Professional Documents
Culture Documents
Beban kalor ruangan merupakan beban kalor yang harus diatasi oleh
udara yang keluar dari alat penyegar agar kondisi udara di dalam ruangan
dapat dipertahankan pada kondisi ( temperatur dan kelembaban ) yang
diinginkan. Komponen beban-beban kalor ruangan terdiri dari :
Kalor yang masuk dari luar ruangan ke dalam ruangan ( Beban kalor
kelompok )
= ( Peralatan kW ) 0,860 kcal / kW Faktor penggunaan peralatan
Beban kalor laten daerah interior
Tambahkan kalor laten oleh sumber penguapan interior
= (Jumlah orang) (Kalor laten manusia) (Koreksi faktor
kelompok)
halogen berisi gas halogen ( iodine, chlorine, chromine ) yang dapat mencegah
penghitaman lampu.
b. Lampu Neon ( Pelepasan Gas )
Lampu neon ( pelepasan gas ) ini tidak sama seperti lampu pijar, lampu
neon bekerja berdasarkan pelepasan elektron secara terus menerus didalam uap
yang diionisasi, kadang-kadang dikombinasikan dengan fosfor yang dapat
berpendar.
Pada umumnya lampu neon ini tidak dapat bekerja tanpa ballast sebagai
pembatas arus pada sirkuit lampu. Lampu neon mempunyai tekanan gas tinggi
atau tekanan gas rendah, gas yang dipakai adalah merkuri atau natrium.
Salah satu lampu neon tekanan rendah dan memakai merkuri adalah
lampu fluoresen tabung atau disebut TL ( Tube Lamp ). Lampu TL ini sebagian
besar cahayanya dihasilkan oleh bubuk fluoresen pada dinding bola lampu
yang diaktifkan oleh energi ultraviolet dari pelepasan energi elektron.
Umumnya lampu ini berbentuk panjang yang
kedua ujungnya, berisi uap merkuri pada tekanan rendah dengan gas inert
untuk penyalaannya. Jenis fosfor pada permukaan bagian dalam tabung lampu
menentukan jumlah dan warna cahaya yang dihasilkan.
Seiring dengan semakin mahalnya biaya listrik dan semakin
meningkatnya kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Lampu penerang yang terbuat dari LED menjadi semakin populer dan mulai
menggantikan peranan lampu pijar dan lampu neon.
LED adalah singkatan dari Light Emitting Diodes, yaitu komponen
elektronika yang terbuat dari semikonduktor yang dapat menghantarkan arus
listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. LED
merupakan jenis dioda
Termometer
Humidimeter
Anemometer
Luxmeter
Meteran
Piranometer
2.3.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan Audit Energi Bangunan meliputi:
Bola lampu 12 42 W
2.4. Prosedur Percobaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
cahaya matahari;
7. Mengukur lux cahaya dalam ruangan pada 6 titik pengukuran;
8. Tentukan besarnya setiap jenis beban kalor dalam ruangan (beban kalor
mahasiswa dan seorang dosen dan beban kalor pada alat elektronik, cahaya
matahari).
Daya
(kW)
Arus
(A)
Tegangan
(V)
AC Panasonic 1
3,04
15
220
AC Panasonic 2
1,03
220
0,042
0,13
220
LCD Toshiba
0,25
3 - 1,5
220
Suhu
(C)
Intensitas cahaya
(lux)
Pencahayaan
(Ca)
109
32,1
15070
1156,9
Tabel 2.3 hasil pengukuran temperatur, dimensi ruangan, dan pencahayaan pada ruang GS-111
Ruangan
Pencahayaan (Ca)
T (C)
p
(cm)
l
(cm)
t
(cm)
715
796
330
Rata-rata
1 AC 2 AC
nyala nyala
31,1
28,4
10 lampu
Titik
1
Titik
2
Titik
3
Titik
4
Titik
5
Titik
6
Titik
7
Titik
8
Titik
9
3,1
5,8
3,1
5,7
5,3
5,4
3,7
2,1
3,58
Jika lampu di ruangan GS-111 diganti dengan lampu LED dengan daya 20 W atau
0,02 kW dengan waktu nyala yang sama per harinya dengan kualitas pencahayaan
yang sama maka:
Konsumsi energi lampu = jumlah lampu daya lampu waktu pemakian = 12
0,02 kW 12 jam = 2,88 kWh
Perbandingan konsumsi energi lampu Philips 42 W dengan lampu LED 20 W dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.4. Perbandingan konsumsi energi lampu Philips 42 W dengan lampu LED 20
W
Waktu nyala
per hari
(jam)
Energi per
hari
(kWh)
Energi per
tahun
(kWh)
No
Jenis lampu
Daya
(kW)
0,042
12
6,048
2207,52
0,02
12
2,88
1051,2
Dari tabel diatas diperoleh bahwa dengan menggunakan lampu LED penghematan
energi yang dilakukan per harinya sebesar 3,168 kWh dan penghematan energi yang
dilakukan per tahunnya sebesar 1156,32 kWh.