You are on page 1of 9

E.

HASIL DAN ANALISA DATA

Variabilitas pada Kacang Merah

Hasil Pengukuran 80 Biji Kacang Merah


14
15
15
14
16
13
13
13

12
16
14
15
15
14
14
13

Range (R)

14
14
15
15
15
14
16
15

13
16
14
15
13
15
14
13

13
14
16
15
15
16
14
14

15
15
13
15
16
15
14
14

15
16
14
15
14
13
15
15

15
15
14
17
15
14
14
13

16
16
13
17
15
13
13
14

= ukuran terpanjang ukuran terpendek


= 17 12 = 5

Banyaknya kelompok (K)

Interval (i)

R
K 1

5
61

= 3,3 log N
, N = jumlah biji
= 3,3 log 80
= 6,28 dibulatkan menjadi 6

=1

Tabel Distribusi Frekuensi Ukuran Kacang Merah


No

Kelompo

Ukuran

(mm)

Tally

Frekuensi
(f)

fx

14
15
15
16
15
14
14
15

1
2

I
II

11-12
12-13

III

13-14

IV

14-15

15-16

VI

16-17

I
IIIII IIIII IIII
IIIII IIIII IIIII IIIII

1
14

11,5
12,5

11,5
175

24

13,5

324

28

14,5

406

IIIII IIIII I

11

15,5

II

2
80

16,5

IIII
IIIII IIIII IIIII IIIII
IIIII III

Total

170,
5
33
1120

Dari tabel di atas diperoleh :


80

1120

Dengan begitu dapat dihitung rata-rata data berkelompok sebagai berikut.

X=

1120
80 = 14

Jadi, rata-rata ukuran panjang biji kacang merah adalah 14 mm.

Histogram Variabilitas Kacang Merah

30
25
20
frekuensi

15
10
5
0
I

II

III

IV

VI

Kelompok

Variabilitas pada Cangkok Kerang


Hasil Pengukuran 100 Cangkok Kerang
33
29
34
32
40
27
27
28
33
33

36
29
32
33
41
38
29
33
28
29

Range (R)

30
32
33
31
31
32
24
29
31
41

30
26
39
31
30
30
28
29
29
27

32
32
27
33
28
23
29
34
30
30

28
25
30
28
29
35
30
30
35
33

27
31
28
35
29
31
30
34
31
36

47
34
33
35
26
24
22
23
30
25

29
29
26
27
27
30
33
27
26
27

= ukuran terpanjang ukuran terpendek


= 47 22 = 25
Banyaknya kelompok (K)
= 3,3 log N
, N = jumlah biji
= 3,3 log 100
= 6,6 dibulatkan menjadi 7

34
31
30
34
27
35
27
36
33
36

Interval (i)

R
K 1

25
71

= 4,1
Tabel Distribusi Frekuensi Ukuran Cangkok Kerang
No
1

Kelompo

Ukuran

(mm)

22-26,1

Tally
IIIII IIIII I

Frekuensi
(f)

11

24,05

42

28,15

25

32,25

fx
264,5
5

IIIII IIIII IIIII


2

II

26,1-30,2

IIIII IIIII IIIII


IIIII IIIII II
IIIII IIIII IIIII

III

30,2-34,3

IV

34,3-38,4

IIIII IIIII IIIII

15

36,35

5
6
7

V
VI
VII

38,4-42,5
42,5-46,6
46,6-50,7

IIII
I

4
0
1

40,45
44,5
48,15

IIIII IIIII

Total

100

1182,3
806,2
5
545,2
5
161,8
0
48,15
3008,
3

Dari tabel di atas diperoleh :


100

3008,3

Dengan begitu dapat dihitung rata-rata data berkelompok sebagai berikut.

X=

3008,3
100 = 30,083

Jadi, rata-rata ukuran panjang cangkok kerang adalah 30,083 mm.

Histogram Variabilitas Cangkok Kerang


45
40
35
30
25
frekuensi 20
15
10
5
0
I

II

III

IV
kelompok

VI

VII

F. PEMBAHASAN

Variabilitas pada Kacang Merah


Percobaan variabilitas pada kacang merah ini bertujuan untuk
mengetahui variasi sifat pada kacang merah dengan melihat variasi ukuran
panjangnya. Suatu individu dapat memiliki sifat yang berbeda meskipun
berasal dari parental atau induk yang sama. Sifat beda inilah yang
menimbulkan adanya variasi individu yang dikenal dengan istilah variabilitas.
Dalam praktikum ini kami menggunakan 80 biji kacang merah yang kering.
Dari ke 80 biji tersebut kami memilih 5 biji kacang merah yang tampak
berukuran paling pendek dan 5 biji kacang merah yang tampak berukuran
paling panjang. Kemudian biji-biji tersebut diukur dengan menggunakan
penggaris untuk mengetahui ukuran biji kacang merah yang paling pendek dan
ukuran biji yang paling penjang. Dari pengukuran tersebut kami mendapatkan
data bahwa ukuran biji kacang merah yang paling pendek yaitu 12 mm dan
ukuran biji kacang merah yang paling panjang yaitu 17 mm.
Setelah mendapatkan data ukuran biji yang paling pendek dan paling
panjang, data tersebut digunakan untuk menentukan nilai range atau sebaran
dari ukuran panjang biji kacang tersebut dengan cara mengurangkan ukuran
biji yang terpanjang dengan ukuran biji yang terpendek. Hasil dari
perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa ukuran biji terpanjang dikurangi
ukuran biji terpendek adalah 17 12 = 5. Jadi range (sebaran) dari ukuran
panjang biji adalah 5. Selanjutnya menentukan banyaknya kelompok dari 80
biji kacang merah dengan menggunakan rumus matematis yaitu K = 3,3 log
N, dimana N = jumlah atau banyaknya biji kacang. Maka banyaknya
kelompok dari 80 biji kacang merah adalah 6 kelompok yang didapatkan dari
perhitungan 3,3 log 80 adalah 6,28 yang dibulatkan menjadi 6.

Selanjutnya adalah menentukan interval antara kelompok yang satu

dengan kelompok yang lain dengan menggunakan rumus i =

R
K 1

dihasilkan intervalnya adalah 1. Berdasarkan hasil perhitungan banyaknya


kelompok dan interval maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensinya.
Kemudian mengukur semua biji kacang merah untuk dicatat pada tabel
distribusi frekuensi yang telah dibuat dan membuat histogram untuk dapat
melihat secara jelas variabilitas panjang kacang merah.
Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh dapat diketahui
bahwa panjang biji kacang merah yang memiliki frekuensi paling banyak
yaitu sebanyak 28 biji kacang merah adalah kelompok IV dengan interval
panjang 14-15 mm. Sedangkan yang memiliki frekuensi paling sedikit yaitu
hanya 1 biji kacang merah adalah kelompok I dengan interval panjang 11-12
mm. untuk kelompok II dengan panjang interval 12-13 mm memiliki
frekuensi sebanyak 14 biji . Kelompok III dengan panjang interval 13-14 mm
memiliki frekuensi sebanyak 24 biji. Kelompok V dengan panjang interval 1415mm memiliki frekuensi sebanyak 11 biji dan kelompok VI dengan panjang
interval 15-16mm memiliki frekuensi sebanyak 2 biji. Dari 80 biji kacang
panjang yang telah diukur tersebut dapat diketahui pula bahwa biji kacang
merah memiliki rata-rata ukuran panjangnya adalah 14 mm.
Berdasarkan histogram diatas, dapat dilihat secara lebih jelas adanya
variasi ukuran panjang pada biji kacang merah. Histogram tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar dari 80 biji kacang merah memiliki
panjang 14-15 mm. Sedangkan untuk ukuran panjang 11-12 mm dan 16-17
mm memiliki frekuensi paling sedikit karena tidak banyak biji kacang merah
yang berukuran pendek dan berukuran panjang. Dengan demikian dapat
diketahui dalam satu variasi ada nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai ratarata yang didominasi oleh sebagian besar populasi.

Variabilitas pada Cangkok Kerang

Percobaan variabilitas pada cangkok kerang ini memiliki tujuan yang


sama seperti pada percobaan variabilitas pada kacang merah yaitu untuk
mengetahui variasi sifat pada cangkok kerang dengan melihat variasi ukuran
panjangnya. Dalam praktikum ini kami menggunakan 100 cangkok kerang.
Cara kerjanya juga sama seperti pada percobaan variabilitas kacang merah.
Dari pengukuran panjang cangkok kerang kami mendapatkan data bahwa
ukuran cangkok kerang yang paling pendek yaitu 22 mm dan ukuran yang
paling panjang yaitu 47 mm. Setelah mendapatkan data ukuran yang paling
pendek dan paling panjang, menentukan nilai range atau sebaran dengan cara
mengurangkan ukuran terpanjang dengan ukuran terpendek didapatkan range
adalah 47 22 = 25.
Selanjutnya menentukan banyaknya kelompok dari 100 cangkok
kerang dengan menggunakan rumus K = 3,3 log N, dimana N = jumlah atau
banyaknya cangkok kerang. Maka 3,3 log 100 adalah 6,6 yang dibulatkan
menjadi 7. Kemudian menentukan interval antara kelompok yang satu dengan

kelompok yang lain dengan menggunakan rumus i =

R
K 1

, dihasilkan

intervalnya adalah 4,1. Dari hasil perhitungan banyaknya kelompok dan


interval maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensinya. Kemudian mengukur
semua cangkok kerang untuk dicatat pada tabel distribusi frekuensi yang telah
dibuat dan membuat histogram untuk dapat melihat secara jelas variabilitas
panjang cangkok kerang.
Berdasarkan hasil percobaan, dapat diketahui bahwa panjang cangkok
kerang yang memiliki frekuensi paling banyak (44 cangkok kerang) adalah
kelompok II dengan interval panjang 26,1-30,2 mm. Sedangkan yang
memiliki frekuensi paling sedikit (1 cangkok kerang) adalah kelompok VII
dengan interval panjang 46,6-50,7 mm. Untuk kelompok I dengan panjang
interval 22-26,1 mm memiliki frekuensi sebanyak 2 cangkok kerang.
Kelompok III dengan panjang interval 30,2-34,3 mm memiliki frekuensi

sebanyak 25 cangkok kerang. Kelompok IV dengan panjang interval 34,3-38,4


mm memiliki frekuensi sebanyak 14. Kelompok V dengan panjang interval
38,4-42,5 mm memiliki frekuensi sebanyak 4 cangkok kerang. Sedangkan
untuk kelompok VI dengan interval panjang 42,5-46,6 mm frekuensinya
adalah nol, yang berarti bahwa tidak ada cangkok kerang yang memiliki
panjang pada interval tersebut. Dari 100 cangkok kerang tersebut dapat
diketahui pula bahwa cangkok kerang rata-rata berukuran 30,08 mm.
Pada histogram diatas, dapat dilihat secara lebih jelas adanya variasi
ukuran panjang pada cangkok kerang. Histogram tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar dari 100 cangkok kerang memiliki rata-rata panjang
antara 26,1-30,2 mm. Sedangkan untuk ukuran panjang 42,4-50,7 mm
memiliki frekuensi paling sedikit karena tidak banyak cangkok kerang yang
berukuran sangat panjang.
Variasi pada makhluk hidup merupakan hasil yang dapat terjadi karena
adanya sifat-sifat yang menurun (faktor genetik) yang ditentukan oleh
komposisi dari kromosom dan akibat pengaruh lingkungan yang biasanya
ditentukan oleh keadaan fisiologis. Keanekaragaman terdapat pada semua
makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia. Keanekaragaman
tersebut memunculkan variasi. Sifat individu ditentukan oleh gen. Faktor
genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang
tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul
dapat berbeda meskipun genotifnya sama. Jadi, gen yang sama dapat
menampakkan sifat yang berbeda karena lingkungannya yang berbeda.

You might also like