Professional Documents
Culture Documents
A.
multiseluler
yang
mempunyai
filamen,
dan
Pada medium tertentu, di antaranya agar tepung jagung (corn-meal agar), agar
tajin (rice-cream agar) atau agar dengan 0,1% glukosa terbentuk klamidospora
terminal berdinding tebal dalam waktu 24-36 jam. Pada medium agar eosin metilen
biru dengan suasana CO2 tinggi, dalam waktu 24-48 jam terbentuk pertumbuhan khas
menyerupai kaki laba-laba atau pohon cemara. Pada medium yang mengandung
faktor protein, misalnya putih telur, serum atau plasma darah dalam waktu 1-2 jam
pada suhu 37C terjadi pembentukan kecambah dari blastospora (germ tube).
C. albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhannya
akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. Jamur ini dapat tumbuh dalam perbenihan
pada suhu 28C-37C. C. albicans membutuhkan senyawa organik sebagai sumber
karbon dan sumber energi untuk pertumbuhan dan proses metabolismenya. Unsur
karbon ini dapat diperoleh dari karbohidrat. Jamur ini merupakan organisme anaerob
fakultatif yang mampu melakukan metabolisme sel, baik dalam suasana anaerob
maupun aerob. Proses peragian (fermentasi) pada C. albicans dilakukan dalam
suasana aerob dan anaerob. Karbohidrat yang tersedia dalam larutan dapat
dimanfaatkan untuk melakukan metabolisme sel dengan cara mengubah karbohidrat
menjadi CO2 dan H2O suasana aerob.
Sedangkan dalam suasana anaerob hasil fermentasi berupa asam laktat atau
etanol dan CO2. Proses akhir fermentasi anaerob menghasilkan persediaan bahan
bakar yang diperlukan untuk proses oksidasi dan pernafasan. Pada proses asimilasi,
karbohidrat dipakai oleh C. albicans sebagai sumber karbon maupun sumber energi
untuk melakukan pertumbuhan sel.
C. albicans dapat dibedakan dari spesies lain berdasarkan kemampuannya
melakukan proses fermentasi dan asimilasi. Pada kedua proses ini dibutuhkan
karbohidrat sebagai sumber karbon.
Pada proses fermentasi, jamur ini menunjukkan hasil terbentuknya gas dan asam pada
glukosa dan maltosa, terbentuknya asam pada sukrosa dan tidak terbentuknya asam
dan gas pada laktosa. Pada proses asimilasi menunjukkan adanya pertumbuhan pada
glukosa, maltosa dan sukrosa namun tidak menunjukkan pertumbuhan pada laktosa.
Candida albicans merupakan mikroorganisme yang bersifat patogen namun
khamir ini berada didalam tubyh manusia sebagai mikrobiota normal yang biasanya
berada dalam usus dan kulit. Candida albicans tidak menimbulkan penyakit karena
dikontrol keberadaannya oleh probiotik (mikroba baik) sehingga tidak menimbulkan
penyakit. Namun jika probiotik ini berkurang maka akan terjadi peningkatan
pertumbuhan Candida albicans hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya
2
penyakit. Selain itu, penurunan sistem imun juga dapat meningkatkan resiko
peningkatan pertumbuhan dari Candida albicans. Contohnya pada penderita HIV,
Candida albicans menjadi salah satu mikroba yang menyebabkan penyakit candidiasis
pada penderita HIV karena melemahknya sitem imun.
Candida albicans dapat mencemari sediaan kosmetik seperti krim karena pada krim
terdapat kandungan air. Air diketahui sebagai tempat yang rentan ditumbuhi mikroba.
Selain itu pH yang rendah pada sediaan krim juga bisa menjadi tempat subur
pertumbuhan jamur. Kondisi lingkungan saat produksi juga dapat menyebabkan
terjadinya cemaran kapang maupun khamir seperti Candida albicans.
METODE KERJA
Uji Jumlah Kapang dan Khamir
Persiapan Bahan
3
Produk yang berupa cream yang akan diuji disimpan pada suhu ruang, tidak
diinkubasi, didinginkan atau dibekukan sebelum dan sesudah analisis.
Bahan dan peralatan steril serta teknik aseptik digunakan untuk menyiapkan
contoh. Untuk penyiapan suspensi awal, waktu antara selesainya penyiapan
suspensi awal dan waktu inokulasi tidak boleh lebih dari 45 menit, kecuali
dinyatakan lain dalam dokumen atau protokol yang berlaku.
Penyiapan suspensi awal
Suspensi awal disiapkan dari contoh, minimal 1 g atau 1 mL dari
campuran homogen produk yang diuji.
Suspensi awal biasanya dibuat dengan pengenceran 1:10. Volume
pengencer atau media pengkaya mungkin diperlukan lebih banyak jika pada
pengenceran 1:10 tingkat kontaminasi masih tinggi dan/atau efek antimikroba
masih ada.
a. Produk cream yang dapat bercampur dengan air
Contoh dari produk dipindahkan ke dalam sejumlah volume tertentu
pengencer penetral atau pengencer.
b. Produk yang tidak dapat bercampur dengan air
Contoh dari produk dipindahkan ke dalam wadah yang berisi sejumlah
tertentu
bahan
peningkat
kelarutan
(misal
larutan
polisorbat
80),
8. Ambil sebagian kecil koloni yang dicurigai adalah Candida albicans dan digoreskan pada
media corn meal agar (CMA) menggunakan metode streak plate dangan membagi cawan
petri menjadi 4 sektor. Dibuat uji kontrol dengan Candida albicans pembanding pada salah
satu sektor media CMA. Diinkubasi pada suhu 32,5 C-35 C sampa 24 jam.
9. Setelah 24 jam, tutup cawan dibuka tanpa membuka kaca penutup biakan, selanjutnya
diamati langsung di bawah mikroskop menggunakan lensa obyektif pembesaran 10, 40 dan
1000 kali.
10. Candida albicans menghasilkan klamidiospora yang besar tebal yang bisa terlihat secara
terminal maupun lateral.
Skema
PEMBAHASAN
Uji Jumlah Kapang Dan Khamir
6
Untuk mengidentifikasi adanya kapang dan kamir pada sediaan krim, digunakan
perhitungan Angka Lempeng Total. Karbohidrat yang tinggi merupakan subtrat yang baik
bagi pertumbuhan kapang dan khamir. Maka harus dipilih media yang cocok dan sesuai untuk
pertumbuhan kapang dan khamir, media yang digunakan pada uji Angka Kapang dan Khamir
adalah PDA ( potato dexstrose agar ) dimana PDA mempunyai kandungan : Ekstrak air
kentang, Dextrose, Agar, Air Steril, Asam Tartrat.
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi khamir dan kapang. Dapat
juga digunakan untuk enumerasi khamir dan kapang dalam suatu sampel atau produk
kosmetik. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20%
ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi
kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
PDA mengandung ekstrak dari kentang yang mengandung karbohidrat yang tinggi
dimana meruapakan nutrisi yang mendorong jamur dan kapang untuk bertumbuh dengan
pesat. tetapi tidak terlalu dibutuhkan oleh khamir, sehingga diperlukan substrat yang lain
yang dibutuhkan oleh khamir yaitu gula ( Dextrose ) yang akan difermentasikan menjadi
karbon sebagai sumber energi. Asam tartrat steril yang ditambahkan ke dalam agar
merupakan pengatur pH sehingga pH PDA menjadi 5,5-6,5 Hal ini dimaksudkan agar untuk
menghambat bakteri bakteri karena jika kearah netral sampai basa akan memungkinkan
bakteri ikut tumbuh, dengan hal ini hanya akan didapat kultur kapang dan khamir.
Sampel krim yang sudah dilakukan pengenceran hingga 10
-3
, dipipet sebanyak 1 ml
dan dikulturkan dalam media PDA yang sudah memadat dan diinkubasi selama 5 hari. Suhu
25oC merupakan suhu optimum dalam pertumbuhan kapang dan khamir. Dan selama kapang
dan khamir dapat terus bertumbuh sampai hari ke lima.
Koloni kapang yang tumbuh ditandai dengan buram, dapat berwarna warni dan berbulu.
Sedangkan koloni khamir yang tumbuh berwarna putih dan licin(berbau asam). Kemudian
dilakukan pengamatan di bawah mikroskop untuk dapat mengidentifikasi lebih jelas jenisjenis kapang atau khamir.
Identifikasi Candida albicans
Pada pengujian adanya jamur candida albicans setelah ditumbuhkan di PDA diambil yang sebagian
kecil koloni yang merupakan khamir kemudian dilakukan pengkayaan menggunakan media Eugon LT 100
broth. Pada broth ini terdapat bahan bahan dengan berbagai macam fungsi. Glukosa berfungsi sebagai sumber
7
energi dan sebagai sumber bahan untuk fermentasi dari Candida albicans dan pepton sebagai penyedia
nitrogen. Tujuan pengkayaan ini untuk meningkatkan pertumbuhan candida albicans untuk identifikasi lebih
lanjut. Kemudian setelah pengkayaan dilakukan penumbuhan pada media agar saboraud dextrose
chloramphenicol agar. Pada media Saboraud agar yang diinkubasi pada suhu kamar, akan terbentuk koloni
creamy yang memilki bau. Media saboraud terbuat dari dekstrosa, pepton, kloramfenikol dan
agar.
Agar berfungsi sebagai pemadat. Pepton sebagai penyedia nitrogen, vitamin, dan
asam amino untuk memacu pertumbuhan koloni. Dekstrosa berfungsi sebagai sumber energi
untuk
pertumbuhan
koloni.
Selain
itu
sifat
Candida
albicans
yaitu
mampu
memfermentasikan gula, sehingga hasil fermentasi berupa asam dan gas akan terlihat dengan
munculnya bau seperti tape. Kloramfenikol yang merupakan antibiotik berfungsi agar
mikroorganisme lain yang mungkin ada seperti bakteri tidak ikut tumbuh.
hanya ada pada Candida albicans karena mikroorganisme lain tidak memiliki ciri yang sama
saat ditumbuhkan pada media ini (selective media).
KESIMPULAN
1. Untuk uji jumlah kontaminan kapang dan khamir digunakan media PDA
2. Untuk mengidentifikasi apakah terdapat Candida albicans digunakan media selektif yaitu Saboraud
Chloramphenicol Dextrose Agar(SCDA) dan Corn Meal Agar.
3. Ciri khusus Candida albicans adalah adanya klamidospora dan blastospora.
4. Candida albicans dapat memfermentasi glukosa sehingga memiliki bau seperti tape.
9
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia. Metode Analisis Kosmetika.2011.
Gandjar, Indrawati. Mikologi: Dasar dan Terapan.2006.Yayasan Obat Indonesia :
Jakarta.
Kabara, J.J. Cosmetic and Drug Preservation.1984.Cosmetic Sciences and
Technology Series: USA.
10
Nakamoto, Sachiko. Germ Tube Formation of Candida albicans in Corn Meal Broth
Using the Non-Slip Slide Glass Incubation Method. 1998.Yonago Acta medica:Japan
Syrian Arab Republic Ministry of Industry Syrian Arab Organization for
Standardization and Metrology (identical adoption of ISO 21148: 2005).Cosmetics
Microbiology: Detection of Candida albicans. 2013.
Tortora, Gerard. J, 2013. Microbiology : An Introduction 11th edition. Pearson
Education : Illinois,USA.
11