You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Pengembangan Produk
Produk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan, modifikasi dari produk yang
sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk yang diakuisisi dan produk asli innovatif.
Produk baru diperkirakan bisa memberi sebuah proporsi yang tinggi bagi pertumbuhan
perusahaan dan kadang-kadang memberikan kontribusi utama terhadap laba bisnis
keseluruhan. Dalam perencanaan produk, produk harus dipandang sebagai pemecahan
masalah bagi konsumen, dimana jika seorang konsumen membeli sebuah produk mereka
dapat memperoleh manfaat dari penggunaan produk tersebut. Dan yang terpenting disini
adalah bagaimana konsumen percaya bahwa suatu produk dapat memenuhi kebutuhannya,
bukan bagaimana penjual memandang produk tersebut. Jika kebutuhan konsumen sudah
terpenuhi, diharapkan timbul kepuasan dalam diri mereka sehingga dimasa yang akan datang
mereka akan melakukan pembelian berikutnya terhadap produk yang sama. Beberapa faktor
penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produk baru, yaitu :
1. Pengetahuan tentang kebutuhan dan keinginan konsumen lengkap.
2. Sumber daya yang mendukung terhadap pengembangan produk baru.
3. Perkiraan penyimpangan produk baru dalam memenuhi pasar sasaran
4. Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan produksi produk
baru.
5. Antisipasi terhadap reaksi para pesaing.
6. Kapan waktu yang paling tepat untuk meluncurkan produk baru.
7. Jasa terkait sebagai pendukung produk baru
Terdapat empat tipe dasar dalam program pengembangan produk, yaitu :
1. Modifikasi produk lini.
2. Diluar produk lini/ produk substitusi.
3. Produk komplemen
4. Produk Innovasi
Produk baru berpeluang menawarkan nilai superior ke customer dan secara total
produk baru dapat meningkatkan keberadaan produk.

1. Jenis-jenis produk baru :


Perkenalan barang atau jasa baru bisa diklasifikasikan menjadi : Benar-benar baru
bagi pasar dan luasnya nilai yang disiptakan, menghasilkan jenis-jenis produk baru berikut ini
:
a. Innovasi transformasional, produk yang secara radikal baru dan penciptaan nilai yang
substansial.
b. Innovasi substansial, produk yang secara significan baru dan menciptakan nilai penting
untuk customer.
c. Innovasi incremental, innovasi, produk baru yang menyediakan peningkatan performans
atau nilai yang diterima lebih baik (atau biaya lebih rendah).
Sebuah perusahaan yang berinisiatip mengembangkan produk baru dapat melakukan
innovasi dalam satu atau lebih dari ketiga kategori diatas. Kenyataannya, banyak produk baru
merupakan perluasan dari jalur produk yang ada dari total produk baru yang dihasilkan.
2. Menemukan peluang nilai customer
Kebutuhan customer menjadi informasi penting yang menentukan nilai peluang yang
ada dalam pengembangan produk baru. Identifikasi dan analisis segmen pasar membantu
untuk mengetahui segmen yang menawarkan peluang produk baru ke organisasi. Kepuasan
konsumen mengindikasikan seberapa baik pengalaman menggunakan produk dibandingkan
dengan nilai yang diharapkan oleh pembeli.
a. Nilai konsumen,
Tujuan analisis nilai customer adalah mengidentifikasi kebutuhan :

Produk baru
Peningkatan produk yang ada.
Peningkatan dalam proses produksi
Peningkatan layanan pendukung

b. Kapabilitas yang cocok untuk peluang nilai


Setiap peluang nilai harus dipertimbangkan pada saat organisasi mempunyai
kapabilitas untuk membawa nilai customer yang superior. Organisasi secara normal
akan mempunyai kapabilitas yang dibutuhkan perluasan lini produk dan tambahan
peningkatan. Pengembangan produk untuk sebuah kategori produk baru
membutuhkan penilaian pada kapabilitas organisasi mengenai kategori baru.
c. Innovasi transformasional

Customer barangkali bukan penuntun yang baik untuk idea produk baru yang
secara total mungkin disebut radikal atau penerobosan innovasi sejak mereka
membentuk keluarga produk baru atau bisnis baru. Ketika setiap ide dibawah
pertimbangan, pelanggan potensial mungkin tidak mengerti bagaimana produk
baru akan mengganti produk yang ada. Masalahnya adalah customer tidak mungkin
mengantisipasi sebuah preferensi untuk sebuah produk baru yang revolusioner.
3. Karakteristik innovator yang berhasil

Gambar 1 : Karakteristik Innovator yang Berhasil


Tahap-Tahap Dalam Perencanaan Produk Baru
Perencanaan produk baru mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan
penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar dan menentukan susunan
produk lininya. Adanya perencanaan produk baru ini akan mendorong perusahaan
meningkatkan perolehan labanya atau paling tidak membuat laba menjadi stabil.
Tahap-tahap dalam perencanaan produk baru terdiri dari :
1. Penciptaan ide. Pengembangan produk baru berawal dari penciptaan ide, didalam
penciptaan ide tidak hanya seadaya saja tetapi harus didefinisikan dengan jelas
tujuan dari produk yang ingin dikembangkanya, dan harus jelas juga apakah akan

memodifikasi produk lama, membuat terobosan baru, atau meniru pesaing, ide baru
bias dicari diberbagai sumber, misalnya dari konsumen, pesaing,ilmuan dll.
2. Penyaringan ide. Tujuan langkah ini adalah untuk menyaring ide ide yang buruk
agar nantinya ide yang akan dikembangkan bisa realistis dan memungkinkan bisa
diwujudkan secara nyata.
3. Pengembangan dan pengujian konsep. Dalam hal ini ide yang menarik akan dibuat
konsep produk yang bias diuji, dari ide produk bias dibuat beberapa konsep, lalu
ilmuan menguji apakah sudah sesuai dengan apa yang menjadi keinginan
konsumen, apabila konsepnya sesuai dengan tujuan maka bisa dilakukan
pabrikasi,,dan jika belum maka tim pengembang membuat konsep baru dengan
memperbaiki konsep yang lama.
4. Strategi pemasaran. Tahapan ini merupakan tahap perancangan pemasaran yang
strategis untuk memperkenalkan produknya ke pasaran
5. Analisa bisnis. Dalam hal ini perusahaan memperkirakan biaya dan laba,serta
mengevaluasi manfaat suatu produk baru dengan analisis break event agar nantinya
perusahaan mengetahui berapa produk yang akan dijual agar impas dengan harga
dan struktur biaya tertentu.
6. Pengembangan produk. Jika konsep produk yang sudah matang dan sudah melalui
analisis bisnis maka langkah yang selanjutnya adalah mengubah konsep produk
tersebut kedalam bentuk fisik, hal ini akan menjawab pertanyaan apakah produk
layak secara teknis dan komersil. Departemen peneliti dan pengembang harus
mengembangkan satu atau lebih konsep produk agar nantinya mendapatkan suatu
model Prototype yang mewakili semua konsep produk, setelah prototype jadi maka
dilakukan uji fungsional dan uji konsumen.
7. Uji pemasaran. Didalam tahap ini produk diberi nama, kemasan,dan program
pemasaran awal untuk mengujinya dalam bentuk yang nyata.tujuan tahap ini
adalah mempelajari bagaimana dealer atau konsumen bereaksi didalam
penanganan, penggunaan,pembelian produk kembali dan seberapa besar pasarnya.
8. Komersialisasi. Uji pemasaran memberikan cukup informasi untuk bisa mengambil
keputusan apakah produk akan dilincurkan atau tidak, adapun keputusan sebelum
memasrkan ,diantaranya kapan produk akan diluncurkan, target pasar mana yang
akan menjadi target, dimana awal produk akan dijual, biaya yang dibutuhkan untuk
pemasaran produk

You might also like