Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
pernyataan yang
disorganisasi,
quetiapine.
Asertif
Frustasi
Respon Maladapatif
Pasif
Agresif
Perilaku Kekerasan
10
11
12
Tanda dan gejala secara fisik pada klien perilaku kekerasan dapat
berupa ketegangan tubuh, muka merah, pandangan tajam, nadi dan
pernapasan meningkat (Rawlin 1993). Townsend (1995) menambahkan
dengan ekspresi wajah tampak tegang dan berkeringat.
b.
Emosional
tanda dan gejala secara emosional pada klien dengan perilaku kekerasan
berupa: agitasi meningkat, cemas, mudah frustasi, tempertantrum,
merasa tidak aman, merasa terganggu, jengkel, cepat marah, muram,
lesu, cemas, suara keras, mengeluarkan sumpah serapah, berteriak,
memaksa meminta hak istimewa, dan menolak instruksi
Laraia, 2005; Rawlin, 1993; Keliat,
(Stuart &
Kognitif
Rawlin (1993) menyatakan secara kognitif gejala klien dengan perilaku
kekerasan adalah: mudah bingung, penuh khayalan, senang membantah,
menentang, mengancam secara verbal, dan merencanakan perilaku
kekerasan yang akan dilakukan. Gejala kognitif lainnya berupa: senang
berdebat, bawel, pembicaraan mendominasi, meremehkan, menekan
pikiran untuk menyerang, mengacaukan pikiran, ketidak mampuan
belajar, penurunan perhatian, penurunan fungsi intelektual (Keliat,
13
2009). Gejala yang tampak berupa pembicaraan kacau dan tidak masuk
akal, tidak mampu membedakan yang nyata dengan yang tidak nyata
(Townsend, 1995).
d.
Sosial
Tanda dan gejala secara sosial ditemukan pada klien perilaku kekerasan
menurut Rawlin (1993) adalah menggertak, suara keras, kata-kata
menekan, marah. Gejala lain seperti: menarik diri dari hubungan sosial,
pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, humor, mengabaikan hak
orang lain (Keliat, 1996; Stuart, 2009).
e.
Perilaku
Perilaku yang tampak pada klien dengan perilaku kekerasan
diantaranya: mondar mandir, tidak mampu duduk diam, merusak benda,
melukai orang lain (Stuart & Laraia, 2005).
f.
lingkungan
sekitarnya
melalui
manajemen
krisis
dengan
14
Lebih lanjut Keliat dan Akemat (2010), menyatakan bahwa jika klien
perilaku kekerasan telah mendapatkan terapi psikofarmako, maka hal
pertama yang dilatih perawat pentingnya kepatuhan minum obat. Selain
itu tindakan keperawatan untuk mengatasi risiko perilaku kekerasan
ataupun perilaku kekerasan adalah menjelaskan penyebab marah,
perasaan saat terjadinya marah, perilaku yang dilakukan saat marah,
melatih cara mengontrol rasa marah dengan pengungkapan marah
secara tepat sehingga tidak diungkapkan dalam bentuk perilaku
kekerasan.
15