Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Hama dan Penyakit
Pada Tumbuhan
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Penyakit dan hama pada
tumbuhan.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
Hama dan penyakit pada tumbuhan.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
1
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................ii
BAB I........................................................................ 1
Hama dan Penyakit Pada Tumbuhan..............................................1
1
HAMA PADA TUMBUHAN....................................................2
A. Contoh Hama Pada Tumbuhan............................................................ 2
1. Tikus............................................................................ 2
1.2
1.3
2. Wereng....................................................................... 2
3. Walangsangit..............................................................3
4. Ulat............................................................................. 4
5. Tungau....................................................................... 4
PENYAKIT PADA TUMBUHAN............................................. 5
BAB II..................................................................... 11
Penanganan Hama dan Penyakit Pada Tumbuhan.......................11
1
PENANGANAN HAMA (HEWAN)........................................ 11
A. Tikus....................................................................................... 11
B. Wareng.................................................................................... 12
C. Walangsangit........................................................................... 12
D. Ulat.......................................................................................... 13
E. Tungau..................................................................................... 13
1.2
1.3
A. Jenis-jenis pestisida................................................................ 14
A. Komponen-Komponen Penanganan
Secara Hayati (Biologis) ......................................................... 13
B. Penerapan Pengendalian Hayati (Biologis).............................. 17
BAB III..................................................................... 18
Kesimpulan dan Saran..................................................................... 18
1
SARAN..................................................................................... 18
2
KESIMPULAN......................................................................... 18
3
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
DAFTAR ISI
4
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
HALAMAN
Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii
BAB I
1
5
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
BAB II
1
6
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
BAB I
Hama dan Penyakit Pada Tumbuhan
Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang
tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus,
bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu
tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus,
walang sangit merupakan beberapa contoh binatang yang sering menjadi
hama tanaman.
Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan
jamur disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan
tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan dengan mengganggu proses
proses dalam tubuh tumbuhan sehingga mematikan tumbuhan. Oleh karena
itu, tumbuhan yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh.
Akan tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian.
Untuk membasmi hama dan penyakit, sering kali manusia menggunakan oat
obatan anti hama. Pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga
disebut insektisida. Adapun pestisida yang digunakan untuk membasmi jamur
disebut fungsida.
Pembasmi hama dan penyakit menggunakan pestisida dan obat harus
secara hati hati dan tepat guna. Pengunaan pertisida yang berlebihan dan
tidak tepat justru dapat menimbulkan bahaya yang lebih besat. Hal itu
disebabkan karena pestisida dapat menimbulkan kekebalan pada hama dan
penyakit. Oleh karena itu pengguna obat obatan anti hama dan penyakit
hendaknya diusahakan seminimal dan sebijak mungkin.
Secara alamiah, sesungguhnya hama mempunyai musuh yang dapat
mengendalikannya. Namun, karena ulah manusia, sering kali musuh alamiah
hama hilang. Akibat hama tersebut merajalela. Salah satu contoh kasus yang
sering terjadi adalah hama tikus. Sesungguhnya, secara ilmiah, tikus
mempunyai musuh yang memamngsanya. Musuh alami tikus ini dapat
mengendalikan jumlah populasi tikus. Musuhnya tikus itu ialah Ular, Burung
hantu, dan elang. Sayangnya binatang binatang tersebut ditangkapi oleh
manusia sehingga tikus tidak lagi memiliki pemangsa alami. Akibatnya, jumlah
tikus menjadi sangat banyak dan menjadi hama pertanian.
7
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
8
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
2. Wereng
Wereng adalah sejenis kepik yang menyebabkan daun dan batang
tumbuhan berlubang lubang, kemudian kering, dan pada akhirnya mati.
3. Walang Sangit
Walang sangit (Leptocorisa acuta) merupakansalah satu hama yang juga
meresahkan petani. Hewan ini jika diganggu, akan meloncat dan terbang
sambil mengeluarkan bau. Serangga ini berwarnahijau kemerah- merahan.
Walang sangit menghisab butir butir padi yang masih cair. Biji
yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat. Kulit
biji iu akan berwarna kehitam hitaman. Faktor faktor yang
mendukung yang mendukung populasi walang sangit antara lain
sebagai berikut.
a. Sawah sangat dekat dengat perhutanan.
b. Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
c. Penanaman tidak serentak
Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago),
tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih
lama. Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji biji yang sudah
mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna
karbohidrat.
4. Ulat
Kupu kupu merupakan serangga yang memiliki sayap yang indah dan
benareka ragam. Kupu kupu meletakkan telurnya dibawah daun dan jika
menetas menjadi larva. Kita bisa sebut larva kupu kupu sebagai ulat. Pada
fase ini, ulat aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada
malam hari. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang
daunya saja.
5. Tungau
Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk
mengisap daun tersebut. Hama ini banyak terdapat pada musim kemarau.
Pada daun yang terserang kutu akan timbul bercak bercak kecil kemudian
daun akan menjadi kuning lalu gugur.
10
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
2. Bakteri
Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian
tumbuh tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh,
baunya sangat menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama
kelamaan tumbuhan akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat
diatasi dengan menggunakan bakterisida.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit yang
menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein phloem
degeneration atau CVPD). CVPD disebabken oleh bakteri Serratia
marcescens. Gejalanya adalah kuncup daun menjadi kecil dan berwarna
kuning, buah menjadi kuning, sehingga lama kelamaan akan mati. Penyakit
12
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
3. Virus
Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat
terserang oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya
karena dapat menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat.
Tumbuhan yang sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan. Contoh
penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain penyakit daun tembakau yang
berbercak bercak putis. Penyakit ini disebabkan oleh virus TMV (tabacco
mosaic virus) yang menyerang permukaan atas daun tembakau. Virus juga
dapat menyerang jeruk. Penularan melalui perantara serangga.
4. Alga (Ganggang)
Keberadaan alga juga perlu diaspadai karena dapat menyebabkan bercak
karat merah pada daun tumbuhan. Tumbuhan yang biasanya diserang antara
lain jeruk, jambu biji, dan rambutan. Bagian tumbuhan yang diserang oleh
alga biasanya bagian daun, ditandai adanya bercak berwarna kelabu
kehijauan pada daun, kemudian pada permukaannya tumbuh rambut
13
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
mungkun
sehingga
penyakit
dapat
Pada Tanaman
Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak
diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat
digunakan untuk semua organisme, dalam praktek istilah ini paling
sering dipakai hanya kepada hewan. Suatu hewan juga dapat
disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami
atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia.
14
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
1. Gagal Panen
Akibat serangan hama yang paling ditakuti oleh para petani adalah terjadinya
gagal panen. Kegagalan ini dikarenakan hama yang menyerang tanaman
menjadikan tanaman sebagai bahan makanan, dan tempat tinggal bagi mereka.
Hama merusak tanaman dengan cara :
A.
B.
C.
D.
7. Degradasi Agroekosistem
Degradasi ekosistem terjadi karena adanya usaha yng dilakukan oleh para
petani dalam penaggulangan serangan hama yang tidak memikirikan dampak
negatif terhadap lingkungan serta komponen-komponen penyusun
agroekosistem. Pencemaran lingkungan tersebut kerena adanya zat-zat yang
berbahaya akibat digunakannya pestisida. Dengan adanya penanggulanag
serangan hama yang tida sesuai ini menyebabkan terjadinya degradasi
ekosistem alami.
16
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
Hal ini terjadi karena terjadinya kerusakan pada bagain penampang daun
akibat penyakit. Sehingga daun tidak dapat meyerap sinar matahari secara
maksimal. Penyakit yang menyerang daun antara lain :
A. Karat daun oleh Cendawan Phachyrizi phakospora
B. Penyakit bercak bakteri oleh Xanthomonas phaseoli
C. Virus mozaik yang menyerang daun muda dan tunas muda
3. Kegagalan Panen
serangan penyakit tanaman juga mengakibatkan kegagalan panen. Seperti
pada tanaman jeruk yang terserangan penyakit CCBD. Tanaman jeruk tidak akan
menghasilkan buah akibat serangan penyakit ini. Selain itu, tanaman juga harus
di musnahkan dan diganti dengan tanaman baru yagn merupakan kerugian
besar bagi para petani karena harus mengeluarkan biaya yang besar.
BAB II
Penanganan Hama Dan Penyakit Pada
Tumbuhan
Hama tanaman seperti kutu putih, embun jelaga, semut, kutu kuning,
belalang dan ulat putih kadang kita temui pada tanaman hias, buah dan
sayuran yang kita tanam. Bukannya memanen, malah tanaman kita menjadi
rusak karena hama tanaman tersebut. Tentunya sangat menjengkelkan dan
sangat tidak sedap dipandang mata.
17
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
Secara Buatan :
a. Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan
menangkap tikusnya.
b. Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang
umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar atau singkong yang telah direndam
sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum
tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus
hati hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.
B. Wareng
Secara Alami
:
a. Dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya laba laba
predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia
douglasi danCyrtorhinuss lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes,
Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.
Secara Buatan :
a. Dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan
pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus
hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah
dibiarkan selama 1 2 bulan.
b. Dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak
mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida diusahakan sedemikan
rupa sehingga efektif, efisien, dan aman bagi lingkungan.
C. Walangsangit
18
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
Secara Alami
:
a. Menanam tanaman secara serentak.
b. Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami
beruba laba laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang
sangit.
Secara Buatan :
a. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar
sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
b. Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala
penangkap. Penangkapan menggunakan umpan bangkai kodok, ketam
sawah, atau dengan alga.
c. Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida.
D. ULAT
Secara Buatan :
a. Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak
sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan
dan dibasmi.
b. Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan
penyemprotan dengan menggunakan pertisida.
c. Membuang telur telur kupu kupu yang melekat pada bagian bawah
daun.
E. TUNGAU
Secara Buatan :
a. Dengan cara mengumpulkan daun daun yang terserang hama pada
suatu tempat dan dibakar.
20
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
21
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
(Contoh Rodentisida)
5. Nematisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama
tanaman berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang
bagian akar dan umbi tanaman. Nematisida biasanya digunakan pada
perkebunan kopi atau lada. Nematisida bersifat dapat meracuni tanaman, jadi
penggunaannya 3 minggu sebelum musim tanam. Selain memberantas
nematoda, obat ini juga dapat memberantas serangga dan jamur. Dipasaran
dikenal dengan nama DD, Vapam, dan Dazomet.
(Contoh Nematisida)
22
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
2. Predator
Predator merupakan organisme yang hidup bebas dengan memakan atau memangsa
organisme yang lain.
Perbedaan antara parasitoid dengan predator :
-
3. Patogen
Serangga seperti juga organisme lainnya dalam hidupnya juga diserang oleh banyak
patogen atau penyakit yang disebabkan oleh: Virus, Cendawan, Bakteri, Nematoda, dan
Protozoa.
Beberapa patogen yang dalam kondisi lingkungan tertentu merupakan faktor mortalitas
utama pada populasi serangga. Oleh karena kemampuannya membunuh serangga hama
sehingga sejak lama patogen digunakan dalam pengendlian hayati
24
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
BAB III
Kesimpulan dan Saran
1.KESIMPULAN
Dari materi diatas dapat disimpulkan, bahwa hama itu sangat
merugikan bagi petani. Karena hama dapat mengganggu
pertumbuhan padi. Untuk pemberantasnya, kita dapat melakukan
penyemprotan dengan pestisida secukupnya, sesuai dengan kadar
tertentu. Untuk mencegah hama, dapat dilakukan dengan
menggunakan pupuk organik agar padi dapat tumbuh dengan baik,
walaupun lambat, tapi hasilnya akan bagus.
TAMBAHAN : Selain hama, ada juga gulma yang dapat mengganggu tumbuhan.
: jenis gulmanya, diantaranya eceng gondok dan lolodo
2.SARAN
Dari materi diatas saran saya, untuk penanganan hama
dan penyakit sebaiknya kita menggunakan secara alami atau
secara biologis (hayati) karena secara alami atau secara
biologis (hayati) tidak berpengaruh terhadap alam dan
tanaman, sebaliknya secara kimiawi dapat berpengaruh
terhadap alam atau lingkungan dan pestisida dapat tercampur
oleh buah tanaman sehingga dapat terganngu produksi buah
tanaman dan jika dimakan sangat membahayakan.
25
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir
26
MTsN Binanga Mamuju
M.ALIF KAISAR Syahrir