Professional Documents
Culture Documents
istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam
yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur
tangan manusia yang berlebihan. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan
hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan
Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera
dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi
alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa
Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
Indonesia dengan beragam bentuk fisik (relief) dan penduduknya memiliki beberapa
permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan
hidup Indonesia terjadi di berbagai sektor beserta segala kompleksitas, penyebab, dan
akibat masing-masing. Di blog ini saya akan membahas mengenai permasalahan air,
permasalahan sampah, permasalahan hutan, dan permasalahan ekosistem pantai.
Permasalahan Air
Indonesia memiliki permasalahan air yang seringkali diakibatkan oleh
penduduknya sendiri. Berikut beberapa permasalahan air yang banyak terjadi di
Indonesia.
Permasalahan Sungai
Sungai-sungai di Indonesia memiliki peranan penting bagi kehidupan, yaitu sebagai
sarana irigasi, sumber air minum, keperluan industri, dan lain-lain. Tetapi dalam kurun
waktu lima tahun ini, kualitas air telah mengalami penurunan. Hal itu disebabkan
sebanyak 64 dari 470 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dalam keadaan kritis.
Pendangkalan sungai terjadi di mana-mana. Selain itu, sungai di Indonesia banyak yang
tercemar oleh berbagai limbah di antaranya:
o Limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga berupa detergen, tinja, dan
sampah yang sengaja dibuang ke sungai.
o Limbah Industri berupa berbagai zat kimia dan logam berat yang
berbahaya dan beracun.
Limbah dari sungai yang terbawa ke laut akan mencemari biota laut, sehingga
turut membawa petaka bagi manusia yang mengonsumsinya. Sebgai contoh
penyakit Minamata di Jepang, suatu penyakit yang terjadi di daerah Minamata
yang disebabkan oleh menumpuknya logam berat dalam tubuh ikan laut yang
dikonsumsi orang-orang.
Upaya penganggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan langkah berikut.
1 Membatasi. Limbah harus diminimalisir dan kalau bisa didaur ulang. Jika tidak
bisa didaur ulang, limbah harus dinetralisir agar tidak mencemari lingkungan.
2 Mengawasi. Masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya harus turut mengawasi
dan menjaga pelestarian air.
3 Mengendalikan. Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup harus tegas, para
pelanggar harus diganjar dengan sanksi yang sesuai.
Permasalahan Sampah
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan tingkat konsumsi masyarakat
juga bertambah banyak. Hal ini memberi kontribusi langsung pada meningkatnya volume
sampah yang tidak diimbangi oleh upaya penanggulangannya. Hal ini menyebabkan
banyak terjadi permasalahan lingkungan hidup. Sebut saja linkungan menjadi kotor,
jorok, bau, dll. Itu baru contoh sekitar. Contoh lebih lanjut adalah gejala keracunan dan
merebaknya penyakit.
Beberapa langkah untuk menanggulangi permasalahan sampah di Indonesia di antaranya
berikut ini.
Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengelola
sampah. Lokasinya harus jauh dari permukiman penduduk.
Penerapan prinsip 4R: replace (mengganti), reduce (mengurangi), reuse
(menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang).
Penempatan bak sampah yang terpisah antara oraganik dan anorganik sehingga
mempermudah pengelolaannya.
Memproduksi dan memasyarakatkan peralatan untuk mendaur ulang sampah.
Mengadakan kerja bakti secara berkala.
Permasalahan Hutan
Pola konsumsi masyarakat kian meningkat terutama yang berhubungan dengan hasil
hutan. Kebutuhan akan kertas, mebel, dan bahan bangunan telah meningkat tajam. Hal ini
dapat menguras keberadaan hutan produksi. Sebenarnya kita pun sering merusak hutan.
Dengan membuang-buang kertas atau memakainya secara berlebihan, kita turut andil
dalam mendorong para penebang hutan liar melaksanakan aksinya.
Berdasarkan data BPS tahun 2004, luas hutan yang telah rusak maupun kritis telah
mencapai 59 juta hektar. Rata-rata terjadi pengurangan luas hutan 1,6 juta hektar per
Kerusakan hutan telah berakibat buruk pada kehidupan, seperti tanah longsor, banjir,
hilangnya banyak spesies hewan dan tumbuhan, tanah tandus dan tidak produktif,
kekeringan, pemanasan global, dll. Kelestarian hutan Indonesia perlu dilakukan dengan
langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut.
1 Melakukan reboisasi.
2 Jika ingin menebang kayu, lakukan sistem tebang pilih.
3 Masyarakat, lembaga swadaya, dan pemerintah harus mengawasi dan menjaga
hutan.
4 Memberikan sanksi berat bagi penebang hutan liar.
3
4
Masyarakat terutama nelayan ikut berperan aktif dalam menjaga daerah pesisir
pantai.
Pemberian tanggung jawab untuk konservasi hutan di sepanjang pantai bagi
pengusaha yang bergerak di bidang wisata bahari.
http://bicara.id/walhi-ekosistem-karst-maros-diambang-kehancuran/
tetapi merasa perlu lebih dari pada yang lain sehingga manusia terdorong untuk
memenuhi kebutuhannya.
Masalah kerusakan lingkungan selalu menjadi sesuatu yang kasatmata jika berbicara
tentang isu-isu lingkungan hidup. Padahal, kerusakan lingkungan tidak serta merta terjadi
dan tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan banyak hal dan banyak kepentingan
yang saling berpengaruh. Seperti kasus dugaan pencemaran lingkungan Teluk Buyat oleh
PT Newmont Minahasa Raya yang akan menduduki peringkat teratas daftar kasus utama
lingkungan hidup yang belum diselesaikan.
Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)
Longgena Ginting mengemukakan bahwa masalah lingkungan yang sedang kita hadapi
jauh lebih buruk dan kompleks dari yang dapat dibayangkan. Degradasi lingkungan telah
mencapai tahap yang sangat mengkhawatirkan dan sudah pada tingkat mengancam
kehidupan kita sendiri. Masalah lingkungan tidak lagi dapat digambarkan dengan tingkat
deforestasi, polusi, degradasi lingkungan, banjir, atau fenomena lain yang secara fisik
dapat dilihat. Akan tetapi, di balik semua itu, kita sedang menghadapi destruksi yang
secara sistematis menempatkan manusia dalam risiko yang sangat besar di masa yang
akan datang.
Masalah lingkungan hidup bukan hanya persoalan salah satu negara saja, tetapi
sudah menjadi tanggung jawab seluruh bangsa dan negara (kehidupan global). Oleh
karena itulah berbagai upaya dilakukan orang untuk mencegah tambah rusaknya
lingkungan hidup. Seperti dengan diselenggarakannya KTT Bumi, Protocol Kiyoto, dan
sebagainya. Bahkan beberapa negara yang masih memanfaatkan bahan bakar fosil,
berusaha mengurangi efek rumah kaca dengan menggunakan bahan bakar gas alam yang
secara ekonomis sangat kompetitif bila dibandingkan dengan penggunaan minyak bumi
atau baatubara. Mengurangi pembakaran bahan bakar fosil bagi pemenuhan kebutuhan
energi ini tentu mempunyai manfaat yang besar, paling tidak sebagai langkah
penghematan cadangan sumber daya alam yang ada untuk dipergunakan oleh anak cucu
kita nanti.
Manusia di bumi ini menmpunyai tugas utama yaitu memanfaatkan dan memelihara
lingkungan hidup. Kedua tugas ini harus dapat berjalan seimbang, bukan hanya
memanfaatkan yang di nomer satukan. Oleh karena itu melakukan pencegahan dan
perbaikan kerusakan lingkungan hidup merupakan tugas kita sebagai manusia yang
merupakan subyek penyebab kerusakan lingkungan hidup dan sekaligus obyek yang
terkena dampak dari kerusakan tersebut.
1.
Rumusan Masalah
2.
1
Apa penyebab dari kerusakan lingkungan hidup?
2
3
Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan hidup?
4
5
Bagaimana kebijakan pemerintah Indonesia dan dunia untuk mengatasi kerusakan
lingkungan hidup?
6
7
Apa saja kelemahan strategis dalam pencegahan kerusakan lingkungan hidup di
Indonesia?
8
1.
Tujuan
2.
1
Untuk mengetahui penyebab dari kerusakan lingkungan hidup.
2
3
Untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan hidup.
4
5
Untuk mengetahui kebijakan pemerintah Indonesia dan dunia untuk mengatasi
kerusakan lingkungan hidup.
6
7
Untuk mengetahui kelemahan strategis dalam pencegahan kerusakan lingkungan
hidup di Indonesia.
8
BAB II
PEMBAHASAN
Lapangan pekerjaan
Pola hidup konsumtif yang telah banyak dipraktekkan oleh negara-negara maju,
telah mempercepat proses kerusakan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan
pemakaian bahan bakar fosil yang mereka gunakan, yaitu sebesar 70% dari
penduduk dunia. Pembakaran fosil seperti minyak bumi dan batu bara secara besarbesaran ini mereka lakukan untuk keperluan pembangkit tenaga listrik,
industrialisasi, dan transportasi. Pembakaran bahan bakar menghasilkan gas yang
berbahaya seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan belerang
dioksida (SO2). Peningkatan jumlah gas ini secara tidak langsung mempunyai efek
terhadap manusia melalui perubahan iklim. Karbon dioksida (CO2) menyebabkan
efek rumah kaca (greenhouse) transparan terhadap radiasi gelombang pendek dan
meyerap radiasi gelombang panjang. Dengan demikian kenaikan konsentrasi CO2 di
1
Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
2
Kemajuan IPTEK merupakan prestasi gemilang yang dicapai manusia
yang sekaligus merupakan penyebab terbesar kerusakan lingkungan. Peradaban
manusia semakin maju, seiring dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi
yang canggih. Kemajuan di bidang teknologi ini mempengaruhi sikap dan
pandangan hidup manusia. Sikap dan pandangan hidup yang semula immanent
atau holistik berangsur menjadi pandangan yang bercorak transeden. Pandangan
ini memandang lingkungan hidup sebagai obyek bukan sebagai bagian dari
integral dirinya. Lingkungan tidak dipandang sejajar atau fungsional melainkan
sudah menjadi subordinasi dari kepentingan manusia, karena itu lingkungan dapat
dieksploitasi berdasarkan kehendak untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Alam harus ditundukkan dan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.
Pesatnya kemajuan IPTEK turut menggesar pola pikir dan tingkah laku
manusia. Terjadi pergesaran nilai hubungan antar manusia dengan lingkungannya.
Tingkah laku yang dipengaruhi kemajuan IPTEK tersebut, memberikan tekanan
yang semakin berat pada daya dukung lingkungan.
data ini juga, hutan taman nasional atau hutan lindung, yang luasnya 21 juta hektare,
cukup terlindungi. Namun, pantauan Ditjen Bangda Depdagri terhadap 11 hutan taman
nasional pada 2004 di Sumatera menunjukkan terjadi penjarahan di sana. Ini merupakan
data tentang kerusakan hutan, sedangkan masih banyak lagi terjadi kerusakan di wilayah
perairan, udara maupun tanah.
Melihat kerusakan lingkungan hidup yang terjadi begitu besar, maka sudah
sepantasnya jika perlu dilakukan upaya pencegahan pada terjadinya kerusakan yang
berkelanjutan, agar kerusakan yang terjadi tidak bertambah. Selain itu juga perlu
dilakukan upaya perbaikan pada kerusakan-kerusakan yang terjadi. Upaya pencegahan
kerusakan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kepada masyarakat
luas tentang pentingnya menjaga linkungan. Pendidikan ini dapat diberikan pada sekolahsekolah formal yang ada, untuk mendidik anak-anak muda (siswa) sebagai generasi
penerus bangsa. Selain itu juga dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan atau
seminar-seminar kepada masyarakat umum melalui lembaga kemasyarakatan yang ada.
Pendidikan ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
fakta kerusakan lingkungan yang sudah terjadi dan pentingnya menjaga lingkungan yang
ada agar atidak terjadi kerusakan yang serupa, karena kerusakan lingkungan ini juga akan
berdampak pada manusia itu sendiri. Kepada para pengusaha juga perlu diberikan
pengertian tentang lingkungan hidup, agar mereka tidak membuang limbah sisa industri
yang berbahaya di lingkungan. Limbah industri yang berbahaya dapat mencemari tanah,
air, bahkan udara jika industri tersebut menghasilkan asap. Untuk itu kepada para
pengusaha itu perlu diberikan pembinaan tentang cara mengolah atau menyaring limbah
sisa produksi mereka, sebelum dibuang ke lingkungan. Dalam pemilihan tempat industri
pun juga harus memperhatikan etika lingkungan agar tidak mencemari air tanah, udara
sekitar perkampungan, maupun tanah pertanian penduduk.
Upaya pendekatan melalui pendidikan ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk memperoleh pengertian dasar
tentang lingkungan hidup, permasalahannya serta peran dan tanggung jawab manusia
dalam upaya melestarikan fungsi-fungsi lingkungan hidup.
terpenting dalam upaya ini adanya kesadaran masyarakat untuk melanjutkan upaya
penanggulangan dengan dana swadaya masyarakat setempat.
Upaya nyata yang dapat dilakukan sebagai tindakan untuk mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan hidup ataupun meminimalisir dampak terhadap lingkungan hidup
adalah sebagai berikut:
Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil (fossil fuel) dan mulai menggunakan
bahan bakar bio (biofuel).
Tidak membuang sampah pada tempat aliran air, seperti sungai, parit, dan
selokan.
Pemerintah Dunia
sekolah lanjutan tingkat pertama pada tahun 2005 dan tahun 2015 untuk semua
tingkat.
4. Menurunkan angka kematian anak usia di bawah 5 tahun, dengan sasaran
menjadi 2/3 nya.
5. Meningkatkan kesehatan ibu, dengan mengurangi ratio kematian ibu menjadi
3/4 nya.
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, dengan
menghentikan dan mulai menurunkan peyebaran HIV/AIDS, malaria dan
penyakit menular lainnya.
7. Memberikan jaminan akan kelestarian lingkungan hidup, dengan memadukan
prinsip-2 pembangunan berkelanjutan ke dalam program dan kebijakan
masing-2 negara, menurunkan hilangnya sumber daya alam, mengurangi
hingga 1/2 nya penduduk yg selama ini tidak bisa mengakses air bersih secara
berkelanjutan, perbaikan secara signifikan terhadap tempat tinggal paling tidak
100 juta tempat tinggal kumuh (slum dwellers) sampai 2020.
8. Mengembangkan kerjasama global dalam pembangunan, antara lain dengan
pengembangan sistem perdagangan dan keuangan yang transparan,
kepemerintahan yang baik, memperhatikan kebutuhan-2 negara berkembang
seperti : memberikan kuota export, penghapusan/penundaan pembayaran
hutang , bantuan untuk pengentasan kemiskinan, bantuan untuk peningkatan
produktivitas kaum muda, akses untuk memperoleh obat-2 an yang penting
bagi negara berkembang. MDGs saat ini menjadi begitu penting karena
hampir 1/6 penduduk dunia atau sekitar 1,1 milyar, dalam kondisi miskin yang
akut dan ekstrim dengan pendapatan kurang dari US$ 1 per hari. Kemiskinan
menjadi peyebab utama dan akar dari ketidak adilan dan keamanan global.
Demikian juga kemiskinan menjadi salah satu sumber utama laju kerusakan
lingkungan hidup yang semakin sulit untuk ditanggulangi.Kewajiban masingmasing negara yang berkomitmen dengan MDGs untuk melaporkan
kemajuannya dalam melaksanakan program secara periodik dengan indikator
yang jelas dan terukur. Wajar jika kita berharap sasaran MDGs akan tercapai
pada tahun 2015.
Pemerintah Indonesia
Dalam mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari sasaran dan arah
pembangunan Lingkungan Hidup yang digariskan dalam RPJP 2005-2025 adalah
sbb. :
a. Sasaran RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup
1. Membaiknya pengelolaan dan penggunaan SDA dan pelestarian fungsi LH
yang dicerminkan oleh tetap terjaganya fungsi daya dukung dan kemampuan
pemulihannya dalam mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara
serasi, seimbang dan lestari.
2. Terpeliharanya kekayaan keragaman jenis dan kekhasan SDA untuk
mewujudkan nilai tambah, daya saing bangsa, serta modal pembangunan.
3. Meningkatnya kesadaran, sikap mental dan perilaku masyarakat dalam
pengelolaan SDA dan pelestarian fungsi LH untuk menjaga kenyamanan dan
kualitas kehidupan.
b. Arah RPJP 2005-2025 khususnya Lingkungan Hidup
1. Mendayagunakan SDA yang terbarukan SDA terbarukan dimanfaatkan
secara rasional, optimal, efisien dan bertanggung jawab dengan
menggunakan seluruh fungsi dan manfaat secara seimbang.
2. Mengelola SDA yang tidak terbarukan pengelolaan SDA tak terbarukan,
seperti bahan tambang, mineral, dan sumber energi diarahkan untuk tidak
dikonsumsi secara langsung, melainkan diperlakukanan sebagai masukan,
baik bahan baku maupun bahan bakar, untuk proses produksi yang dapat
menghasilkan nilai tambah optimal di dalam negeri.
3. Menjaga keamanan ketersediaan energi menjaga keamanan ketersediaan
energi diarahkan untuk menyediakan energi dalam waktu yang terukur
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyebab utama kerusakan lingkungan hidup menurut Emil Salim ada dua yaitu:
a.Pertumbuhan penduduk
Lapangan pekerjaan
Upaya nyata yang dapat dilakukan sebagai tindakan untuk mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan hidup ataupun meminimalisir dampak terhadap lingkungan
hidup adalah sebagai berikut:
Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil (fossil fuel) dan mulai menggunakan
bahan bakar bio (biofuel).
Tidak membuang sampah pada tempat aliran air, seperti sungai, parit, dan
selokan.
3.2 Saran
Peran pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan kerusakan lingkungan hidup
seoptimal mungkin harus seimbang, terkoordinasi, dan tersinkronisasi. Hal ini penting
dilakukan mengingat pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan
terhadap masyarakat, termasuk mendukung pengelolaan sumberdaya dan lingkungan
demi sebesar-besarnya kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain,
masyarakat juga mempunyai tanggung jawab dan turut berperanserta untuk menjaga
DAFTAR PUSTAKA
"Tapi semuanya bermuara pada perusakan ekosistem laut bila terus dibiarkan," ucapnya.
Dalam berbagai pengungkapan kasus illegal fishing, Hidayat menyatakan prihatin karena
banyak pelakunya yang merupakan anak di bawah umur. Karena itu, pihaknya hanya
memproses pelaku yang sudah dewasa. Namun, Kepolisian tetap memberikan pembinaan
bagi masyarakat, khususnya nelayan yang terus melakoni cara penangkapan ikan yang
ilegal.
Kepala Subdit Penegakan Hukum Direktorat Polair Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi
Selatan dan Barat, Ajun Komisaris Besar Aidin Makadomo, mengatakan pihaknya terus
mengintensifkan patroli dan operasi penegakan hukum atas penangkapan ikan secara
ilegal. Selain di Pangkep, aktivitas serupa kerap ditemui di Selayar dan Bone.
Kepolisian, menurut Aidin, tidak sekadar menggalakkan penegakan hukum, melainkan
juga sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat, khususnya nelayan. Ia mengatakan
selalu mengingatkan agar para nelayan menangkap ikan dengan cara yang ramah
lingkungan. "Jangan sampai malah merusak ekosistem maupun biota laut," ucap Aidin.
Kawasan TN Babul memiliki keunikan , terdiri atas hutan, gua dan sungai bawah tanah.
Diperkiarakan terdapat 80 gua di kawasan ini. Ia makin terancam kala tambang-tambang
marak bermunculan. Foto: Wahyu Chandra
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) di Kabupaten Maros dan
Pangkeje Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel), salah satu kawasan karst
terbesar di dunia. Sayangnya, kawasan ini mengalami degradasi parah dengan makin
banyak pembukaan tambang. Ekosistem kawasan inipun terancam.
Jumaedi, aktivis lingkungan dari Lingkar Intelektual Muda Simbang (LIMS), kepada
Mongabay mengatakan, di kawasan ini, sudah ada dua pabrik semen besar di Sulsel,
yaitu Semen Bosowa dan Tonasa.
Dalam waktu dekat, katanya, ada rencana investasi pembangunan semen baru di kawasan
yang terkenal sebagai endemik kupu-kupu ini. Padahal, katanya, masalah yang
ditimbulkan dua pabrik semen yang ada, belum selesai malah muncul masalah baru. Ini
rencana pabrik semen baru. Investornya PT Conch dari China dengan nilai investasi Rp5
triliun. Mereka sudah kajian kelayakan dan mematok lokasi, katanya di Makassar,
pertengahan November 2013.
Pabrik semen ini akan dibangun di Kecamatan Simbang dan Tompobulu. Luasan sekitar
500 hektar, 300 hektar dari hutan produksi, sisanya lahan warga. Jumaedi khawatir
kerusakan lingkungan di daerah itu makin parah, termasuk keberlangsungan kawasan
karst.Dari pabrik semen Bosowa dampak sudah terasa berupa polusi udara, kondisi jalan
rusak akibat endapan debu semen di kala musim hujan. Belum lagi ketersediaan air
makin berkurang.
Dia memperkirakan, penggunaan air dari Bosowa dan Tonasa bisa mencapai 12 persen
dari total air di kawasan itu. Jika pabrik dari China dibangun, jumlah ini bertambah dua
atau malah tiga kali lipat. Saya mendapat informasi data, pabrik semen ini memiliki
kapasitas cukup besar dan termasuk perusahaan terbesar di dunia. Produksi diperkirakan
mencapai setengah dari produksi semen nasional. Bisa dibayangkan dampak yang akan
ditimbulkan terhadap hutan dan karts serta ketersedian air.
Krisis air kini menjadi masalah tersendiri bagi warga Simbang sekitar. Kawasan yang
dulu tak pernah kering ini, kini mulai mengalami krisis air saat kemarau yang berdampak
pada pertanian warga. Jika dulu petani bisa panen hingga dua bahkan tiga kali, kini
hanya bisa sekali setahun. Hanya musim hujan.
Penyebab debit air tanah berkurang diduga penggunaan perusahaan dan tambang yang
makin massif. Masalah lain, satwa endemik di kawasan itu juga terancam hilang.
Kawasan ini dikenal sebagai endemik monyet putih, berbagi jenis burung dan kupu-kupu
Raja, kupu-kupu langka icon Bantimurung. Bisa diperkirakan dampak besar bakal
timbul bagi berbagai satwa ini jika proyek ini dilanjutkan, ujar dia.
Belum lagi, dua perusahaan inipun berencana memperbesar produksi. PT Semen Tonasa
dan PT Semen Bosowa juga berencana meningkatkan produksi mereka. Informasi yang
diperoleh, menyebutkan, PT Bosowa akan meningkatkan produksi pada 2014 dari 1,8
juta ton menjadi 3 juta ton pertahun, melalui pembangunan pabrik baru yang sedang
berjalan. PT Tonasa di tahun sama akan meningkatkan produksi dari 4,7 juta ton menjadi
6,7 juta pertahun.
Apalagi, eksploitasi karst di kawasan TN Babul tak hanya untuk semen. Aktivitas
tambang lain mulai marak seperti marmer. Sejumlah tambang marmer milik masyarakat
mulai bermunculan, termasuk rencana masuk perusahaan nasional. Ancaman lain,
aktivitas pengambilan bahan material untuk bahan bangunan dan pembuatan jalan.
Data dari Dinas Pertambangan dan Energi, terdapat 25 unit usaha yang beraktivitas di dua
daerah, masing-masing 16 unit di Kabupaten Pangkep dan sembilan di Kabupaten Maros.
Belum termasuk tambang-tambang tak berizin.
PT Semen Bosowa yang dikonfirmasi membantah jika pabrik mereka di Maros selama ini
mengganggu suplai air di kawasan itu. Bahkan Bosowa saat ini memiliki dua danau kecil,
tempat penampungan air sisa olahan pabrik, juga konsumsi karyawan dan warga
sekitar. Airnya sisa buangan pabrik yang disaring terlebih dahulu hingga bisa langsung
diminum tanpa dimasak, kata Nur Alang, Manajer Umum PT Semen Bosowa.
Nur mengatakan, sejak awal, pabrik Bosowa sudah menunjukkan komitmen ramah
lingkungan. Kami termasuk salah satu pabrik semen paling ramah lingkungan di Asia.
Bahkan kini sudah punya ISO lingkungan.
Begitu pun dengan pasca produksi, upaya-upaya reklamasi telah dilakukan melalui
penanaman pohon dan reklamasi lokasi galian tambang untuk pembuatan dua danau
sebagai tempat penampungan air. Mungkin saat ini air danau itu belum bisa untuk
pertanian karena volume masih kecil, tapi ada rencana ke depan untuk itu, katanya.
Mengenai polusi debu, kata Nur, sebenarnya dari awal sudah tak menjadi masalah.
Bosowa memiliki parameter tingkat pencemaran udara, sebagai prasyarat ISO. Salah satu
indikator polusi udara adalah membiakkan rusa di sekitar pabrik. Ini menjadi alat
kontrol tingkatan polusi udara dari pabrik.
Terkait rencana peningkatan produksi semen menjadi 4 juta ton tahun 2014, dilakukan
tanpa ada pembebasan lahan, namun tetap menggunakan konsesi sebelumnya. Kita
membangun pabrik kedua, tapi tetap pada kawasan sama. Jadi tidak ada pembebasan
lahan sama sekali.
gua, dan keragamanhayati karst. Tidak cukup hanya kawasan konservasi, juga hutan lain,
dan bahkan di luar hutan.
Dia menyarankan, segera ada regulasi pengelolaan karts di luar kawasan konservasi.
Kalau tambang sudah berdiri baru UU lahir, sulit bagi kita untuk melakukan apa-apa,
katanya.
TN Babul diresmikan menjadi kawasan konservasi atau taman nasional berdasarkan
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober
2004 ini memiliki luas 43.750 hektar.
Selain kaya karst, keragamanhayati unik, kawasan ini bisa ditemukan gua alam dan gua
sejarah. Salah satu yang terkenal terdapat di kawasan Leang-leang, Kabupaten Maros,
dimana ditemukan sejumlah jejak pra sejarah di lokasi ini.
Selain kaya karst, flora dan fauna unik, di kawasan ini juga bisa ditemukan gua alam dan
gua sejarah. Salah satu yang terkenal di kawasan Leang-leang, Kabupaten Maros, dimana
ditemukan jejak pra sejarah. Foto: Wahyu Chandra