Professional Documents
Culture Documents
A. Pre-lab
1. Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode ninhidrin?
Prinsip analisis protein dengan ninhidrin yaitu mengidentifikasi adanya protein
dalam suatu bahan dimana asam amino bebas (asam amino dimana gugus
aminonya tidak terikat) akan bereaksi dengan ninhidrin dan membentuk
senyawa kompleks berwarna ungu. Reaksi dinyatakan positif jika terjadi
perubahan warna larutan sampel menjadi ungu, dan reaksi dinyatakan negatif
jika tidak terjadi perubahan warna.(Finar, 2008)
2. Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode biuret?
Uji Biuret didasarkan pada reaksi antara ion Cu 2+dan ikatan peptide dalam
suasanabasa. Warna kompleks ungu menunjukkan adanya protein. Intensitas
warna yang dihasilkan merupakan ukuran jumlah ikatan peptida yang ada dalam
protein. Ion Cu2+ dari pereaksi Biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan
polipeptida atau ikatan-ikatan peptide yang menyusun protein, dan membentuk
senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua
buah ikatan peptide atau lebih, tetapi negative untuk asam amino bebas atau
ikatan peptida. Protein melarutkan hidroksida tembaga untuk membentuk
kompleks warna. Reaksi pembentukan warna ini dapat terjadi pada senyawa
yang mengandung dua gugus karbonil yang berikatan dengan nitrogen atau
atom karbon (Sunarya et al., 2007).
3. Mengapa pengujian protein selalu dilakukan pada kondisi alkali/basa?
Karena
dalam
suasana
basa,
CuSO4 bereaksi
dengan
senyawa
yang
B. Diagram Alir
1. Uji Ninhidrin
Sampel
Diambil 2 mL
2 mL larutan
ninhidrid
Dimasukan tabung reaksi pada air selama 15-20 detik
Diamati warna larutannya
Dicatat dan ditulis hasil pengamatan
Hasil
2. Uji Biuret
2 mL larutan
sampel
Dikocok
1 mL NaOH
10%
Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0,1%
Diamati timbulnya warna
Hasil
C. TINJAUAN PUSTAKA
1. PROTEIN
1.1
Definisi Protein
Protein merupakan persenyawaan kompleks yang dihasilkan dari
polimerisasi asam asam amino yang terikat satu sama lain melalui ikatan
peptide(-CO-NH-). Protein merupakan senyawa yang sangat penting dalam
sistem kehidupan karena protein memainkan peran yang sangat vital dalam
semua aktivitas sel-sel tubuh makhluk hidup.. (Harrow, 2006)
1.2
Struktur Protein
Semua protein terdiri dari rantai polipeptida yang memiliki struktur tertentu
dalam tiga dimensi. Struktur protein terdiri dari 3 macam yaitu sekunder,
tersier, dan kuartener. Pada struktur tersier, terdapat ikatan hidrogen, ikatan
disulfida atau ikata ionik. (Elizabeth, 2010) Protein berasal dari asam -amino.
Dimana gugus amino dan gugus R terikat pada karbon pertama dari asam
karboksilat. Ada 20 asam amino sebagai pembangun molekul protein, sifat
individu asam-asam ini ditentukan oleh kelakuan dari gugus R. (Arbianto,
2004).
1.3
H2O
yang berarti
dalam 1 molekul terdapat 2 atom hidrogen kovalen dan atom oksigen tunggal
(Tambunan, 2012).
2. Telur
Telur mngandung 74% air dan menyediakan semua asam amino esensial bagi
manusia terutama pada bagian putihnya (albumen). Sedangkan bagian
kuningnya (yolk) merupakan sumber lemak. Telur juga menyediakan sejumlah
penting vitamin termasuk vitamin A, D, E, K dan vitamin-vitaamin B termasuk
vitamin
B 1 , B2 , B5 , B6 , B 12 ,
4. Skim
Susu skim (inggris: Skim milk) adalah susu tanpa lemak yang bubuk susunya
dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dan lemak yang terdapat
dalam susu.Susu skim merupakan bagian dari susu yang krimnya diambil
sebagian atau seluruhnya. Kandungan lemak pada susu skim kurang lebih 1%.
Susu skim mengandung semua kandungan yang dimiliki susu pada umumnya
kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. (Jian, 2012).
5. Pemanis Sintetik Rendah Kalori
Suatu senyawa untuk dapat digunakan sebagai pemanis jika larut dan stabil
pada kisaran pH yang luas, stabil pada kisaran suhu yang luas, mempunyai
rasa manis dan tidak mempunyai side atau aftertaste. Pemanis buatan
kebanyakan mengandung gula protein dan tidak dapat dicerna oleh tubuh
manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi (Bellisle and
Drewnowski, 2007).
6. MSG
MSG adalah garam sodium dari glutamat. Komposisi monosodium glutamate
adalah natrium 12 %, glutamate 78 % dan air 10 %. Sehingga MSG adalah
unsur nutrisi bukan unsur kimia berbahaya. MSG diperoleh melalui proses
fermentasi dari bahan tetes tebu atau pati-patian (McMurry, 2012)