You are on page 1of 16

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. N USIA 30 TAHUN DENGAN ADNEXITIS


DI POLI KANDUNGAN RUSD MOJOKERTO

DISUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO

2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang utama atas berkah dan
juga rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Asuhan Kebidanan dengan baik dan
tepat pada waktunya
Tidak lupa kami mengucapkan terima ksih kepada beberapa pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan tugas membuat makalah ini. Adapun pihak yang
terlibat adalah:
1.Dosen Pembimbing
2.Teman-teman serta kelompok
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi ataupun dari segi penulisan.
Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami perlukan dalam
perbaikan selanjutnya. Akhir kata besar harapan kami sehingga makalah ini dapat
bermanfaat bagi tim penyusun pada khususnya dan semua pihak yang membaca pada
umumnya.

Mojokerto,

Oktober 2008

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................................

ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................

iii

LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian............................................................................................................... 1
B. Etiologi................................................................................................................... 1
C. Patologi .................................................................................................................. 2
D. Manifestasi Klinis................................................................................................... 2
E. Diagnosis Banding.................................................................................................. 2
F. Penanganan.............................................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 4
ASUHAN KEBIDANAN........................................................................................... 5
I. Pengkajian......................................................................................................

II. Identifikasi Masalah Kebutuhan.....................................................................

III. Antisipasi Masalah Potensial..........................................................................

10

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera........................................................................

10

V. Intervensi........................................................................................................

10

VI. Implementasi..................................................................................................

11

VII. Evaluasi......................................................................................................

11

LAPORAN PENDAHULUAN

ADNEXITIS

Pengertian
Adnenxitis adalah

Infeksi atau radang pada adneksa rahim. Adneksa adalah


jaringan yang berada disekitar rahim, termasuk tuba fallopi
dan ovarium.
Istilah lain dari adnexitis antara lain : pelvic inflammatory
disease, salpingitis, parametritis, salpingooophoritis.

Adnexitis

Merupakan radang pada tuba fallopi atau ovarium yang


biasannya terjadi bersamaan (salpingoooforitis) akibat infeksi
baik dari uterus yang menjalar keatas maupun infeksi dari
ekstravaginal yang melalui darah.

Etiologi
Radang atau infeksi ini biasanya akibat infeksi yang menjalar keatas dari
uterus, tetapi juga bisa datang dari tempat ekstra vaginal lewat jalan lahir,
atumenjalar darijaringan-jaringan disekitarnya. Diantara sebab yang paling banyak
adalah infeksigonorrhea (kencing nanah) dan Chlamidia, serta infeksi setelah
aborsi dan masa nifas. Selain itu juga sebagai akibat dari beberapa tindakan,
seperti kerokan, laparotomi, pemasangan IUD dan perluasan radang dari alat yang
letaknya tidak jauh seperti appendiks.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena adnexitis antara lain :

Melakukan aktifitas seks tanpa menggunakan kondom.

Ganti-ganti pasangan seks

Pasangan seksnya menderita infeksi Chlamidia ataupun gonorrhea


(kencing nanah)

Sebelumnya sudah pernah terkena pelvic inflammatory disease

10% oleh tuberculosis.

Patologi

Infeksi oleh gonorhea


Gonorhea sampai ketuba dari uerus melalui mukosa. Endosalping tampak
edema, hiperemi dan ifiltrasi leukosit. Terjadi degenerasi epitel. Akhirnya
dijumpai eksudat purulern yang keluar melalui ostium tuba dan bisa
menyebabkan peradangan sekitarnya.

Infeksi puerperal atau oleh tindakan


Infeksi menjalar dari serviks uteri / kavum uteri melalui darah atau limfe
ke parametrium terus ke tuba. Sehingga timbul salpingitis interstisialis
akuta. Mesosalping dan dinding tuba menebal, infiltrasi leukosit,
peradangan mukosa yang menyebabkan lumen tuba tersumbat.

D.

Manitestasi klinis.

Kram atau nyeri perut bagian bawah yang tidak berhubungan dengan haid
(bukan pre enstrual syndrome)

E.

Perdarahan bercak(spot) sampai perdarahan irreguler

Keluar cairankental berwarna kekuningan dari vagina

Nyeri saat berhubungan intim / dispareunia dan intertilitas

Demam

Nyeri punggung

Keluhan saat buang air bersih

Leukositosis

Umumnya haid lebih banyak dari biasa, siklus tidak teratur.

Diagnosis Banding

Appendisiti akata
Lokasi nyeri pada titik Mac Burney ( lebih tinggi dari lokasi nyeri
adnexitis akuta)

Pielitis akuta

- Lokasi nyeri lebih tinggi dan daerah ginjal terdapat nyeri tekan.
- Pemerikasaan urine keteter terdapat banyak sel-sel radang pada pielitis.

Torsi adnexa
Timbul nyeri mendadak, bisa teraba tumor nyeri tekan dengan batas nyeri
tekan yang nyata. Suhu dan leokosit tidak terlalu tinggi.

F.

Penanganan
- Bed rest
- Tidak boleh melakukan pekerjaan yang berat-berat
- Pemberian analgesik
- Anti biotik spektrum luas
- Terapi aperatif dilakukan jika :

Terjadi abses ovarium

Terdapat gejala ileus karena perlekatan

ada infertilitas yang sebabnya terletak pada tuba.

DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba, Ida Bagus Gde. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. 1999. Jakarta.
Arean
2. Bagian Obsetri dan Ginekologi KK Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
1981. Ginekologi. Bandung
3. William F Raybum T. Christoper Carey Editor Charles W. Motchellalih Bahasa
Indonesia Virgi Saputra. Jakarta : Widya Medika 2001
4. We

Weville Sores Derek. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi 2001 Jakarta

Hipokrator
5. Hocker, Weville F. 2001. Ensertial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta Hipokrates
6. http://www.mail-archive.com/dokter@ha.ac.id
http://www.dilioib.wi.edu/opoi/themes.id

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. N USIA 30 TAHUN DENGAN ADNEXITIS
DI POLI KANDUNGAN RSUD SIDOARJO

I.

PENGKAJIAN
Tanggal

: 10 Desember 2008

Jam

: 09.00 WIB

A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama

: Ny. "N"

Nama Suami

: Tn. M"

Umur

: 30 tahun

Umur

: 45 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Suku

: Jawa

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Swasta

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Biting, Sidoarjo

Alamat

: Biting
Sidoarjo

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan terasa nyeri perut bagian bawah
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan telah melahirkan seorang anak sebulan yang lalu
tepatnya pada tanggal 9 November 2008 Jam 03.45 WIB di BPS dekat
rumah, 3 hari pasca melahirkan px merasa badanya panas dan menggigil,
keluarga langsung membawa ke bidan terdekat dan didapat hasil px
mengelami infeksi pueralis dan px sembuh dalam waktu 3 hari. Hari
berikutnya tepatnya tanggal 31 Desember 2008, px mengalami nyeri

perut bagian bawah pasca melakukan hubungan suami istri, keluarga


sudah memberi px kompres hangat dengan rasio mampu menyerap rasa
sakit rasa nyri perut. Namun setelah diberi kompres beberapa kali rasa
nyeri px tidak kunjung sembuh, alhasil pada tanggal 10 Desember 2008
jam 08.00 WIB keluarga membawa px ke RSUD Sidoarjo untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan lengkap.
4. Riwayat Penyakit Yang Lalu
Px mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami keadaan seperti ni
sebelumnya kecuali nyeri pada waktu haid.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Px mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada yang menederita
penyakit menular maupun menurun.
6. Riwayat Menstruasi
Menarche

: 12 tahun

Siklus

: 3 0 hari

Lama

: 7 hari

Flour Albus

: pernah

Perdarahan diluar haid : tidak


7. Riwayat Obstetri
- Riwayat pernikahan : nikah 1x, lama 11 tahun
- Riwayat kehamilan : persalinan, nifas, dan bayi yang lalu
Anak I Uk aterm / spt B / ditolong bidan / 3000 gr / / 10 th
Anak II Uk aterm / spt B / ditolong bidan / 2900 gr / / 9 th
8. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan setelah kelahiran anak I menggunakan KB suntik 3 bulan
selama 5 tahun tidak ada keluhan, kemudian berhenti karena ingin hamil

lagi. Setelah anak Ii lahir menggunakan KB suntik 3 bulan selama 2,5


tahunkemudian ganti KB sederhana yakni dengan kondom sampai
sekarang.
9. Riwayat Psikologis
Ibu mengatakan cemas dengan keadaan yang dialaminya saat ini.
10.Riwayat Pengobatan dan Kesehatan
Ibu mengatakan tidak mempunyai alergi baik terhadap obat, makanan dan
minuman
11. Pola kehidupan sehari hari
a. Pola nutrisi
Makan : 3x/hari, porsi cukup, menu nasi, lauk, ika, sayur, buah
Minum : 6-7 gelas/hari
b. Eliminasi
BAB 1x/3 hari konsistensi lunak, warna kuning, bau khas
BAK 4-5x/hari konsistensi cair, warna kuning, bau khas.
c. Aktivitas
Ibu mengatakan dalam keseharian melakukan kegiatan rumah tangga
seperti memasak, mencuci, dan membersihkan rumah dengan di bantu
oleh anak perempuannya.
d. Istirahat
Tidur siang 1 jam (13.00 14.00 WIB)
Tidur malam 7 jam (21.00 04.00 WIB)
e. Personal hygiene
Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 2 hari sekali, ganti pakaian
dalam tiap selesai mandi, ganti pakaian luar 2x/ hari
f. Sexual.
Ibu mengatakan semenjak merasakan nyeri perut bagian bawah sudah
tidak lagi melakukan hubungn suami istri.

B.

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

BB/TB

: 155 cm / 57 kg

TTV

: T

: 120/80 mmHg

: 36,8 C

: 84 x/menit

RR : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala

: simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut hitam,


panjang, dan bersih.

b. Muka

: nampak menyeringai, tidak pucat, tidak edema

c. Mata

: simetris, konjungtiva merah muda (tidak anemis),


sklera putih (tidak ikhterus), palpebra tidak odema

d. Hidung

: tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada


pernafasan cuping hidung, septum nasal lurus.

e. Mulut

: Tidak pucat dan tidak sianosis, mukosa bibir


lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada tonsilitis,
tidak ada caries gigi.

f.

Telinga

g. Leher

: simetris, bersih, tidak ada serumen


: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembendungan vena jugularis

h. Dada dan payudara : simetris, tidak ada retraksi intra costa, payudara
tidaka ada benjolan abnormal dan simetris
i.

Abdomen

: Tidak ada suara hipertympani, tidak ada benjolan


abnormal, ada nyeri tekan.

j.

Genetalia

: nampak fluor albus kuning agak kehijauan, tidak


edema, tidak ada varices, tidaka ada condiloma,

tidaka ada pembesaran kelenjar bertholini dan


kelenjar scene, tampak bekas luka jahitan.
k. Ekstremitas atas dan bawah : simetris, akral hangat, tidak edema, tidak
ada varices, pergerakan aktif.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. pmx bimanual :
- vagina

: fluxus (-), flour albus kuning kehijauan.

- portio

: Tertutup, tidak nyeri goyang, teraba licin

- corpus uteri

: antefleksi

- adnexa ka/ki

: ada nyeri tekan, tidak ada massa, ada ruam

- cavum dauglasi : penonjolan (-)


II

IDENTIFIKASI MASALAH KEBUTUHAN


Ds

Do :

Ibu mengatakan terasa nyeri pada perut bagian kanan bawah.


K/U

: Cukup

Kes

: Composmentis

TTV

: TD

: 110/70 mmHg

: 38,4 C

: 80 x/menit

RR

: 20 x/menit

Muka

: tampak menyeringai kesakitan

Perut

: nyeri tekan pada kwadran 3 bawah 1 2


3 4

Genetalia : pervag, fluor albus berbau, warna kuning agak kehijauan,


tampak bekas luka jahitan perineum.
Hasil laboratorium : leukosit 20.000 /Ul
Dx

Masalah :

Ny. Numur 30 tahun dengan adnexitis


- Nyeri
- Cemas
- Suhu tubu meningkat

Kebutuhan:

- Distraksi dan relaksasi


-Bed rest
-Analgesic

III

IV

ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Abses ovarium

Peritonitis pelvica

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Kolaborasi dengan tim medis

INTERVENSI
Tanggal 10 Desember 2008
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 30 menit diharapkan px
dapat mengerti tentang kondisinya saat ini .
Kriteria Hasil :

Px dapat mengulang penjelasan nakes

Rasa cemas berkurang

Suhu tubuh dalam batas normal ( 36,5 37.5 ) C

1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga secara terapeutik


R/ : Menjalin hubungan kerja sama yang baik antara nakes,px, dan
keluarga px
2. Jelaskan kondisi klien saat ini
R/ : Px paham dan mau bersikap kooperatif terhadap tindakan yang akan
dilakukan oleh nakes
3. Anjurkan klien untuk bed rest

R/ : sebagai teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri dan tidak


memperberat keadaan.
4. Ajarkan px teknik relaksasi dan distraksi
R/ : upaya mengurangi rasa nyeri
5. Ajari tentang personal higiene
R/ : adnexitis bisa disebabkan adanya infeksi dari ekstra vaginal.
6. Anjurkan klien banyak minum air putih
R / : sebagai rehidrasi atas peningkatan suhu tubuh.
7. Anjuran pada keluarga unyuk memberi kompres dingin
R/ : evaporasi untuk mengurangi tingkat suhu tubuh.
8. Kolaborasi dengan tim medis
R/ : pelaksanaan fungsi independet

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 02 Januari 2009

Jam : 09.10 WIB

1. Melakukan pendekatan pada kx dan keluarganya dengan menyapa ramah,


menanyakan keluhan, sehingga tercipta pelayanan yang baik.
2. Menjelaskan pada klien bahwa bagian dari alat kandungannya mengalami
infeksi dan harus segera diobati.
3. Menganjurkan pada klien agar tirah baring dan tidak melakukan pekerjaan
yang berat-berat sampai kondisi benar-benar pukih kembali.
4. Mengajarkan px teknik relaksasi dengan cara menganjurkan pada px untuk
ambil nafas panjang dan dihembuskan perlahan melalui mulut selain itu
anjurkan pada keluarga untuk sering-sering mengajak ngobrol ringan
dengan px
5. menganjurkan ibu agar memperhatikan personal higiene khususnya daerah
kemaluan dengan cara rutin mengganti pembalut dan mengajarkan pada px
tentang cara cebok yang benar yakni dengan menggunakan sabun dan
digosokkan ke arah depan, atas, ke belakang setelah itu anus dibilas
sampai bersih dengan menggunakan air

6. Menganjurkan pada klien untuk banyak minum air putih 2,5 1/hari ( 8
gelas/hari)
7. Memberikan kompres dingin pada daerah periteu, seperti pada kening,
ketiak dll
8. Melakukan kolaborasi dengan Dr,SPOG dengan tx:
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
- Amoxillin 3 x 500 mg

VII EVALUASI
Tanggal : 10 Desembe 2008

Jam. 11.00 WIB

: Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan nakes

: K/U

: Cukup

Kesadaran

: Composmentis

Ibu mampu mengulang penjelasan yang diberikan oleh nakes.


Wajah ibu tampak menyeringai kesakitan
A

: Ny. Numur 30 tahun dengan adnexitis

: Lanjutkan intervensi di rumah dengan :


-

Anjurkan klien minum obat secara teratur di rumah

Ingatkan kembali agar klien banyak istirahat dan tidak melakukan


aktifitas berat

Anjurkan pada px untuk control ulang seminggu lagi atau sewaktuwaktu jika ada indikasi.

Anjurkan pada px untuk makan-makanan bergizi dan banyak minum


minimal 2,5 ltr / hari.

You might also like