Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino
(NH2), sebuah gugus asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya,
terutama dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus dasar NH 2CHRCOOH,
dan dihubungkan bersama oleh ikatan peptida untuk membentuk protein.
Asam amino sering disebut blok bangunan kehidupan. Semua proses
kehidupan tergantung pada protein yang berperan penting dalam tubuh sebagai
struktur, pengirim pesan, enzim, dan hormon. Dua puluh jenis asam amino alami
adalah blok bangunan protein, yang terhubung satu sama lain dalam bangunan
rantai. DNA memberitahu tubuh bagaimana membuat rantai amino dan bagaimana
mengurutkannya menjadi jenis protein tertentu.
Struktur Kimia
Asam amino merupakan biomolekul kecil (berat molekul rata-rata sekitar
135) memiliki struktur umum yang digambarkan pada gambar berikut :
Semua
mengandung suatu gugus amino (NH2) dan atom hidrogen yang berikatan dengan
-karbon. Mereka berbeda satu sama lain melalui komposisi kimiawi dari gugusan
R (rantai samping).
Asam amino dengan gugus amino menyebabkan sifat basa karena gugus
jika direaksikan dengan asam, maka asam amino akan menjadi suatu
kation.
2.
jika direaksikan dengan basa, maka asam amino akan menjadi suatu
anion.
B. Sifat optis aktif
Semua senyawa asam amino mempunyai atom C asimetris (spiral) sehingga
bersifat optis aktif, artinya dapat memutar bidang polarisasi kecuali glisin. Glisin
adalah satu-satunya asam amino yang tidak bersifat optis aktif.
C. Sifat Umum Asam Amino
larut dalam air dan pelarut polar lain tetapi tidak larut dalam pelarut
sangat diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari luar tubuh karena sel-sel
tubuh tidak dapat mensintesis sendiri. Asam amino nonesensial adalah asam
amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh.
Asam Amino
Alanin
Arginin
Asparagin
Asam Aspartat
Sistein
Glutamin
Asam Glutamat
Glisin
Histidin
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Fenilalanin
Prolin
Serin
Treonin
Triptofan
Tirosin
Valin
Simbol Kependekan
Ala
Arg
Asn
Asp
Cys
Gln
Glu
Gly
His
Ile
Leu
Lys
Met
Phe
Pro
Ser
Thr
Trp
Tyr
Val
pada
dinding
sel
bakteri
dan
spesifisitas,
khususnya
dalam
interaksi
dengan
atom
nonreaktif
seperti karbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari protein, alanina berperan
dalam daur alanin.
Arginin (Arg)
Asam
amino
arginin
memiliki
residunya. Asam amino ini tergolong setengah esensial bagi mamalia lainnya,
tergantung pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan.
Sumber utama arginin adalah produk-produk peternakan (dairy products)
seperti daging, susu (dan olahannya), dan telur.
Asparagin (Asn)
Asparagin adalah analog dari asam aspartat dengan
penggantian gugus karboksil oleh gugus karboksamid.
Asparagin bersifat netral (tidak bermuatan) dalam pelarut
air.
Asparagin merupakan asam amino pertama yang berhasil diisolasi. Namanya
diambil karena pertama kali diperoleh dari jus asparagus.
Fungsi biologi : Asparagin diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga
kesetimbangan dan dalam transformasi asam amino. Berperan pula dalam sintesis
amonia. Sumber : Daging, telur, dan susu (serta produk turunannya) kaya akan
asparagin.
Asam Aspartat (Asp)
Asparagin merupakan asam amino analognya karena
terbentuk
melalui
aminasi
aspartat
pada
satu
dapat
digolongkan
gugus hidroksilnya.
Asam
aspartat
bersifat asam,
dan
sebagan asam
yang
menandakan
ia
sangat
mudah
menangkap
elektron
kimianya
sama
dengan leusin
hidrofobik (tidak larut dalam air). tetapi susunan atomatomnya berbeda. Ini berakibat pada sifat yang berbeda. Walaupun berdasarkan
Lisin (Lys)
Lisin (Lys) merupakan asam amino penyusun protein yang dalam pelarut air
bersifat basa, seperti juga histidin. Lisin menjadi kerangka bagi niasin
(vitamin B1).
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan pelagra. Lisin juga dilibatkan
dalam pengobatan terhadap penyakit herpes. Lisin (bahasa Inggris lysine)
merupakan asam amino penyusun protein yang dalam pelarut air bersifat basa,
seperti juga histidin.
Metionin (Met)
Metionin,
bersama-sama
dengan sistein,
penyusun
protein
non-enzim,
rantai
sampingnya
dapat
Kehadiran
enzim
treonina-kinase
dapat
Tritofan (Trp)
Bentuk yang umum pada mamalia adalah, seperti
asam amino lainnya, L-triptofan. Meskipun demikian Dtriptofan ditemukan pula di alam (contohnya adalah
pada bisa ular laut kontrifan).
Fungsi biologi dan kesehatan : Gugus fungsional
yang dimiliki triptofan, indol, tidak dimiliki asam-asam amino dasar lainnya.
Akibatnya, triptofan menjadi prekursor banyak senyawa biologis penting yang
tersusun dalam kerangka indol. Triptofan adalah precursor melatonin (hormon
perangsang tidur), serotonin (suatu transmiter pada sistem saraf) dan niasin.
Tirosin (Tyr)
Tirosin (dari bahasa Yunani tyros, berarti keju,
karena ditemukan pertama kali dari keju). Ia
memiliki satu gugus fenol (fenil dengan satu
tambahan gugus hidroksil). Bentuk yang umum adalah L-tirosin (S-tirosin), yang
juga ditemukan dalam tiga isomer struktur: para, meta, dan orto.
Pembentukan tirosin menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim Phehidroksilase. Enzim ini hanya membuat para-tirosina. Dua isomer yang lain
terbentuk apabila terjadi serangan dari radikal bebas pada kondisi oksidatif
tinggi (keadaan stress).
Fungsi biologi dan kesehatan : Dalam transduksi signal, tirosina memiliki
peran kunci dalam pengaktifan beberapa enzim tertentu melalui proses fosforilasi
(membentuk fosfotirosina).
Valin (Val)
Valin
adalah
salah
satu
dari
20
asam
Dalam ilmu gizi, valin termasuk kelompok asam amino esensial. Namanya berasal
dari nama tumbuhan valerian (Valeriana officinalis).
Sifat valin dalam air adalah hidrofobik (takut air) karena ia tidak bermuatan.
Valin diproduksi dengan menggunakan treonin sebagai bahan baku. Sumber
pangan yang kaya akan valina mencakup produk-produk peternakan (daging).
6 Klasifikasi Asam Amonia berdasarkan Sifat Kepolaran
1. Asam amino non polar
Memiliki gugus R alifatik, bersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu
asam amino seperti isoleusin yang biasa terdapat di bagian dalam protein.
Umumnya terdapat pada protein yang berinteraksi dengan lipid. Contohnya glisin,
alanin, valin, leusin, metionin, isoleusin.
2. Asam amino polar
Memiliki gugus R yang tidak bermuatan. Bersifat hidrofilik, artinya mudah larut
dalam air. Cenderung terdapat di bagian luar protein. Sistein berbeda dgn yg lain,
karena gugus R terionisasi pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat mengalami
oksidasi dengan sistein membentuk ikatan disulfide. (-S-S-) sistin (tidak termasuk
dalam asam amino standar karena selalu terjadi dari 2 buah molekul sistein dan
tidak dikode oleh DNA). Contohnya serin, treonin, sistein, prolin, asparagin,
glutamin
3. Asam amino dengan gugus R aromatik
Bersifat 9elative non polar yakni hidrofobik. Fenilalanin bersama dengan Valin,
Leusin & Isoleusin merupakan asam amino paling hidrofobik. Tirosin merupakan
gugus hidroksil , triptofan merupakan cincin indol. Asam amino aromatik mampu
menyerap sinar UV 280 nm yang sering digunakan untuk menentukan kadar
protein. Contohnya fenilalanin, tirosin dan triptofan.
4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif
Mempunyai gugus yang bersifat basa pada rantai sampingnya, bersifat polar,
yakni terletak di permukaan protein yang dapat mengikat molekul air. Histidin
mempunyai muatan mendekati netral (pada gugus imidazol) dibanding lisin pada
gugus amino dan arginin pada gugus guanidino. Karena histidin dapat terionisasi
pada pH mendekati pH fisiologis yang berperan dalam reaksi enzimatis yang
melibatkan pertukaran proton. Contohnya Lisin, arginin dan histidin.
Pengertian
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain
itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Struktur Primer
Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Vernon Ingram menemukan bahwa
translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu
mutasi genetik.
b. Struktur Sekunder
Struktur
sekunder
protein
oleh
ikatan
Berbagai
bentuk
struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut: alpha helix (-helix, "puntiranalfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral; beta-sheet
(-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari
sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau
ikatan tiol (S-H); beta-turn, (-turn, "lekukan-beta"); dan gamma-turn, (-turn,
"lekukan-gamma").
c. Struktur Tersier
Struktur tersier menggambarkan pengaturan
ruang residu asam amino yang berjauhan dalam
urutan linier dan pola ikatan-ikatan disulfida.
Merupakan
konformasi
tiga
dimensi
yang
terikat
oleh
kekuatan
b.
c.
d.
kontraksi otot
e.
f.
Hormon merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur proses dalam tubuh,
g.
Protein struktural, merupakan protein yang menyusun struktur sel, jaringan dan
h.
Membangun sel-sel yang rusak, sumber energi, pengatur asam basa darah,
4. Sifat Protein
Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama, tergantung pada jumlah dan jenis
asam aminonya.
Ada protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak dapat larut dalam air, tetapi
Protein murni tidak berwarna dan tidak berbau. Jika protein tersebut dipanaskan,
warnanya berubah menjadi coklat dan baunya seperti bau bulu atau bau rambut terbakar.
Protein alam yang murni juga tidak memiliki rasa, tetapi hasil hidrolisis protein,
Protein jika bertemu dengan asam tartaric, akan mengeras, dengan demikian akan
5. Jenis Protein
Protein dapat digolongkan menurut struktur susunan molekulnya, kelarutannya,
adanya senyawa lain dalam molekul, tingkat degradasi, dan fungsinya.
Menurut Struktur Susunan Molekulnya, protein dibagi menjadi :
larut dalam pelarut-pelarut encer garam, basa, asam maupun alkohol fungsinya
membentuk struktur bahan dan jaringan. Contoh : kolagen yang terdapat pada
tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, fibrin pada gumpalan darah.
dalam larutan asam dan garam encer, mudah berubah (terdenaturasi) di bawah
pengaruh suhu. Protein ini banyak terdapat pada bahan pangan seperti susu, telur,
dan daging, enzim dan hormon.
Menurut kelarutan, protein globuler dapat dibagi dalam beberapa grup, yaitu
albumin, globulin, glutelin, prolamin, histon, dan protamin.
Albumin : larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contoh : albumin
Globulin : tidak larut dalam air, terkoagilasi oleh panas, larut dalam
larutan garam encer, dan mengendap dalam larutan garam konsenrasi tinggi.
Contoh : miosinogen dalam otot, ovoglobulin dalam kuning telur, amandin dari
buah almonds, legumin dalam kacang-kacangan.
Glutelin tidak larut dalam pelarut netral tetapi larut dalam asam / basa
Prolamin atau gliadin larut dalam alkohol 70-80% dan tidak larut dalam
air maupun alkohol. Contoh gliadin dalam gandum, hordain dalam barley, dan
zein pada jagung.
Histon : larut dalam air dan tidak larut dalam amonia encer. Contoh globin
dalam hemoglobin.
Protamin larut dalam air dan tidak terkoagulasi oleh panas.Contoh Salmin
Protein alami adalah protein dalam keadaan seperti protein dalam sel.
Tersusun oleh
Protein + Asam Nukleat
Terdapat pada
Inti sel, kecambah biji-
Protein + Karbohidrat
bijian
Musin
pada
kelenjar
tendon, hati
Protein + Fosfat yang Kasein susu, kuning telur
Kromoprotein/
mengandung lesitin
Protein + Pigmen / Ion Hemoglobin
metaloprotein
Lipoprotein
Logam
Protein + Lemak
Serum
darah,
kuning
telur,
susu,
darah,
membran sel
6. Metabolisme Protein
Metabolisme meliputi :
1) Jalur Sintesis (Anabolisme/Endorgenik)
menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang lebih
kompleks; memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP
2) Jalur Degradatif (Katabolisme/Eksorgenik)
memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana; melepaskan
energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP.
Tetapi, jika asupan glukosa rendah, asam amino dapat diubah menjadi glukosa
melalui jalur yang disebut glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa baru dari
prekursor nonkarbohidrat.
Proporsi protein sebagai sumber energi dalam diet yang dianjurkan adalah
sebesar 15%.
berupa pemindahan
gugus amino darisuatu asam amino ke senyawa lain (keto. Asam piruvat,
ketoglutarat atau oksaloasaetat). Sehingga (keto)senyawa tersebut dirubah
menjadi asam amino. Sedangkan asam amino dirubah menjadi senyawa keto)
katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus
Tahapan
Transaminasi
Deaminasi oksidatif
Transkripsi
Translasi
Translasi adalah proses pengkodean ulang rantai mRNA oleh tRNA sesuai
kode pasangan basanya masing-masing. Proses ini terjadi pada ribosom, setelah
proses translasi terjadi maka proses berikutnya adalah mensintesis anti kodon dari
tRNA oleh rRNA yang selanjutnya berdasarkan kode-kode tersebutlah sintesa
asam amino dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Rochmah, S. N., Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA
Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.
Sari, Mutiara Indah. 2007. Struktur Protein. Medan : Universitas Sumatera Utara
Wirahardikusumah, Muhamad. 1977. Biokimia Protein, Enzim, dan Asam Nukleat.
Bandung: ITB.