Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
KELOMPOK I (B8.B)
A. A. GEDE ARI ANDRIYANA
AYU KETUT MAHENDRA YANTI
D. KUSUMA DININGRAT
I GEDE DEDI KRISNA
I GEDE HADHI SASMIKA
I GUSTI AYU MIKA WIDHYASARI
I GUSTI NYOMAN WIRATNATA
15.322.2180
15.322.2181
15.322.2182
15.322.2184
15.322.2185
15.322.2186
15.322.2187
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keberadaan usia lanjut ditandai dengan umur harapan hidup yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun, hal tersebut membutuhkan upayapemeliharaan serta
peningkatan
kesehatan
dalam
rangka
mencapai
masa
tua
yang
sehat,
Rumusan Masalah
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
D.
6.
7.
Manfaat
Metode Penulisan
BAB II
KONSEP LANSIA DAN DEPRESI
A.
Pengertian lansia
2. Nutrisi
3. Status Kesehatan
4. Penglaman hidup
5. Lingkungan
6. Stres
3. Proses penuaan
1. Pengertian
Aging proses adalah suatu periode menarik diri yang tak terhindarkan
dengan karakteristik menurunnya interaksi antara lansia dengan orang lain
di sekitarnya. Individu diberi kesempatan untuk mempersiapkan dirinya
menghadapi ketidamampuan dan bahkan kematia (Cox, 1984).
2. Teori-teori Proses Penuaan
Teori Mutasi (somatic mutatie theory), setiap sel pada saatnya akan
mengalami mutasi.
d)
The Error Theory, Pemakaian dan rusak kelebihan usaha dan stres
Teori
imunlogi,
perubahan
jaringan
getah
bening
Teori Psikologik
Maslow Hierareky Human Needs Theory
Chorlotte
Buhler
dengungkapkan
juga
bawa
merupakan
teori
penganut
perkembangan
dasar
teori
psikologik
manusia
yang
Perawatan
Kesehatan
bagi
para
Lansia
merupakan
tugas
yang
CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga
Sistem persyarafan.
1)
2)
3)
4)
pencium & perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya
ketahanan terhadap dingin.
Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.
1. Penglihatan
1) Kornea lebih berbentuk skeris.
2) Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
3) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
kreatin.
1. Pengecap dan pembau.
1) Menurunnya kemampuan pengecap.
2)
berkurang.
1. Peraba.
1) Kemunduran dalam merasakan sakit.
2) Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.
Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.
1. Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
2. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % pertahun sesudah
berumur 20 tahun. Hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
3. Kehilangan elastisitas pembuluh darah.
Kurangnya efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi
dari tidur keduduk ( duduk ke berdiri ) bisa menyebabkan tekanan darah menurun
menjadi 65 mmHg ( mengakibatkan pusing mendadak ).
1. Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah
1. Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun
sampai 50 %, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus
berkurang akibatnya kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat
berkurang ).
Perubahan sistem kulit & karingan ikat.
Pengertian Depresi
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen
psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta
komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah
dan denyut nadi sedikit menurun.
Depresi adalah suatu kesedihan atau perasaan duka yang berkepanjangan dapat
digunakan untuk menunjukan berbagai fenomena, tanda, gejala, sindrom, keadaan
emosional, reaksi penyakit/ klinik.(stuart dan sundeer,1998)
kortisol
Stresor Pencetus
7. Kapasitas menurun untuk bisa berpikir dengan jernih dan untuk memecahkan
masalah secara efektif. Orang yang mengalami depresi merasa kesulitan
untuk menfokuskan perhatiannya pada sebuah masalah untuk jangka waktu
tertentu. Keluhan umum yang sering terjadi adalah, saya tidak bisa
berkonsentrasi..
8. Perilaku
merusak
diri
tidak
langsung.
contohnya:
penyalahgunaan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN DEPRESI
A.
Pengkajian
1.
2.
3.
Riwayat Keluarga
4.
Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk adanya tanda dan
gejala karakteristik yang berkaitan dengan gangguan tertentu yang
didiagnosis.
Kaji adanya depresi.
1. Perilaku.
Bagaimana kemampuan klien mengurus diri sendiri dan melakukan aktivitas
hidup sehari-hari?
Apakah klien menunjukkan perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial?
2. Afek
Apakah kilen menunjukkan ansietas?
Labilitas emosi?
Depresi atauapatis?
lritabilitas?
Curiga?
Tidak berdaya?
Frustasi?
3. Respon kognitif
Bagaimana tingakat orientasi klien?
2.
3.
4.
5.
Klasifikasi Data
Data Subyektif
Data Obyektif
1. Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk
dengan sikap yang merosot.
2. Ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseret.
3. Kadang-kadang dapat terjadi stupor.
4. Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering
menangis.
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
C.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam lansia tidak
mencederai diri.
Kriteria Hasil:
1. Lansia dapat mengungkapkan perasaanya.
2. Lansia tampak lebih bahagia.
3. Lansia sudah bisa tersenyum ikhlas.
Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan lansia.
Rasional : hubungan saling percaya dapat mempermudah dalam mencari data-data
tentang lansia.
1. Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati dan
Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak
memakai bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan, anggukan.
Rasional : Dengan sikap sabar dan empati lansia akan merasa lebih diperhatikan
dan berguna.
1. Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri. Jauhkan dan
simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai
dirinya/orang lain, ditempat yang aman dan terkunci.
Rasional : Meminimalkan terjadinya perilaku mencederai diri
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam lansia merasa
tidak stres dan depresi.
Kriteria Hasil :
1. Klien dapat meningkatkan harga diri
2. Klien dapat menggunakan dukungan sosial
3. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Intervensi :
1. Klien dapat meningkatkan harga diri
Tindakan:
1. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya.
Rasional : Membangun motivasi pada lansia
1. Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu.
Rasional :Individu lebih percaya diri
1. Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar
sesama, keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan).
Rasional : Menumbuhkan semangat hidup lansia
1. Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan:
1. Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat,
tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang dianut).
Rasional : Lansia tidak merasa sendiri
1. Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas
keagamaan, kepercayaan agama).
Rasional : Meningkatkan nilai spiritual lansia
1. Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka agama).
Rasional : Untuk menangani klien secara cepat dan tepat
1. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Tindakan:
1. Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping
minum obat).
Rasional : Untuk memberi pemahaman kepada lansia tentang obat
1. Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat, dosis,
cara, waktu).
Rasional : Prinsip 5 benar dapat memaksimalkan fungsi obat secara efektif
1. Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan.
Rasional : Menambah pengetahuan lansia tentang efek efek samping obat.
1. Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.
Rasional : Lansia merasa dirinya lebih berharga
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
diberi
kesempatan
untuk
mempersiapkan
dirinya
menghadapi
Saran
DAFTAR PUSTAKA
2014 https://pinkersaya.wordpress.com