Professional Documents
Culture Documents
(1) PBF dan PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat kepada PBF atau PBF Cabang lain, dan
fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Fasilitas pelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.
Apotek;
b.
c.
Puskesmas;
d.
Klinik; atau
e.
Toko obat.
(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PBF dan PBF Cabang
tidak dapat menyalurkan obat keras kepada toko obat.
(4) Untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, PBF dan PBF Cabang dapat menyalurkan obat dan
bahan obat kepada instansi pemerintah yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam pasal 18 ini. Telah diatur mengenai kepada siapa saja PBF dan PBF cabang dapat
menyalurkan obat. PBF dapat melakukan pendistribusian obat kepada sesama PBF atau PBF
cabang lain dan fasilitas kesehatan yang telah diatur dalam undang-undang. Fasilitas kesehatan
yang dimaksud adalah Apotek, Instalasi Farmasi, Puskesmas, Klinik dan Toko Obat.
Yang dimaksud dengan fasilitas kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. (Menkes
RI, 2014)
Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. (Menkes RI, 2004).
Instalasi Rumah Sakit adalah suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit
yang berada di bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker
yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten secara
profesional, dan merupakan tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas
seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu
sendiri (Siregar dan Amalia, 2004).
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, J.P.C dan Amalia, L. (2004). Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. Jakarta: EGC.
Hal. 7, 13-15, 17-19.