Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
VENNY RENCY MAROMON
PPN 15315
A. Masalah Utama
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Halusinasi merupakan kesalahan persepsi sensori tidak terkait dengan
stimuli eksternal secara nyata. Halusinasi dapat melibatkan beberapa dari
lima indera (Townsend, 2009).
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalamiperubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa
suara,
penglihatan,pengecapan
perabaan
atau
penghiduan.
Pasien
merasakan stimulus yang sebetulny tidak ada. Pasien merasa ada suara
padahal tidak ada stimulus suara. Melihat bayangan orang atau sesuatu
yang menakutkan padahal tidak ada bayangan tersebut. Membaui baubauan tertentu padahal orang lain tidak merasakan sensasi serupa.
Merasakanmengecap sesuatu padahal tidak sedang makan apapun.
Merasakan sensasi rabaan padahal tidak ada apapun dalam permukaan
kulit (Townsend, 2008).
2. Macam-macam Halusinasi
Halusinasi dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam :
a. Halusinasi pendengaran, yaitu klien mendengar suara atau bunyi
yang
tidak
ada
hubungannya
dengan
stimulus
yang
yang bau
yang mucul dari sumber tertentu tanpa stimulus yang artinya orang
yang berada disekitar klien tidak mencium sesuatu seperti apa yang
dirasakan klien.
d. Halusinasi pengecapan, yaitu klien merasa merasakan sesuatu yang
tidak nyata, biasnya merasakan rasa makanan yang tidak enak.
e. Halusinasi perabaan, yaitu klien merasakan sesuatu pada kulitnya
tanpa stimulus yang nyata.
2. Penyebab
a. Faktor Genetik
b. Virus
c. Auto antibody
d. Trauma
e. Malnutrisi
3. Tanda dan Gejala
a. Menarik diri, menghindari orang lain
b. Mudah tersinggung
c. Tersenyum, berbicara sendiri
d. Gelisah, ketakutan, wajah tegang
e. Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal
f. Sikap curiga dan bermusuhan
g. Menyalahkan diri sendiri/orang lain
h. Dapat merusak diri, orang lain dan lingkungan
i. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata
j. Tidak dapat memusatkan perhatian/konsentrasi
k. Sulit membuat keputusan
l. Ketakutan
m. Muka merah kadang pucat
n. Tidak mau atau tidak mampu melaksanakan asuhan mandiri seperti
: mandi, gosok gigi, ganti pakaian
4. Rentang Respon
a. Tahap Comforting :
Timbul kecemasan ringan disertai gejala kesepian, perasaan
berdosa, klien biasanya mengkompensasikan stressornya dengan
coping imajinasi sehingga merasa senang dan terhindar dari
ancaman.
b. Tahap Condeming :
Timbul kecemasan moderate, cemas biasanya makin meninggi
selanjutnya klien merasa mendengarkan sesuatu, klien merasa takut
apabila orang lain ikut mendengarkan apa-apa yang ia rasakan
sehingga timbul perilaku menarik diri (With drawl)
c. Tahap Controling :
Timbul kecemasan berat, klien berusaha memerangi suara yang
timbul tetapi suara tersebut terusmenerus mengikuti, sehingga
menyebabkan klien susah berhubungan dengan orang lain. Apabila
suara tersebut hilang klien merasa sangat kesepian/sedih.
d. Tahap Conquering :
Klien merasa panik , suara atau ide yang datang mengancam
apabila tidak diikuti perilaku klien dapat bersipat merusak atau
dapat timbul perilaku suicide.
5. Dampak dan Akibat yang Terjadi
a. Kebutuhan Fisiologis
Nutrisi
Terjadi penurunan berat badan karena klien lebih berfokus pada
halusinasinya, terlebih jika halusinasi sudah ke tahap lanjut, maka
kebutuhan nutrisiklien akan terganggu karena halusinasi telah
menguasai sehingga klien sulit untuk beraktivitas lain termasuk
dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Istirahat tidur
sehari-hari
karena
perhatiannya
terganggu
oleh
karena
klien
menganggap
halusinasi
akan
dengan
halusinasi
dengar
cenderung
tidak
mampu
Masalah
Penyebab :
Faktor Predisposisi
Faktor presipitasi
Faktor faktor pencetus respon neurobiologis meliputi :
gateing abnormal)
Gejala-gejala pemicu kondisi kesehatan lingkungan, sikap dan
perilaku seperti yang tercantum pada tabel dibawah ini :
Kesehatan
Nutrisi Kurang
Kurang tidur
Ketidak siembangan irama sirkardian
Kelelahan infeksi
Obat-obatan system syaraf pusat
Kurangnya latihan
Hambatan unutk menjangkau pelayanan kesehatan
Lingkungan
Lingkungan yang memusuhi, kritis
Masalah di rumah tangga
Kehilangan kebebasan hidup, pola aktivitas sehari-hari
Kesukaran dalam berhubungan dengan orang lain
Isoalsi social
Kurangnya dukungan social
Tekanan kerja ( kurang keterampilan dalam bekerja)
Stigmasasi
Kemiskinan
Kurangnya alat transportasi
Ktidak mamapuan mendapat pekerjaan
Sikap/Perilaku
Merasa tidak mampu ( harga diri rendah
Putus asa (tidak percaya diri )
Mersa gagal ( kehilangan motivasi menggunakan keterampilan diri
Kehilangan kendali diri (demoralisasi)
Merasa punya kekuatan berlebihan dengan gejala tersebut.
Merasa malang ( tidak mampu memenuhi kebutuhan spiritual )
Bertindak tidak seperti orang lain dari segi usia maupun
kebudayaan
Rendahnya kemampuan sosialisasi
Perilaku agresif
Perilaku kekerasan
Ketidak adekuatan pengobatan
Ketidak adekuatan penanganan gejala.
Mekanisme Koping.
Mekanisme koping yang sering digunakan klien dengan halusinasi
adalah:
Register, menjadi malas beraktifitas sehari-hari
Proyeksi, mencoba menjelaskan gangguan persepsi dengan
mengalihkan tanggung
jawab kepada orang lain atau sesuatu benda.
Perilaku
Halusinasi
benar-benar
riil
dirasakan
oleh
klien
yang
orang
yang
berbicara
tentang
suara
tersebut.
karena
percakapan
tentang
halusinasi.
mana
halusinasi
telah
E. Analisa Data
Jenis halusinasi
Halusinasi Dengar
Data Obyektif
Bicara atau tertawa sendiri
Data Subyektif
Mendengar suara-suara atau
kegaduhan.
suara
yang
tertentu
mengajak bercakap-cakap.
Menutup telinga
Mendengar
suara
melakukan
sesuatu
yang
berbahaya.
Melihat
bayangan,
sinar,
Halusinasi
Penglihatan
menyuruh
geometris,
bentuk
monster
sedang Membaui
Halusinasi
Mengisap-isap
bau-bauan
seperti
Penghidu
Halusinasi
Menutup hidung.
Sering meludah
Pengecapan
Halusinasi
Muntah
Menggaruk-garuk
Perabaan
kulit
F. Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan :
1. Resiko
mencederai
diri
sendiri,
orang
lain,
dan
lingkungan
No Dx
Diagnosa
Keperawatan
Perubahan
persepsi sensori:
Halusinasi
Tujuan
Kriteria Evaluasi
SP 1:
Klien
dapat
mengidentifikasi
jenis halusinasi
SP 1:
Klien
dapat
halusinasi
dapat
mengidentifikasi
waktu halusinasi
SP 1:
Klien
Rasional
Setelah
...x... Identifikasi
Ungkapan
dari
klien
interaksi,
jenis
dapat
halusinasi
menunjukan
mengidentifikasi
jenis halusinasi
dirasakan oleh klien.
Setelah
...x... Identifikasi isi Ungkapan dari klien
mengidentifikasi isi
SP 1:
Klien
Perencanaan
Intervensi
dapat
interaksi,
klien halusinasi
dapat
mengidentifikasi isi
dibutuhkan dn dirasakan
halusinasi
Setelah
...x... Identifikasi
oleh klien.
Ungkapan
interaksi,
klien waktu
mengenai
dapat
halusinasi
dari
klien
waktu
halusinasi menunjukkan
mengidentifikasi
waktu halusinasi
Setelah
...x... Identifikasi
dirasakan klien.
Ungkapan dari
klien
Tanggal
No Dx
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
mengidentifikasi
Perencanaan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Rasional
interaksi,
klien frekuensi
mengenai
frekuensi
frekuensi
dapat
halusinasi
mengidentifikasi
frekuensi
dibutuhkan
SP 1:
Klien
dapat
mengidentifikasi
situasi
yang
menimbulkan
SP 1:
Klien
dapat
klien
terhadap halusinasi
SP 1:
...x... Identifikasi
interaksi,
klien situasi
halusinasi
dan
yang mengenai
situasi
dapat
menimbulkan
halusinasi menunjukkan
mengidentifikasi
halusinasi
yang
halusinasi
Setelah
...x... Identifikasi
Ungkapan
interaksi,
klien respon
menimbulkan
mengidentifikasi
respon
terjadinya
halusinasi
Setelah
situasi
halusinasi
halusinasi
dari
klien
dapat
terhadap
saat
mengidentifikasi
halusinasi
respon
klien
terhadap halusinasi
Setelah
...x... Latih
dibutuhkan
halusinasi
dan
Tanggal
No Dx
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Klien
Perencanaan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Rasional
dapat interaksi,
Klien untuk mampu merupakan salah satu
menghardik
dapat
halusinasi
SP 1:
Klien
halusinasi
Setelah
halusinasinya
halusinasi.
...x... Masukan cara Memasukan
interaksi,
Klien menghardik
dapat
memasukan
cara
menghardik
halusinasi
jadwal
dalam
kegiatan
harian
dapat
mengevaluasi
memasukan halusinasi
cara
menghardik dalam
halusinasi
jadwal
menghardik
kegiatan
halusinasi
jadwal klien
membantu
mengontrol halusinasi.
Setelah
...x... Evaluasi
interaksi,
Klien jadwal
untuk
merencanakan
kegiatan
harian klien
SP 2
Klien
dapat
harian
SP 2
Klien
jadwal
menghardik menghardik
dapat
mengendalikan
jadwal
kegiatan klien
harian klien
Setelah
...x... Latih
interaksi,
Klien untuk
dapat
Tanggal
No Dx
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
dengan mengendalikan
halusinasi
cara
bercakap- halusinasi
cakap
dengan cara
orang lain
dengan dengan
dapat
memasukan dalam
kegiatan
jadwal
harian
Rasional
mengendalikan
cara halusinasi.
bercakap- bercakap-
cakap
SP 2
Klien
Perencanaan
Intervensi
halusinasi
dapat
orang lain
Setelah
orang lain
...x... Masukan
Memasukan
kegiatan
interaksi,
Klien bercakap-
menghardik
halusinasi
dapat
dalam
jadwal harian
dalam
Membantu
dapat
mengevauasi
jadwal
interaksi,
dapat mengevauasi
kegiatan
harian
SP 3
Klien
Setelah
klien
...x... Evauasi jadwal Evaluasi akan membantu
dapat
jadwal
mencanakan
selanjutnya.
kegiatan
harian
Setelah
...x... Latih
interaksi,
Tanggal
No Dx
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
dapat
mengendalikan
halusinasi
dengan mengendalikan
melakukan
kegiatan
halusinasi
di
dengan
kegiatan
di
RSJ RSJ
biasa
dengan melakukan
RSJ melakukan
Perencanaan
Intervensi
Rasional
halusinasi
kegiatan yang
merupakan
di tindakkan
salah satu
yang
dapat
yang mengendalikan.
dirumah
dilakukan
klien biasa
dirumah
dilakukan
klien dirumah
...x... Masukan
SP 3
Setelah
Klien memasukan
interaksi,
Klien
kegiatan di atas ke
memasukan
dalam
jadwal
kegiatan di atas ke
kegiatan harian
dalam
jadwal
SP 4
Klien
mengevaluasi
dapat
kegiatan
Memasukan
kegiatan
harian
klien.
Membantu mempercepat
mengontrol
kegiatan harian
Setelah
...x... Evaluasi
halusinasi.
Evaluasi akan membantu
interaksi,
untuk
Klien jadwal
merencanakan
Tanggal
No Dx
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
jadwal
Perencanaan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Rasional
kegiatan dapat mengevaluasi kegiatan harian selanjutnya.
harian
jadwal
SP 4
Klien
dapat
menggunakan obat
secara teratur
SP 4
Klien
harian
Setelah
...x... Dorong
interaksi,
Klien untuk
dapat
klien Menggunakan
dapat
menggunakan
kegiatan
secara teratur ke
jadwal
kegiatan harian
secara dapat
mengendalikan
halusinasi.
Memasukan
interaksi,
menggunakan
Klien kegiatan
memasukan menggunakan
kegiatan
menggunakan obat
secara teratur
teratur
Setelah
...x... Masukan
dapat
obat
obat
memasukan
dalam
kegiatan klien
kegiatan
obat
secara jadwal
harian
klien
ke membantu mempercepat
dalam
kegiatan harian
DAFTAR PUSTAKA
Fitria. N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP & SP). Jakarta :
Salemba Medika.
Townsent, M.C. 2008. Buku saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana
Asuhan & Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC
. 2009. Buku saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana
Asuhan & Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC