Professional Documents
Culture Documents
MANUAL MUTU
MANUAL MUTU INI ADALAH SEPENUHNYA MILIK UPTD PUSKESMAS
DTP CIWANDAN KOTA CILEGON.
MANUAL MUTU INI TIDAK DAPAT DICOPY / DIGANDAKAN TANPA
SEIJIN TERTULIS DARI WAKIL MANAJEMEN UPTD PUSKESMAS DTP
CIWANDAN KOTA CILEGON.
Dibuat Oleh
Disahkan Oleh
SUNENAH,SIP
Dr.H.Abdullah Albaar,MARS
WAKIL MANAJEMEN
KEPALA UPTD
PUSKESMAS DTP CIWANDAN
TANGGAL
REVISI
BAB
URAIAN PERUBAHAN
KETERANGAN
ASLI
PEMEGANG DOKUMEN
Wakil Manajemen Puskesmas Pulomerak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
KETERANGAN
DAFTAR ISI
HAL
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN
DAFTAR DISTRIBUSI MANUAL MUTU
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan Acuan
II. Sistem Manajemen Mutu Dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen
A. Komitmen Manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan pencapaian sasaran kinerja
mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil manajemen mutu/ penanggung jawab manajemen mutu
G. Komunikasi Internal
IV. Tinjauan Manajemen
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan
V. Manajemen Sumber Daya
22
22
23
23
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelangggan
2) Audit internal
23
23
24
25
25
25
25
26
27
27
30
30
30
30
31
31
31
7.4. Pembelian
31
32
32
34
35
35
35
35
37
8.1. Umum
37
37
37
38
38
39
39
39
8.5. Perbaikan
40
40
40
40
LAMPIRAN
42
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
1.1.1 Umum
Puskesmas Pulomerak sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan
Kota Cilegon yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan,
dimana kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah sebagai sarana
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya. Mengingat fungsi
dan peran puskesmas sebagai unit terdepan kesehatan, puskesmas dituntut untuk selalu
meningkatkan perannya serta pelayanan maupun kemandirian dan profesionalisme
puskesmas sendiri.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.
Puskesmas Pulomerak sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota
Cilegon menyadari tujuan Indonesia Sehat bukanlah pencanangan semata, tetapi harus
diwujudkan dengan mengerahkan segala upaya yang ada, apalagi mengingat pelaksanaan
otonomi daerah sekarang, dimana setiap daerah dituntut meningkatkan potensi daerah
masing-masing. Begitu pula dengan makin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap
haknya sebagai warganegara untuk mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu.
Sehubungan dengan hal tersebut, Puskesmas Pulomerak berusaha untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan baik berupa upaya promotif, preventif, dan kuratif serta adanya
kerjasama yang baik dengan semua stakeholder.
Kegiatan Puskesmas Pulomerak dalam pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya meliputi Upaya Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan, dan Upaya
Kesehatan Inovatif. Secara garis besar pelaksanaan upaya kesehatan telah dapat
dilaksanakan dengan baik. Dalam pelaksanaan
hambatan antara lain adanya perbedaan target antara data proyeksi dan data riil,
pelaksanaan program yang kurang optimal dikarenakan kurangnya sumber daya manusia,
sarana prasana, dan dukungan lintas sektoral. Dengan demikian dibutuhkan SDM yang
memiliki kompetensi handal untuk mengelola berbagai hal tersebut diatas, yang harus
diawali dari komitmen dan kepemimpinan yang kuat; memiliki knowledge, skill,dan
attitude yang sesuai dengan tuntutan tugas, pokok, dan fungsi; berperilaku produktif
dan berdisiplin; memiliki pola pikir dan cara berpikir logis dalam pengambilan resiko;
cermat dan bertanggung jawab dalam bekerja; mampu membangun konsep pribadi
untuk mendukung peningkatan efektivitas organisasi; serta mempunyai implikasi
terhadap pengembangan sistem dalam fungsi-fungsi manajemen kesehatan.
1.1.2 Manajemen Mutu
Sehubungan dengan semua kondisi dan situasi di atas, Puskesmas Pulomerak
melalui Dinas Kesehatan Kota Cilegon bertekad membangun dan menerapkan Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Penerapan tersebut ditujukan untuk dapat
memberikan pelayanan yang lebih bermutu.
Manual Mutu ini dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui gambaran dasar
Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan di Puskesmas P u l o m e r a k . Selain
dijadikan pedoman bagi manajemen dan pegawai Puskesmas Pulomerak dalam
pelaksanaan kegiatan operasional harian, Manual Mutu ini juga dapat dijadikan sebagai
bahan/sumber informasi yang benar bagi masyarakat dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan dengan Puskesmas Pulomerak, sehingga
pihak-pihak tersebut
Mutu
Puskesmas
Pulomerak
1.2
TUJUAN
Tujuan ditetapkannya Manual Mutu ini adalah:
rangka
melakukan perbaikan
secara
berkelanjutan
terhadap kinerja
tanpa
mengabaikan
pemenuhan
terhadap
persyaratan
Standar
Manajemen
Mutu
ISO
9001:2008
dalam
Manual
Mutu
ini
RINCIAN PENGECUALIAN
Puskesmas Pulomerak menerapkan seluruh
akan
dilakukan
peninjauan
terhadap
sistem
manajemen
mutu
yang
diterapkan.
1.5.
hubungan antara klausul-klausul yang ada dalam persyaratan Standar SMM ISO
BAB II
ACUAN NORMATIF & DEFINISI
2.1.
ACUAN NORMATIF
2.1.1. ISO 9001 : 2008, Quality Management System - Requirement
2.1.2. ISO 9000 : 2005, Quality Management System - Fundamentals and Vocabulary
2.1.3. ISO 9001 : 2005, Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan
2.1.4. IWA 1:2005, Panduan Penerapan SMM untuk Bidang Pelayanan Kesehatan
2.1.5. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2.1.6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
2.1.7. Profil Puskesmas DTP Pulomerak Tahun 2012
2.2.
DEFINISI
2.2.1. Top Manajemen Puskesmas Pulomerak adalah Kepala UPTD Puskesmas,
Kepala Sub Bagian Tata Usaha sampai dengan Dokter Koordinator
2.2.2. Wakil Manajemen adalah personil yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas yang
bertanggung jawab menangani Sistem Manajemen Mutu
2.2.3. Pengendali Dokumen adalah petugas yang mengendalikan Dokumen Sistem
Manajemen Mutu
2.2.4. Pelanggan adalah personal / organisasi yang menggunakan layanan kesehatan
dari Puskesmas Pulomerak
2.2.5. Mutu adalah karakteristik suatu layanan yang menunjang kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau derajat yang dicapai oleh
karakteristik yang inheren dalam memenuhi pesyaratan
2.2.6. Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah
organisasi tentang mutu seperti dinyatakan secara resmi oleh Kepala Puskesmas
2.2.7. Proses Bisnis adalah gambaran proses-proses yang ada di UPTD Puskesmas
Pulomerak Kota Cilegon dan urutan serta interaksi dari proses-proses tersebut
2.2.8. Audit Mutu Internal adalah suatu kegiatan untuk memastikan keefektifan
penerapan Sistem Manajemen Mutu dan sebagai sarana untuk perbaikan yang
berkesinambungan
2.2.9. Dokumen Sistem Mutu adalah dokumen tertulis yang digunakan sebagai acuan
dalam menjalankan proses kegiatan. Dokumen Sistem Mutu terdiri dari Manual
Mutu, Lampiran Manual Mutu, Prosedur Mutu, Prosedur Kerja, Instruksi Kerja,
Tugas Pokok dan Fungsi, Formulir- formulir, dan lain-lain
2.2.10. Tinjauan Manajemen adalah suatu kegiatan berupa rapat yang dilakukan secara
berkala sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan dan dihadiri oleh Kepala
Puskesmas, Wakil Manajemen, dan pihak pihak terkait lainnya
2.2.11. Dokumen Eksternal adalah dokumen yang diterbitkan oleh pihak luar, yang
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan proses Sistem Manajemen Mutu di
Puskesmas Pulomerak
2.2.12. Rekaman / Catatan Mutu adalah suatu rekaman tercatat yang dibuat sebagai
bukti pelaksanaan suatu proses kegiatan sistem manajemen mutu, yang dibuat
sesudah suatu kegiatan / proses yang membutuhkannya selesai dilaksanakan
2.2.13. Referensi adalah acuan yang digunakan organisasi sebagai pendukung proses
Sistem Manajemen Mutu
2.2.14. Layanan Tidak Sesuai adalah layanan yang diketahui tidak sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
2.2.15. Tindakan Perbaikan adalah
tindakan-tindakan
yang
diambil
untuk
tindakan-tindakan
yang
diambil
untuk
BAB III
PROFIL PUSKESMAS
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam Manual Mutu ini diterapkan di lingkungan
Puskesmas Pulomerak pada seluruh unit pelayanan, beserta proses- proses pendukungnya,
yang mencakup :
3.1.
Pulomerak, Tlp. (0254) 571154 571919. Posisi strategis Kota Cilegon yang terletak di ujung
barat Pulau Jawa merupakan satu-satunya jalan darat untuk menuju Jakarta dari Pulau Sumatra
dan sebaliknya. Pelabuhan penyeberangan Merak - Bakauni yang menghubungkan Pulau Jawa
dan Pulau Sumatera, berada di wilayah Kecamatan Pulomerak.
Sepanjang jalan menuju Kecamatan Pulomerak adalah daerah industri berat , yang tentunya
berciri khas yaitu urbanisasi dan aktifitas manusia meningkat sehingga kepadatan penduduk
meningkat.
Keadaan di atas menyebabkan tingkat mobilitas manusia dan kendaraan bermotor sangat
tinggi, terutama pada hari besar (Lebaran dan Tahun Baru) dan hari libur. Hal ini berdampak
banyaknya kasus penyakit menular dan kasus gawat darurat yang harus ditangani dan menjadi
perhatian utama Puskesmas Pulomerak.
Dilihat dari jarak Kecamatan ke lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon,
Kecamatan Pulomerak terletak paling jauh dibanding Kecamatan lain. Sehingga sejak bulan
Maret 2010 status Puskesmas ditingkatkan menjadi Puskesmas DTP (Dengan Tempat
Perawatan).
Adanya masyarakat di wilayah gunung
hanya dapat
dijangkau dengan ojek atau jalan kaki, karena jalan menuju gunung yang terjal menanjak dan
masih berbatu-batu, memerlukan pantauan kesehatan secara rutin dari Puskesmas Pulomerak.
Hal ini
merupakan
Wilayah Kerja
a. Luas Wilayah :
20,07 km2 (BAPEDA Kota Cilegon)
b. Batas Wilayah (peta terlampir)
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
c. Jumlah Kelurahan
Kecamatan Pulomerak, terdiri 4 kelurahan , 27 RW, dan 124 RT; yaitu :
Kelurahan Suralaya, terdiri dari
: 5 RW dan 21 RT
: 6 RW dan 35 RT
: 7 RW dan 30 RT
d. Wilayah Gunung
Kecamatan Pulomerak memiliki 8 wilayah gunung, yaitu :
1. Gunung Cisuru Suralaya
2. Gunung Cipala Lebak Gede
3. Gunung Batupayung Lebak Gede
4. Gunung Ciporong Mekarsari
5. Gunung Tembulun Mekarsari
6. Gunung Sumurpring Mekarsari
7. Gunung Batur I Mekarsari
8. Gunung Batur II Mekarsari
3.2.
RENCANA STRATEGIS
Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu 1 ( satu ) tahun secara sistematis dan berkesinambungan
dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin
timbul.
setidaknya
Perencanaan
mengandung
Strategis
visi,
menghasilkan
suatu
Rencana
Strategis
yang
3.3.
Puskesmas
VISI
Pulomerak
menetapkan
visi
MENJADI
SALAH
SATU
PUSAT
MISI
Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas Pulomerak mempunyai misi :
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TUJUAN
MOTTO
3.7.
NILAI-NILAI DASAR
Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut, Puskesmas Pulomerak menjunjung tinggi nilainilai dasar sebagai berikut :
Nilai-nilai dan Indikator yang disepakati
1. Pelayanan Prima
Indikator nya :
Mengutamakan kepentingan pelanggan dan memberikan pelayanan sesuai Standar
Pelayanan
Ramah (senyum, sapa, salam)
Segera/ cepat dalam pelayanan
Tempat pelayanan bersih
Alur berobat dan denah ruangan jelas
Tarif sesuai Perda
Pasien dilayani sesuai nomor urut pendaftaran
Tersedia alat pelindung diri bagi petugas (masker, sarung tangan)
2. Profesional
Indikator nya :
Masing-masing Program mempunyai pencatatan dan pelaporan yang tepat waktu
dengan data yang akurat
Bekerja sesuai Standar Pelayanan
3. Berwawasan ke Depan
Indikatornya :
Mempunyai keinginan untuk meningkatkan keahliannya
Mau menyebarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada orang lain
3.8.
KEBIJAKAN MUTU
SASARAN MUTU
Penetapan Sasaran Mutu dimaksudkan untuk memberi arahan bagi Puskesmas Pulomerak
agar mempunyai pusat perhatian yang sama dalam meningkatkan mutu pelayanan.
Sasaran Mutu merupakan parameter-parameter yang terukur dengan penetapan target
yang relevan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan proses-proses yang sudah
ditetapkan. Sasaran Mutu disahkan oleh Kepala Puskesmas. Pencapaian Sasaran Mutu
dilaporkan secara periodik dalam Laporan Pencapaian Sasaran Mutu dari masing-masing
P r o g r a m Kegiatan kepada Kepala Puskesmas dan dimasukkan sebagai salah satu
BAB IV
SISTEM MANAJEMEN MUTU
4.1.
PERSYARATAN UMUM
Puskesmas
memelihara Sistem Manajemen Mutu dan akan meningkatkan secara terus menerus
keefektifannya sesuai dengan persyaratan
proses-proses
yang
dibutuhkan oleh
Sistem
untuk
memastikan bahwa
informasi
tindakan
yang
perlu
untuk
mencapai
hasil
yang
PERSYARATAN DOKUMENTASI
4.2.1. Umum
Manajemen Mutu
penerapan Sistem
Manajemen Mutu
penggunaan
yang
tidak
diinginkan
dari
dokumen kadaluarsa
BAB V
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
1. KOMITMEN MANAJEMEN
Puskesms
dan
memelihara sarana
Puskesmas
itu, Puskesmas
mempunyai
komitmen
KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan Mutu merupakan bagian penting dalam Manual Mutu yang ditetapkan oleh
Top Manajemen. Penjelasan Kebijakan Mutu adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan sumber daya manusia yang kompeten; meliputi : tenaga medis,
paramedis, dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki surat ijin sesuai profesi
masing-masing
b. Peningkatan kompetensi pegawai dilakukan dengan mengikuti pendidikan dan
pelatihan (diklat) eksternal maupun internal
c. Memberikan pelayanan dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk
mendukung pelayanan; meliputi : gedung, peralatan medis yang memadai, dan
sebagainya
d. Melaksanakan kesehatan kerja di semua lingkungan Puskesmas Pulomerak
e. Memberikan pelayanan yang
ditetapkan
PERENCANAAN
5.4.1. Sasaran Mutu
Dalam rangka merealisasikan tujuan organisasi yang tertuang dalam Kebijakan Mutu
tersebut di atas maka Puskesmas menetapkan Sasaran Mutu di tiap proses utamanya.
5.4.2. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas juga menetapkan Rencana Mutu di sasaran mutu yang ditetapkan dalam
pelaksanaan masing masing proses untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan
pelanggan serta.
5.5.
Di dalam struktur
organisasi
Organisasi yang menyatakan dengan jelas hubungan Tugas, Tanggung Jawab, dan
Wewenang antar fungsi atau bagian yang saling terkait dan saling berpengaruh terhadap
mutu dalam organisasi.
5.5.2.
Wakil Manajemen
Kepala Puskesmas menunjuk dr. Tahanri Putri sebagai Wakil Manajemen (WM),
dengan tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut :
1. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses-proses
yang dibutuhkan
Komunikasi Internal
Puskesmas Pulomerak telah menetapkan proses komunikasi yang sesuai di dalam
organisasi dimana komunikasi tersebut digunakan untuk mendukung efektifitas Sistem
Manajemen Mutu yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi mengenai
Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, dan informasi terkait lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan pelayanan Puskesmas. Puskesmas menetapkan komunikasi internal yang
dilakukan, antara lain berupa : papan pengumuman, surat keputusan, rapat rutin
TINJAUAN MANAJEMEN
5.6.1. Umum
untuk
menilai
keefektifan
sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun. Dalam Rapat Tinjauan Manajemen dapat
dibicarakan apakah dianggap perlu mengadakan perubahan dalam Sistem Manajemen
Mutu, seperti : Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Prosedur maupun Instruksi Kerja, untuk
memenuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan mendatang.
5.6.2. Masukan Tinjauan Manajemen
Agenda dalam Rapat Tinjauan Manajemen antara lain meliputi:
a. Hasil Audit
b. Umpan Balik Pelanggan
c. Kinerja Proses dan Kesesuaian Layanan
d. Status Tindakan Pencegahan dan Perbaikan
e. Tindak Lanjut Tinjauan Manajemen Sebelumnya
f. Perubahan yang Dapat Mempengaruhi Sistem
g. Peninjauan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu
h. Saran-saran untuk Perbaikan
5.6.3. Keluaran Tinjauan Manajemen
Keluaran Tinjauan Manajemen mencakup keputusan dan tindakan apa pun yang
berkaitan dengan perbaikan pada keefektifan sistem manajemen mutu dan proses prosesnya, perbaikan pada layanan yang dihasilkan berkaitan dengan persyaratan
pelanggan dan sumber daya yang diperlukan. Hal hal tersebut di atas telah diatur
dalam Prosedur Mutu Tinjauan Manajemen.
BAB VI
MANAJEMEN SUMBER DAYA
6.1.
Manajemen Puskesmas Pulomerak memiliki sumber daya yang diperlukan bagi proses
pelayanan kesehatan dan tercapainya Visi, Misi, dan Tujuan Puskesmas Pulomerak.
Sumber daya yang diperlukan meliputi sumber daya manusia, prasarana dan sarana,
serta ketersediaan anggaran yang ada di Dinas Kesehatan Kota Cilegon.
Dalam hal Perencanaan Kegiatan dan Anggaran, diatur hal-hal sebagai berikut :
1.
Masing-masing
program
mengusulkan
perencanaan
Kepala
Sub
Bagian
Tata
Usaha
bertanggung
jawab
dalam
pelaksanaan
kategori yaitu :
Tenaga Medis
a. Tenaga Medis merupakan jabatan fungsional yang terdiri dari
dokter
kegiatan
dokter
terdiri
atas
pendidikan,
pelayanan
upaya
peningkatan
standar
profesi,
maka
untuk
pangkat
diatur
dalam
Undang-Undang
dan
Peraturan Pemerintah
Pokok-Pokok
Kepegawaian
2. Tenaga Paramedis
a. Tenaga Paramedis merupakan jabatan perawat kesehatan yang
terdiri dari tenaga perawat, bidan, farmasi, penata gizi, sanitarian,
analis kesehatan,
yang dalam
tugasnya
bertanggung
jawab
2.
3.
4.
5.
kepemimpinan
ukur, antara
lain
pengukur
dan
sebagainya.
6.4.
DAN SANITASI
PUSKESMAS
a.
lingkungan
sekitar
untuk
menjamin
Penyehatan
fasilitas
serta
sarana
lingkungan
dilakukan
air
oleh
bersih.
Pengelolaan
fungsi
Kesehatan
Lingkungan.
c.
d.
Puskesmas
Pulomerak
melakukan
kegiatan
pengendalian
infeksi
di
Puskesmas untuk melindungi pasien dan petugas medis dari kejangkitan infeksi,
dalam
bentuk
pengendalian
ini
upaya
pencegahan,
antara
lain
evaluasi,
meliputi
dan
perawatan
pengobatan. Kegiatan
kebersihan ruangan dan
Pengelolaan
bangunan
kebersihan
ruangan
dan
Puskesmas dilaksanakan
secara
periodik
oleh
petugas
kebersihan
dengan
Kegiatan
kebersihan
ruang
dan
bangunan
dipantau
menjaga
dan
memelihara
kebersihan
Pengelolaan
sanitasi
lingkungan
di Puskesmas
sosial
pengunjung,
maupun
bagi
pasien,
masyarakat
petugas,
di
sekitar
Puskesmas.
2.2.
Sanitasi
lingkungan
meliputi
pengelolaan
air
bersih,
Puskesmas
Pulomerak
melakukan
pengelolaan
tank kemudian
dialirkan
ke
peresapan
2.6.
diambil dan
BAB VII
REALISASI PROSES LAYANAN KESEHATAN
7.1.
digunakan
Tidak adanya kesalahan dalam pemberian status/kode kepada pasien
Adanya dokter yang bertugas setiap jam kerja dan on call 24 jam
Tenaga paramedis dan non medis yang berkompeten dan bertugas di setiap hari
24 jam
2. Persyaratan
peraturan
dan
perundangan
yang
berkaitan
dengan kegiatan
7.2.2.
melakukan
peninjauan
persyaratan
yang
berhubungan dengan
akan
dikumpulkan
oleh
Petugas
yang
telah ditetapkan
oleh
Puskesmas
4. Umpan Balik dari pelanggan akan menjadi agenda bahasan dalam Rapat
Tinjauan Manajemen
7.3.
7.4.
PEMBELIAN
7.4.1. Puskesmas Pulomerak t i d a k melakukan proses penyediaan barang dan jasa.
S e m u a p e n g e l o l a a n d a n p e n ye d i a a n b a r a n g d a n j a s a d i a d a k a n
langsung dari Dinas Kesehatan Kota Cilegon.
7.4.2. Puskesmas mengajukan RKA setiap tahun untuk kebutuhan rutin dan mengusulkan rencana
pengadaan barang dan jasa tahun berikutnya ke Dinas Kesehatan Kota Cilegon.
7.4.3. Setiap kali barang datang dari dinas selalu dilampiri dengan surat
penerimaan barang, dimana surat tersebut diterima dan ditandatangani
oleh Bendahara Barang Puskesmas dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
Barang-barang tersebut kadang-kadang tidak semua sesuai dengan yang
diajukan Puskesmas tergantung prioritas kebutuhan yang ada di Dinas
Kesehatan. Tim Pemeriksa dari Dinas mengecek barang yang sudah datang di
Puskesmas.
7.5.
Ketersediaan
informasi yang
menggambarkan
karakteristik
pelayanan yang
KEGIATAN
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
ANC
INDIKATOR
Perbaikan perilaku masyarakat
menuju perilaku sehat
Perbaikan lingkungan
PNC
Cakupan Imunisasi
Linakes
Cakupan MKET
KB
Pemberantasan
Diare
Penyakit Menular
ISPA
DBD
TB Paru
Kusta
IMS
HIV/AIDS
Surveilans
Imunisasi
Rawat Jalan
Cakupan pelayanan
Rawat Inap
Jumlah kasus
UGD
Jumlah pemeriksaan
Persalinan
Laboratorium sederhana
Pengobatan
dan kesembuhan
Gizi
Kualitas Pelayanan
Kesehatan
PROGRAM
PENGEMBANGAN
Distribusi vit.A
Cakupan vit. A
Distribusi Fe
Cakupan Fe
PSG
Promosi Gizi
SKDN
Klinik Gizi
% Kadarzi
Jaga mutu
Provider (internal)
Tingkat kepatuhan
Konsumen (eksternal)
Tingkat kepuasan
KEGIATAN
Kesehatan Kerja
Terlaksananya Kepatuhan
Pelaksanaan K3 di
Puskesmas
Kesehatan USILA
Pembinaan Kesehatan
Kelompok USILA
Pembinaan Kesehatan TK
dan PAUD
INDIKATOR
Kepatuhan standar
Mencuci tangan
Penggunaan sarung
tangan atau alat
pelindung lainnya
Pengelolaan jarum suntik
Kepatuhan pemilahan
sampah dan limbah
Puskesmas
Kepatuhan penilaian
bahaya untuk mapping
bahaya di Puskesmas
Pendataan USILA
Kegiatan Posbindu
USILA meliputi :
pemeriksaan timbang
tensi, gula darah, asam
urat, dan kolesterol
Penyuluhan kepada
kelompok USILA
Pelatihan kader Posbindu
Pendataan murid dan
sarana penunjang
Pemeriksaan dan
penyuluhan kepada murid
TK dan PAUD
Kesehatan Mata
Meningkatkan Jangkauan
Pelayanan Kesehatan Mata
Kesehatan Jiwa
7.5.2.
Promotif : penyuluhan
kesehatan indera
penglihatan
Preventif: deteksi
dini/skrining gangguan
penglihatan (katarak,
glaukoma,
xerophthalmia, dan
kelainan refraksi)
Kuratif : pelayanan
kesehatan mata dasar dan
rujukan
Penemuan kasus jiwa
Rujukan kasus jiwa
Pengobatan kasus jiwa
Penyuluhan dan
motivasi kepada keluarga
Klausul ini tidak diterapkan karena Puskesmas Pulomerak dapat melakukan verifikasi
melalui pemantauan proses secara berurutan sehingga tidak diperlukan validasi proses
produksi dan penyediaan jasa.
7.5.3.
BAB VIII
PENGUKURAN, ANALISA, DAN PENINGKATAN
8.1
UMUM
Secara periodik Puskesmas Pulomerak melakukan evaluasi kinerja dalam upaya
mengidentifikasi penyimpangan terhadap pencapaian sasaran dan melakukan upayaupaya peningkatan dan penyempurnaan secara berkelanjutan. Kegiatan evaluasi dilakukan
dalam upaya melakukan tinjauan dan tindakan-tindakan perbaikan
dan
pencegahan
secara terus-menerus dan berkelanjutan, baik melalui rapat bulanan dan pertemuanpertemuan rutin yang membahas peningkatan dan penyempurnaan secara terus menerus.
8.2.
dengan
tingkat
kepuasan
pelanggan
berikut :
a. Melakukan survei kepuasan pelanggan
b. Evaluasi & analisa hasil survei kepuasan pelanggan
c. Rekomendasi & solusi pemenuhan kepuasan pelanggan
d. Monitoring tindak lanjut rekomendasi pemenuhan kepuasan pelanggan
Survei kepuasan pelanggan selalu ditingkatkan sesuai dengan persyaratan pelanggan,
kebutuhan, dan harapan pelanggan . Selain itu juga Puskesmas Pulomerak mengukur
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sesuai harapan stakeholder
Pemerintah
Kota Cilegon.
Program
ini diselenggarakan
dalam
untuk
hal
ini
melaksanaan
Umum
Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
dan
Keputusan
Menteri
dan
penyempurnaan
Sistem
Manajemen
Mutu
aspek
penting
dalam
memastikan
ANALISA DATA
Kegiatan pelaksanaan analisa data dan
penentuan
pengumpulan
dan
analisa
peningkatan
data
berkesinambungan
pencapaian
kinerja
seluruh
meliputi
proses
telah diukur dan dievaluasi pencapaiannya oleh seluruh satuan kerja/ unit.
Pemegang Program menyiapkan dan membuat laporan kinerja yang menjadi
8.5.
PERBAIKAN
Hasil Audit
Pelayanan yang Tidak Sesuai
Laporan Pencapaian Sasaran Mutu
Hasil Pengukuran Kepuasan Pelanggan, termasuk keluhan pelanggan
Hasil Evaluasi dan Pengendalian Mutu Pelayanan
Agar proses tindakan perbaikan berjalan lancar dan hasilnya efektif, maka telah
dibuatkan prosedur tindakan perbaikan yang mencakup persyaratan :
a) Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan
b) Menentukan penyebab-penyebab ketidaksesuaian
c) Mengevaluasi tindakan yang diperlukan untuk memastikan
ketidaksesuaian tidak terjadi kembali
d) Menetapkan dan melaksanakan tindakan perbaikan yang diambil
e) Pencatatan hasil tindakan yang diambil
f) Meninjau kembali keefektifan tindakan perbaikan yang telah
diambil
Penetapan tindakan perbaikan dijelaskan dalam Prosedur Mutu Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan .
8.5.3. Tindakan Pencegahan
Tindakan pencegahan dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu ketidaksesuaian
dengan menghilangkan penyebab dari ketidaksesuaian yang potensial akan terjadi.
Pelaksanaan tindakan pencegahan meliputi :
a. Mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya di semua aktivitas
proses di Puskesmas
b. Mengevaluasi
langkah
yang
diperlukan
untuk
mencegah
terjadinya
ketidaksesuaian
c. Menetapkan dan memastikan dilaksanakannya tindakan pencegahan yang
diperlukan
d. Pencatatan hasil tindakan pencegahan
e. Meninjau keefektifan hasil tindakan pencegahan
Penetapan tindakan pencegahan dijelaskan dalam Prosedur Mutu Tindakan Pencegahan.
LAMPIRAN :
I.
II.
III.
IV.