Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
2. Administrasi Kontrak
Administrasi Kontrak merupakan upaya pengelolaan atas kontrak dalam periode
pelaksanaannya sehingga kewajiban dan hak dari masing-masing pihak dapat dijalankan
sesuai dengan ketentuan yang ada dalam kontrak tersebut.
Dengan demikian administrasi kontrak diperlukan dalam setiap pelaksanaan kontrak.
Bagi kontraktor Administrasi Kontrak diperlukan dalam mengelola kontrak selama
pelaksanaan proyek agar tercapai target pelaksanaan dalam aspek biaya, mutu, an waktu
untuk memperoleh laba, citra yang baik dari perusahaan serta profesionalisme dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Dan bagi pengguna jasa Administrasi kontrak diperlukan dalam mengelola kontrak
selama pelaksanaan proyek agar diperoleh hasil pelaksanaan berupa bangunan dan
kelengkapannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam kontrak.
Setiap kesalahan dalam memenuhi ketentuan akan menimbulkan risiko berujud biaya dan
tidak ada kompensasinya
Contohnya :
1.
Kontrak : suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih
2.
Provisional Sum : sejumlah biaya yang disediakan dan termasuk dalam kontrak, untuk
pekerjaan yang belum ditentukan
3.
Prime Cost : sejumlah biaya yang disediakan dan termasuk dalam kontrak, untuk
pekerjaan yang telah ditentukan, umumnya dikerjakan oleh NSC
4.
Nominated Sub Contractor (NSC) : sub kontraktor yang ditunjuk langsung oleh
Pihak I untuk pekerjaan tertentu yang telah ditetapkan
5.
Force Majeure : atau keadaan memaksa, adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi
diluar kemampuan Pihak I maupun Pihak II yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
kontrak, antara lain berupa :
a.
Bencana alam : banjir, gempa bumi, tanah longsor, badai dan lain-lain
b.
c.
Kebakaran
d.
6.
7.
Klaim
atau kompensasi atas terjadinya hal-hal yang bukan kesalahan salah satu pihak dan
merugikan pihak tersebut
8.
9.
10.
Arbitrase : peradilan yang dipilih dan ditentukan sendiri secara sukarela oleh pihakpihak yang bersengketa
B.
DOKUMEN KONTRAK
Dokumen Kontrak secara lengkap terdiri atas :
a. Dokumen Tender, meliputi :
- Undangan tender
- Petunjuk kepada peserta tender
- Formulir penawaran dan lampirannya
- Syarat-syarat umum dan khusus
- Speseifikasi Tehnik
- Gambar Tender
- Daftar item dan kuantitas pekerjaan
- Addendum
b. Surat Penunjukan
c. Surat Perjanjian
d. Syarat-syarat Perjanjian
e. Rincian Pekerjaan dan Harga
f. Dokumen lain : Berita Acara Aanwijzing (Risalah Penjelasan),
Berita Acara Klarifikasi, data penyelidikan tanah, dan lain-lain
a.
b.
Nama Wakil / Kuasa atau Sertifikat Keahlian dan ketrampilan bila Usaha Perorangan
c.
2)
a.
Pokok-pokok pekerjaan
b.
Volume pekerjaan
c.
d.
e.
f.
3)
Pertanggungan
Jenis pertanggungan yang menjadi kewajiban penyedia jasa :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
Pengguna Jasa Non Pemerintah, dengan jaminan Bank atau bentuk lain yang disepakati
para pihak
4)
a.
b.
c.
5)
a.
b.
6)
a.
b.
c.
d.
e.
7)
a.
b.
c.
d.
e.
8)
a.
ii.
b.
9)
ii.
terlambat membayar
iii.
tidak membayar
Bila satu pihak cidera janji, pihak lainnya mendapat kompensasi berupa antara lain :
i.
perpanjangan waktu
ii.
penggantian biaya
iii.
iv.
Penyelesaian perselisihan
Dalam hal penyelesaian perselisihan kontrak, didalamnya memuat ketentuan :
a.
b.
b.
kewajiban dan hak masing-masing pihak sebagai konsekuensi dari adanya pemutusan
kontrak
b.
12) Kewajiban para pihak dalam hal kegagalan bangunan, menjelaskan tentang :
a.
b.
b.
b.
c.
d.
e.
2.
PERUBAHAN PERJANJIAN
Terhadap suatu perjanjian/kontrak dimungkinkan adanya perubahan, yaitu :
Bagi Pihak Kedua : kesalahan memenuhi ketentuan kontrak (wan prestasi) akan
menimbulkan risiko biaya tanpa imbalan pendapatan
Bagi Pihak Kesatu : kesalahan memenuhi ketentuan kontrak (wan prestasi) akan
menimbulkan risiko klaim dari Pihak Kedua, yang akan menambah Anggaran Proyek
Agar hal tersebut tidak terjadi, kontraktor harus :
1.
2.
4.
1)
a.
b.
Pembayaran berdasarkan bagian pekerjaan yang harus selesai penuh (sistim mile
stone). Bila dalam penyelesaian penuh dari suatu bagian pekerjaan menemui kendala,
maka pembayaran atas bagian tersebut akan bermasalah
c.
d.
Tidak ada uang muka, menyebabkan Pihak II harus menyediakan modal kerja yang
cukup besar
2)
a.
b.
Dibuat analisis dampak pekerjaan tambah kurang tersebut pada harga dan waktu
kontrak
c.
d.
Setelah secara legal disetujui baru pekerjaan tambah kurang dilaksanakan (idealnya
begini)
3)
a.
b.
Bila denda keterlambatan diterapkan secara parsial, harus manjadi perhatian untuk
tidak dilanggar
c.
d.
Penyedia
Jasa
Jasa
4)
Penyelesaian sengketa
Perlu dicantumkan klausul tentang penyelesaian sengketa :
a.
Penyelesaian melalui BANI, atau melalui arbitrasi dan menggunakan aturan BANI,
atau
b.
c.
5.
Petugas yang duduk di Tim Penghitungan Tender di Cabang & Kantor Pusat
ii.
Manager Pengendalian
iii.
iv.
C. K L A I M
Klaim adalah bentuk permintaan, atau tuntutan, yang diajukan oleh salah satu pihak
dalam suatu perjanjian kepada pihak lainnya berupa pembayaran, atau ganti rugi, atau
tambahan waktu, atau kompensasi atas timbulnya hak dari satu pihak terhadap pihak
lainnya, atau atas kesalahan memenuhi kontrak oleh salah satu pihak.
Klaim oleh Penyedia Jasa
NO.
1.
2.
KEJADIAN
Penyerahan
terlambat
KLAIM
Idle cost sumber daya
(alat, tenaga, material)
b. Biaya umum (overhead)
c. waktu
termin Cost
lahana.
Pembayaran
terlambat
KEJADIAN
3. NO Pekerjaan
tambah
.
4.
Pekerjaan kurang
1.
Penyerahan
pekerjaan
terlambat
5.
Kejadian
pada
lingkupa.
2. lokal,
Kualitas pekerjaan
nasional,
regional atau global
yang
berdampakb.
kerugian
yang
signifikan
PENALTI
Tambahan nilai kontrak
Pegguna jasa mengurangi
Denda
(liquidated damage)
nilai kontrak
Penyesuaian harga atau
Harga
dikurangi/kerja
ulang
meninjau
kembali lingkup
pekerjaan
Waktu
Penalti
/
denda
oleh
Pengguna
Jasa
3.
kurang
Ada
bagian
pekerjaan
yang
tidak diterim karena
tidak
memenuhi
ketentuan
Dalam hal timbul kejadian merugikan diluar kekuasaan para pihak, maka :
Bila tidak ada aturan dalam kontrak, perlu disepakati cara penanganannya
Terdapat dua kelompok klaim
1.
2.
Klaim yang dasar pengajuannya tidak tercantum dalam kontrak (non contractual claim)
klaim biaya dan waktu atas penghentian pekerjaan oleh alasan yang bukan kesalahan
kontraktor
PROSES KLAIM
1.
2.
3.
Saat melaksanakan pekerjaan butir 1) dan 2), dibuat surat pemberitahuan secara rinci
(kapan, berapa lama, alat apa, material apa, tenaga kerja berapa, dan lain-lain)
4.
5.
6.
Pengajuan klaim dibuat jangan sampai terlambat, karena posisi tawar akan lemah
7.
8.
a.
b.
c.
9.
dengan
Peraturan Perundangan
-
Bila terdapat hak satu pihak (kewajiban pihak lain) tidak tercantum tetapi dibenarkan
peraturan per-undangan, maka hak tersebut memenuhi syarat untuk dituntut
1.
-
2.
3.
-
Bila lingkungan bangunan ( tanah, air, cuaca, beban dll) mempunyai kondisi
yan memungkinkan bangunan berubah/deformasi, maka
Pekerjaan diberi catatan bahwa bila hal itu
terjadi
dalam BA
bukan
Penyerahan
tanggung
jawab
Penyedia Jasa
4.
a.
memperoleh penggantian
yang layak
atas kerugian
Masyarakat berkewajiban
i.
c.
Pelaksanaan
pekerjaan
mengikuti
ketentuan-
iii.
baik
baik
E. PENGAKHIRAN KONTRAK
Kontrak konstruksi berakhir bila :
a.
Pelaksanaan kontrak selesai s/d penyerahan terakhir, dan semua kewajiban dan
hak masing-masing telah diselesaikan,atau
b.
Dilakukan pemutusan kontrak oleh salah satu pihak oleh suatu sebab sesuai
kontrak, dan semua kewajiban dan hak yang timbul pada masing-masing pihak telah
diselesaikan, atau
c.
Dilakukan pemutusan kontrak atas kesepakatan para pihak sesuai kontrak, dan semua
kewajiban dan hak yang timbul
pada
2.
Kontrak Adendum
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Syarat-syarat Administrasi
9.
Spesifikasi/Syarat Tehnis
10.
11.
Gambar Rencana
12.
G.
a.
Standar kontrak dari FIDIC (Federation Internationale Des Ingeuneurs Conseils) atau
International Federation of Consulting Engineers.
b.
H.
BENTUK KONTRAK
Terdapat beberapa jenis bentuk kontrak dalam jasa konstruksi, tetapi yang banyak ditemui
adalah bentuk kontrak :
a.
Kontrak Lump Sum nilainya akan tetap sepanjang tidak ada perubahan pada
lingkup/scope pekerjaan, baik menyangkut kuantitas maupun kualitasnya
Kuantitas pekerjaan pada RAB hanya dipakai sebagai dasar perhitungan dalam
penawaran, dan pembayaran prestasi pekerjaan, sedangkan risiko kekurangan kuantitas
atau kelebihan kuantitas menjadi tanggung jawab Pihak II/kontraktor
b.