
ANALISIS MASALAH
Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Teoritis dan Aktual Pompa W-GA 1005A
33
5.2 Pembahasan
Sesuai dengan spesifikasi performance pompa W-GA 1005A didapatkan nilai debit
(Q) dan nilai head (H) yang mampu dimaksimalkan oleh pompa W-GA 1005A adalah sebesar
Q = 189
(Q) dan nilai head (H) tertinggi aktual dari pompa W-GA 1005A sebesar Q = 137.13
dan H = 43 m, dari perbandingan ini dapat diketahui seberapa besar selisih antara debit
teoritis dan debit aktual juga head teoritis dan head aktual, adanya selisih atau perbedaan
performance ini dikarenakan adanya beberapa sebab diantaranya adalah :
1. Pada pengoperasian pompa W-GA 1005A dari tanggal 10-20 Agustus hanya dibutuhkan
head rata-rata sebesar 43 m untuk sistem dengan kata lain pada head rata-rata sebesar 43
m sistem sudah bisa beroperasi secara maksimal tanpa membutuhkan head maksimal dari
pompa, jadi pompa W-GA 1005A sudah dioperasikan dalam kondisi dimana pompa
hanya menghasilkan head 43 m saja.
2. Begitu juga pada pengoperasian pompa W-GA 1005A dari tanggal 10-20 Agustus hanya
dibutuhkan debit rata-rata sebesar 137.13
rata-rata sebesar 137.13
membutuhkan debit maksimal dari pompa, jadi pompa W-GA 1005A sudah dioperasikan
dalam kondisi dimana pompa hanya menghasilkan debit rata-rata sebesar 137.13
saja, hal ini dapat diketahui dari data pompa pada tanggal 12 Agustus dimana pompa
dapat menghasilkan debit sebesar 181.9
teoritisnya (Q = 189
Adanya pipa pada sistem yang terdapat karat atau korosi didalamnya sehingga
menyebabkan adanya hambatan pada fluidanya jadi mengurangi kapasitas atau
debitnya.
Adanya katup pada sistem yang fungsinya sudah menurun biasanya terdapat karat
atau korosi sehingga apabila katup dioperasikan terbuka penuh maka ada hambatan
pada fluida sehingga mengurangi kapasitas atau debitnya.
34
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data tersebut didapatkan hasil yaitu nilai debit (Q) dan nilai
head (H) tertinggi aktual dari pompa W-GA 1005A sebesar Q = 137.13
dan H = 43 m,
nilai tersebut berbeda dengan nilai debit (Q) dan nilai head (H) tertinggi teoritis dari pompa
W-GA 1005A sebesar Q = 189
jauh antara nilai aktual dengan nilai teoritis yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
Pada pengoperasian pompa W-GA 1005A dari tanggal 10-20 Agustus hanya dibutuhkan
head rata-rata sebesar 43 m untuk sistem dengan kata lain pada head rata-rata sebesar 43
m sistem sudah bisa beroperasi secara maksimal tanpa membutuhkan head maksimal dari
pompa, jadi pompa WGA-1005A sudah dioperasikan dalam kondisi dimana pompa
hanya menghasilkan head 43 m saja.
Begitu juga pada pengoperasian pompa W-GA 1005A dari tanggal 10-20 Agustus hanya
dibutuhkan debit rata-rata sebesar 137.13
rata-rata sebesar 137.13
membutuhkan debit maksimal dari pompa, jadi pompa W-GA 1005A sudah dioperasikan
dalam kondisi dimana pompa hanya menghasilkan debit rata-rata sebesar 137.13
saja, hal ini dapat diketahui dari data pompa pada tanggal 12 Agustus dimana pompa
dapat menghasilkan debit sebesar 181.9
teoritisnya (Q = 189
Adanya pipa pada sistem yang terdapat karat atau korosi didalamnya sehingga
menyebabkan adanya hambatan pada fluidanya jadi mengurangi kapasitas atau
debitnya.Adanya katup pada sistem yang fungsinya sudah menurun biasanya terdapat
karat atau korosi sehingga apabila katup dioperasikan terbuka penuh maka ada
hambatan pada fluida sehingga mengurangi kapasitas atau debitnya.
35