Professional Documents
Culture Documents
2. Penyajian
Protein adalah polimer alami yang terdiri sejumlah unit asam amino yang terikat
satu sama lain dengan ikatan amida (atau peptida); sehingga protein disebut juga
poliamida; hidrolisis protein menghasilkan asam-asam amino. Peptida adalah oligimer
dari asam amino. Dalam bab ini akan dibahas struktur dan sifat asam amino, struktur
peptida, kemudian struktur protein.
151
H2N
CO2H
C
Asam amino memiliki gugus amino sekaligus gugus karboksil, jadi bersifat asam
sekaligus basa atau disebut amfoter. Asam amino lebih baik digambarkan dengan
struktur dipolar.
CO 2H3N +
Keasaman gugus NH3+ lebih kuat dari kebasaan gugus CO2- amino, akibatnya dalam
larutan berair mengandung lebih banyak anion asam amino. Sebagai contoh adalah
alanina, pada pH 7 bermuatan negatif netto.
Pada pH 7 alanina bermuatan negatif netto
basa lebih lemah
asam lebih kuat
H3N+
CO2C
CO2H
+ H2O
CH3
tak bermuatan netto
H2N
+ H3O+
CH3
bermuatan negatif netto
Jika sedikit HCl ditambahkan ke dalam alanina, maka kesetimbangan akan bergeser
sehingga muatan netto alanina menjadi nol. Pada pH dimana suatu asam amino tidak
bermuatan netto disebut titik isoelektrik dari asam amino tersebut.. Titik isoeletrik
alanina adalah 6,0. pada titik isoelektrik asam amino dapat diendapkan.
152
CO 2-
+ H3O +
H3N + C
CH3
+ H2O
CH3
Singkatan
Nama
1. R : netral
-H
-CH3
-CH(CH3)2
2. R : mengandung gugus OH
-CH2OH
-CH(CH3)OH
3. R : mengandung S
-CH2SH
4. R : mengandung gugus karboksil (asam)
-CH2COOH
-CH2CH2COOH
5. R : mengandung gugus amino (basa)
-CH2(CH2)2CH2NH2
glisina
alanina
valin
gly
ala
val
serin
threonin
ser
thr
sisteina (cysteine)
cys
asam aspartat
asam glutamat
asp
glu
lisina
lys
2.2 Peptida
Suatu peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino atau lebih.
Ikatan amida antara gugus -amino dari satu asam amino dan gugus karboksil dari asam
amino lain disebut ikatan peptida. Contoh peptida berikut dibentuk dari alanina dan
glisina disebut alaniglisina.
ikatan peptida
O
H2NCH C OH +
CH3
alanina
O
H NCH2 C
H
glisina
OH
-H2O
H2NCH C
NCH2 C
CH3
OH
alanilglisina
(suatu dipeptida)
Tiap asam amino dalam molekul peptida disebut suatu satuan (unit) atau residu.
Bergantung dari jumlah satuan asam amino yang terikat dalam suatu peptida, maka
153
suatu peptida dirujuk sebagai dipeptida (dua satuan), tripeptida (tiga satuan) dan
seterusnya. Menurut perjanjian suatu poliamida yang memiliki kurang dari 50 satuan
asam amino dikelompokkan sebagai peptida, sedangkan poliamida yang lebih besar
dianggap sebagai protein.
Dalam dipeptida alaninglisina, residu alanina memiliki gugus amino bebas dan
satuan glisina mempunyai suatu gugus karboksil bebas. Namun alanina dan glisina
dapat digabung dengan cara lain membentuk glisinalanina, dimana glisina mempunyai
gugus amino bebas dan alanina mempunyai gugus karboksil bebas.
O
H2NCH C
NHCH2 C
O
OH
CH3
alanilglisina
H2 NCH2 C
NHCH C OH
CH3
glisilalanina
2.3 Protein
Protein adalah biopolimer yang terdiri atas banyak asam amino yang terikat satu
sama lain oleh ikatan peptida (amida). Rentetan asam-asam amino dalam molekul
protein disebut struktur primer protein.
rantai protein, menunjukkan asam amino yang bertautan lewat ikatan peptida
.......
H-N. Ikatan ini ada dalam rantai peptida dan menyebabkan rantai dapat
154
menggulung, sehingga N-H dari suatu ikatan peptida dapat berikatan hidrogen dengan
gugus karbonil dari ikatan peptida lain yang jauh pada rantai yang sama.(lihat Gambar
11.1)
155
memiliki gugus R non polar, alkil sederhana, sedangkan lainnya mempunyai gugus R
polar, misalnya gugus karboksilat atau amonium dan hidroksil. Gugus R (rantai
samping) yang berbeda mempengaruhi sifat keseluruhan protein.
3. Penutup
3.1 Rangkuman
Protein adalah poliamida. Hidrolisis protein menghasilkan asam -amino.
Titik isoelektrik suatu asam amino adalah pH dimana ion dipolar asam amino secara
listrik netral.
Peptida adalah poliamida dengan satuan asam amino kurang dari 50.
Protein adalah poliamida dengan satuan asam amino lebih dari 50. Rantai samping suatu
protein menentukan struktur yang lebih tinggi, yang terjadi oleh ikatan hidrogen internal
(dalam rantai yang sama) dan ikatan hidrogen antar rantai. Struktur yang lebih tinggi
memberikan keanekaragaman sifat protein. Denaturasi adalah kerusakan ikatan-ikatan
hidrogen atau merupakan kerusakan struktur lebih tinggi dari protein.
156
d. titik isoelektrik
2. Tulis struktur untuk peptida berikut ini:
a. alanilalanina
b. triptofanilalanina
O
H NCH2 C
H2NCH C OH +
OH
-H2O
H2NCH C
NCH2 C
CH3
alanina
CH3
glisina
OH
alanilglisina
(suatu dipeptida)
b. Suatu molekul yang mengandung dua satuan asam amino yang saling berikatan
dengan ikatan peptida. Contoh: alanilglisina (struktur lihat jawaban a)
c. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesa dalam tubuh
manusia. Contoh: valina, serina, prolina, treonina, fenilalanina, lisina, leusina,
isoleusina, histidina, triptofan.
d. Titik isoelektrik yaitu pH dimana suatu asam amino tidak bermuatan netto, pada
kondisi ini asam amino akan menjadi dipolar. Contoh:
Pada pH 6 alanina, tidak bermuatan netto
CO 2H2N
C
CH3
CO 2+ H3O +
H3N + C
CH3
2. Struktur dipeptida:
a. alanilalanina
157
O
H2NCH C
O
NHCH
CH3
OH
CH3
b. triptofanilalanina
O
CH2
N
CH C
NH2
NHCH
O
C OH
CH3
O
NHCH C
OH
+ H2O
CH2OH
leusilserina
O
H2NCH C OH
CH2
O
+
NH 2CH C
OH
CH2OH
CH(CH3)2
leusina
serina
4. Pustaka
a. Fessenden, R.J. dan J. S. Fessenden, 1986, Organic Chemistry, 3rd edition.
Wadsworth, Inc., Belmont, California. Alih bahasa : Pudjatmaka, A.H. 1999, Kimia
Organik. Penerbit Erlangga, Jakarta, Jilid 2
b. Solomons, T.W.G., 1988, Organic Chemistry, 3th edition, John Wiley & Sons, Inc.,
New York
c. Hart, H., L.E. Craine dan D.J. Hart, 2003, Organic Chemistry, 11th edition.
Wadsworth, Inc., Belmont, California. Alih bahasa : Suminar S.A., 2003, Kimia
Organik, edisi 11, Penerbit Erlangga, Jakarta
158