You are on page 1of 6

Apakah Kontra Lateral Eksplorasi Penting

Pada Bayi Premature dengan Hernia


Inguinal Unilateral

Pendahuluan
Tujuan
Eksplorasi inguinal kontra lateral adala metode yang dipilih pada kelahiran bayi
premature dengan hernia inguinal unilateral.Tidak ada literature nyata yang
membenarkan hal ini. Tujuan dari perencanaan penelitian ini untuk menganalisa insiden
dan untuk menentukan factor-faktor resiko dari Metachoronous Hernia kontra lateral
pada bayi premature dengan bayi yang cukup umur.

Metode
Bayi prematur dan bayi cukup umur dengan hernia inguinal unilateral yang berusia
kurang dari 6 bulan yang menjalani pembedahan juga termasuk dalam penelitian ini.
Bayi-bayi yang dalam perkembangannya kemudian menderita MH juga dianalisa.

Hasil Penelitian
266 pasien yang dijumpai memenuhi criteria. 105 orang bayi premature dan 161 orang
bayi cukup umur. 10 Orang bayi premature (10,31%) dan 9 orang bayi cukup umur
(5,92%) dinyatakan menderita MH (P=18). Tidak ada hubungan antara sisi dari hernia,
timbulnya inkarserata, usia pembedahan, jenis kelamin dan perkembangan MH.
Bagaimanapun, angka kejadian MH yang tinggi pada bayi berat lahir rendah dan
kelahiran bayi premature sudah tercatat.

Kesimpulan
Tidak ada perbedaan yang berarti antara MH pada bayi premature bila dibandingkan
dengan bayi cukup umur. Oleh karena itu eksplorasi kontralateral rutin pada bayi
prematur dengan segala resikonya tidak dibenarkan pada hernia kontra lateral.

Eksplorasi inguinal kontra lateral adalah metode yang dipilih pada kelahiran bayi
premature dengan hernia inguinal unilateral. Walaupun tidak ada fakta yang cukup untuk
membenarkan hal ini. Penelitian sudah memperlihatkan bahwa eksplorasi kontra lateral
tidak penting pada bayi cukup umur dan anak-anak yang lebih tua yang menderita hernia
unilateral (1-3). Eksplorasi hernia kontra lateral telah dilakukan pada semua bayi-bayi
prematur, anak laki-laki kurang dari 2 tahun dan anak perempuan kurang dari 5 tahun,
dibagian bedah waikato hospital. Pada tahun 1998, kami mengganti praktek kami dan
eksplorasi kontra lateral dilakukan pada bayi kurang dari 6 bulan pada fase I penelitian
kami. Dari maret 2002, kami meninjau kembali metode kami mengenai bayi yang lahir
kurang dari 6 bulan dan operasi dimulai hanya pada bayi-bayi dengan hernia inguinal
yang jelas (tahap II penelitian hrnia kami). Rencana penelitian ini untuk mengidentifikasi
insiden MH pada bayi prematur dibandingkan dengan bayi cukup umur dan
mengidentifikasi beberapa faktor resiko dengan perkembangan MH inguinal hernia pada
bayi-bayi premature tersebut.

1. Bahan-bahan dan metode


Penelitian dilakukan dari maret 2002 sampai maret 2006 unit bedah anak Waikato
Hospital, Hamilton, New Zealand. Penelitian ini disetujui oleh Waikato District Health
Board` Protected Quality Assurance Activity Board.
Semua bayi prematur dan bayi cukup umur yang kurang dari 6 bulan dengan
hernia inguinal unilateral yang menjalani pembedahan juga termasuk dalam penelitian
ini.

2. Hasil
Sejak masa penelitian 304 orang bayi telah dilakukan herniotomi iguinal.tidak
termasuk 38 pasien yang memiliki gejala klinis hernia bilateral. Totalnya 266 pasien
yang menderita hernia inguinal lateral menjalani herniotomi. 161 orang diantaranya bayi
cukup umur dan 105 diantaranya bayi premature. Follow-upnya bervariasi antara 3 bulan
sampai 4 tahun (rata-rata 25 bulan). Semua bayi prematur yang follow-upnya telah
selesai diinzinkan menjadi pasien rawat jalan dengan jarak waktu antara pembedahan dan
penyelesaian penelitian. 161 orang bayi cukup umur di follow-up selama 1 sampai 3
bulan, tapi 30 diantaranya tidak hadir selama 1 tahun di hubungi lewat telepon.
Dari 105 orang bayi premature 97 diantaranya laki-laki dan 8 orang perempuan.
10 orang pasien (10,52%) mengalami MH dan smuanya laki-laki. Berat lahirnya
26-36 minggu. 6 orang pasien mengalami hernia disisi sebelah kiri dan 4 orang
menhalami di sebelah kanan. 3 orang dari bayi-bayi itu mempertlihatkan gejala
inkarserata, 2 orang dengan gejala yang khas dan 1 orang dengan gejala MH. Usia
pembedahan bervariasi antara 27 dan 132 hari ( pembedahan pertama 27-115 hari,
pembedahan kedua 42-132 hari). Interval antara 2 pembedahan sekitar 15-62 hari ( ratarata 31,4 hari).

Ada 85 orang bayi prematur yang tidak mengalami perkembangan MH. 77 orang
(90,6%) adalah laki-laki dan 8 orang (9,4%) adalah perempuan. Berat lahirnya bervariasi
dari 450- 4080 gram (rata-rata 1683 gram), dan usia kehamilannya 24-36 minngu. 47
orang (55,3% ) mengalami hernia disisi sebelah kanan dan 38 orang (44,7%) mengalami
hernia di sebelah kiri. 85,20 orang (23,5%) memperlihatkan gejala episode akut dari
inkarserata. Usia saat pembedahannya bervariasi dari 20-191 hari (rata-rata 77,8 hari).
Perbandingan bayi premature MH dengan bayi premature tidak mengalami MH bisa
dilihat di tabel 1.
Tidak ada perbedaan yang berarti antara 2 group mengenai rasio laki-laki
perempuan, berat lahir, usia kehamilan, sisi yang memunculkan gejala, pemunculan
inkarserata, atau usia saat pembedahan.

Dari 161 bayi cukup umur 137 diantaranya laki-laki dan 24 orang perempuan. 9
orang pasien (5,92%) mengalami MH dimana 8 orang adalah laki-laki dan 1 orang
perempuan. Berat lahir bervariasi dari 2440 gram sampai 3490 gram (rata-rata 2873
gram) dan usia kehamilan antara 37 dan 41 minggu. 6 orang mengalami hernia di sisi
sebelah kanan dan 3 orang mengalami hernia disebelah kiri. 5 orang dari bayi-bayi itu
memperlihatkan gejala akut dengan inkarserata, dimana 3 diantaranya dengan gejala yang
jelas dilakukan pembedahan pertama kali dan 2 diantaranya pada pembedahan kedua
untuk MH. Usia pembedahan pertama antara 2 dan 132 hari dan usia pembedahan kedua
bervariasi antara 14 dan 47 hari. Interval antara 2 pembedahan itu antara 7-115 hari (ratarata 39,4 hari). Tabel 2 memperlihatkan perbandingan antara bayi prematur dan bayi
cukup umur yang dioperasi karena hernia inguinal dan MH.
X2 test untuk keseragaman memperlihatkan tidak ada perbedaan yang berarti
(p=18) antara perkembangan MH pada bayi prematur dengan dibandingkan pada bayi
cukup umur.
Rasio laki-laki dan perempuan, gejala dari sisi yang jelas, pemunculan
inkarserata, usia saat pembedahan, dan interval antara pembedahan tidak memperlihakan
perbedaan yang berarti di antara kedua group tersebut.

3. DISKUSI
Sudah diketahui dengan baik bahwa hernia inguinal biasa terjadi pada bayi
prematur. Dilaporkan angka kejadiannya berkisar antara 5-30%. Angka kejadian tertinggi
dari hernia inguinal pada sebagian besar bayi prematur dan bayi berat badan lahir rendah.
Sejas tahun 1950 yang dibutuhkan untuk eksplorasi hernia iguinal contra lateral
pada anak-anak sudah diperdebatkan, ketika peneliti melaporkan inciden yang tinggi dari
patent prossesus vaginalis pada sisi contra lateral. Banyak ahli bedah mempraktekkan
eksplorasi contra lateral pada bayi-bayi dengan hernia inguinal unilateral khususnya pada
pemunculan sisi cbela kiri dan kondisi-kondisi yang berhubungan dengan situasi seperti
itu seperti kista fibrotik, V-P shunt dan kerusakan jeringan kenektive.
Metode terbaik untuk MH sampai sekarang masih diperdebatkan.

You might also like