You are on page 1of 2

Hambatan Dalam Proses Anamnesa

Pada saat Anamnesia dibutuhkan kepiawaian dokter dan juga kejujuran pasien
karena apabila dasar ini kurang dipahami maka hubungan professional Dokter Pasien bisa
tidak baik dan berakibat fakta medis yang mau digali tidak optimal berujung ke kesalahan
diagnosis dan penatalaksaan.
Hambatan-hambatan yang terjadi dalam melakukan anamnesa sebagai berikut:
1. Anak tertutup
Anak yang tertutup cenderung membisu dan tidak mau menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari dokter. Ini merupakan hambatan bagi dokter
untuk melakukan proses anamnesa.
2. Anak yang terlalu banyak keluhan
Dalam menghadapi pasien, dokter sering berhadapan dengan pasien
anak-anak yang cerewet cenderung memiliki banyak keluhan, sehingga
membuat dokter menjadi sedikit pusing. Untuk itu dokter harus jeli
memilih keluhan mana yang merupakan keluhan utamanya dan mana
yang hanya keluh kesah. Sehingga diperlukan kepekaan dan latihan untuk
membedakan mana yang merupakan keluhan yang sesungguhnya dan
mana yang merupakan keluhan yang mengada-ada.
3. Hambatan bahasa dan intelektual
Pada daerah tertentu orang cenderung menggunakan bahasa
daerah setempat. Jika dokter ditugaskan pada daerah tersebut, ia akan
mengalami hambatan dalam proses kerjanya. Apalagi jika ia berhadapan
dengan anak yang tidak bisa berbahasa Nasional (Bahasa Indonesia).
Dokter tersebut mengalami masalah dan membutuhkan penerjemah.
Selain itu juga berhadapan dengan anak yang intelektualnya
rendah, maka dokter tersebut harus menggunakan bahasa yang
sesederhana mungkin agar anak tersebut dapat mengerti dan
menanggapi apa yang dokter katakan.
4. Anak dengan gangguan atau penyakit jiwa
Merupakan sebuah hambatan jika dokter berhadapan dengan anak yang
mempunyai atau mengalami penyakit jika. Jika demikian dokter harus
menggunakan teknik anamnesa khusus.
5. Anak yang cenderung emosi dan menyalahkan
Saat berhadapan dengan anak seperti ini, sebaiknya dokter menahan diri
agar tidak terpancing dengan apa yang dilakukan anak tersebut. Karena

akan menjadi sebuah masalah jika dokter terpancing dan menjadai emosi.
Sebaiknya dokter tetap tenang melakukan anamnesa (Andi, 2009)
Andi, dkk 2009, Hubungan Interpersonal. Jakarta: PDF (online)
http://wordpress.com (15 Januari 2013)

You might also like