Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam
hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan
proses keperawatan.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan
khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat
memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup
ketrampilan intelektual, tehnical dan interpersonal yang tercermin dalam
perilaku
caring
atau
kasih
saying/cinta
(Johnson,
1989)
dalam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Helping Relationship
A. Terry dan Capuzzi mengartikan bahwa hubungan membantu merupakan
beberapa individu bekerjasama untuk memecahkan apa yang menjadi
perhatiannya atau masalahnya dan atau membantu perkembangan dan
pertumbuhan salah seorang dari keduanya. (Capuzzi dan EF, 1991)
George dan Christiani (1982) mengemukakan bahwa pemberian bantuan
professional merupakan proses dinamis dan unik yang dilakukan individu
untuk membantu orang lain dengan menggunakan sumber-sumber dalam agar
tumbuh kedalam arahan yang positif dan dapat mengaktualisasikan potensipotensinya untuk sebuah kehidupan yang bermakna.
Rogers (1961) mengemukakan bahwa maksud hubungan tersebut adalah
untuk peningkatan pertumbuhan, kematangan, fungsi, cara penanganan
kehidupannya dengan memanfaatkan sumber-sumber internal pada pihak
yang diberikan bantuan.
2.2 Dinamika Helping Relationship
Dimensi ini termasuk konfrontasi, kesegaran, pengungkapan diri perawat,
katarsis emosional, dan bermain peran (Stuart dan Sundeen, 1995, h.23).
Dimensi ini harus diimplementasikan dalam konteks kehangatan, penerimaan,
dan pengertian yang dibentuk oleh dimensi responsif.
1. Konfrontasi
Pengekspresian perawat terhadap perbedaan pada perilaku klien yang
bermanfaatn untuk memperluas kesadaran diri klien. Carkhoff (dikutip
oleh Stuart dan Sundeen, 1998, h.41) mengidentifikasi tiga kategori
konfrontasi yaitu:
a. Ketidak sesuaian antara konsep diri klien (ekspresi klien tentang
dirinya) dan ideal diri (cita-cita/keinginan klien).
b. Ketidak sesuaian antara ekspresi non verbal dan perilaku klien.
didorong
untuk
membicarakan
hal-hal
yang
sangat
kedalam
hubungan
antara
manusia
dan
memperdalam
fase orientasi
atau
fase
Selama fase kerja, perawat dan klien mulai memandang satu sama lain
sebagai individu yang unik. Mereka mulai menghargai keunikan tersebut
dan saling peduli. Sikap caring menunjukkan kepedulian yang dalam dan
tulus terhadap kesejahteraan orang lain.saat sikap
caring
tumbuh,
untuk
melakukan
eksplorasi-diri,
hasilnya
berupa
Tugas
Fase Pra-Interaksi
Perawat
Keterampilan
meninjau
data Mengumpulkan
data
terorganisir;
memikirkan
potensial,
bantuan
sesuai
kebutuhan.
Fase
Perkenalan/
Orientasi
1.
hubungan
sama
diri
lain
menggunakan
satu tetap
santai
untuk
dengan membantu
nama.
Saat menenangkan
klien.
mudah
bagi
penting
klien
untuk
bagi
perawat semua
10
Mengklarifikasi
masalah
gambaran
tentang
proses
interaksi tersebut.
Karena pada awalnya klien Teknik
mungkin
tidak
menyimak,
melihat menyatakan
kembali
perawat
mengklarifikasi
klien,
adalah mengklarifikasi,
dan
masalah teknik
komunikasi
efektif
lainnya
tersebut.
Kesalahan
umum
terjadi
tahap
ini
adalah
mengajukan
terlalu
Membuat
dan
pertanyaan
kepada
klien.
(kewajiban
fokuslah
pada prioritas.
memformulasikan
kontrak
pada
banyak
Sebaliknya,
3.
yang
Berbagai keterampilan
Perawat
dan
membangun
klien komunikasi
tingkat berikut
diungkapkan
secara perilaku
tujuan
dari
hubungan
tersebut
(c)
bagaimana
hal-hal
sifatnya
rahasia
yang
akan
diatas,
kemampuan
mengatasi
resistif
jika
11
mengakhiri
pertemuan
tersebut.
Perawat
Fase Kerja
dan
menyelesaikan
klien
tugas-tugas
perkenalan,
meningkatkan
kepercayaan
Menggali
memahami
dan
perasaan
menumbuhkan
sifat
dan caring.
Keterampilan
pikiran Perawat
membantu
klien mendengar
dan
pikiran
dan menyimak,
empati,
yang menggali
ada
perasaannya
serta respek,
ketulusan,
membuka
sikap
diri
dan
yang
dengan
berkaitan Keterampilan
masalah, dicapai
mengembangkan
yang
klien
adalah
mengambil
keputusan
bagi
perawat:
merencanakan keterampilan
(misalnya
menerima
12
Perawat
perlu
kesuksesan
dengan
mendukung
yang
dicapai
membantu
klien
realistis.
Perawat dan klien menerima Bagi
perawat:
akhir
menghadapi
masalah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
3.2 Saran
Daftar Pustaka
2011. Komunikasi Terapeutik.
http://hyerikang.blogspot.co.id/2011/02/komunikasi-terapeutik.html (diakses pada
tanggal 10 Nopember 2015 pukul 15.03)
Almar'atus,
Hayu.
Konseling
Sebagai
Helping
Relationship.
14