Professional Documents
Culture Documents
Jawaban :
berupa
kuestioner
penting
untuk
bahan
wawancara/diskusi
2. Daftar pengingat
Catatan yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan auditor
mulai
perencanaan, pekerjaan lapangan sampai penyelesaian agar auditor
tidak
bingung pada saat akan memeriksa.
3. Daftar isi
Berisi daftar masalah yang harus ditangani auditor seiring dengan
kemajuan
penugasan dan membuat acuan kertas kerja.
4. Pengurangan biaya
Manajemen
mengharapkan
hasil
pemeriksaan
dari
saran-saran
yang
menghasilkan
pengurangan
menghasilkan
audit
internal
biaya
tahapan
ini
internal
auditor
mendapatkan
peluang
untuk
informasi,
mau
bekerjasama
sehingga
penugasan
keseluruhan audit bisa berhasil. Sebaliknya, tehnik tanya jawab yang tidak
baik menciptakan sikap permusuhan, menyebabkan orang menahan
informasi/memberi informasi yang salah dan kemungkinan menyebabkan
kegagalan audit.
3. Mengumpulkan bahan bukti :
Survei pendahuluan akan berlangsung lancar dan sistematis jika auditor
internal memiliki pandangan yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai.
Dalam
kebanyakan
audit,
informasi
penting
dapat
diklasifikasikan
4. Pengamatan (observing)
Pengamatan
dalam
arti
umum
terus
dilakukan
selama
survey
dicapai.
Cara
paling
produktif
untuk
mengidentifikasi
dan
7. Pelaporan
Survei yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan sejumlah informasi
yang bermanfaat. Data yang dikumpulkan dapat mengidentifikasi hal-hal
penting dan masalah yang ada serta membantu auditor memutuskan
apakah pemeriksaan lanjutan diperlukan. Hasil survey ini perlu dibuatkan
laporan dengan fokus pada kecukupan control bukan efektivitas kontrol
dan menunjukkan dasar keputusan untuk terus melakukan audit.
Selama penelaahan hasil-hasil survey dengan manajemen, pelaporan
temuan positif dan negative bisa jadi kondusif bagi hubungan auditorklien, Pendekatan ini mengkomunikasikan apa yang dicari auditor internal,
kerja sama yang sehat, objektif, tidak bias terhadap penilaian operasi.
Membuat Anggaran Survey
a.
Control Environment
Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen
Pengendalian Internal lainnya, memberikan disiplin dan struktur.
b.
Risk Assesment
Risk Assessment adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis
resiko-resiko yang relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah
basis untuk menentukan bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi
ekonomi, industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan
mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi resiko-resiko spesial
terkait dengan perubahan tersebut.
c.
Control Activities
Aktivitas Pengendalian (Control Activities), yaitu kebijakan dan
prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang
dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Control Activities membantu
meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil dalam
menghadapi resiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Control
activities termasuk berbagai kegiatan yang berbeda-beda, seperti :
Penyetujuan (Approvals)
Otorisasi (Authorization)
Verifikasi (Verifications)
Rekonsiliasi (Reconciliations)
d.
e.
Monitoring
Monitoring (Monitoring), yaitu proses penilaian mutu kinerja sistem
pengendalian intern, sepanjang waktu. Sistem pengendalian internal perlu
diawasi, sebuah proses untuk menentukan kualitas performa sistem dari
waktu ke waktu. Monitoring dapat berjalan dengan baik melalui kegiatan
pengawasan yang berkesinambungan, evaluasi yang terpisah atau
kombinasi dari keduanya.
Jenis Risiko audit tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Planner detection Risk ( Risiko Penemuan yang dirancangkan) adalah
risiko bahwa bukti yang dikumpulkan dalam segmen gagal menemukan
kekeliruan yang melampaui jumlah yang dapat ditolerir. Jika keliruan
semacam itu timbul. Ada dua hal penting yang harus diperhatikan:
PDR tergantung pada 3 unsur risiko lainnya dalam model.jadi risiko
penemuan yang direncanakan hanya akan berubah jika auditor
Acceptable
audit
Audit
Risk
lebih
(Risiko
Audit
banyak.
yang
dapat
diterima)
kekeliruan
yang
material
dalam
laporan
keuangan.
Tingkat risiko nol berarti kepastian penuh bahwa laporan keuangan tidak
mengandung kekeliruan yang materia dan tingkat risiko ini 100% berarti auditor
sangat tidak yakin kalau laporan keuangan tidak mengandung salah saji atau
kekeliruan
3.
yang
Inherent
Risk
(Risiko
material.
Bawaan
atau
Risiko
Melekat)
segmen
audit
memperhitungkan
yang
faktor
melampaui
batas
efektivitas
toleransi,
sebelum
pengendalian
intern.
pengendalian
intern,
berarti
risiko
bawaannya
tinggi.
sebagai
risiko
pengendalian.
Hubungan antara risiko bawaan (inherent risk) dengan risiko penemuan (planned
detection risk) serta rencana pengumpulan bukti adalah bahwa inherent risk
sifatnya berbanding terbalik dengan planned detection risk rendah, maka
planned detection risk tinggi dan bukti yang harus dikumpulkan pun sedikit.
4.
Control
Risk
(Risiko
Pengendalian)
risk)
mengandung
unsur:
mencegah
kekeliruan.
(100%)
dalam
rencana
audit.