You are on page 1of 9

Pengertian Lipid

Lipida (dari kata Yunani, Lipos, lemak) dikenal oleh masyarakat awam
sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan
lilin. Istilah "lipida" mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik
nonpolar dan hidrofob, yang esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan
fungsi sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut polar, seperti
air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter atau kloroform.
Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu polimer.

Sifat, Jenis dan Struktur Lipid

Gambar 1. Struktur Lipid Bilayer


1. Sifat-sifat Lipid
Tidak larut dalam air
Larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, dan benzene
2. Jenis-jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
a Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun
rumus umum dari asam lemak adalah: CH3(CH2)nCOOH atau
CnH2n+1-COOH.

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24.
Struktur asam lemak merupakan salah satu kategori paling mendasar
dari biolipid biologis dan
dipakai
sebagai
blok
bangunan dari lipid dengan
struktur
yang
lebih
kompleks.
Ada dua macam asam lemak
yaitu:
o Asam
lemak
jenuh
(saturated fatty acid),
yaitu asam lemak yang
tidak memiliki ikatan
rangkap
o Asam lemak tak jenuh
(unsaturated fatty acid),
yaitu asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap.
Gambar 2. Struktur Asam Lemak
b

Gliserida
Gliserida terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
o Gliserida netral (lemak netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan
gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan
energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin
berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama.
Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut
monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan
trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari
sumber lipid.
o Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi
ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.

Penggunaan fosfogliserida adalah:


1. Sebagai komponen penyusun membran sel
2. Sebagi agen emulsi

Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain.
Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.

Lipid non gliserida


Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak
bergabung dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke
dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, dan kolesterol.

Fungsi Lipid
a Penyimpan Energi
b Transportasi metabolik sumber energi
c Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta
menunjang proses pemberian signal-signal transducing.
d Struktur dasar atau komponen utama dari membran semua jenis sel.
e Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
f Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
g Penahan rasa lapar, karena adanya lemak akan memperlambat
pencernaan. Bila pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula
timbulnya rasa lapar.
h Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khususnya
untuk sterol)
Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Perbedaan
antara keduanya, yaitu :
1. Lemak
Umumnya diperoleh dari hewan
Berwujud padat pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak jenuh
2. Minyak
Umumnya diperoleh dari tumbuhan
Berwujud cair pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak tak jenuh
1. Perbedaan Lipid pada Ikan Air Tawar dan Air Laut
Air tawar memiliki kadar garam <0,05%, sedangkan air laut memiliki
kadar garam antara 3-5%. Habitat ikan ini ternyata memiliki pengaruh
terhadap kandungan gizi ikan yang hidup di tempat tersebut terutama pada
kandungan asam lemak omega 3. Ikan yang hidup di air laut memiliki
kandungan asam lemak omega 3 yang lebih banyak dibandingkan dengan ikan

yang hidup di air tawar. Pernyataan ini didukung pula oleh suatu penelitian
yang dilakukan oleh Ugoala, dkk (2008) yang dipublikasi di Internet Journal
of Food Safety Vol. 10.
Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa asam lemak omega 3
terdapat lebih banyak pada ikan-ikan yang hidup di air laut sedangkan ikan air
tawar mengandung lebih banyak asam lemak omega 6 dibandingkan asam
lemak omega 3. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan jenis makanan
yang dikonsumsi oleh ikan air tawar dan ikan air laut.
Tabel 1. Nilai nutrisi rata-rata pada ikan air tawar, air payau, dan air
laut dalam 100 g.
Jenis ikan

Energ
i
(kkal)

Ikan Air
110
tawar
(freshwater
fish)
Ikan
air 130
payau
(brackish
water fish)
Ikan
air 110
laut
(seawater
fish)

Karb
. (g)

Protei
n (g)

Lema
k (g)

Tot.
omeg
a
3
(g)

Tot.
Cholestero
omeg l (mg)
a
6
(g)

18,14

3,75

0,48

0,82

61,2

19,85

4,99

1,21

0,12

43,0

18,88

3,32

0,68

0,08

43,8

Sumber: National Nutrient Database for Standard Refference USDA.


Omega-3 seperti asam eikosapentaenoat (EPA), asam dokosapentaenoat
(DPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) memberikan sejumlah fungsi penting
dalam tubuh manusia. Asam lemak omega-3 tidak bisa disintesis di dalam tubuh
dan harus diperoleh dari makanan. Rekomendari asupan per-harinya berkisar
antara 250 mg 2 g/hari. Ikan laut merupakan sumber Omega-3 yang baik dan
kandungannya jauh lebih besar daripada ikan air tawar. Ikan tuna, sardin, salmon,
mackerel kandungannya dapat mencapai 1-3 g/100 g daging ikan.
Tabel 2.2 Kandungan Asam Lemak Omega 3 per 100 Gram pada Berbagai Jenis
Ikan

Jenis ikan

Asam lemak omega 3

Kembung

2,2

Tuna

2,1

Sardin

1,2

Salmon

1,6

Makarel

1,9

Herring

1,9

Teri

1,4

Tongkol

1,5

Tawes

1,5

Perbedaan Lipid pada Hewan Tingkat Rendah dan Tingkat Tinggi


Menurut fungsinya pada hewan tingkat tinggi lemak berperan sebagai
sumber energi , pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak
esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa
kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh. Namun,
pada hewan tingkat rendah lemak berfungsi stabilisator membran agar
menetralkan pH dan suhu disekitarnya. Ini biasanya terdapat pada membran
selnya.
Metabolisme Asam Lemak

Katabolisme Asam Lemak


Asam lemak jenuh didegedasi dalam 3 tahapan oksidasi :
Tahap
pertama,
-oksidasi,
dilakukan
dalam
siklus
yang
berkesinambungan dengan hasil akhir sebagai acetyl-CoA. Tiap siklus
terdiri atas 4 tahap reaksi, yaitu (1) dehidrogenasi 1, (2) hidratasi, (3)
dehidrogenasi 2, dan (4) tiolasi. Tahap kedua, tiap acetyl-CoA dioksidasi
menghasilkan 2 CO2 dan 8 elektron dalam siklus TCA. Tahap ketiga,
elektron yang dihasilkan dari tahap 1 dan 2 masuk ke rantai respirasi
mitokondria dengan menghasilkan energi untuk sintesis ATP dengan
forforilasi oksidatif. Oksidasi asam lemak tidak jenuh memerlukan 2
enzim tambahan: enoyl-CoA isomerase dan 2,4-dienoyl-CoA reductase.
Asam lemak beratom C ganjil dioksidasi menghasilkan acetyl-CoA dan
propionyl-CoA. Propionyl-CoA dikarboksilasi menjadi LmethylmalonylCoA yang kemudian diisomerisasi menjadi succinyl-CoA untuk dioksidasi
menjadi CO2 dalam siklus TCA. Peroxisome tanaman dan hewan dan
glyoxysome tanaman menjalankan oksidasi dalam empat tahap yang
mirip dengan oksidasi di mitokondria hewan. Akan tetapi pada tahap
pertama elektron langsung ditransfer ke molekul O2 menghasilkan H2O2.
Reaksi -oksidasi yang terjadi di dalam retikulum endoplasma
menghasilkan asam lemak dikarboksilat yang dapat mengalami -oksidasi
dari kedua ujungnya sampai diperoleh asam dikarboksilat berantai pendek
seperti C8 (asam suberat) atau C6 (asam adipat).

Anabolisme Asam Lemak


Asam Lemak jenuh rantai panjang disintesis di sitosol dari acetylCoA oleh sistem enzim kompleks asam lemak synthase dengan enam
aktivitas enzim dan ACP. Sistem enzim kompleks ini terdiri atas dua jenis
gugus SH, yang satu terikat pada ACP, dan yang lainnya pada residu
Cystein pada -ketoacyl-ACP synthase yang berfungsi sebagai pembawa
intermediet asam lemak. Tiap satu siklus penambahan satu unit 2 atom C
pada sintesis asam lemak terdiri atas 4 tahap reaksi, yaitu (1) kondensasi
gugus acetyl dari malonyl-ACP dengan intermediet asam lemak yang
terikat pada cys-SH, dengan melepaskan CO2, (2) reduksi 1 menghasilkan
turunan D--hydroxy, (3) dehidrasi menghasilkan trans-2- unsaturated
acyl-ACP, dan (4) reduksi 2 menghasilkan intermediet asam lemak yang
sudah diperpanjang dengan dua atom C. Asam palmitat dapat diperpanjang
menjadi asam stearat (C18:0). Baik asam palmitat maupuan stearat dapat
didesaturasi menghasilkan masing-masing palmitoleat dan oleat. Mamalia
tidak dapat membuat asam linoleat dan asam -linolenat, kedua asam
lemak ini disebut asam lemak esensial. Triasil gliserol dibentuk dengan

reaksi dua molekul asam lemak-CoA dengan gliserol-3-fosfat membentuk


asam fosfatidat, yang selanjutnya didefosforilasi menghasilkan
diacylglicerol. Melalui asilasi dengan molekul asam lemak-CoA ketiga
triasilgleserol dapat diperoleh. Sintesis dan degradasi triasilgliserol diatur
oleh hormon.

Gambar 3. Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme Asam Lemak


Singkatnya, metabolisme asam lemak adalah proses oksidasi asam
lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya
sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein,
asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat
sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah
mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak
dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Daftar Pustaka

Anonim. 2013. Manfaat ikan lemah untuk kesehatan. Melalui :


(http://www.sehatraga.com/manfaat-ikan-lemak-untuk-kesehatan/)
Dhiyah. 2011. Biokimia Lipid. Melalui :
(http://dhiyahblogger.blogspot.com/2011/08/biokimia-lipid.html)
Dungga, Beby Poetry. 2014. Rangkuman katabolisme asam lemak. Melalui :
(https://www.academia.edu/5497424/RANGKUMAN_KATABOLISME_
ASAM_LEMAK
Hadi, Abdul. 2013. Pengertian, fungsi dan metabolisme lemak. Melalui :
(http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-fungsi-lemak.html)
Maulana, Ferro. 2014. Manfaat ikan untuk kesehatan. Melalui :
(http://www.fitnessformen.co.id/article/4/2014/1195-Manfaat-Ikan-untukKesehatan)
Mulyani, Sri. 2014. Metabolisme lipid. Melalui :
(http://haniifadly.files.wordpress.com/2011/03/lipid.pdf)
Saitama, Akbar. 2013. Metabolisme lipid. Melalui :
(blog.ub.ac.id/akbarsaitama/2012/09/09/metabolisme-lipid/comment-page14/)
Syafar, Asfar. 2014. Makalah Lemak dan Lipid. Melalui :
(http://www.academia.edu/5471304/Makalah_LEMAK_dan_LIPID__Ilmu_Nutrisi)

You might also like