You are on page 1of 6

Nomor

SPO/

/PKM BK/UKP/KES

2015

Revisi Ke

00

Berlaku

01 Juni 2015

Tgl

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


ASUHAN PERSALINAN NORMAL
Disahkan oleh:
Kepala Puskesmas

TRISNO,SKM
NIP. 19780604 199911 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA


UPT DINKES PUSKESMAS BAKAM
Alamat : Jalan Raya Pangkalpinang-Mentok KM.38 Desa Bakam
Kecamatan Bakam
Kode Pos 33252

ASUHAN PERSALINAN NORMAL


No. Dokumen

SP
O

: SPO/

/PKM

BK/UKP/KES 2015
No. Revisi
Tgl Terbit
Halaman

: 00
: 01 Juni 2015
: 1/2

KABUPATEN
BANGKA

1. Tujuan

Trisno, SKM
NIP1978060419991
11001

Menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang


tinggi bagi ibu dan bayi, melalui upaya yang terintegritasi yang lengkap.
Tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan

2. Kebijakan
3. Definisi

dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan.


SK Kepala Puskesmas No 004/ 2015 tentang pelayanan klinis
Asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta
upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan,

4. Prosedur

hipotermia, dan asfiksia bayi baru lahir.


1. Melihat tanda dan gejala kala dua
2. Memastikan kelengkapan alat pertolonga persalinan, termasuk
mematahkan ampul oxitosin dan memasukkan alat suntik sekali pakai
2,5 ml kedalam wadah partus set
3. Memakai celemak plastic
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dan air
mengalir.
5. Menggunakan sarung DTT pada tangan kanan yang akan digunakan
untuk pemeriksaan dalam
6. Mengambil alat suntik dengan tangan bersarung tangan, dan isi dengan
oxitosin dan masukkan kembali kedalam partus set
7. Membersihkan vulva dan perenium dengan kapas basah/ DTT dengan
gerakan Vulva ke perenium
8. Melakukan pemeriksaan dalam pastikan pembukaan lengkap dan
selaput ketuban sudah pecah
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan kedalam larutan
clorin 0,5 %. Membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya ke larutan Clorin.
10. Memeriksa Denyut Jantung Janin setelah kontraksi selesai, pastikan DJJ
batas normal 120-160 x/menit

11. Memberitahu ibu pembukaan lengkap dan keadaan janin baik,


pimpin ibu memeran bila ada His
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran (posisi setengah duduk)
13. Melakukan pimpinan meneran saat ada dorongan yang kuat
14. Mengajurkan ibu mengambil posisi nyaman ( berjalan, jongkok dll)
bila belum ada his
15. Meletakkan handuk bersih diatas perut ibu
16. Meletakkan kain bersih dibawah bokong ibu
17. Membuka tutup partus set
18. Memakai sarung tangan DTT
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva 5-6 cm pasang handuk bersih
pada perut ibu untuk mengeringkan bayi jika telah lahir dan kain
kering dan bersih yang dilipat sepertiga bagian dibawah bokong
Ibu, lakukan perasat stenan
20. Setelah kepala lahir, seka mulut dan hidung dengan kasa steril.
Kemudian memeriksa ada tidaknya lilitan tali pusat
21. Setelah kepala janin lahir lakukan putaran paksi
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar pegang secara
biparental. Anjurkan ibu untuk meneran, gerakkan kepala ke arah
bawah secara lembut dan distal hingga bahu depan lahir, kemudian
distal ke bawah untuk melahirkan bahu belakang
23. Setelah bahu lahir geser tangan bawh kearah perenium iu unuk
menyanggah kepala, lengan, dan siku sebelah bawah. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri tangan dan siku sebelah atas
24. Setelah badan dan lengan lahir,tangan kiri menyusuri punggung
kearah bokng dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai
bawah
25. Melakukan penilaian selintas apakah bayi menagis kuat, bernapas
tanpa kesulitan, apakah bayi bergerak aktif
26. Megeringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks, ganti handuk
basah dengan handuk kering. Biarkan bayi diatas perut ibu
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus
28. Memberitahu ibu dia akan disuntik oxitosin agar uterus berkontraksi
baik
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir suntikkan oxitosin 10 unit
IM
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat 3 cm dari pusat
bayi, dorong isi tali pusat kearah ibu jepit kembali pada pusat 2 cm
dari klem pertama
31. Pegang tali pusat yang dijeput lakukan pemotongan tali pusat
diantara 2 klem tersebut
32. Mengikat tali pusat dengan benang/ steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan

simpul kunci pada sisi lainnya


33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat, dan memasangkan
topi
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga 5-10 cm dari vulva
35. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu ditepi atas
sympisis untuk mendeteksi, tangan lain meregang tali pusat
36. Setelah uterus berkontraksi regangkan tali pusat dengan tangan
kanan, sedangkan tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati
kearah dorsokanial.jika plasenta tidak lahir dalamwaktu 30-40
detik,hentikan peregangan talipusat dan menunggu hingga timbul
kontraksi berikutnya dan mengulang prosedur.
37. Lakukan peregangan dan dorongan dorsokarnial hingga plasenta
terlepas
38. Setelah plasenta tampak pada vulva teruskan melahirkan plasenta
dengan hati-hati.pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan
putaran searah untuk membantu pengeluaran placenta untuk
mecegah robeknya selaput ketuban
39. Setelah placenta lahir lakukan masase fundus uteri
40. Periksa bagian maternal dan fetal placenta untuk memastikan
seluruh kotiledon dan selaput sudah lahir lengkap. Masukkan
kedalam kantong plastic
41. Evaluasi ada tidaknya laserasi pada vagina dan perenium. Hecting
jika ada laserasi
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik
43. Biarkan bayi kontak kulit dengan ibu
44. Lakukan penimbangan, pengukuran bayi, oles salep mata dan
suntikan vitamin K 1 mg
45. Setelah 1 jam pemberian vitamin K, beri suntikan Hb 0 pada paha
kanan
46. Melanjutkan pantaun kontraksi dan mencegah perdarahn
pervaginam
47. Ajarkan ibu/ keluarga masase uterus
48. Evaluasi dan nilai jumlah kehilangan darah
49. Periksa nadi ibu dan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
pasca persalinan
50. Periksa kembali bayi, untuk memastikan bayi bernapas dengan baik
51. Letakkan semua peralatan bekas pakai pada cairan clorin 0,5 %
untuk dekontaminasi. Cuci dan bilas setelah di dekontaminasi
52. Buang bahan yang terkontaminasi pada tempat yang sesuai
53. Bersihkan ibu dengan air DTT
54. Pastikan ibu merasa nyaman, beritahu keluarga bila ibu ingin
minum
55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan clorin 0,5 %
56. Membersihkan sarung tangan didalam larutan clorin dan
melepaskannya secara terbalik

5. Referensi
6. Dokumen

57. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir


58. Melengkapi partograf
Pedoman Asuhan Persalinan Normal
Buku catatan perkembangan pasien, dan kartu pasien

terkait
7. Distribusi

Ruang PONED, PUSKESDES,

You might also like