You are on page 1of 44

Modul Mahasiswa, GEH 2016

MODUL PBL

SISTEM GEH
Gastro-Entero-Hepatologi

Disusun oleh
Tim Sistem GEH

Modul PBL ini untuk dipergunakan oleh


Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Modul Mahasiswa, GEH 2016

KATA PENGANTAR

Buku Modul PBL dibuat untuk memudahkan mahasiswa Program Studi


Kedokteran dalam cara berpikir ilmiah, sistematis, dan juga dalam
keterampilan medis.
Di dalamnya terdapat empat modul PBL dengan judul Muntah Darah
dan BAB Hitam (modul I), Kuning / Ikterus (modul 2), Nyeri Perut Akut
(modul 3), dan Konstipasi (modul 4).
Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa
dalam memecahkan masalah penyakit gastroentero-hepatologi yang akan
disajikan.
Terima kasih kepada FK UNHAS khususnya Tim Sistem GEH yang
memberi ijin untuk digunakan sebagian materinya dalam penyusunan modul
ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Jakarta, Agustus 2014


Penyusun

Modul Mahasiswa, GEH 2016

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....
Daftar Isi.
Tata Tertib PBL
Modul PBL
MODUL I (Muntah Darah) ......................
MODUL II (Mata Kuning) ...............................
MODUL III (Nyeri Perut Akut) .................
MODUL IV (Konstipasi) ..........................................................

2
3
4
5
15
26
35

Modul Mahasiswa, GEH 2016

TATA-TERTIB DISKUSI TUTORIAL PBL


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Mahasiswa Fak. Kedokteran UMJ peserta tutorial, harus mematuhi tata-tertib diskusi,
seperti di bawah ini.
1. Kelompok diskusi yang terdiri dari 10 sampai 15 mahasiswa yang diatur oleh MEU
Fak. Kedokteran UMJ.
2. Kelompok diskusi ini difasilitasi oleh satu orang atau lebih tutor, yang juga
merupakan bagian dari kelompok diskusi.
3. Anggota kelompok diskusi memilih ketua dan penulis kelompok diskusi disetiap
diskusi tutorial.
4. Ketua bertugas untuk mengarahkan diskusi dan

membagi tugas pada anggota

kelompok.
5. Penulis bertugas menuliskan semua hasil diskusi pada satu kertas lembar balik.
6. Semua peserta diharuskan membuktikan jati dirinya selama latihan berlangsung
(tidak memakai cadar atau tutup muka).
7. Peserta harus datang tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
8. Keterlambatan akan mempengaruhi penilaian. Terlambat lebih dari 30 menit tidak
diperkenankan mengikuti kegiatan.
9. Semua peserta diharuskan berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang
baik dan sopan layaknya seorang dokter. Selama kegiatan pembelajaran, semua
peserta diskusi tidak diperkenankan memakai celana jins, baju kaos (T shirt),
dan sandal. Peserta pria yang berambut panjang sampai menyentuh kerah baju
(gondrong), tidak diperkenankan mengikuti kegiatan diskusi tutorial di Fak.
Kedokteran UMJ.
10. Semua peserta diharuskan memakai papan nama dengan tulisan besar dan jelas
yang disertai dengan No. Pokok Mahasiswa. Nama bisa dengan nama pendek atau
nama panggilan.
11. Semua peserta tidak diperkenankan meletakkan di atas meja kerja, tas, buku dan
lain-lain barang yang tidak dibutuhkan dalam kegiatan diskusi yang dilakukan,
12. Semua peserta diharuskan menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan ruang
diskusi, utamanya meja kerja. Buanglah sampah pada tempat sampah yang telah
disediakan.
13. Laporan lengkap hasil PBL dikumpulkan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah rapat
pleno / presentasi.

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Gastroentero-hepatologi (GEH)


Modul 1: MUNTAH DARAH
(PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS)

Tahun Akademik 2016/2017

Modul Mahasiswa, GEH 2016


PENDAHULUAN
Modul MUNTAH DARAH (Hematemesis) adalah bagian dari Sistem
Gastroenterohepatologi yang diberikan dalam bentuk Problem Base Learning
(PBL) pada mahasiswa semester V. Tujuan instruksional umum (TIU) dan
khusus (TIK) serta Problem Tree dari modul disajikan pada permulaan buku
modul ini agar tutor dan mahasiswa mengetahui arah dari proses
pembelajaran PBL ini dan dapat mengerti secara menyeluruh tentang konsep
dasar MUNTAH DARAH dan aspek terkait yang akan didiskusikan.
Modul terdiri dari satu atau lebih skenario yang memaparkan beberapa
keluhan klinik yang dapat ditemukan pada beberapa penyakit dimana
memberikan gejala muntah. Skenario ini akan digunakan sebagai titik awal
untuk memulai eksplorasi, analisis dan memecahkan masalah yang
dipaparkan, dalam bentuk diskusi dengan atau tanpa tutor dan belajar
mandiri. Diskusi tidak hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga
akan dibicarakan semua aspek yang berhubungan keluhan tersebut
Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca
TIU dan TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan
dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam
mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari
bahan bacaan yang tercantum pada ahir setiap unit. Kemungkinan seorang
ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok
mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur
dengan dosen yang bersangkutan.
Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa
dalam memecahkan masalah penyakit gastroentero-hepatologi yang akan
disajikan pada sistem selanjutnya.
Jakarta, Agustus 2014
Penyusun

Modul Mahasiswa, GEH 2016

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah

mempelajari

modul

ini,

mahasiswa

diharapkan

dapat

menjelaskan tentang patogenesis, penyebab, diagnosis (diagnosis kerja


dan diagnosis banding), serta penanganan secara komprehensif
(termasuk kegawatdaruratan) dan rujukan serta pencegahan dari
keluhan hematemesis ini.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan patomekanisme muntah
-

Anatomi saluran cerna bagian atas

Fisiologi saluran cerna bagian atas

Mekanisme & patofisiologi muntah

2. Menjelaskan penyebab hematemesis,


A. Di dalam saluran cerna :
-

Esofagus : varises esofagus, ulserasi, Mallory-Weiss tear, tumor


esophagus

Lambung : tukak peptik, stress ulcer, tumor lambung, teleangiektasis


herediter, gastritis erosif/hemoragik, Dieulafoys lesion

Duodenum : tukak peptik, duodenitis erosif

B. Di luar saluran cerna : defek hemostatik, angiodisplasia


3. Menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan untuk diagnosis kelainan
dengan keluhan hematemesis
-

Menjelaskan penilaian awal (gawat darurat atau tidak gawat darurat)


pada pasien dengan keluhan hematemesis

Menjelaskan cara pemeriksaan klinis pada pasien dengan keluhan


hematemesis

Modul Mahasiswa, GEH 2016


Menjelaskan pemeriksaan laboratorium klinik yang diperlukan pada

pasien dengan keluhan hematemesis


Menjelaskan pemeriksaan penunjang diagnostik yang diperlukan pada

pasien dengan keluhan hematemesis


4. Menjelaskan penatalaksanaan secara komprehensif pada penyakit
dengan keluhan hematemesis
Menjelaskan tindakan resusitasi, tatalaksana awal dan rujukan pada

keluhan hematemesis
Menjelaskan terapi farmakologis (sampai dosis dan lama pemberian)

pada penyakit dengan keluhan hematemesis


Menjelaskan terapi non-farmakologis pada penyakit dengan keluhan

hematemesis
-

Menjelaskan asuhan gizi pada penyakit dengan keluhan hematemesis

Menjelaskan prognosis kasus dengan hematemesis

5. Menjelaskan metode pencegahan pada kelainan dengan keluhan


hematemesis
-

Menjelaskan

tentang

epidemiologi

penyakit

dengan

keluhan

hematemesis
-

Menjelaskan

pencegahan

primer

dan

sekunder

pada

kasus

hematemesis
-

Menjelaskan obat-obatan yang sifatnya ulserogenik pada saluran


cerna bagian atas

Modul Mahasiswa, GEH 2016


SKENARIO: MUNTAH DARAH

Seorang laki-laki umur 56 tahun datang di IGD RS dengan keluhan


utama muntah darah sejak sehari yang lalu, belum BAB sejak 3 hari
yang lalu. Pasien sering mengeluhkan nyeri sendi. Pasien mempunyai
riwayat nyeri ulu hati yang hilang timbul sejak 5 tahun yang lalu.

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah

membaca

mendiskusikan

dengan

kasus

teliti

tersebut

skenario
dalam

di
satu

atas

anda

kelompok

harus
untuk

mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam skenario ini. Diskusi ini


dipimpin oleh seorang ketua dan sekertaris serta diarahkan oleh seorang
tutor dari dosen.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran mandiri di perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape, video dan internet untuk
mencari informasi berkaitan dengan skenario yang disajikan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri dengan metode curah pendapat
untuk menganalisis dan sintesis informasi baru dalam menyelesaikan
masalah pada skenario.
4. Konsultasi dengan nara sumber untuk memperoleh pengertian yang lebih
mendalam mengenai masalah dalam skenario (tanya pakar).
5. Mengikuti kuliah khusus dalam kelas untuk masalah yang belum jelas dan
tidak ditemukan jawabannya (kuliah pakar).

LANGKAH PROSES PEMECAHAN MASALAH


1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario
2. Identifikasi problem dasar skenario dengan beberapa pertanyaan
mendasar
3. Analisis problem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan cara curah pendapat (Brain storming)

Modul Mahasiswa, GEH 2016


4. Klasifikasi jawaban-jawaban tersebut ke dalam kelompok-kelompok
dengan karakteristik yang sama
5. Menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan skenario yang disajikan,
yang dilakukan oleh mahasiswa sendiri
6. Belajar mandiri, untuk mencari informasi tambahan tentang kasus yang
dihadapi.
7. Melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru
ditemukan.
Penjelasan:
Langkah 1-5 dilakukan dalam diskusi kelompok bersama tutor, intinya adalah
brain storming yang diarahkan oleh tutor.
Langkah 6 dilakukan berkelompok maupun sendiri-sendiri, kemudian kasus
didiskusikan

ulang

bersama

group

(tanpa

kehadiran

tutor)

dengan

menggunakan informasi tambahan yang di dapat.


Langkah 7 adalah pertemuan ulang kelompok dan tutor untuk mendiskusikan
hasil proses sistesis informasi baru berdasarkan data-data tambahan yang
didapat. Dalam kesempatan ini dapat dilakukan kuliah pakar, dimana pakarpakar yang bersangkutan akan meluruskan miskonsepsi dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan

spesifik

tentang

kasus

yang

dihadapi

serta

menambahkan hal-hal yang masih perlu.


JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,
mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 10-15
orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dilakukan oleh tiap kelompok bersama tutor masingmasing. Diskusi dipimpin oleh ketua dan sekertaris dari dan dipilih oleh
mahasiswa sendiri. Pertemuan ini bertujuan menyelesaikan langkah 1-5
dari ketujuh langkah yang disebutkan sebelumnya. Diskusi dilakukan
selama 2-3 jam dalam bentuk curah pendapat (Brain storming).

10

Modul Mahasiswa, GEH 2016


2. Belajar mandiri selama 16 jam yang digunakan mencari informasi
tambahan dari perpustakaan atau internet serta diskusi kelompok
tanpa tutor.
3. Kuliah pakar yang dihadiri oleh pakar-pakar terkait skenario yang
disajikan. Kuliah bertujuan sebagai sarana tanya jawab dan konsultasi.
4. Pertemuan terakhir bertujuan untuk melaporkan hasil diskusi mandiri
tiap-tiap kelompok, dan dapat dilanjutkan menjadi diskusi panel dalam
kelas besar
5. Setiap mahasiswa harus memiliki copy modul dari kelompok lain
sehingga semua mahasiswa mempunyai bahan yang seragam
TIME TABLE
HARI
1
Tutorial 1
Curah
pendapat

Belajar Mandiri
Pencarian Diskusi II
data
(tanpa tutor)

4
Tutorial 2
Hasil belajar
mandiri

5
Diskusi panel
dan Kuliah pakar

STRATEGI PEMBELAJARAN :
1. Diskusi kelompok yang difasilitasi oleh tutor
2. Diskusi kelompok tanpa tutor
3. Konsultasi pakar
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan menggunakan buku
ajar, majalah, slide, tape atau video dan internet
6. Skill lab
7. Praktikum

11

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Lembar Kerja
Kata / kalimat Kunci

12

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Beberapa Pertanyaan Prinsip

13

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Jawaban Pertanyaan

14

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Buku Pegangan Mahasiswa

Modul 2:
Kuning / Ikterus

Tahun Akademik 2016/2017

15

Modul Mahasiswa, GEH 2016


SISTEM GEH
PENDAHULUAN
Modul

KUNING

IKTERUS

adalah

bagian

dari

Sistem

Gastroenterohepatologi (GEH) yang diberikan dalam bentuk Problem Base


Learning (PBL) pada mahasiswa pada semester V. Tujuan instruksional
umum (TIU) dan khusus (TIK) serta Problem Tree dari modul disajikan pada
permulaan buku modul ini agar tutor dan mahasiswa tahu arah dari proses
pembelajaran PBL ini dan dapat mengerti secara menyeluruh tentang konsep
dasar Ikterik dan aspek terkait yang akan didiskusikan.
Modul dapat terdiri dari satu atau lebih skenario yang memaparkan
beberapa simptom klinik yang dapat ditemukan pada beberapa penyakit
dengan yang memberikan gejala kuning / ikterik. Skenario ini akan digunakan
sebagai titik start untuk memulai eksplorasi, analisis dan memecahkan
masalah yang dipaparkan, dalam bentuk diskusi dengan atau tanpa tutor dan
belajar mandiri. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan
tetapi juga akan dibicarakan semua aspek yang berhubungan dengannya.
Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus
membaca TIU dan TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari
tujuan, dan dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor
dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa
diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada ahir setiap unit.
Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan

kuliah

dalam

pertemuan

konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang


bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.
Penyusun

mengharaapkan

buku

modul

ini

dapat

membantu

mahasiswa dalam memecahkan masalah penyakit infeksi yang akan disajikan


pada sistim selanjutnya.
Jakarta, Agustus 2014

Penyusun

16

Modul Mahasiswa, GEH 2016

GASTROENTEROHEPATOLOGI
MODUL: KUNING/IKTERUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat


menjelaskan tentang patogenesis penyakit dengan gejala kuning, klasifikasi,
agen penyebab, pemeriksaan fisis dan penunjang, diagnosis banding, serta
pengobatan dan pencegahannya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah selesai selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat:


1. Menjelaskan patomekanisme ikterus
-

anatomi dan histology hepar dan saluran empedu

fisiologi sekresi dan eksresi bilirubin

bilirubin direk dan indirek

pengelempokan ikterus berdasarkan mekanisme terjadinya

2. Menjelaskan agent penyebab infeksi pada ikterus parenkimatous


-

Virus: klasifikasi, morfologi, daur hidup, dan distribusinya

Bakteri: klasifikasi, morfologi, daur hidup, dan distribusinya

Parasit: klasifikasi, morfologi, daur hidup, dan distribusinya

3. Menjelaskan patogenesis dan gejala klinis penyakit dengan ikterus


parenkimatous
-

Menjelaskan tentang kalsifikasi, patogenesis dan gejala klinis hepatitis


virus

Menjelaskan tentang patogenesis dan gejala klinis hepatitis bakterial

Menjelaskan tentang patogenesis dan gejala klinis absses hepar


akibat parasit

17

Modul Mahasiswa, GEH 2016


4. Menjelaskan patogenesis dan gejala klinis penyakit dengan ikterus
cholestatis
-

Menjelaskan patogenesis dan gejala klinis kolelitiasis

Menjelaskan patogenesis dan gejala klinis sirosis hepatis

5. Menjelaskan patogenesis dan gejala klinis penyakit dengan ikterus


hemolitik
Menjelaskan patogenesis dan gejala klinis penyakit darah yang

menyebabkan hemolisis
Menjelaskan patogenesis dan gejala klinis penyakit infeksi yang

menyebabkan hemolisis
6. Menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan untuk diagnosis penyakit
dengan ikterus
-

Menjelaskan cara pemeriksaan klinis pada penyakit iketrus.

Menjelaskan pemeriksaan laboratorium klinik yang diperlukan pada


penyakit dengan ikterus.
Menjelaskan pemeriksaan radiologi yang diperlukan pada penyakit

dengan ikterus.
Menjelaskan pemeriksaan serologis/biomolekuler yang diperlukan

pada penyakit dengan ikterus.


7. Menjelaskan penatalaksanaan bedah dan non bedah pada penyakit
dengan ikterus
-

Menjelaskan pengobatan simptomatis pada penyakit dengan ikterus

Menjelaskan pengobatan kausal pada penyakit dengan ikterus


sesuai jenis dan penyebabnya

Menjelaskan penanganan tindakan operatif yang diperlukan pada


penyakit dengan ikterus.

Menjelaskan aspek farmakologis obat-obatan yang digunakan pada


penyakit dengan ikterus

Menjelaskan obat-obatan yang sifatnya hepatotoksik

Menjelaskan asuhan gizi pada penyakit dengan ikterus

18

Modul Mahasiswa, GEH 2016


8. Menjelaskan epidemiologi dan pencegahan penyakit dengan mata
kuning
-

Menjelaskan

tentang

epidemiologi

penyakit

dengan

ikterus

tentang

epidemiologi

penyakit

dengan

ikterus

tentang

epidemiologi

penyakit

dengan

ikterus

parenkimatous
-

Menjelaskan
cholestatis

Menjelaskan
hemolitik.

SKENARIO 1:

Pasien wanita 25 tahun datang ke dokter dengan keluhan mata dan kulit berwarna
kekuning-kuningan. Pasien mengalami demam satu beberapa hari sebelumnya
disertai rasa mual dan nyeri pada perut kanan atas. Penderita sekitar seminggu yang
lalu baru pulang dari KKN terpadu di Kab. Mamuju, sebuah daerah endemis malaria.
Di tempat KKN, pasien sempat mengalami diare berlendir. Ketika ditanyakan riwayat
imunisasinya, pasien tidak mengetahui pasti tentang imunisasi apa saja yang pernah
diterimanya.

SKENARIO 2:
Seorang bayi perempuan berusia 1,5 bulan berat lahir 3250 gram diantar orang
tuanya ke klinik dengan keluhan utama tampak kuning sejak usia 2 hari dan tidak
pernah hilang sampai saat ini. Bayi mendapat ASI eksklusif sampai saat ini. Pasien
tidak demam dan tampak aktif. Buang air kecil kuning dan buang air besar biasa.
Pasien lahir seksio sesarea karena KPD > 24 jam.

19

Modul Mahasiswa, GEH 2016


Tugas Mahasiswa:
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas mahasiswa harus
mendiskusikan

kasus

tersebut

dalam

satu

kelompok

untuk

mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam skenario ini. Diskusi ini


dipimpin oleh seorang ketua dan sekertaris serta diarahkan oleh seorang
tutor dari dosen.
2. Melakukan

aktivitas

pembelajaran

mandiri

diperpustakaan

dengan

menggunakan buku ajar, majallah, slide, tape, video dan internet untuk
mencari informasi berkaitan dengan skenario yang disajikan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri dengan metode curah pendapat
untuk menganalisis dan sintesa informasi baru dalam menyelesaikan
masalah pada skenario.
4. Konsultasi dengan nara sumber untuk memperoleh pengertian yang lebih
mendalam mengenai masalah dalam skenario (Tanya pakar).
5. Mengikuti kuliah khusus dalam kelas untuk masalah yang belum jelas dan
tidak ditemukan jawabannya (Kuliah pakar).

7 LANGKAH PROSES PEMECAHAN MASALAH


1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario
2. Identifikasi problem dasar seknario dengan beberapa pertanyaan
mendasar
3. Analisis problem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan cara curah pendapat (Brain storming)
4. Klasifikasi jawaban-jawaban tersebut ke dalam kelompok-kelompok
dengan karakteristik yang sama
5. Menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan skenario yang disajikan,
yang dilakukan oleh mahasiswa sendiri
6. Belajar mandiri, untuk mencari informasi tambahan tentang kasus yang
dihadapi.
7. Melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru
ditemukan.

20

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Penjelasan:
-

Langkah 1-5 dilakukan dalam diskusi kelompok bersama tutor, intinya


adalah brain storming yang diarahkan oleh tutor.

Langkah 6 dilakukan berkelompok maupun sendiri-sendiri, kemudian


kasus didiskusikan ulang bersama group (tanpa kehadiran tutor) dengan
menggunakan informasi tambahan yang di dapat.

Langkah

adalah

pertemuan

ulang

kelompok

dan

tutor

untuk

mendiskusikan hasil proses sistesis informasi baru berdasarkan data-data


tambahan yang didapat. Dalam kesempatan ini dapat dilakukan kuliah
pakar,

dimana

pakar-pakar

yang

bersangkutan

akan

meluruskan

miskonsepsi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan specific tentang kasus


yang dihadapi serta menambahkan hal-hal yang masih perlu.
JADWAL KEGIATAN:
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,
mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17
orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dilakukan oleh tiap kelompok bersama tutor masingmasing. Diskusi dipimpin oleh ketua dan sekertaris dari dan dipilih oleh
mahasiswa sendiri. Pertemuan ini bertujuan menyelesaikan langkah 1-5
dari ketujuh langkah yang disebutkan sebelumnya. Diskusi dilakukan
selama 2-3 jam dalam bentuk curah pendapat (Brain storming).
2. Belajar mandiri selama 16 jam yang digunakan mencari informasi
tambahan dari perpustakaan atau internet serta diskusi kelompok tanpa
tutor.
3. Kuliah pakar yang dihadiri oleh pakar-pakar terkait skenario yang
disajikan. Kuliah bertujuan sebagai sarana tanya jawab dan konsultasi.
4. Pertemuan terakhir bertujuan untuk melaporkan hasil diskusi mandiri tiaptiap kelompok, dan dapat dilanjutkan menjadi diskusi panel dalam kelas
besar

21

Modul Mahasiswa, GEH 2016


TIME TABLE
HARI
1
Tutorial 1
Curah
pendapat

2
3
Belajar mandiri
Pencarian Diskusi II
data
(tanpa tutor)

4
Tutorial 2
Hasil belajar
mandiri

5
Diskusi panel
dan Kuliah pakar

22

Modul Mahasiswa, GEH 2016

LEMBAR KERJA
Kata / kalimat Kunci

23

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Beberapa Pertanyaan Prinsip

24

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Jawaban Pertanyaan

25

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Buku Pegangan Mahasiswa

Modul 3:

NYERI PERUT AKUT

Tahun Akademik 2016/2017

26

Modul Mahasiswa, GEH 2016


SISTEM GEH
PENDAHULUAN
Modul

nyeri

perut

akut

adalah

bagian

dari

Sistem

Gastroenterohepatologi (GEH) yang diberikan dalam bentuk Problem Base


Learning (PBL) pada mahasiswa semester VI. Tujuan instruksional umum
(TIU) dan khusus (TIK) disajikan pada permulaan buku modul ini agar tutor
dan mahasiswa tahu arah dari proses pembelajaran PBL ini dan dapat
mengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar nyeri abdomen akut dan
aspek terkait yang akan didiskusikan.
Modul dapat terdiri dari satu atau lebih skenario yang memaparkan
beberapa symptom klinik yang dapat ditemukan pada beberapa penyakit
dengan yang memberikan gejala demam. Skenario ini akan digunakan
sebagai titik start untuk memulai eksplorasi, analisis dan memecahkan
masalah yang dipaparkan, dalam bentuk diskusi dengan atau tanpa tutor dan
belajar mandiri. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan
tetapi juga akan dibicarakan semua aspek yang berhubungan dengannya.
Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus
membaca TIU dan TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari
tujuan, dan dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor
dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa
diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada ahir setiap unit.
Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan

kuliah

dalam

pertemuan

konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang


bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.
Penyusun

mengharaapkan

buku

modul

ini

dapat

membantu

mahasiswa dalam memecahkan masalah penyakit infeksi yang akan disajikan


pada sistim selanjutnya.
Jakarta, Agustus 2014

Penyusun

27

Modul Mahasiswa, GEH 2016

GASTROENTEROHEPATOLOGI
MODUL: Nyeri perut akut
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat


menjelaskan tentang mekanisme terjadinya nyeri abdomen mendadak, type
nyeri, pemeriksaan yang dibutuhkan untuk diagnostik, penatalaksanaan
bedah dan non bedah, serta epidemiologi dan pencegahannya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah selesai selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat:


1. Menjelaskan patomekanisme timbulnya nyeri abdomen
-

anatomi dan histologi sal. cerna, organ viscera dan dinding abdomen

persyarafan sal. cerna, organ viscera dan dinding abdomen

patofisiologi nyeri dan penjalarannya

hal-hal yang dapat menyertai timbulnya nyeri pada abdomen

2. Menjelaskan tipe nyeri abdomen akut


- Nyeri viseral, penyebab dan ciri-cirinya
- Nyeri somatik, penyebab dan ciri-cirinya
3. Menjelaskan cara diagnostik pada nyeri abdomen
- Hal-hal yang perlu digali pada anamnesis keluhan dan riwayat
penderita
- Pemeriksaan fisik apa saja pada kasus nyeri abdomen akut
- Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan pada kasus nyeri abdomen
akut
- Pemeriksaan radiologis apa yang dilakukan pada kasus nyeri abdomen
akut

28

Modul Mahasiswa, GEH 2016

4. Menjelaskan penatalaksanaan nyeri abdomen akut


-

Penatalaksanaan bedah dan non bedah yang bersifat life saving.

Penatalaksanaan bedah dan non bedah yang bersifat elektif

5. Menjelaskan epidemiologi dan pencegahan terjadinya nyeri abdomen


akut
-

Epidemiologi nyeri abdomen akut

Pencegahan nyeri abdomen akut

SKENARIO: NYERI PERUT AKUT

Pasien wanita 18 tahun datang ke dokter dengan nyeri perut hebat yang
timbul mendadak disertai perut agak membesar dan muntah-muntah. Sakit
perut bertambah saat batuk. Beberapa hari sebelumnya penderita demam,
disertai rasa mules dan buang air besar yang agak mencret. Penderita adalah
mahasiswi yang kost disekitar kampus salah satu perguruan tinggi di Jakarta
dan sudah sering makan obat maag karena nyeri ulu hati.

Tugas Mahasiswa:
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas mahasiswa harus
mendiskusikan

kasus

tersebut

dalam

satu

kelompok

untuk

mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam skenario ini. Diskusi ini


dipimpin oleh seorang ketua dan sekertaris serta diarahkan oleh seorang
tutor dari dosen.
2. Melakukan

aktivitas

pembelajaran

mandiri

diperpustakaan

dengan

menggunakan buku ajar, majallah, slide, tape, video dan internet untuk
mencari informasi berkaitan dengan skenario yang disajikan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri dengan metode curah pendapat
untuk menganalisis dan sintesa informasi baru dalam menyelesaikan
masalah pada skenario.
4. Konsultasi dengan nara sumber untuk memperoleh pengertian yang lebih
mendalam mengenai masalah dalam skenario (Tanya pakar).

29

Modul Mahasiswa, GEH 2016


5. Mengikuti kuliah khusus dalam kelas untuk masalah yang belum jelas dan
tidak ditemukan jawabannya (Kuliah pakar).
7 LANGKAH PROSES PEMECAHAN MASALAH
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario
2. Identifikasi problem dasar seknario dengan beberapa pertanyaan
mendasar
3. Analisis problem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan cara curah pendapat (Brain storming)
4. Klasifikasi jawaban-jawaban tersebut ke dalam kelompok-kelompok
dengan kharakteristik yang sama
5. Menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan skenario yang disajikan,
yang dilakukan oleh mahasiswa sendiri
6. Belajar mandiri, untuk mencari informasi tambahan tentang kasus yang
dihadapi. Ini dapat,
7. Melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru
ditemukan.

Penjelasan:
-

Langkah 1-5 dilakukan dalam diskusi kelompok bersama tutor, intinya


adalah brainstorming yang diarahkan oleh tutor.

Langkah 6 dilakukan berkelompok maupun sendiri-sendiri, kemudian


kasus didiskusikan ulang bersama group (tanpa kehadiran tutor) dengan
menggunakan informasi tambahan yang di dapat.

Langkah

adalah

pertemuan

ulang

kelompok

dan

tutor

untuk

mendiskusikan hasil proses sistesis informasi baru berdasarkan data-data


tambahan yang didapat. Dalam kesempatan ini dapat dilakukan kuliah
pakar,

dimana

pakar-pakar

yang

bersangkutan

akan

meluruskan

miskonsepsi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan specific tentang kasus


yang dihadapi serta menambahkan hal-hal yang masih perlu.

30

Modul Mahasiswa, GEH 2016


JADWAL KEGIATAN:
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,
mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17
orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dilakukan oleh tiap kelompok bersama tutor masingmasing. Diskusi dipimpin oleh ketua dan sekertaris dari dan dipilih oleh
mahasiswa sendiri. Pertemuan ini bertujuan menyelesaikan langkah 1-5
dari ketujuh langkah yang disebutkan sebelumnya. Diskusi dilakukan
selama 2-3 jam dalam bentuk curah pendapat (Brain storming).
2. Belajar mandiri selama 16 jam yang digunakan mencari informasi
tambahan di perpustakaan, internet serta diskusi kelompok tanpa tutor.
3. Kuliah pakar yang dihadiri oleh pakar-pakar terkait skenario yang
disajikan. Kuliah bertujuan sebagai sarana tanya jawab dan konsultasi.
4. Pertemuan terakhir bertujuan untuk melaporkan hasil diskusi mandiri tiaptiap kelompok, dan dapat dilanjutkan menjadi diskusi panel dalam kelas
besar
TIME TABLE
HARI
1
Tutorial 1
Curah
pendapat

2
3
4
5
Belajar mandiri
Tutorial 2
Diskusi panel dan
Pencarian Diskusi
II Hasil belajar Kuliah pakar
data
(tanpa tutor) mandiri

31

Modul Mahasiswa, GEH 2016

LEMBAR KERJA
Kata / kalimat Kunci

32

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Beberapa Pertanyaan Prinsip

33

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Jawaban Pertanyaan

34

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Buku Pegangan Mahasiswa

Modul 4:
Susah buang air besar (Konstipasi)

Tahun Akademik 2016/2017

35

Modul Mahasiswa, GEH 2016

SISTEM GEH
PENDAHULUAN
Modul konstipasi adalah bagian dari Sistem Gastroenterohepatologi
(GEH) yang diberikan dalam bentuk Problem Base Learning ( PBL ) pada
mahasiswa semester V. Tujuan instruksional umum ( TIU ) dan khusus ( TIK )
disajikan pada permulaan buku modul ini agar tutor dan mahasiswa tahu
arah dari proses pembelajaran PBL ini dan dapat mengerti secara
menyeluruh tentang konsep dasar nyeri abdomen akut dan aspek terkait yang
akan didiskusikan.
Modul dapat terdiri dari satu atau lebih skenario yang memaparkan
beberapa symptom klinik yang dapat ditemukan pada beberapa penyakit
dengan yang memberikan gejala demam. Skenario ini akan digunakan
sebagai titik start untuk memulai eksplorasi, analisis dan memecahkan
masalah yang dipaparkan, dalam bentuk diskusi dengan atau tanpa tutor dan
belajar mandiri. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan
tetapi juga akan dibicarakan semua aspek yang berhubungan dengannya.
Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus
membaca TIU dan TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari
tujuan, dan dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor
dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa
diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada ahir setiap unit.
Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan

kuliah

dalam

pertemuan

konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang


bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.
Penyusun

mengharaapkan

buku

modul

ini

dapat

membantu

mahasiswa dalam memecahkan masalah penyakit infeksi yang akan disajikan


pada sistim selanjutnya.

Jakarta, Agustus 2014

Penyusun

36

Modul Mahasiswa, GEH 2016

GASTROENTEROHEPATOLOGI
MODUL: Konstipasi
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat


menjelaskan tentang mekanisme terjadinya konstipasi, pembagian penyebab,
pemeriksaan yang dibutuhkan untuk diagnostik, penatalaksanaan bedah dan
non bedah, serta epidemiologi dan pencegahannya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa dapat:


1. Menjelaskan defenisi konstipasi
2. Menjelaskan proses pasase normal dalam saluran cerna
-

Anatomi dan histologi sal. cerna.

Fisiologi pasase makanan dalam saluran cerna

Biokimia zat-zat makanan dalam saluran cerna

3. Menjelaskan hal-hal yang dapat menyebabkan konstipasi


-

Gangguan funsional

Gangguan karena obat-obatan

Gangguan obstruktif

Gangguan neuromuscular

Gangguan endokrin metabolik

Gangguan psikiatrik

Gangguan karena infeksi / infestasi parasit

4. Menjelaskan keadaan patologis yang mungkin timbul pada konstipasi


5. Menjelaskan penegakkan diagnosis pada kasus konstipasi
-

Hal-hal yang perlu digali pada anamnesis keluhan dan riwayat


penderita

Pemeriksaan fisis yang diperlukan pada kasus konstipasi

37

Modul Mahasiswa, GEH 2016


-

Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan pada konstipasi

Pemeriksaan radiologis yang diperlukan pada konstipasi

6. Menjelaskan penatalaksanaan kasus konstipasi


-

Penatalaksanaan medikamentosa

Penatalaksanaan bedah

Pendekatan nutrisional pada konstipasi

7. Menjelaskan epidemiologi dan pencegahan terjadinya konstipasi


-

Epidemiologi penyakit-penyakit dengan konstipasi

Pencegahan keadaan yang dapat mengakibatkan konstipasi

SKENARIO: SUSAH BUANG AIR BESAR

Seorang anak laki-laki 5 tahun, diantar orang tuanya ke klinik dengan


keluhan utama sudah 3 hari tidak buang air besar dan muntah beberapa
kali. Beberapa hari terakhir anak tersebut selalu merasa mual, tidak ada
nafsu makan, dan demam yang terutama dirasakan pada malam hari.
Seminggu sebelumnya anak tersebut pernah BAB dan terdapat cacing pada
kotorannya. Anak tersebut kurus, terlihat lemas dan agak pucat.

Tugas Mahasiswa:
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas mahasiswa harus
mendiskusikan

kasus

tersebut

dalam

satu

kelompok

untuk

mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam skenario ini. Diskusi ini


dipimpin oleh seorang ketua dan sekertaris serta diarahkan oleh seorang
tutor dari dosen.
2. Melakukan

aktifitas

pembelajaran

mandiri

diperpustakaan

dengan

menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape, video dan internet dari
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mencari informasi
berkaitan dengan skenario yang disajikan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri dengan metode curah pendapat
untuk menganalisis dan sintesa informasi baru dalam menyelesaikan
masalah pada skenario.

38

Modul Mahasiswa, GEH 2016


4. Konsultasi dengan nara sumber untuk memperoleh pengertian yang lebih
mendalam mengenai masalah dalam skenario (Tanya pakar).
5. Mengikuti kuliah khusus dalam kelas untuk masalah yang belum jelas dan
tidak ditemukan jawabannya (Kuliah pakar).

7 LANGKAH PROSES PEMECAHAN MASALAH


1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario
2. Identifikasi problem dasar seknario dengan beberapa pertanyaan mendasar
3. Analisis problem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan cara curah pendapat (Brain storming)
4. Klasifikasi jawaban-jawaban tersebut ke dalam kelompok-kelompok
dengan kharakteristik yang sama
5. Menentukan tujuan pembelajaran berdasarkan skenario yang disajikan,
yang dilakukan oleh mahasiswa sendiri
6. Belajar mandiri, untuk mencari informasi tambahan tentang kasus yang
dihadapi. Ini dapat,
7. Melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru
ditemukan.

Penjelasan:
-

Langkah 1-5 dilakukan dalam diskusi kelompok bersama tutor, intinya


adalah brainstorming yang diarahkan oleh tutor.

Langkah 6 dilakukan berkelompok maupun sendiri-sendiri, kemudian


kasus didiskusikan ulang bersama group (tanpa kehadiran tutor)
dengan menggunakan informasi tambahan yang di dapat.

Langkah 7 adalah pertemuan ulang kelompok dan tutor untuk


mendiskusikan hasil proses sistesis informasi baru berdasarkan datadata tambahan yang didapat. Dalam kesempatan ini dapat dilakukan
kuliah pakar, dimana pakar-pakar yang bersangkutan akan meluruskan
miskonsepsi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan specific tentang
kasus yang dihadapi serta menambahkan hal-hal yang masih perlu.

39

Modul Mahasiswa, GEH 2016


JADWAL KEGIATAN:
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,
mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17
orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dilakukan oleh tiap kelompok bersama tutor masingmasing. Diskusi dipimpin oleh ketua dan sekertaris dari dan dipilih oleh
mahasiswa sendiri. Pertemuan ini bertujuan menyelesaikan langkah 1-5
dari ketujuh langkah yang disebutkan sebelumnya. Diskusi dilakukan
selama 2-3 jam dalam bentuk curah pendapat (Brain storming).
2. Belajar mandiri selama 16 jam yang digunakan mencari informasi
tambahan dari perpustakaan atau internet serta diskusi kelompok tanpa
tutor.
3. Kuliah pakar yang dihadiri oleh pakar-pakar terkait skenario yang
disajikan. Kuliah bertujuan sebagai sarana tanya jawab dan konsultasi.
4. Pertemuan terakhir bertujuan untuk melaporkan hasil diskusi mandiri tiaptiap kelompok, dan dapat dilanjutkan menjadi diskusi panel dalam kelas
besar
TIME TABLE
HARI
1
Tutorial 1
Curah
pendapat

2
Belajar mandiri

Tutorial 2

Diskusi panel +
Pencarian Diskusi
II Hasil belajar Kuliah pakar
data
(tanpa tutor)
mandiri

40

Modul Mahasiswa, GEH 2016

LEMBAR KERJA
Kata / kalimat Kunci

41

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Beberapa Prinsip pertanyaan

42

Modul Mahasiswa, GEH 2016

Jawaban Pertanyaan

43

Modul Mahasiswa, GEH 2016


BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN
1.
2.
3.
4.

Grants Atlas of Anatomy


Atlas Spaltehholz
Bagian gizi RSCM & PERSAGI. Penuntun diit, cetakan 17, Jakarta 1999
DeGowin RL, Brown DD : DeGowins Diagnostic Examination. 7th edition.
McGraw-Hill, Health Prefessions Division, New York, 2000.
5. Travis SPL, Taylor RH, Misiewicz JJ : Gastroenterology, second
edition,Blackwell Science, UK, 1998.
6. Current Diagnosis & Treatment in Gastroenterology, ed by Friedman SL, Mc
Quaid KR, Grendell JH., 2nd edition, Large Medical Books. McGraw-Hill Inc.,
New York, 2003.
7. Harrisons Principles of Internal Medicine, ed by Fauci AS, Braunwald E et
all., 15th edition, McGraw-Hill Inc., New York, 2001.
8. Handbook of Gastroenterology, ed by Yamada T., Lippincott-Raven publish.
New York, 1998.
9. Hadi S . Gastroenterologi. Penerbit Alumni, 1999.
10. Gastroenterological Endoscopy, ed by Classen M, Tytgat GNJ, Lightdale CJ.,
Thieme Stuttgart, New York 2002.
11. Gastrointestinal Disease, Pathophysiology/Diagnosis/Management, ed by
Sleisenger MH, Fordtran JS, 5th edition, WB Saunders Comp., Philadelphia,
1993.
12. Mosbys Crash Course Gastrointestinal System, ed by Cheshire E, HortonSzar D, Smith P., Mosby International Ltd, London 1998.
13. Physiology, Diagnosis & Therapy in Gastrointestinal Motility Disorders, ed by
Champion MC, McCallum RW. The Medicine Publishing Found. Chicago
USA, 1988.
14. Internal Medicine, ed by Stein JH, 4th edition, Mosby Year Book Inc,
St.Louis, 1994.
15. www.uptodate.com
16. Netters Gastrointestinal Anatomy and Motility, selection from the Netter
Collection of Medical Illustrations, 2001, Novartis.
17. Diktat kuliah

44

You might also like