Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
:
:
:
:
:
Herasti Novita
B1J014039
VI
2
Venthyana Lestary
PENDAHULUAN
Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah darah dari hewan uji
ikan nilem (Osteochilus vittatus), ayam (Gallus gallus), mencit (Mus musculus)
dan probandus, larutan Hayem, larutan Turk, Etil Diamin Tetra Acetid Acid
(EDTA) dan larutan HCl 0,1 N.
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah haemometer,
haemositometer, tabung Sahli, cawan petri, batang pengaduk, pipet thoma
eritrosit, pipet thoma leukosit, pipet kapiler, mikroskop cahaya, object glass dan
cover glass, spuit injeksi dan hand counter.
II.2
Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan dalam praktikum hematologi I adalah sebagai
berikut :
II.2.1 Menghitung jumlah leukosit (pengenceran 10 kali)
1. Darah diambil dari hewan uji yaitu ikan, pada bagian jantung
menggunakan spuit injeksi.
2. Cawan petri diberi larutan EDTA terlebih dahulu kemudian darah dituang
ke dalam cawan petri.
3. Darah diisap dengan pipet thoma leukosit hingga angka 1.
4. Larutan Turk diisap hingga angka 11.
5. Selang karet pada pipet thoma dilepas, kemudian pipet dipegang pada
kedua ujungnya dengan ibu jari dan telunjuk, dan dikocok selama 2
menit.
6. Cairan dalam pipet diteteskan dan dialirkan ke haemositometer, kemudian
di amati di bawah mikroskop.
7. Jumlah leukosit pada kotak sedang dihitung dengan rumus :
Jumlahleukositpermm
=L/64x160x10
=25L
=25(L1+L2+L3+L4)
angka 10.
Darah diisap dengan pipet thoma hingga skala 20 l.
Darah diteteskan dengan segera ke tabung Sahli yang telah berisi HCl.
Larutan HCl dan darah diaduk dengan batang pengaduk gelas.
Tabung diletakkan pada komparator yang memiliki warna pembanding.
Setelah sekitar 1 menit sejak pencampuran dengan HCl, akuades
diteteskan tetes demi tetes sambil mengaduk campuran darah tadi.
Kemudian dibandingkan warna larutan dan warna pembanding dengan
menghadapkannya ke cahaya matahari. Jika warna telah sesuai, penetesan
dihentikan.
7. Kadar hemoglobin darah dicatat dengan melihat nilai skala yang
bertepatan dengan tinggi larutan (meniscus).
III.
III.1 Hasil
Tabel 3.1. Hasil Pengamatan Hematologi I Rombongan VI
Kelompo
k
1
2
3
4
HewanUji
Mencit
Ikan
Ayam
Mencit
Jumlah
Eritrosit
5205000
265000
1640000
5075000
Jumlah
Leukosit
10450
57525
103250
5700
Kadar
Hematokrit
35%
90%
95%
94%
KadarGulaDarah
94mg/dL
92mg/dL
105mg/dL
117mg/dL
Perhitungan (Kelompok 2) :
1. Kadar eritrosit pada ikan
Jumlah eritrosit per mm3
L2 = 521
= 25 L
L3 = 658
= 25 (2301)
L4 = 552
= 57525 sel/mm3
L = (L1+L2+L3+L4)
= 2301
3. Kadar hematokrit pada ikan = 90%
4. Kadar Hb pada ikan = 7,1 g/dL
5. Kadar gula darah pada probandus kelompok 2 = 92 mg/dL
KadarHb
9,8g/dL
7,1g/dL
11g/dL
13,8g/dL
III.2 Pembahasan
Darah digunakan pada praktikum ini sebagai bahan untuk mengetahui
jumlah eritrosit, jumlah leukosit, nilai hematokrit dan kadar hemoglobin pada
hewan. Adapun cara pengambilan darah pada berbagai jenis hewan berbeda-beda.
Cara pengambilan darah mencit dilakukan dengan memotong sedikit ekornya
menggunakan gunting, kemudian darah dikeluarkan dari ekor mencit dengan cara
ekor mencit diurut dan darah yang dihasilkan ditampung kedalam wadah. Darah
ikan diambil dengan cara pangkal ekornya dipotong atau dengan cara membuka
operculum ikan kemudian darahnya diambil dari jantung ikan, namun kedua cara
tersebut kurang baik untuk dilakukan karena kemungkinan besar ikan akan mati
jika dilakukan dengan cara tersebut. Cara yang baik untuk melakukan
pengambilan darah pada ikan adalah melalui vena caudal ikan. Darah pada ayam
dapat diambil pada bagian pembuluh vena jugularis pada sayap dengan
menggunakan jarum suntik. Pengambilan darah dari probandus dilakukan pada
bagian ujung jari dengan menggunakan lanset (Soetrisno, 1987).
Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini bermacammacam dan mempunyai fungsi yang berbeda, diantaranya adalah hemositometer
sebagai perangkat yang dirancang untuk penghitungan sel darah. Larutan Hayem
berfungsi untuk pengenceran eritrosit, sedangkan untuk mengencerkan leukosit
digunakan larutan Turk. Larutan EDTA berfungsi sebagai anti koagulan agar
darah tidak mudah menggumpal. Pengukuran kadar Hb menggunakan pengencer
HCl atau akuades, besarnya kadar Hb dapat diukur dengan membandingkan
larutan darah yang digunakan dengan larutan yang ada pada haemometer. Pipet
thoma digunakan untuk menampung larutan dan mikroskop untuk mengamati sel
darah serta hand counter digunakan untuk menghitung jumlah eritrosit dan
leukosit (Frandson, 1986).
Darah manusia dan darah hewan terdiri atas suatu komponen cair yaitu
plasma dan berbagai bentuk undur yang dibawa dalam plasma, antara lain sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah.
Plasma darah adalah adalah cairan kompleks yang berada dalam keadaan
keseimbangan dinamik dengan cairan tubuh lain. Plasma darah mengandung 90%
air, 7-8% protein, 1% elektrolit dan 1-2% zat-zat terlarut lainnya (Sutrisno, 1987).
Darah vertebrata memiliki inti yang bentuknya secara umum oval. Eritrosit
mamalia dalam perkembangannya akan berbentuk cawan bikonkaf yang dapat
mempercepat pertukaran gas antar sel-sel dan plasma darah. Leukosit terbagi ke
dalam dua macam yaitu granulosit dan agranulosit. Basofil, eosinofil dan neutrofil
termasuk kedalam leukosit granulosit (leukosit yang sel-selnya bergranula),
sedangkan monosit dan limfosit termasuk kedalam sel-sel agranulosit (Kay, 1998).
Dari penelitian bobot hewan dapat sejalan dengan bertambahnya umur. Hasil
pemeriksaan nilai hematologi (Hb, hematokrit, eritrosit, dan leukosit) dan niali
bikokimia darah, hal tersebut dapat berada di batas normal sesuai dengan masingmasing kelompok umur (Sihombing et. al., 2011).
Komponen dasar darah yang utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah
yang terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit. Plasma darah merupakan
komponen cairan yang mengandung ion-ion dan molekul organik yang meliputi
protein, elektrolit, materi sampah, zat pengatur dan zat-zat terlarut. Bagian plasma
darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum. Serum merupakan plasma
darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara memutar darah
dalam sentrifuge. Serum tampak sangat jernih dan mengandung zat antibodi.
Antibodi ini berfungsi untuk membinasakan protein asing yang masuk ke dalam
tubuh. Protein asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Sedangkan sel
terdiri atas sel-sel diskret yang memiliki bentuk khusus dan fungsi yang berbeda,
sedangkan komponen dari plasma selain fibrinogen juga terdapat ion-ion
inorganic (Alamanda, 2006).
Sel-sel darah merah merupakan suatu bentuk kompleks khelat yang
dibentuk oleh logam Fe (besi) dengan gugus haemo dan globin sintesa dari
kompleks tersebut melibatkan 2 enzim, yaitu enzim ALAD (Amino Levulinic
Acid Dehidrase) atau asam amino levulinat dehidrase dan enzim ferrokhelatase.
Enzim ALAD adalah enzim jenis sitoplasma. Enzim ini akan bereaksi secara aktif
pada tahap awal sintesa dan selama sirkulasi sel darah merah berlangsung. Sistim
hematopoetik sangat peka terhadap efek Pb. Efek hematotoksisitas Pb adalah
menghambat sebagian besar enzim yang berperan dalam biosintesa heme
(Ardyanto, 2005).
Peran darah dalam tubuh hewan sangat penting, adapun fungsi darah
menurut Soetrisno (1987), antara lain:
1. Mengangkut zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke dalam jaringan.
2. Mengangkut oksigen (O2) dari pari-paru ke jaringan dan mengangkut
karbondioksida (CO2) dari jaringan ke paru-paru.
3. Mengangkut hasil metabolisme dari jaringan ke alat sekresi.
4. Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke organ target.
5. Memelihara keseimbangan air dalam tubuh
6. Mempertahankan suhu tubuh karena panas jenisnya yang tinggi.
7. Memelihara pH jaringan dan cairan tubuh
8. Membantu pertahanan tubuh terhadap berbagai macam penyakit.
Hematokrit merupakan istilah yang menunjukan besarnya volume sel-sel
eritrosit seluruhnya didalam 100 mm3 darah dan dinyatakan dalam persen. Nilai
hematokrit atau volume sel packed adalah suatu istilah yang artinya prosentase
berdasarkan volume dari darah, yang terdiri dari sel-sel darah merah. Mengukur
kadar hematokrit darah hewan uji digunakan tabung mikrohematokrit yang berupa
pipa kapiler berlapiskan EDTA (EtilDiaminTetraAcetat) yang berfungsi sebagai
bahan anti pembekuan darah. Nilai hematokrit standar adalah sekitar 45%, namun
nilai ini dapat berbeda-beda tergantung species. Nilai hematokrit biasanya
dianggap sama manfaatnya dengan hitungan sel darah merah total (Frandson,
1986).
Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada
tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa
serum,diaturdenganketatdidalamtubuh.Glukosayangdialirkanmelaluidarah
adalahsumberutamaenergiuntukselseltubuh.Umumnyatingkatguladarah
bertahanpadabatasbatasyangsempitsepanjanghari:48mmol/l(70150mg/dl).
Tingkatinimeningkatsetelahmakandanbiasanyaberadapadalevelterendah
pada pagi hari, sebelum orang makan. Meskipun disebut "gula darah", selain
glukosa, kita juga menemukan jenisjenis gula lainnya, seperti fruktosa dan
galaktosa.Namundemikian,hanyatingkatanglukosayangdiaturmelaluiinsulin
danleptin(Girindra,1989).
tersebut belum sesuai dengan referensi, Guyton (1976) menyatakan bahwa kadar
gula darah normal pada orang yang tidak berpuasa adalah 180 mg/dl sedangkan
yang berpuasa adalah 120 mg/dl. Individu yang memiliki kadar gula darah lebih
dari 180 mg/dl sudah bisa dikatakan terkena penyakit diabetes.
Penetuan kadar hemoglobin dan faktorfaktor yang mempengaruhinya
masih erat kaitannya dengan jumlah eritrosit dan kadar O2. Hal ini di karenakan,
hemoglobin memiliki gugus Fe yang mampu mengikat satu atom Fe di setiap
cincinnya. Aktivitas juga mempengaruhi banyak sedikitnya kadar hemoglobin,
selain itu juga ada beberapa faktor yang menentukan kadar eritrosit dan leukosit
dalam tubuh individu diantaranya jenis kelamin, umur, kondisi tubuh, variasi
harian, dan keadaan stress, banyaknya jumlah eritrosit juga disebabkan oleh
ukuran sel darah itu sendiri, begitupun dengan leukosit (Pearce, 1989).
Ikan mungkin dihadapi dengan faktor stres, seperti kualitas air, polusi,
malnutrisi dan penyakit-penyakit. Ikan dapat beradaptasi pada kondisi lingkungan
yang buruk dengan merubah fisiologi aktivitas mereka. Variasi kualitatif dan
kuantitatif dalam parameter haematologi dapat diketahui dari jumlah sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), proporsi leukosit, kadar haemoglobin
(Hb), dan ukuran eritrosit dan leukosit merupakan salah satu cara yang signifikan
dalam mengdiagnosis ikan dan hewan lain (Sahan et.al., 2007).
IV.
KESIMPULAN
eritrosit
digunakan
larutan
Hayem,
sedangkan
untuk
DAFTAR REFERENSI
Alamanda. 2006. Metode Hematologi dan Endoparasit Darah untuk Penetapan
Kesehatan Ikan Lele Dumbo Clarias gariepinus di Kolam Budidaya Desa
Mangkubumen Boyolali. Biodiversitas, 8(1), pp. 34-38.
Ardyanto,D.2005.Deteksipencemarantimahhitam(pb)dalamdarah
Masyarakatyangterpajantimbal(plumbum). JurnalKesehatan
Lingkungan,2(68),pp.6776
Frandson,R.D.1986.AnatomyandphysiologyofFarmAnimals.Philadelphia:
LeaandFebiger.
GirindaA.1989.BiokimiaPatologi.Bogor:IPB
Guyton, A. C. 1976. Text Book of Medical Physiology. London: W. B. Saunders
Company.
Kay, I. 1998. Animal Physiology. USA: Bios Scientific Publisher.
Mansjoer, A.K., Rakhmi S., Wahyu I.W. & Wiwiek S. 2001. Kapita Selekta
Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Moyle, P. B & Cech, J.J. 2000. Fisher and Introduction to Ichtyology 4th.
London: Prentice, Inc.
Pearce, E. 1989. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Sahan, A. Altun, T. Cevik, F. Cenglzler, I. Nevsat, E & Genc, E. 2007.
Comparative Study of some Haematological Parameters in European Eel
(Anguilla anguilla L., 1758) Caught from Different Regions of Ceyhan
River (Adana, Turkey). E.U. Journal of Fisheries & Aquatic Science.
Adana-Turkey, 24, pp. 167-171.
Sihombing, Marice & Sulistyowati, T. 2011. Perubahan Nilai Hematologi,
Biokimia Darah, Bobot Organ, dan Bobot Badan Tikus Putih pada Umur
Berbeda. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Soetrisno, G. P. 1987. Diktat Fisiologi Hewan. Purwokerto: Fakultas Peternakan
CATATAN:
Font Times New Roman size 12. Margin kiri 4, kanan, bawah, atas 3.
Spasi antar bab ke subbab 3 spasi, spasi antar subbab ke kalimat
alinea pertama 2 spasi dan antar baris kalimat 1,5 spasi.
Kertas A4 80 gram