Professional Documents
Culture Documents
NAMA :
MUHAMMAD FHADILLAH
NIM :
145040201111305
KELAS :
Lahan pertanian pada video tersebut mengalami erosi yang cukup parah, hal itu dapat
dilihat dari air pada aliran sungai ataupun irigasi yang berubah warna menjadi coklat.
Perubahan warna tersebut diakibatkan karena partikel tanah yang terbawa oleh aliran air saat
hujan. Pada saat musim hujan tanah yang sudah jenuh menyebabkan air tidak bisa menyerap
kedalam tanah, air yang tidak bisa terserap tadi mengalir di atas permukaan tanah dan
membentuk aliran permukaan. Aliran tadi mengalir ke tempat yang lebih rendah dan akhirnya
masuk ke saluran irigasi ataupun sungai. Aliran permukaan yang membawa partikel tanah
tadi menyebabkan air irigasi atau sungai berubah menjadi coklat. Terdapat beberapa cara
mengukur besarnya erosi tanah yang terjadi pada suatu lahan, berikut adalah cara-cara
mengukur erosi tanah yang digunakan ilmuan pada video tersebut:
Pengukuran besarnya erosi dari suatu daerah denga mengukur besarnya sedimen pada
sungai banyak dilakukan untuk mengukur umur waduk. Sedimen pada sungai terdiri dari
muatan suspensi ( suspended load) dan muatan dasar ( bed load). Di sini yang dihitung
sebenarnya adalah besarnya tanah yang hilang yang sampai ke saluran atau sungai. Cara
ini digunakan untuk satu periode, tidak seperti plot standar yang menghitung besarnya
kehilangan tanah setiap kejadian hujan. Jadi yang terlihat pada pengukuran ini adalah
tendensi dari keseluruhan area.
a) Pengukuran muatan suspensi
pengukurannya dilakukan dengan mengambil contoh air sungai dengan alat khusus
misalnya alat yang disebut The DH-48 depth-intergrating hand sampler. Alat ini terdiri
dari botol tempat contoh yang terlindung oleh streamline shield. Sebuah ventilasi terletak
di depan sehingga memungkinkan keluarnya udara pada waktu air memasuki botol dan
mengontrol kecepatan masuk. Pengambilan contoh dilakukan pada berbagai kedalaman air
sungai. Pertama-tama yang diukur adlah konsentrasi sedimen dalam air (mg/I), kemudian
dikalikan debit sungai (I/dt) sehingga didapatkan debit sedimen (mg/dt).
b) pengukuran muatan dasar
pengukuran muatan dasar dapat dilakukan dengan cara memasang trap (perangkap)
pada sungai kecil. Untuk sungai besar dengan menggunakan alat bedload sampler, yang
berupa kantong perangkap sedimen. Selain muatan suspensi dan muatan dasar, masih ada
sebagian lagi yang terlarut dalam air sungai. Material yang terlarut tersebut terutama
berupa tanah atau batuan yang mudah larut misalnya tanah kapur. Dengan mengukur
muatan terlarut pada berbagai kedalaman air sungai, dapat dibuat hubungan antar debit
sungai dengan jumlah muatan terlarut.
Metode tersebut digunakan dengan cara melihat kandungan partikel atau sendimen di
sungai ataupun irigasi. Pada video tersebut terlihat pada musim hujan air sungai berubah
menjadi sangat keruh dan berwarna coklat. Ilmuan tersebut mengambil air pada aliran sungai
yang berwarna coklat dan membawanya ke laboratorium. Terdapat beberapa metode lainnya
untuk mengukur erosi yang terjadi pada suatu lahan, yaitu:
Metode USLE
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor
Asdak, C., 2001. Hidrologi dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Bernakusumah, R. 1975. Erosi, penyebab.dan pengendaliannya. Yayasan PenerbitFakultas
Wischmeier, W.H. and D.D. Smith.1978. Predicting Rainfall Erosion Losses AGuide to
Conservation Planning. USDA-SED AgricultureHandbook.No.537.Pertanian
UNPAD, Bandung