Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Henoch-Schnlein purpura (HSP) adalah vaskulitis akut masa
kanak kanak yang paling umum. Hal ini ditandai oleh purpura kulit
teraba yang klasik, berhubungan dengan gejala perut dan sendi.
Prognosis jangka panjang bervariasi, meskipun pada umumnya baik,
tetapi tergantung pada derajat kelainan ginjal. Penatalaksanaan tetap
agak kontroversial, dengan beberapa protokol yang ditetapkan. 1
Deskripsi pertama mungkin dibuat oleh Heberden pada tahun
1801, dari seorang anak muda dengan blood points diatas tulang
kering dan sakit perut, yang juga memiliki darah di tinja dan edema
yang menyakitkan. Namun penamaan diberikan kepada Johan
Schnlein yang pada tahun 1837 menjelaskan hubungan antara
purpura dan nyeri sendi sebagai peliosis rheumatica, dan salah
seorang muridnya Eduard Henoch yang mengkaitkan semua
keempat gejala purpura, nyeri perut, nyeri sendi, dan kelainan ginjal
pada tahun 1868.1
1.2
Definisi
Awalnya digambarkan sebagai tetrad dari purpura teraba,
yang
mempengaruhi
pembuluh
darah
kecil,
yang
1.3
Sinonim
Epidemiologi
Henoch-Schnlein purpura ditemukan di semua kelompok
usia, dari usia beberapa bulan sampai dewasa akhir tetapi lebih
sering terjadi pada anak anak muda, dengan lebih dari 50 % di
bawah 5 tahun dan lebih dari 75 % di bawah 10 tahun. 3
Kejadiannya seringkali setelah adanya infeksi
traktus
Etiologi
Beberapa infeksi, seperti yang disebabkan oleh Streptococcus
Patogenesis
IgA diperkirakan
memerankan
bagian
penting
dalam
1.7
Gejala Klinis
Paling umum, HSP memanifestasikan pada permulaan
Diagnosa
HSP adalah diagnosa klinis, dengan konfirmasi oleh direct
biopsy
dari
lesi
purpura
menunjukkan
Diagnosa Banding
Diagnosis HSP biasanya jelas karena ruam yang khas.
Namun, dalam hal dari sebuah gambaran atipikal, kondisi lain harus
dipertimbangkan. Ini termasuk bentuk lain dari vaskulitis, khususnya
vaskulitis pada pembuluh kecil seperti microscopic polyarthritis,
wageners granulomatosis, dan isolated cutaneous leucocytoplastic
vasculitis. Systemic lupus erythematosus (SLE) juga mungkin terkait
dengan ruam vaskulitis serupa.3
Marker imunoserologikal akan membedakan kasus kasus
yang meragukan.1
10
Source: Lab ARUP. Vasculitis in adult testing 2006. Available from: URL:
http://www.arupconsult.com/Algorithms/VasculitisAdults.pdf.9
Gambar 1.9 Vaskulitis pembuluh kecil kutaneus
11
Source: Cox NH, Jorizzo JL, Bourke JF, Savage COS. Vasculitis,
neutrophilic dermatoses and related disorders. In: Burns T, Breathnach S,
Cox N, Griffiths C, editors. Rooks textbook of dermatology volume 2. 8 th
ed. UK: Blackwell Publishing Ltd; 2010. p. 50.14. 2
Gambar 1.10 Wegeners granulomatosis, lesi ulserasi dari vaskulitis
pembuluh kecil kutaneus.
Source: Cox NH, Jorizzo JL, Bourke JF, Savage COS. Vasculitis,
neutrophilic dermatoses and related disorders. In: Burns T, Breathnach S,
Cox N, Griffiths C, editors. Rooks textbook of dermatology volume 2. 8 th
ed. UK: Blackwell Publishing Ltd; 2010. p. 50.40. 2
12
Gambar 1.11 Vaskulitis yang relatif halus pada kaki yang terdapat di Churg
- Strauss syndrome.
Source: Cox NH, Jorizzo JL, Bourke JF, Savage COS. Vasculitis,
neutrophilic dermatoses and related disorders. In: Burns T, Breathnach S,
Cox N, Griffiths C, editors. Rooks textbook of dermatology volume 2. 8 th
ed. UK: Blackwell Publishing Ltd; 2010. p. 50.42. 2
Gambar 1.12 Cryoglobulinemia
Source: James WD, Berger TG, Elston DM, editors. Andrews diseases of
the skin clinical dermatology. 10th ed. Canada: W.B. Saundres Company;
2006. p. 813.10
13
1.10
Penatalaksanaan
HSP merupakan penyakit yang sering sembuh sendiri,
untuk
penurunan
risiko
perdarahan,
dengan
penggunaan
ranitidine.2
Adanya penyakit ginjal adalah faktor utama yang menentukan
morbiditas jangka panjang dan mortalitas yang terkait dengan HSP.
Meskipun tidak ada uji coba terkontrol yang telah dilakukan, data dari
beberapa penelitian, serta serangkaian kasus, menyarankan manfaat
dari kortikosteroid dosis tinggi, baik sendiri atau dengan siklofosfamid
dan dipyridamole pada pasien dengan keterlibatan ginjal yang
progresif terkait dengan HSP.2
14
Prognosis
Prognosis bergantung pada kausanya. Bila karena induksi
DAFTAR PUSTAKA
1. Sinclair P. Hench schonlein purpura a review. Current Allergy &
Clinical Immunology 2010 Agustus volume 23 no 3. Available from:
URL: http://www.allergysa.org/journals/Aug2010/henoCh-sChonlein
%20purpura.pdf
15
Pract
2008
Januari.
Available
from:
URL:
http://www.scp.com.co/ArchivosSCP/Boletines/www.scp.com.co/Ba
ncoMedios/Archivos/Purpura_Henoch-Schonlein.pdf
4. Gota CE, Mandell BF. Systemic necrotizing vasculitis. In: Wolff K,
Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors.
Fitzpatricks dermatology in general medicine volume 2. 7 th ed. US:
Mc Graw Hill; 2008. p. 1608, 1610.
5. Kauczuk. What is the direct immunofluorescence test on a skin
biopsy?
2013
August.
Available
from:
URL:
http://www.dermbytes.com/what-is-the-direct-immunofluorescencetest-on-a-skin-biopsy/
6. Eastham ABW. Leukocytoclastic vasculitis workup 2014 February.
Available
from:
URL:
http://emedicine.medscape.com/article/333891-workup#a0723
7. Narula N, Gupta S, Narula J. The primary vasculitides 2005.
Available
from:
URL:
http://ajcp.ascpjournals.org/content/supplements/124/Suppl_1/S84.f
ull.pdf
8. Lab ARUP. Vasculitis in children testing 2006. Available from: URL:
http://www.arupconsult.com/Algorithms/VasculitisChildren.pdf
9. Lab ARUP. Vasculitis in adult testing 2006. Available from: URL:
http://www.arupconsult.com/Algorithms/VasculitisAdults.pdf
10. James WD, Berger TG, Elston DM, editors. Andrews diseases of
the skin clinical dermatology. 10 th ed. Canada: W.B. Saundres
Company; 2006. p. 813, 824-5.
11. Djuanda A. Vaskulitis kutis. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S,
editors. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 6 th ed. Jakarta: FKUI; 2011.
p. 338.
16
Keluhan utama
Keluhan tambahan
18
Strauss
syndrome,
Microscopic
polyangiitis,
19
FOTO KASUS
20
21