Tujuan percobaan heat exchanger adalah untuk menentukan LMTD, koefisien
perpindahan panas total (UD), koefisien perpindahan panas (hi/ho), fouling factor (RD), serta efisiensi heat exchanger; mengetahui hubungan antara flowrate dengan LMTD, koefisien perpindahan panas total (UD), koefisien perpindahan panas (hi/ho), fouling factor (RD), serta efisiensi heat exchanger; serta mendemonstrasikan cara penggunaan salah satu jenis heat exchanger yang beroperasi pada aliran co-current dan counter current serta perbandingan nilai LMTD, koefisien perpindahan panas total (U D), koefisien perpindahan panas (hi/ho), fouling factor (R D), serta efisiensi heat exchanger antara kedua aliran tersebut. Langkah percobaan yang dilakukan ada dua yaitu tahap persiapan dan tahap percobaan. Persiapan percobaan dengan mengisi tangki minimal bagian dari volume. Menghidupkan pompa, mengecek volume boiler dengan cara melihat pada gelas penduga pada unit control. Volume air tidak boleh penuh, jika penuh akan menyebabkan bahaya karena tidak ada ruangan penguapan ketika boiler dipanaskan. Membuang atau mngurangi air jika penuh melalui kran drain hingga pada batasan. Jika pengisian berlangsung terus menerus berarti limit switch pada unit control tidak bekerja. Kembali kelangkah selanjutnya. Jika terjadi demikian, pengisian air dapat dijalankan tetapi dilakukan manual dan harus dikontrol/ dilihat tidak boleh penuh. Kemudian menyalakan kompor pemanas, dengan membuka katup regulator LPG secukupnya, sedikit demi sedikit. Membuka katup kompor, kemudian menyulutkan api ke kompor dengan hati-hati. Menunggu sampai air mendidih, temperaturnya 145-147,5 oC dengan melihat termometer. Menyetal tekanan pada 3 bar, dengan jalan mengatur katup pengaman SV. Menjaga isi bak air minimal volumenya. Menggunakan boiler jika tekanan sudah stabil. Tahap percobaan untuk aliran co-current Instalasi seri dengan membuka kran V1, V4, V5, V7, dan V9. Menutup kran V2, V3, V8, dan V10. Mengalirkan air dengan membuka V5, setelah steady. Membuka kran V1 sebelumnya atau sebelum air dialirkan ditutup dahulu. Mengatur rate steam dan rate air. Mencatat suhu steam dan air yang masuk dan yang keluar setelah steady. Mencatat besarnya rate steam dan rate air yang masuk. Untuk aliran counter current instalasi seri Membuka kran V1, V4, V5, V7, dan V9. Menutup kran V2, V3, V6, V8, dan V10. Mengulangi langkah ketiga hingga ketujuh. Dari hasil percobaan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa nilai TLMTD pada aliran counter current lebih besar dibandingkan dengan aliran co-current. Sedangkan untuk nilai UD, aliran co-current mimiliki nilai UD lebih besar dibandingkan aliran counter current. Untuk nilai koefisien perpindahan panas individu (hi), koefisien perpindahan panas individu (ho), fouling factor (RD), serta efisiensi pada aliran counter current sama dengan niali pada aliran co-current. Berdasarkan literatur, nilai koefisien perpindahan panas individu (ho) dan efisiensi pada aliran counter current dan co-current sesuai dengan literatur. Sedangkan untuk nilai UD, koefisien perpindahan panas individu (hi), fouling factor (RD), serta TLMTD pada aliran counter current dan co-current tidak sesuai dengan literatur. 1