Professional Documents
Culture Documents
AKUNTANSI SOSIAL
1306305152
1306305177
1306305220
pihak-pihak lain yang berkepentingan (selain perushaan) yang akan tertarik dengan data-data
ini.
3. Akuntansi untuk Manfaat dan Biaya Sosial
Dasar bagi kebanyakan teori akuntansi sosial datang dari analisis yang dilakukan oleh
A.C. Pigou terhadap biaya dan manfaat sosial.A.C.Pigou adalah seorang ekonom neo-klasik
yang memperkenalkan pemikiran mengenai biaya dan manfaat sosial kedalam ekonomi
mikro pada tahun 1920. Titik pentingnya adalah bahwa optimalitas-Pareto (titik dalam
ekonomi kesejahteraan dimana adalah mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang
tanpa mengurangi kesejahteraan dari orang lain) tidak dapat dicapai selama produk sosial
neto dan produk pribadi neto tidak serata.
Suatu analisis yang serupa dapat dibuat dalam hal biaya. Bagi Pigou, biaya sosial
terdiri atas seluruh biaya untuk menghasilkan suatu produk, tanpa mempedulikan siapa yang
membayarnya. Biaya yang di bayarkan oleh produsen disebut sebagai biaya pribadi.Selisih
antara biaya sosial dan biaya pribadi (disebut sebagai biaya sosial yang tidak
dikompensasikan) dan disebabkan oleh banyak faktor.
Menurut Pigou, optimalitas-Pareto hanya dapat dicapai jika manfaat sosial marginal
sama dengan biaya sosial marginal. Perbedaan antara Pigou dengan model ekonomi
tradisional- dimana pendapatan marginal setara dengan biaya marginal- berasal dari
perbedaan antara manfaat sosial dan pribadi dengan biaya sosial dan pribadi.
Dengan demikian, ketika akuntan mengukur manfaat pribadi (pendapatan) dan biaya
pribadi (beban) serta mengabaikan yang lainnya, mereka bersikap konsisten dengan teori
ekonomi tradisional.Gerakan kearah akuntansi sosial, sebagian besar terdiri dari usaha-usaha
untuk memasukkan biaya sosial dan biaya sosial yang tidak terbagi kedalam model
akuntansi.
1) Teori Akuntansi Sosial
Berdasarkan analisis Pigou dan gagasan mengenai suatu kontrak sosial,
K.V.Ramanathan (1976) mengembangkan suatu kerangka kerja teoritis untuk
akuntansi atas biaya dan manfaat sosial.
Terdapat dua masalah utama dengan pendekatan Ramanathan.Pertama, untuk
menentukan kontribusi neto kepada masyarakat, beberapa jenis system nilai harus
mengidentifikasikan
kerugian-kerugian
tersebut
dan
menguantifikasikannya.
Biaya-biaya tersebut dapat diklasifikasikan sebagai kerugian ekonomi,
fisik, psikologis, atau sosial.
a) Kerugian ekonomi. Biaya-biaya ini meliputi tagihan pengobatan dan rumah
sakit yang tidak dikompensasi, hilangnya produktivitas, dan hilangnya
pendapatan yang diderita oleh pekerja. Jelaslah, perhitungan ganda atas
hilangnya pendapatan dan produktivitas harus duhindari.
b) Kerugian fisik. Menghitung nilai dari kehidupan atau kesehatan manusia
adalah hal yang sulit untuk dilakukan, tetapi seringkali dicoba dalam analisis
biaya-manfaat yang tradisional.
c) Kerugian psikologis. Kerugian-kerugian ini juga sulit untuk dikuantifikasi
dan harus didiskontokan pada tingkat bunga yang sesuai.
d) Kerugian social. Dalam keluarga pekerja, perubahan peran dapat terjadi
sebagai akibat dari penyakit tersebut. keluarga tersebut dapat menjadi begitu
trauma sehingga terjadi perpecahan. Nilai sekarang dari seluruh dampak ini
4.
masalah pengukuran yang serius mengenai biaya dan manfaat.Meskipun demikian, sejumlah
penulis telah menyarankan agar perusahaan melaporkan kinerja akuntansi sosialnya baik
secara internal maupun secara eksternal. Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi :
1) Audit Sosial
Audit sosial mengukur dan melaporkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan
dari program-program yang berorientasi sosial dan operasi perusahaan yang reguler.
Audit sosial adalah serupa dengan audit keuangan dalam hal bahwa audit sosial
mencoba untuk secara independen menganalisis suatu perusahaan dan menilai
kinerja.Setelah audit sosial diselesaikan, perusahaan harus memutuskan apakah akan
menginformasikannya kepublik.
2) Laporan-laporan Sosial
Deutsche
Shell
menekankan
pada
hubungan
perusahaan
dengan
http://www.scribd.com/doc/99589538/AKUNTANSI-SOSIAL