Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kematian maternal telah lama digunakan sebagai indikator penting yang
memberikan petunjuk mengenai tingkat kesehatan wanita yang berhubungan
dengan perilaku reproduksi. Diperkirakan setiap tahunnya terjadi 500.000
kematian maternal 99% diantaranya terjadi di negara sedang berkembang.
negara maju hanya terjadi 5-30 kematian maternal setiap 100.000 kelahiran
hidup (Oxorn, 2010).
Menurut WHO tahun 2011, target Millenium Developmetn Goals (MDGs)
yaitu menurunkan angka kematian ibu menjadi 102/100.000 pada tahun 2015
masih memerlukan upaya dan kerja keras dari seluruh pihak baik pemerintah
maupun masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi menunjukkan
kurangnya derajat kesehatan ibu. Angka kematian Ibu menjadi salah satu
indicator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Dilihat dari survey Demografi Indonesia tahun 2011, Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia masih tinggi bahkan tertinggi di Association of South East
Asia Nation (ASEAN) yaitu 307 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan SDKI 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat
mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup.Data SDKI 2007, menjukkan
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tertinggi Se- ASEAN.Rata-rata
kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228
per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa faktor penyebab langsung kematian
ibu di Indonesia masih didominasi oleh perdarahan sebesar 42%, eklampsia/
preeklampsi sebesar 13%, abortus sebesar 11%, infeksi sebesar 10 %, partus
lama/ persalinan macet sebesar 9%, dan penyebab lain 15%. Sedangkan faktor
tidak langsung penyebab kematian ibu karena faktor terlambat.Ini semua
terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi. (SDKI,
2012)
Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih
tinggi, bahkan tertinggi di Indonesia. Tercatat angka kematian ibu melahirkan
91 orang per 100.000 proses melahirkan dan angka kematian bayi menembus
57 jiwa per 1.000 kelahiran.
Persalinan merupakan proses yang penting bagi seorang ibu. Dalam proses
yang penting bagi seorang ibu dalam. Dalam proses persalinan tersebut
makasecara alamiah ibu bersalin akan mengeluarkan banyak energi dan
mengalami perubahan-perubahanbaik secara fisiologis dan psikologis
sehingga dukungan pada ibu bersalin sangat diperlukan. Asuhan persalinan
normal merupakan asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan
setelah bayi lahir. Oleh karena itu, peran petugas kesehatan adalah memantau
persalinann mendeteksi adanya komplikasi danmemberikan kenyamanan saat
bersalin(Rohani, 2011)
SDKI 2007 : AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup
AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup
SDKI 2012 : AKI 359 Per 100.000 kelahiran hidup
AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup
NTB AKI 2012 : 102 Per 100.000 kelahiran hidup
NTB AKB 2012 : 57 Per 1.000 kelahiran hidup
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum.
Mengetahui konsep dasar persalinan kala tiga serta kasus pada
pasien persalinan kala 3
1.2.2 Tujuan Khusus.
Setelah mengikuti presentasi mahasiswa dan kelompok mampu
serta dapat memahami isi dari sub pokok bahasan makalah yaitu tentang
:
1
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
1. Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang dimulai
secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap
demikian selama proses persalinan, bayi lahir secara spontan dalam
presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu,
lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam
kondisi sehat (Huliani, 2003)
2. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik,
lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu.
(JPK-KR, 2008).
2. Persalinan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak
belakang kepala/ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu serta
tidak
melukai
ibu
maupun
bayi(kecuali
episiotomi)
(Anggraeni,2012).
3. Definisi Persalinan kala 3
Kala tiga disebut juga dengan kala uri atau kala
pengeluaran plasenta, kala tiga merupakan lanjutan dari kala
satu(kala pembukaan) dan kala dua(kala pengeluaran bayi).
Dengan demikian, berbagai aspek yang akan dihadapi pada kala
tiga sangat berkaitan dengan apa yang telah dikerjakan pada
tahap-tahap sebelumnya.
2.2.2
Etiologi
Menurut Muchtar (2005) beberapa teori mengemukakan etiologi dari
persalinan adalah meliputi:
1.
2.
2.2.4
Fisiologis persalinan
Sebab-sebab terjadinya persalinan masih merupakan teori
yang komplek. Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika
telah banyak mengungkapkan mulai dari berlangsungnya partus
antara lain penurunan kadar hormon progesterone dan estrogen.
Progesteron merupakan penenang bagi otot otot uterus.
Menurunnya kadar hormon ini terjadi 1-2 minggu sebelum
persalinan. Kadar prostaglandin meningkat menimbulkan kontraksi
myometrium. Keadaan uterus yang membesar menjadi tegang
mengakibatkan iskemi otot otot uterus yang mengganggu sirkulasi
uteroplasenter sehingga plasenta
membantu
menghindarkan
terjadinya
perdarahan
2.2.6
2.2.7
4. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh, masukkan plasenta
kedalam kantong plastik atau tempat khusus.
5. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum,
lakukan penjahitan jika laserasi menyebabkan perdarahan, atau
jika ada robekan yang menyebabkan perdarahan aktif segera
lakukan penjahitan
2.2.9
darah
pada
kavum
uteri
mungkin
hal
ini
10
tapi
perdarahan
masih
keluarga
untuk
melakukan
kompresi
11
Persiapan Alat
1) Siapkan peralatan untuk melakukan penjahitan
a.Wadah berisi: Sarung tangan, pemegang jarum, jarum jahit,
benang jahit, kasa steril, pincet
b. Kapas DTT
c.Buka spuit sekali pakai 10 ml dari kemasan steril, jatuhkan
dalam wadah DTT.
d. Patahkan ampul lidokain
2) Atur posisi bokong ibu pada posisi litotomi di tepi tempat tidur
a.Pasang kain bersih di bawah bokong ibu
b. Atur lampu sorot atau senter ke arah vulva / perineum ibu
c.Pastikan lengan / tangan tidak memakai perhiasan, cuci
tangan dengan sabun pada air mengalir
d. Pakai satu sarung tangan DTT pada tangan kanan
e.Ambil spuit dengan tangan yang berasarung tangan, isi
tabung suntikdengan lidokain dan letakkan kembali ke
dalam wadah DTT
f. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada tangan sebelah kiri
g. Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT dengan
gerakan satu arah dari vulva ke perineum
h. Periksa vagina, servik dan perineum secara lengkap,
pastikan bahwa laserasi hanya merupakan derajat satu atau
dua
2.
13
jaringan).
4.
14
penggunaan
obat-obatan
tradisional
pada
perineumnya
3) Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 34 x per hari
4) Kembali dalam seminggu untuk memeriksa luka
2.2.13 Keadaan Umum Ibu
Pada kala tiga biasanya keadaan umum ibu baik kesadaran
composmenthis, tapi ibu nampak keletihan karena sehabis mengejan
saat kala dua.
2.2.14 Keadaan Psikologis Ibu
Keadaan psikologis ibu ada 2 yaitu:
1. Cemas: cemas karena terjadi robekan pada daerah kemaluannya
dan timbul adanya nyeri karena proses heacting pada daerah
perineum, dan daerah vaginanya serta takut adanya sesuatu yang
tidak diinginkan pada proses tersebut.
2. Bahagia: kadang-kadang ada ibu yang bahagia karena pada saat
kala tiga ini bayi sudah lahir sehingga ibu bisa melihat bayinya.
Dan pada keadaan inilah seorang ibu ada yang merasa bahagia
2.2.15 Faktor faktor yang mempengaruhi persalinan
a
15
16
1. Pengertian
Denominator atau petunjuk adalah kedudukan dari salah satu
bagian dari bagian depan janin terhadap jalan lahir.
Hipomoklion adalah titik putar atau pusat pemutaran.
2. Mekanisme persalinan letak belakang kepala
a. Engagement (fiksasi) = masuk
Ialah masuknya kepala dengan lingkaran terbesar
(diameter Biparietal) melalui PAP. Pada primigravida kepala
janin mulai turun pada umur kehamilan kira kira 36
minggu, sedangkan pada multigravida pada kira kira 38
minggu, kadang kadang baru pada permulaan partus.
(Wiknjosastro, 2005, h.129). Engagement lengkap terjadi
bila kepala sudah mencapai Hodge III. Bila engagement
sudah terjadi maka kepala tidak dapat berubah posisi lagi,
sehingga posisinya seolah olah terfixer di dalam panggul,
oleh karena itu engagement sering juga disebut fiksasi. Pada
17
Asynclitismus
anterior
naegele
obliquity
yaitu
bila
sutura
Asynclitismus
posterior : litzman obliquity yaitu bila sutura sagitalis
mendekati symphisis.
b.
Descensus = penurunan
Ialah penurunan kepala lebih lanjut kedalam panggul. Faktor
factor yang mempengaruhi descensus : tekanan air
ketuban, dorongan langsung fundus uteri pada bokong janin,
kontraksi otot otot abdomen, ekstensi badan janin.
c. Fleksi
Ialah menekannya kepala dimana dagu mendekati sternum
sehingga lingkaran kepala menjadi mengecil suboksipito
bregmatikus ( 9,5 cm). Fleksi terjadi pada waktu kepala
terdorong His kebawah kemudian menemui jalan lahir. Pada
waktu kepala tertahan jalan lahir, sedangkan dari atas
mendapat dorongan, maka kepala bergerak menekan
kebawah.
d. Putaran Paksi Dalam (internal rotation)
Ialah berputarnya oksiput ke arah depan, sehingga ubun
-ubun kecil berada di bawah symphisis (HIII). Faktor-faktor
yang mempengaruhi : perubahan arah bidang PAP dan PBP,
18
atas
dengan
suboksiput
sebagai
titik
putar
19
b Darah
2.
3.
20
4.
5.
6.
7.
2.2.19 Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas
kesehatan rujukan atau yang memiliki saran lebih lengkap
diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan Bayi (Depkes
RI, 2002)
Setiap tenaga penolong /fasilitas pelayanan kesehatan harus
mengetahui lokasi fasilitas rujukan terdekat yang mampu melayani
kegawatdaruratan obstetric dan BBL seperti :
a. Pembedahan termasuk bedah Caesar
b.Transfusi darah
c. Persalinan menggunakan ekstraksi vacuum dan cunam
d.Antibiotic IV
e. Resusitasi bayi baru lahir dan asuhan lanjutan bagi BBL.
18 penapisan persalinan :
1.Riwayat bedah sesar
2.Perdarahan pervagina
3.Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)
4.ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam)
5.Ketuban pecah disertai dengan mekanium yang kental
21
11.
12.
Gawat janin
13.
14.
15.
16.
17.
18.
22
S (Surat)
O (Obat)
K (kendaraan)
U (Uang)
60 Langkah Asuhan Persalinan Normal, Sebagai Berikut :
1
23
24
25
kembali kontak bayi kulit ibu bayi dan hangatkan ibu/ bayi
dalam satu selimut
26
27
TEORI PARTOGRAF
Partograf adalah alat pencatatan persalinan, untuk menilai keadaan
ibu, janin dan seluruh proses persalinan. Partograf digunakan untuk
mendeteksi jika ada penyimpangan / masalah dari persalinan, sehingga
menjadi partus abnormal dan memerlukan tindakan bantuan lain untuk
menyelesaikan persalinan.
Partograf merupakan lembaran form dengan berbagai grafik dan kode
yang menggambarkan berbagai parameter untuk menilai kemajuan
persalinan.
Gambaran partograf dinyatakan dengan garis tiap parameter (vertikal)
terhadap garis perjalanan waktu (horisontal).
Sesuai standarisasi WHO (World Health Organization), untuk
digunakan di pelosok-pelosok negara berkembang atau miskin, supaya
mudah digunakan oleh pelayan kesehatan di sarana terbatas.
Jika dinilai ada masalah yang memerlukan intervensi, dapat segera
diusahakan untuk dirujuk ke pusat kesehatan yang lebih baik.
Dengan partograf WHO dapat dinilai kapan diperlukan tindakan untuk
menyelesaikan proses persalinan dengan :
1.
perlu/tidaknya dirujuk,
2.
3.
28
29
30
d. Penyusupan
e. Servikograf
f. Waktu
g. Kontraksi setiap 10menit
h. Oksitosin
i. Obat-obatan
j. Nadi dan Tekanan darah Ibu
k. Temperatur
l. Urine
m. Catatan Persalinan
5. Hal-hal yang diamati pada catatan kemajuan persalinan:
a. Kemajuan persalinan
b. Keadaan janin
c. Keadaan ibu
6. Waktu Pemeriksaan:
a. DJJ setiap 30menit atau 1jam
b. HIS setiap 30menit
c. Nadi setiap 1jam
d. Tekanan Darah setiap 4jam
e. Suhu Tubuh setiap 4jam
7. Sistem Bidang Hodge
Untuk menentukan seberapa jauh bagian terdepan janin turun ke
dasar panggul.
Hodge menentukan bidang penurunan:
a.
b.
c.
d.
8. Urine
Jumlah (cc), proteinuria (+ / ), aseton.Jika memungkinkan, untuk
tujuan praktis, gunakan kertas celup berbagai indikator (strip-test) : dapat
31
32
33
34
BAB III
LAPORAN KASUS
PENGKAJIAN INTRANATAL
Nama Mahasiswa
NPM
: kelompok 3
Sri
DATA UMUM
I.
Inisial klien
Nama suami
: Tn.S
: IRT
Pekerjaan
Pendidikan terakhir
: SD
Pendidikan terakhir
: SD
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Sasak/Indonesia
Status Perkawinan
Alamat
(45 th)
Pekerjaan
karyawan swasta
II.
1.
TB / BB
: 150 cm / kg
2.
BB sebelum hamil: 50 kg
3.
4.
Obat-obatan
selain yang diberikan oleh bidan dan hanya meminum vitamin (Fe) yang di
berikan bidan
5.
6.
Diet khusus
7.
Lain-lain, sebutkan
35
9.
Frekuensi BAK, masalah : ibu mengatakan BAK 3 kali sehari dan tidak
memiliki masalah BAK
10.
Frekuensi BAB, masalah : ibu mengatakan BAB 1 kali sehari dan memilki
masalah konstipasi 1 kali sehari pada kehamilan trimester II
11.
III.
1.
2.
Status obstetrik
: G3 P2 A0 H2minggu
3.
HPHT
4.
No
Jenis kelamin
P
P
L
1.
2.
3.
4.
5.
6.
: 2 (Dua)
Cara lahir
Normal
Normal
Normal
BB lahir
3,2 Kg
2,7 Kg
2,8 Kg
Keadaan
Sehat
Sehat
Sehat
5.
6.
Jumlah kunjungan ANC pada kehamilanini :6 kali dari bulan November Juni
2016
7.
8.
9.
Rencana KB
: suntik KB 3 bulan
10.
11.
12.
Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkan membantu : suami / teman / orangtua
)*
36
13.
IV.
1.
2.
3.
4.
Pemeriksaan fisik :
Kenaikan BB selama kehamilan 9 kg
Tanda vital : TD110/70 mmHg. Nadi 80 x/menit. Suhu 36,5oC.
P22x / menit
Kepala dan leher
Kepala:rambut ikal, tidak kotor, rambut tidak rontok,
Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis.
Jantung.
Paru-paru.
Inspeksi
Abdomen (secara umum dan pemeriksaan obstetrik) tidak ada luka bekas
operasi, pusat datar, terdapat linea mapun striae
Kontraksi(+) 4x dalam 10 menit lamanya 40 detik
DJJ134x/ m
6.
7.
Laboratorium :
V.
DATA PSIKOSOSIAL
1.
37
2.
3.
4.
LAPORAN PERSALINAN
I.
PENGKAJIAN AWAL
1.
2.
4.
5.
Persiapan perineum
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Status
janin
(hidup
tidak,
jumlah,
presentasi)
hidup
jamlahnya
1
PENGKAJIAN BIO-PSIKOSOSIAL MENURUT CALISTA ROY :
Pengkajian ibu bersalin Calista Roy
A. Kebutuhan Fisiologis
Aktivitas dan istirahat
Istirahat terakhir: 20 juni 2016 pukul 14.00 wita
Lama: 2 jam
Masalah :tidak ada
Nutrisi
38
Makan
Makan terakhir: 20 juni 2016
Komposisi: nasi, sayur, lauk
Porsi: piring
minum
Minum terakhir: 20 juni 2016
Jenis dan jumlah: air putih dan air gula
Masalah: tidak ada
Eliminasi
BAB
BAB terakhir: 20 juni 2016 pukul 05.30 wita
Masalah: tidak ada
Konsistensi: lembek
BAK
BAK terakhir: 20 juni 2016 pukul 13.30 wita
Masalah: tidak ada
Warna: kuning kecoklatan
Cairan dan Elektrolit
Oksigen
Proteksi
Pengaturan Suhu
Pengaturan Sistem Endokrin
Fungsi Neurologis
B. Konsep diri yaitu
gambaran diri
ideal diri
Fungsi peran
C. Interdependend
(kemandirian)..............................................................................
D. Budaya ( kaitannya dengan kepercayaan dan adat yang berlaku di masyarakat
pada ibubersalin)
39
..........................................................................................................
II.
KALA PERSALINAN
CATATAN KELAHIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
menit V
22 x / menit
6.
Pengobatan.
Tanda dan gejala :TFU setinggi pusat, tali pusat tampak divulva
2.
3.
4.
Karakteristik plasenta :
Ukurancm x cm x cm
Panjang tali pusat : 50 cm
Jumlah pembuluh darah : 2arteri 1vena
Kelainan :
5.
6.
Keadaan psikososial
7.
Kebutuhan khusus..
8.
Tindakan..
9.
40
NO
KALA
SYMPTON
DS :
III
ETIOLOGI
Kala III
PROBLEM
Nyeri akut
daerah
perut
dan
Bayi lahir
sekitarnya
DO :
Miometrium
ekspresi
wajah
klien
berkontraksi
meringis
Perangsangan pada
serabut ganglion yang
mengelilingi uterus
Rangsangan saraf
nyeri
Impuls dipersepsikan
di korteks serebri
dimana lokasi,
intensitas nyeri
dipersepsikan
Nyeri
DX
TUJUAN DAN
INTERVENSI
RASIONALISASI
KRITERIA
41
HASIL
Nyeri bisa
KALA III
Nyeri
di
1/senin,
20/06/201
Iskemia
criteria : klien
otot-otot
mengerti tentang
uterus
proses fisologis
dari pada nyeri
Kaji
derajat
ketidak
nyamanan
melalui isyarat
verbal dan non
verbal
pada
respon nyeri .
Indikasi
nyeri
adalah
Klien
dapat
melaporkan
intervensi selanjutnya.
nyeri berkurang
ditentukan
Ajarkan klien
dalam
penggunaan
tekhnik
pernafasan atau
relaksasi yang
tepat.
Lakukan
masasage ringa
n pada bagian
fundus
arah
dorso cranial.
Ajarakan tehnik
distraksi
dengan
mengalihkan
perhatian.
Jelaskan
penyebab rasa
nyeri
dan
beritahu bahwa
nyeri itu adalah
hal
yang
normal.
TTV DBN :
TD : 90-130
60-90
N : 60-80x/m
P : 16-20x/m
Meransang pengeluaran
analgetik endogen
Meningkaatkan
rasa
adaptasi klien terhadap
nyeri
GL
IMPLEMENTASI
RESPON HASIL
TTD
42
KALA III
Mengkaji
derajat
ketidaknyamanan
melalui isyarat verbal dan
non verbal pada respon
nyeri
Melakukan
masasage ringan
pada
bagian fundus arah dorso
cranial.
1/senin,
20/06/201
6
Lahir
lengkap
plasenta
Mengajarkan
tehnik
distraksi
dengan
mengalihkan perhatian.
Klien
mengatasi
nyerinya
mampu
rasa
Menjelaskan
penyebab
rasa nyeri dan beritahu
bahwa nyeri itu adalah hal
yang normal.
kehamilan tunggal
His
teratur
placenta
lengkap
dan
lahir
ada
kemajuan kelahiran
placenta
DX
EVALUASI
43
L
KALA III
1/20/06/2016
BAB IV
PEMBAHASAN
44
pemeriksaan
umum,
pemeriksaan
fisik,maupun
BAB V
PENUTUP
45
5.1.
Kesimpulan
Kala tiga disebut juga dengan kalauriatau kala pengeluaran plasenta,
kala tiga merupakan lanjutan dari kala satu(kala pembukaan) dan kala
dua(kala pengeluaran bayi). Dengan demikian, berbagai aspek yang akan
dihadapi pada kala tiga sangat berkaitan dengan apa yang telah dikerjakan
pada tahap-tahap sebelumnya.
Kala tiga dimulai setelah bayi lahir dan berhahir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban. Tujuan managemen aktif kala tiga adalah untuk
menghasilkan
kontraksi
uterus
yang
lebih
efektif
sehingga
dapat
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas kami selaku pnyusun makalah dapat
menarik suatu saran guna untuk perbaikan makalah ini diantaranya sebagai
berikut:
5.2.1. Saran Bagi Penyusun
a. Penyusun
seharusnya
lebih
meningkatkan
koordinasi
saat
penyusunan materi
b. Penyusun diharapkan sudah menguasai materi sebelun presentasi
c. Penyusun lebih memperkaya sumber pustaka supaya kualitas
makalah yang dihasilkan lebih baik lagi
5.2.2. Saran Bagi Mahasiswa Perawat
a. Mahasiswa sebagai audien diharapkan dapat berperan aktif selama
presentasi maupun diskusi
b. Mahasiswa diharapkan mencoba menerapkan isi dari materi, serta
dapat mengambil manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mahasiswa dapat mecoba mengapilikasikan isi materi untuk
meningkatkan kualitas soft skill saat melaksanakan praktik
46
DAFTAR PUSTAKA
47
Almira,
(2014).
Persalinan
Kala
III.
ttp://dianalmira.blogspot.co.id/2014/12/persalinan-kala-iii.html.
Diakses
pada 16/07/2016
Budi,
(2013).
Pengkajian
Intranatal
DOKUMENTASI
48
49