Dalam mekanika fluida, cipratan adalah gangguan mendadak ke permukaan bebas
dinyatakan diam dari cairan (biasanya air). Gangguan ini biasanya disebabkan oleh benda padat tiba-tiba memukul permukaan, meskipun percikan dapat terjadi di mana ada bendaa bergerak pada benda cair memberikan gaya tertentu. Cipratan juga terjadi ketika dampak tetesan cairan pada cairan atau permukaan padat. Dalam hal ini, korona simetris biasanya dibentuk seperti yang ditunjukkan dalam fotografi susu percikan terkenal Harold Edgerton ini. Secara historis, Worthington (1908) adalah orang pertama yang secara sistematis menyelidiki dinamika percikan menggunakan foto. Percikan ditandai dengan aliran balistik sementara, dan diatur dengan jumlah Reynolds dan jumlah Weber. Pada gambar dari percikan batu bata ke dalam air ke kanan, seseorang dapat mengidentifikasi bebas bergerak tetesan air di udara, fenomena khas bilangan Reynolds yang tinggi mengalir; bentuk non-bulat rumit dari tetesan menunjukkan bahwa jumlah Weber tinggi. Juga terlihat sedang gelembung dalam tubuh air, dan cincin memperluas gangguan menyebarkan jauh dari situs dampak. Semprotan kecil di mana tetesan cairan menyentuh permukaan bebas dapat menghasilkan bentuk-bentuk simetris yang menyerupai mahkota Dalam kasus pada semprotan pada kapal, hal ini disebut dengan hambatan semprotan (Spray Resistance). Definisi dari hambatan semprotan itu sendiri adalah kompenen tahanan yang terkait dengan energi yang dikeluarkan untuk menimbulkan semprotan. Jadi lebih mencakup dalam hambatan apa yang cukup kat hingga mampu menimbulkan semprotan. Maka dari itu bagian kapal yang mengalami hambatan ini adalah bagian kapal yang menyentuh dan memberikan gaya terhadap air.
HAMBATAN ANGGOTA BADAN
Hambatan anggota badan (Appendage Resistance) merupakan hambatan tambahan
yang ada di kapal. Hambatan anggota badan adalah hambatan dari bos pros, penyangga poros (shaft brackets), lunas bilga; daun kemudi; dan sebagainya. Dalam memakai model fisk, model tersebut umumnya dilengkapi dengan anggota badan seperti itu, dan tahanan anggota badan tersebut disetakan dalam pengukuran tahanan. Umumnya lunas bilga tidak dipasang. Jika tanpa aggota badan maka tahanannya disebut tahanan polos (bare resistance). Hambatan anggota badan umumnya adalah hambatan cairan (viscous),maka sebenarnya dapat pula dimasukan ke dalam hambatan viskositas. Namun ada alasan mengapa hambatan anggota badan dipisahkan dari hambatan viskositas. Yaitu dari angka Reynold, berdasarkan panjang penyangga dan lain-lain,dianggap lebi pajang daripada lambung kapal itu sendiri makan diperlukan skala yang terpisah. Kemudian,bagian perekat atau penempel biasnaya merupakan bagian yang ramping,sehingga perhitungan empiris yang berbeda berlaku.