Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Pengembangan permukiman baik di perkotaan maupun
pedesaan pada hakekatnya untuk mewujudkan kondisi perkotaan
dan pedesaan yang layak huni (livible), aman, nyaman, damai dan
sejahtera serta berkelanjutan.
serta
suku
bunga
yang
tidak
murah.
(bappeda.grobogan.go.id)
Persoalan
perumahan
dan
permukiman
di
Indonesia
perumahan
dan
permukiman,
sesungguhnya
sehingga
diperlukan
pengaturan
dan
penanganan
satu
kesatuan
yang
tidak
terpisahkan.
(perencanaankota.blogspot.com,2009)
Menurut hasil sensus yang dilakukan pada tahun 1980,
tercatat bahwa kira-kira 28 juta dari rumah yang ada, 5,8%
merupakan rumah-rumah yang belum memenuhi syarat, baik itu
yang ditinjau dari luasan rumahnya maupun kepadatan huniannya.
Kebutuhan akan hunian yang selalu meningkat dan juga disertai
oleh
faktor
keterbatasan
masyarakat
dalam
pemenuhannya,
II.
PEMBAHASAN
II.1. DEFINISI
1. Rumah
Rumah
adalah
tempat
berlindung
dari
segala
macam
seperti
ini
biasa
masyarakatnya
masih
memegang
nya
teguh
penduduk
tradisi
atau
lama.
Perkampungan Darurat
Jenis perkampungan ini biasanya bersifat sementara (darurat)
dan timbulnya perkampungan ini karena adanya bencana alam.
Untuk menyelamatkan penduduk dari bahaya banjir maka
dibuatkan perkampungan darurat pada daerahh/lokasi yang
bebas dari banjir. Mereka yang rumahnya terkena banjir untuk
sementara
ditampatkan
dipernkampungan
ini
untuk
kurang
fasilitas
sanitasi
lingkungan
sehingga
d.
Pemukiman Transmigrasi
Jenis pemukiman semacam ini di rencanakan oleh pemerintah
yaitu suatu daerah pemukiman yang digunakan untuk tempat
penampungan penduduk yang dipindahkan (ditransmigrasikan)
dari suatu daerah yang padat penduduknya ke daerah yang
jarang/kurang penduduknya tapi luas daerahnya (untuk tanah
garapan bertani bercocok tanam dan lain lain) disamping itu
jenis pemukiman merupakan tempat pemukiman bagi orang
-orang (penduduk) yang di transmigrasikan akibat di tempat
aslinya seiring dilanda banjir atau seirng mendapat gangguan
dari kegiatan gunung berapi.
Penghuninya
atau
orang
orang
yang
cukup
selesai
maka
tempat/daerah
asal
masing
perkampungan
atlit
(peserta
nasional
Perkampungan
perkampungan
pekerja
pembangunan
bendungan,
mereka
masing.
olah
orang
akan
contohnya
raga
-orang
(pekerja
kembali
pekan
yang
proyek
adalah
olahraga
naik
besar,
perkampungan
ke
haji,
proyek
perkemahan
pemukiman).
Ditempat
ini
biasanya
keadaan
direncanakan
secara
baik,
begitu
pula
cara
tempat
tempat
pelayanan
masyarakat
seperti
pemukiman
seperti
ini
biasanya
dibangung
dan
tanah
yang
luas
untuk
perumahan,
tetapi
PERMUKIMAN
Isu
strategis
permukiman
di
penyelenggaraan
Indonesia
perumahan
sesungguhnya
tidak
dan
terlepas
dari
kebijakan
pemerintah
di
dalam
mengelola
persoalan
kesenjangan
pelayanan
muncul
karena
terbatasnya
kelompok
masyarakat
miskin
dan
berpendapatan
sepenuhnya
keberpihakan
dapat
kepada
memberikan
kepentingan
perhatian
masyarakat
dan
secara
keseluruhan.
b. Isu lingkungan
Isu lingkungan pada kawasan perumahan dan permukiman
umumnya muncul karena dipicu oleh tingkat urbanisasi dan
industrialisasi
sumber
daya
yang
dan
tinggi,
serta
teknologi
dampak
yang
pemanfaatan
kurang
terkendali.
minimal
perumahan
dan
permukiman
yang
lemahnya
dalam
pemanfaatan
permukiman,
dan
lahan
munculnya
untuk
dampak
perumahan
negatif
dan
terhadap
lingkungan.
Permasalahan
secara
umum
bidang
perumahan
dan
sendiri
juga
kebutuhannya
sangat
mendasari
akan
perumahan
kebijakan
dan
dan
strategi
Development
di
Johanesburg
awal
September
2002,
telah
di
dalam
penyelenggaraan
perumahan
dan
permukiman
2. Mamfasilitasi dan mendorong terciptanya iklim yang kondusif
didalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman
3. Mengoptimalkan pandayagunaan sumber daya pendukung
penyelenggaraan perumahan dan permukiman.
Dengan pernyataan misi tersebut jelas bahwa pemerintah harus
berperan
sebagai
fasilitator
dan
pendorong
dalam
upaya
kawasan
penghijauan
di
antara
geobiologis
dan
kawasan
mungkin
meminimalkan
dari
medan
elektromagnetik buatan.
3. Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan
bangunan alamiah.
4. Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam
bangunan.
5. Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi
bangunan dan memajukan sistem bangunan kering.
6. Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang
yang mampu mengalirkan uap air.
7. Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan
antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan.
8. Mempertimbangkan bentuk/proporsi ruang berdasarkan
aturan harmonikal.
9. Menjamin bahwa
bangunan
yang
direncanakan
tidak
dan membutuhkan
10.
Menciptakan
bangunan
bebas
hambatan
sehingga
gedung
dapat
Perumahan
dan
Permukiman
Ditinjau
dari
Aspek
Kesehatan
Ditinjau dari aspek kesehatan, maka perumahan dan
permukiman harus mendapat perhatian karena :
1. Perumahan/permukiman
dapat
menimbulkan
kemudahan
yang
ditimbulkan
karena
masalah
terjadinya
penularan
penyakit
dan
gangguan
kesehatan, seperti :
1. Infeksi saluran napas, contoh : TBC, influenza, campak, dsb.
2. Infeksi pada kulit, contoh : Skabies, impetigo, dan lepra.
3. Infeksi akibat infestasi tikus, contoh : pes dan leptospirosis
4. Arthropoda, contoh : infeksi saluran pencernaan dan dengue,
malaria, dsb
5. Kecelakaan, contoh : terpeleset, patah tulang, dan geger ptak.
sebagai
pelaksanaannya
pendekatan
satu
dapat
yang
kesatuan
dengan
relevan
sistem,
memanfaatkan
secara
efektif,
yang
berbagai
dan
yang
yang
responsif
namun
secara
komprehensif
dan
ekonomi,
ditumbuhkembangkan
serta
lingkungan,
sebagai
pendekatan
tetap
dapat
pembangunan
perumahan
dan
permukiman,
yang
permukiman
harus
senantiasa
memperhatikan
tersebut.
Dukungan
sumber
daya
yang
dampak
pembangunan
perumahan
dan
permukiman
terhadap
keseimbangan
daya
senantiasa
dimulai
kelestarian
dukung
dipertimbangkan.
sejak
pembangunan,
tahap
lingkungannya
Kesadaran
perencanaan
sampai
pengembangannya,
lingkungan
dengan
agar
arah
yang
harus
tersebut
harus
dan
tahap
serta
perancangan,
pengelolaan
perkembangannya
dan
tetap
perumahan
dan
permukiman
mencakup
sistem
informasi.
penyelenggaraan
Disamping
perumahan
dan
secara
holistik,
permukiman
harus
penyediaan
perumahan
sebenarnya
lebih
pengadaan
perumahannya.
Karenanya
perlu
yang
terdesentralisasi.
Dalam
kerangka
dapat
pemerintahan
terlepas
yang
dari
baik
di
agenda
pelaksanaan
tingkat
lokal,
yaitu
tata
yang
penyelenggaraan
perumahan
dan
permukiman.
sangat
diperlukan
dalam
upaya
penanganan
dari
program
pembangunan
yang
berwawasan
mampu
mendorong
berbagai
pelaku
termasuk
kegiatan
pendampingan
dalam
KESIMPULAN
Persoalan
perumahan
dan
permukiman
di
Indonesia
kehidupan
pemerintah
di
masyarakat
dalam
maupun
mengelola
kebijakan
perumahan
dan
permukiman.
Permasalahan perumahan dan permukiman sesungguhnya
tidak
perumahan
dan
permukiman
terciptanya
iklim
yang
penyelenggaraan
perumahan
mengoptimalkan
pandayagunaan
kondusif
dan
didalam
permukiman,
sumber
pendukung
perkotaan.
Kebijakan
khususnya
pada
Pemerintah
penyelenggaraan
perumahan
pemukiman
berupa
dan
kumuh
di
pendekatan
pemukiman
yaitu
dapat disesuaikan
IV.DAFTAR PUSTAKA
1. http://bappeda.grobogan.go.id/info-pembangunan/89-isudan-permasalahan-pembangunan-perumahan-danpemukiman.html
2. http://nareragan.blogspot.com/2012/06/normal-0-falsefalse-false-en-us-x-none.html
3. http://lokasitpa.blogspot.com/2011/06/definisi-definisiyang-berhubungan.html
4. http://sapola.wordpress.com/2013/04/03/peranpemerintah-daerah-dalam-penanganan-permukimankumuh/
5. http://bojhezjanur.blogspot.com/2012/02/kebijakanpemerintah-tentang-lingkungan.htm
6. http://perencanaankota.blogspot.com/2009/04/kebijakandan-strategi-nasional.html