Kerangka konsep merupakan bagian penelitian yang menyajikan konsep atau teori dalam bentuk kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep ini mengacu pada masalah-masalah (bagian-bagian) yang akan diteliti atau berhubungan dengan penelitian dan dibuat dalam bentuk diagram (Hidayat, 2012). Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Gambar kerangka konsep penelitian pengaruh bladder trainning
terhadap kemampuan berkemih pada pasien retensi urine di RSUD
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa, masalah pada perkemihan
salah satunya adalah masalah, Retensi urine yakni merupakan penumpukan urine dalam bladder dan ketidakmampuan bladder untuk mengosongkan kandung kemih. Penyebab distensi bladder adalah urine yang terdapat dalam bladder melebihi 400 ml. Normalnya adalah 250-400 (Wartonah, 2006). Dalam kondisi retensi urine kandung kemih tidak mampu berespons terhadap refleks berkemih sehingga tidak mampu mengosongkan diri (Potter dan Perry, 2005). Salah satu tindakan norfarmakologis yang dapat dilakukan adalah dengan cara latihan Bladder Trainning, dimana salah satu indikasi tindakan ini adalah dilakukan pada klien yang mengalami gangguan berkemih. 3.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakana jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan (Hidayat, 2012). Adapun kerangka hipotesis pada penelitian ini adalah Ha : Ada pengaruh bladder trainning terhadap kemampuan berkemih pada pasien retensi urine di ruang penyakit dalam RSUD Bitung Ho :Tidak Ada pengaruh bladder trainning terhadap kemampuan berkemih pada pasien retensi urine di ruang penyakit dalam RSUD Bitung