Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Bagian paling lual dari uretra disebut meatus urina. Pada waniti meatus
urinarius terletak antara labio minora, di bawah klitoris dan di atas vagina.
Refleks Miksi
Kandung kemih dipersarafi oleh saraf sakral 2 (S-2] dan sakral 3 (S-3). Saraf
sensorik dari kandung kemih dikirimkan ke medula spinalis bagian sakral 2
sampai dengan,salcral 4 kemudian diteruskan, ke pusat miksi pada susunan saraf
Pusat miksi pada susunan saraf pusat, kepada otor kandung kemih (detrussor)
untuk berkontraksi. Pada saat detrusor berkontraksi spinter interna relaksasi dan
spinter eksterna yang di bawah kontrol kesadaran akan berperan. Apakah mau
miksi atau ditahan/ditunda. Pada saat miksi otot abdominal berkontraksi bersama
meningkatnya otot kandung kemih. Biasanya tidak lebih dari 10 ml urine tersisa
dalam kandung kemih yang disebut dengan urine residu.
Pola Eliminasi (Urine Normal)
Pola eliminasi urine sangat terganturig pada individu, biasanya miksi setelah
bekerja, makan atau bangun tidur. Normalnya miksi dalam sehari sekitar 5 kali.
urine yang dikeluarkan tergantung pada usia' intake cairan dan status kesehatan.
Pada orang clewasa sekitar 1 200 sampai 1500 ml per hari atau 150 sampai 600
ml per sekali miksi
Faktor -faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Usia dan berat badan dapat memengaruhi jumlah pengeluaran urine Pada usia
lanjut volume bladder berkurang, demikian juga wanita hamil sehingga
frekuensi berkemih juga akan lebih sering
2. Sosiokultural
Budaya masyarakat di mana sebagian masyarakat hanya dapat miksi pada
tempat tertutuP dan sebaliknya ada masyarakat yang dapat miksi pada iokasi
terbuka.
3. Psikologis
Pada keadaan cemas dan stres akan meningkatkan stimulasi berkemih
4. Kebiasaan seseorang .
Misalnya seseorang hanya bisa berkemih di toilet, sehingga ia tidak dapat
berkemih dengan menggunakan pot urine.
5. Tonus otot
Eliminasi urine membutuhkan ronus orot bladder, otot abdomen, dan pelvis
untuk berkontraksi. Jika ada gangguan ronus, otot dorongan untuk berkemih
juga akan berkurang.
6. Intake cairan dan makanan
Alkohol menghambat Anti Diuretik Hormon (ADH) untuk meningkatkan
pembuangan urine. Kopi, teh, coklat, cola (mengandung kafeln) dapat
meningkatkan pembuangan dan ekskresi urine.
7. Kondisi penyakit
Pada pasien yang demam akan terjadi penurunan produksi urine karena
banyak cairan yang dikeluarkan melalui kulit. Peradangan dan iritasi organ
kemih menimbulkan retensi urine.
8. Pembedahan
2.2.1 Pengertian
Bladder training adalah salah upaya untuk mengembalikan fungsi kandung
kencing yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal
neurogenik. Bladder training merupakan salah satu terapi yang efektif diantara
terapinonfarmakologis.
2.2.2
Tujuan
Tujuan dari bladder training adalah untuk melatih kandung kemih dan
Indikasi
Memberikan pengertian kepada klien tentang tata cara latihan bladder training
yang baik, manfaat yang akan di capai dan kerugian jika tidak melaksanakan
bladder training dengan baik.
2. Tahapan latihan mengontrol berkemih
Beberapa tindakan yang dapat membantu klien untuk mengembalikan control
kemih yaitu :
Tindakan
Persiapan alat :
1. Jam
2. Air minum dalam tempatnya
3. Obat diuretic jika diperlukan
Persiapan pasien
1. Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut
2. Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien
Langkah-langkah :
a) Beritahu klien untuk memulai jadwal berkemih pada bangun tidur, setiap
2-3 jam sepanjang siang dan sore hari, sebelum tidur dan 4 jam sekali pada
malam hari.
b) Beritahu klien minum yang banyak sekitar 30 menit sebelum waktu jadwal
untuk berkemih.
c) Beritahu klien untuk menahan berkemih dan memberitahu perawat jika
rangsangan berkemihnya tidak dapat di tahan.
d) Klien di suruh menunggu atau menahan berkemih dalam rentang waktu
yang telah ditentukan 2-3 jam sekali
2.3.3
2.3.4 Pertolongan
Dilakukan pengeluaran kencing
1. Pasang kateter, dengan syarat :
a) Tidak ada meatal bleeding
b) Secara steril
c) Masukkan jeli 5-10 cc dalam uretra
2. Sistostomi, dengan syarat : Tidak bisa dipasang kateter
Caranya :
a)
Open Sistostomy
b)
Closed Sistostomy
(Anonim, 2008)