You are on page 1of 3

Anggota kelompok 2:

1. Plati Laras Makarti


2. Maudina Pamela Raishahusna

12/328868/KG/09159
15/382632/KG/10306

HEMATOPOIESIS
1. Pengertian Hematopoiesis
Darah terdiri atas komponen sel dan plasma. Komponen sel terdiri atas sel darah
merah(eritrosit), sel darah putih (leukosit: basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil
segmen,limfosit, monosit), dan trombosit (keping darah/platelet). Komponen sel dalam
darah dibentuk dalam suatu proses yang dinamakan hematopoiesis. Tempat
hematopoiesis pada manusia berpindah-pindah, sesuai dengan usianya .
1. Yolk sac (kantung kuning telur): usia 0-3 bulan intrauteri
2. Hatidan lien
: usia 3-6 bulan intrauteri
3. Sumsumtulang
: usia 4 bulan intrauterin sampai dewasa
Hematopoiesis terjadi sejak masa embrional. Hematopoiesis menurut waktu
terjadinya terbagi atas hematopoiesis prenatal dan hematopoiesis postnatal.
Hematopoiesis prenatal terjadi selama dalam kandungan. Hematopoiesis prenatal terdiri
atas 3 fase: mesoblastik, hepatik, dan mieloid.
1. Mesoblastik : Dari embrio umur 2 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang
dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
2. Hepatik : Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada
limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati.
Disini menghasilkan Hb.

3. Mieloid : Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum


tulang, kelenjar limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung
seumur hidup terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar
limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama
limfosit T.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya
adalah asam amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah,
dan faktor- faktor perangsang hematopoietik.

Organ yang berperan dalam proses hematopoiesis adalah sumsum tulang dan organ
retikulo

endotelial

(hati dan

spleen).

Jika

terdapat

kelainan

pada

sumsum

tulang, hematopoiesis terjadi di hati dan spleen. Ini disebut hematopoiesis ekstra
medular.
Sumsum tulang yang berperan dalam pembentukan sel darah adalah sumsum tulang
merah, sedangkan sumsum kuning

hanya terisi lemak. Pada anak kurang dari 3

tahun, semua sumsum tulang dari sumsum tulang berperan sebagai pembentuk sel darah.
Sedangkan saat dewasa, sumsum merah hanya mencakup tulang vertebra, iga, sternum,
tengkorak, sakrum, pelvis, ujung proksimal femur dan ujung proksimal humerus.
Proses hematopoiesis terjadi atas regulasi dari hematopoietic growth factor.
Hematopoietic growth factor ini memiliki peran dalam proses proliferasi, diferensiasi,
supresi apoptosis, maturasi, aktivasi fungsi saat terjadi hematopoiesis. Sel darah yang
dalam proses pematangan memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu:
1. Ukuran
2. Rasio inti

: semakin matang, ukurannya semakin kecil


: sitoplasma. Semakin matang, rasionya semakin menurun. Hal ini

menandakan bahwa inti sel semakin mengecil saat sel darah semakin matang
3. Karakteristik inti : a) semakin matang maka ukuran inti semakin kecil, b) kromatin
mudahalus, lalu kasar, lalu lebih padat saat menuju ke arah matang, c) anak inti
tidak terlihatsaat sel darah matang
4. Sitoplasma : pada sel muda biru tua, tanpa granul.

2. Penyakit Terkait Gangguan Hematopoiesis


A. Hepatosplenomegali
Hematopoiesis yang terjadi di luar lingkungan sumsum tulang disebut
hematopoiesis ekstramedular, terutama hati dan limpa, karena hati dan limpa
memainkan peran utama hematopoiesis pada awal kehidupan janin, mereka
mempertahankan memori tentang kemampuan hematopoietiknya. Jika diperlukan,
hati dan limpa dapat berfungsi sebagai organ hematopoiesis dalam kehidupan
dewasa. Jika hematopoiesis ekstramedular terus berlangsung,
maka hati dan limpa menjadi membesar, suatu kondisi yang dikenal sebagaih
epatosplenomegali. Secara fisik pada hepatosplenomegali akan terlihat
adany pembengkakan dan penonjolan didaerah perut kiri atas.

You might also like