You are on page 1of 12

1

A. Hambatan Bulk Dioda


Di atas tegangan kaki/lutut (knee voltage), arus dioda akan membesar dengan cepat. Ini
berarti bahwa pertambahan yang kecil pada tegangan dioda akan menyebabkan perubahan yang
besar pada arus dioda. Setelah tegangan penghalang terlampaui, yang menghalangi arus
adalah hambatan ohmik daerah p dan n. Dengan perkataan lain, apabila daerah p dan n
merupakan dua keping semikonduktor yang terpisah, masing-masing akan memiliki hambatan
yang dapat diukur dengan ohmmeter, sama halnya dengan hambatan biasa.
Jumlah dari hambatan ohmik tersebut dinamakan hambatan bulk dioda. Hambatan bulk
dioda didefinisikan sebagai,

RB = Rp + Rn
Hambatan bulk tersebut bergantung pada besar daerah p dan n, dan berapa banyak daerah
tersebut diberi suntikan. Seringkali hambatan bulk lebih kecil dari 1 .

B. ARUS MAJU DC MAKSIMUM


Apabila arus pada dioda terlalu besar, maka panas yang berlebihan dapat merusak dioda.
Karena alasan inilah, lembar data pembuat menyebutkan arus maksimum yang dapat dilalui
dengan aman tanpa memperpendek usia atau menurunkan karakteristik dioda. Arus maju
maksimum merupakan salah satu batas maksimum yang diberikan pada lembar data. Arus ini
ditulis sebagai Imax , IF(max), dan lain-lain, tergantung pada pembuat. Sebagai contoh, IN456
memiliki batas arus maju maksimum 135 mA. Ini memiliki arti bahwa diode dapat mengalirkan
secara aman arus maju sebesar 135 mA.

C. DISIPASI DAYA
Anda dapat menghitung disipasi daya sebuah dioda sama dengasn yang anda lakukan pada
hambatan. Disipasi daya tersebut merupakan perkalian antara tegangan dan arus. Rumusnya,
PD = VD ID

Rating daya merupakan daya maksimum yang dapat dilepas secara aman tanpa memperpendek
usia dioda atau merusak sifat-sifat dioda tersebut. Disimbolkan,

Pmax = Vmax Imax

Dimana Vmax merupakan tegangan yang bersesuaian dengan Imax . Sebagai contoh diode memiliki
tegangan dan arus maksimum 1 volt dan 2 ampere, maka rating dayanya adalah 2 watt.
Contoh 3-3
Sebuah dioda memiliki tingkatan daya 5 W. Jika tegangan dioda 1,2 V dan arus dioda
adalah 1,75 A, berapakah disipasi daya? Apakah dioda akan rusak?
Penyelesian:
PD = VD ID = (1,2 V)(1,75A) = 2.1 W.
Hasilnya lebih kecil dibanding dengan rating daya. Dengan demikian dioda tidak akan
rusak.

D. DIODA IDEAL
Seringkali kita tidak membutuhkan jawaban yang eksak. Ini alasan mengapa kita dapat
dan seharusnya menggunakan pendekatan terhadap dioda. Kita mulai dengan pendektan yang
paling sederhana yang disebut dengan dioda ideal. Dalam istilah paling mendasar, bgaimana
dioda itu? Dioda akan menghantar dengan baik pada arah maju dan kurang baik pada arah
mundur (balik). Secara ideal dioda akan berperilaku seperti penghantar sempurna (hambatan nol)
saat diberi catu maju dan seperti penghambat sempurna (hambatan tidak terhingga) saat dicatu
balik.
Gambar 1(a) menunjukkan grafik arus dan tegangan untuk dioda ideal. Grafik tersebut
menyatakan kembali apa yang baru kita bicarakan, hambatan nol saat dicatu maju dan hambatan
tak terhingga saat dicatu balik, seperti sebuah saklar (Gambar 1(b)). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa,
Suatu dioda ideal akan berperilaku sama seperti saklar yang tertutup saat dicatu
maju dan seperti saklar yang terbuka saat dicatu balik.

Gambar 2

Sa
Ideal

Saklar tertutup

(a)
(b)

Gambar 1 (a) Kurva dioda ideal, (b) Dioda ideal berprilaku sebagai sak

Contoh 2
Gunakan dioda ideal untuk menghitung tegangan dan arus dalam Gambar 2 berikut.

10 V

+
-

RL
1k

Penyelesaian:
Dioda ideal, dan dicatu maju. Dengan demikian dioda berperilaku seperti saklar tertutup.
Tegangan beban,
VL = 10 volt.
dan arus beban,
IL = VL / RL = (10 V)/(1000 ) = 0,01 A = 10 mA.

Contoh 3

6k
RTh
2k

3k
Gunakan dioda ideal untuk menghitung tegangan dan arus dalam Gambar 3 berikut.

Gambar 3

Penyelesaian:
Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah seperti ini adalah dengan membuat
Idealkiri dioda. Rangkaian
rangkaian Thevenin untuk rangkaian yang berada di sebelah
ekivalen Theveninnya adalah

Maka
Arus beban (IL)

V Th
12 V
= R Th + RL = 2 k +1 k

= 4 mA.

Tegangan beban (VL) = IL x RL = (4 mA) x (1 k) = 4 volt.


Ideal

+
VTh = 12 V
-

36 V

+
-

E. PENDEKATAN KEDUA
Pendekatan ideal baik untuk kebanyakan situasi dalam mengatasi masalah. Tetapi kita
tidak selalu berada dalam situasi tersebut. Kadang-kadang kita menginginkan nilai yang lebih
Pendekatan
kedua
akurat untuk menghitung
arus dan tegangan
beban. Di sinilah pendekatan kedua digunakan.
0,7
V 4 menunjukkan rangkaian ekivalen untuk pendekatan kedua dari sebuah dioda
Gambar
silikon.
Pendekatan kedua

Bias balik

0,7 V

ID

Bias maju

0,7 V

VD

(a)

Gambar 4 (a) Kurva dioda untuk pendekatan kedua, (b) Ran

Dalam pendekatan kedua, kita bayangkan dioda sebagai saklar yang diseri dengan
tegangan penghambat 0,7 V. Apabila tegangan Thevenin lebih besar dari 0,7 V maka saklar akan
tertutup. Saat menghantar tegangan dioda adalah sebesar 0,7 V untuk sembarang arus maju.
Sebaliknya, apabila tegangan Thevenin lebih kecil dari 0,7 V, saklar akan terbuka. Dalam hal ini
tidak ada arus yang mengalir melalui dioda.
Contoh 4
Gunakan pendekatan kedua untuk menghitung tegangan beban, arus beban, dan daya
dioda pada Gambar 5.

10 V

+
-

RL
1k
Gambar 5

6k
6

3k

RTh
2k

Penyelesaian:
Karena dioda dibias maju, dioda akan ekivalen dengan baterai dengan tegangan 0,7 V.
Karenanya,
Tegangan beban,
VL = 10 V 0,7 V = 9,3 V.
Arus beban,
IL = VL / RL = (9,3 V) / (1 k) = 9,3 mA.
Daya pada dioda,
3
3
PD = VD ID = VD IL = (0,7 V) (9,3 x 10
A) = 6,51 x 10

watt

= 6,51 mW.
Pendekatan kedua
Contoh 5
Hitung tegangan beban, arus beban, dan daya pada dioda untuk Gambar 6 berikut dengan
menggunakan pendekatan kedua.

Penyelesaian:

Pendekatan kedua

Lagi, kita akan membuat rangkaian Thevenin untuk rangkaian yang berada di sebelah kiri
dioda. Rangkaian ekivalen Theveninnya adalah

+
VTh = 12
-

36
Karena tegangan dioda 0,7 V maka
Arus beban (IL)

V Th V D
R Th + R L

12 V 0,7V
2 k + 1k

11,3 V
3k

= 3,77

mA.
Tegangan beban (VL) = IL x RL = (3,77 mA) x (1 k) = 3,77 volt.
Daya pada dioda,
3

PD = VD ID = VD IL = (0,7 V) (3,77 x 10

A) = 2,64 x 10

watt

= 2,64 mW.

F. PENDEKATAN KETIGA
Dalam pendekatan ketiga dari suatu dioda, kita memperhitungkan hambatan bulk (RB).
Gambar 7 menunjukkan pengaruh hambatan RB terhadap kurva dioda. Setelah dioda silikon
aktif, tegangan akan naik linear dengan kenaikan arus. Semakin besar arus, akan semakin besar
tegangan dioda karena ada tegangan jatuh pada hambatan bulk.
Rangkian ekivalen untuk pendekatan ketiga ini adalah sebuah saklar yang terhubung seri
dengan tegangan 0,7V (untuk Si) dan hambatan hambatan RB (lihat Gambar 7). Saat tegangan
RB

dioda lebih besar dari 0,7 volt, dioda akan menghantar. Selama menghantar, tegangan total pada
dioda adalah,
0,7 V

VD = 0,7 V + ID RB
Bias maju

0,23
IN4001
8

Contoh 6
Dioda IN 4001 pada Gambar 8 memiliki hambatan bulk 0,23 . Berapa tegangan beban,
arus beban, dan daya dioda?.

Penyelesian:
Rangakaian ekivalen untuk Gambar 8 adalah sebagai berikut (menggunakan pendekatan
ketiga),

10 V

+
-

RL
10
Gambar 8

Hambatan total,
RT = 0,23 + 10 = 10,23
Tegangan total pada RT
VT = 10 V 0,7 V = 9,3 V
Arus beban
IL =

V T 9,3V
=
RT 10,23

= 0,909 A

Tegangan beban,
VL = IL x RL = (0,909 A) x (10 ) = 9,09 volt.
Tegangan pada dioda

0,7 V

VD = 0,7 V + ID RB = 0,7 V + (0,909 A) (0,23 ) = 0,909 volt.


Daya dioda
PD = VD ID = (0,909 V) (0,909 A) = 0,826 watt.

10

11

12

You might also like