You are on page 1of 6

HELM BERPENDINGIN

Produknya adalah berupa helm yang apabila dipakai dapat memberikan rasa dingin
bagi pemakainya. Sangat inovatif karena menggunakan bahan yang mungkin tidak
terpikirkan orang lain untuk dipasangkan pada helm itu sebagai bahan
pendinginnya.
Idenya timbul dari rasa kasihan setiap kali pengendara kepanasan setelah
bepergian naik motor. Dari sini terpikir untuk dapat membuat helm yang dapat
membuat pemakainya merasa dingin. Ide pertama adalah dengan membuat
peredam panas di helm yang membuat panas siang hari dapat tertahan. Pada
awalnya, pada helm diberi semacam lubang angin, namun kemudian tidak efektif.
Selanjutnya, Nara terpikir untuk memberi air yang dimasukkan ke cetakan dan
dipasang di bagian tertentu pada helm. Memang cukup berhasil namun helm akan
menjadi lebih berat dan keberadaan air akan menimbulkan bunyi sewaktu dipaki
sehingga mengurangi kenyamanan.
Inovasi
berikutnya
muncul
setelah
melihan iklan
popok
bayi
modern.
Produk
ini
menggunakan
bahan
gel
sodium
polyacrilat
yang mampu
menyerap air
dalam jumlah
besar.
Gel
yang
sudah
menyerap air
dalam jumlah
cukup besar
inilah
yang
dipasang
pada lapisan
dalam helm.
Helm
berpendingin
ini dinamakan
sebagai Gel
Coated Helmet. Keberadaan air dalam gel tersebut yang memberikan rasa dingin di
kepala sewaktu helm dipakai. Produk helm berpendingin Produk helm berpendingin

Produk ini telah mendapatkan banyak penghargaan antara lain adalah dari LIPI, IEYI,
dan MURI. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) memberi anugerah Nara
gelar National Young Inventors pada tahun 2011. Pada ajang International Exhibition
for Young Inventors (IEYI) di Thailand 2012 produk ini juga mendapatkan prestasi
dengan meraih medali emas di gelaran. Nara sendiri sebagai penemunya tercatat
oleh MURI mendapatkan rekor sebagai inventor termuda Indonesia.
Produk helm berpendingin ini sedang dalam tahap diproduksi masal. Kerjasama
dengan salah satu produsen helm di Surabaya akan memproduksi helm ini dengan
nama yang cukup unik sesuai penemunya yakni Naravation singkatan dari Nara
Innovation.
Penciptanya sendiri terus melakukan inovasi. Saat ini sedang berancang-ancang
menciptakan varian lainnya berupa helm yang bisa mengeluarkan suhu dingin saat
terjadi benturan dengan tujuan untuk mencegah risiko gegar otak. Jadi ketika terjadi
benturan, bantalan khusus akan otomatis dingin sampai 11,5 derajat celcius. Ini
untuk mengompres kepala agar jangan sampai suhu naik, berfungsi untuk
mengompres kepala.
Mantap juga atas hasil kreativitas Nara ini. Memang helm dibuat untuk tujuan
melindungi kepala saat berkendara. Konsep aerodinamis dan safety tetap harus
dijaga. Unsur kenyamanan itulah yang dimasukkan oleh Nara dalam menciptakan
produk karyanya ini. Selamat.

JAKET ANTI NGANTUK


Tingjginya angka kecelakaan karena pengemudi
ngantuk membuat dua siswi SMA ini menciptakan jaket
pengusir ngantuk. Jaket ini bisa digunakan untuk
pengendara motor ataupun mobil.
Kedua siswi itu adalah Kamila Sedah Kirana dan Nurin
Jannatin. Saat menemukan alat ini keduanya masih
duduk di kelas XI jurusan IPA. Sekarang mereka sudah
duduk di kelas XII.
"Nama alatnya Sleepy-Reminding Jacket sebagai
standar keselamatan berkendara sebagai pengingat
pengantuk,"
Sistem kerja alat ini adalah dengan menggunakan sensor
denyut nadi. Ada 3 perangkat utama di alat ini yakni
sensor, processor dan penggetarnya. Alat sensor denyut
nadi dipasang di ujung jari atau di telinga.
"Jadi kalau orang ngantuk itu denyut nadi turun atau di bawah nomal. Sensor akan membaca
denyut nadi jika lemah maka alat yang ada di belakang jaket akan bergetar dan membuat
pengendara terkejut," jelas Nurin.
Bentuk alat getarnya berukuran 10x10 cm dan diletakan di kantong belakang jaket. Alat tesebut
portable dan bisa dicopot sehingga jaket juga bisa dicuci. Untuk biaya juga relatif terjangkau,
alatnya Rp 400 ribu dan jaketnya Rp 89 ribu. Jaket bisa disesuaikan dengan selera masingmasing pengguna.
"Alatnya pakai baterai 9 volt dan bisa diisi ulang. Bisa juga dihubungkan ke powerbank atau
laptop untuk isi baterainya," ujar Nurin.

Temuan Kamila dan Nurin ini menjadi Finalis National Young Inventors Award (NYIA) ke-8
Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Saat
pameran jaket tesebut banyak menarik perhatian pengunjung. "Banyak yang minat dan tanya

sudah dipasarkan belum," katanya. Saat ini Nurin dan Kamila sedang mengembangkan alat
tersebut. Mereka ingin agar alarm pengingatnya bukan hanya getaran tetapi juga berupa suara.

KULKAS TANPA FREON

Kulkas atau yang biasa kita ketahui sebagai lemari


es ini merupakan sebuah alat yang sangat
bermanfaat bagi kita. Khususnya berguna untuk
menyimpan makanan dan minuman tertentu agar
lebih awet. Dengan adanya kulkas tersebut,
makanan-makanan yang tidak termakan kemarin,
dapat kita simpan untuk dapat kita konsumsi lagi.
Selain itu, yang sering kita lakukan mungkin adalah
menyimpan air minum atau buah dan sayur supaya
menjadi lebih segar.
Selama ini, kita mengenal kulkas ini sebagai sebuah alat yang dapat menjalankan fungsinya
dengan sumber energi listrik. Yang kemudian juga menggunakan Freon sebagai alat utama yang
digunakan untuk mendinginkan makanan tersebut. Namun ternyata, ada kulkas tanpa Freon yang
saat ini tengah dikembangkan oleh para ilmuwan. Seperti apa sih kulkas tanpa Freon tersebut?
Tentunya, untuk mendapatkan jawaban lebih lengkap tentang pertanyaan tersebut maka
sebaiknya anda membaca ulasan berikut ini dengan seksama.

Kulkas tanpa listrik dan Freon ini menghebohkan dunia beberapa waktu belakangan. Dua siswi
dari Sekolah menengah Atas Negeri 2 Sekayu, Sumatera Barat yang menjadi sorotan dunia
terkait hasil penemuan mereka tentang kulkas tanpa listrik dan Freon hingga mereka memperoleh
penghargaan bergengsi tingkat internasional dari Intel ISEF atau Intel science and Engineering
fair yang dilaksanakan di Los Angles, Amerika Serikat pada pertengahan bulan Mei yang lalu.
Dua siswi berprestasi tersebut adalah Anjani Rahma dan M. azizia syafiq.

Pada ajang tingkat internasional tersebut Anjani Rahma dan Mukhtaza Azizia Syafiq telah
menunjukkan kemampuan mereka dalam mengembangkan penelitian dalam menciptakan sebuah
kulkas tanpa listrik dan juga tanpa menggunakan Freon. Karya tulis dari dua siswi yang diberi
judul Green Refrigerant Box tersebut telah mengantarkan mereka untuk memenangi hadiah
sebesar 10 ribu dollar AS. Sekaligus menyabet penghargaan Development Focus Awards yang
diberikan oleh USAID. Selain itu, kita juga patut memberikan apresasi yang tinggi pada dua
putri bangsa tersebut karena mereka juga menyabet juara tiga dalam bidang engeneering:
materials dan bioengineering dan berhak atas uang senilai 1000 dollar AS.

Ketika dikonfirmasi mengenai ide pembuatan kulkas tanpa listrik dan Freon tersebut, keduanya
menjawab bahwa ide tersebut lahir dari melihat keadaan yang ada di daerah tempat tinggal
mereka tepatnya di kabupaten Banyu Asin, Sumatera Barat. Dua siswi itu merasa bahwa tempat
tinggalnya kaya akan sumber daya alam buah dan sayuran sehingga mereka melakukan
penelitian dan juga pengembangan terhadap kulkas ini, dan jadilah akhirnya mereka
memfokuskan pada penggunaan kayu Gelam sebagai sebuah alternatif alat pendingin berupa
kulkas yang tanpa harus menggunakan listrik dan Freon. Dalam ujicoba yang dilakukan dengan
suhu awal 28 derajat celcius, dengan kurun waktu kira-kira 2 jam 20 menit kulkas ini mampu
menurunkan suhu sebesar 5,5 derajat celcius.

You might also like