You are on page 1of 2

Hasil

Berdasarkan hasil perobaan yang dilakukan , dapat dilihat bahwa pemberian enzim
saliva berpengaruh terhadap pematahan dormansi biji jeruk. Hasil percobaan dapat dilihat
dari tabel.1
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Pematahan Dormansi Biji selama 7 Hari
Perlakuan
Tanpa saliva
Saliva sebentar
Saliva 10 menit

1
0%
0%
100%

Setiap hasil ulang(%)


2
3
33,33%
25%
100 %
50%
33,33%
50%

4
33,33%
50%
75%

22,915%
50%
64,58%

Berdasarkan hasil perobaan yang dilakukan , dapat dilihat bahwa pemberian suhu
berpengaruh terhadap pematahan dormansi bawang merah. Hasil percobaan dapat dilihat dari
tabel.2
Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Pematahan Dormansi Bawang Putih Selama 10 Hari
Perlakuan
Suhu ruang
Suhu kulkas
Suhu freezer

1
100%
100%
0%

Setiap hasil ulang(%)


2
3
100%
100%
100%
0%
0%
0%

4
66,7%
100%
100%

91,67%
75%
25%

Percobaan pematahan dormansi pada biji kelengkeng tidak berhasil. dikarenakan biji
kelengkeng yang ditanam pada media tanah hasilnya biji berjamur dan busuk sampai hari ke
7.
Pembahasan
Dormansi benih adalah ketidakmampuan benih hidup untuk berkecambah pada
lingkunagan yang optimum, dormansi dapat disebabkan oleh keadaan fiik dan kulit benih,
keadaan fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua keadaan tersebut. Namun demikian
dormansi bukan berarti benih tersebut mati atau tidak dapat tumbuh kembali.(Fahmi Zaki,
2013)
Berdasarkan pematahan dormansi pada biji jeruk dengan perlakuan tanpa saliva,
didapatkan nilai persentase pada ulangan I 0%, ulangan II 33,33%, ulangan III
25%,ulangan IV 33,33% dengan rata-rata persentase 22,915%. Pada perlakuan saliva bentar
didapatkan nilai pesentase pada ulangan I 0%, ulangan II 100%, ulangan III 50%, ulangan IV
50 % dengan rerata persentasi 50%. Pada perlakuan saliva 10 menit didapatkan nilai
pesentase pada ulangan I 100%, ulangan II 33, 33%, ulangan III 50%, ulangan IV 75%
dengan rerata persentase 64,58%. Dari ke 3 ulangan yang didapatkan rata-rata terbesar yaitu
pada perlakuan saliva 10 menit yaitu 64,58%.

Pematahan dormansi pada bawang dengan perlakuan suhu ruang didapatkan nilai
persentase pada ulangan I 100%, ulangan II 100%, ulangan III 100%, ulangan IV 66,7%
dengan rata-rata persentase 91,67%. Pada perlakuan suhu kulkas didapatkan nilai persentase
ulangan I 100%, ulangan II 100%, ulangan III 0%, ulangan IV 100%, dengan rerata
persentase 75%. Pada perlakuan suhu freezer didapatkan nilai persentase pada ulangan I 0%,
ulangan II 0%, ulangan III 0%, ulangan IV 100% dengan rerata persentase 25%. Dari ke 3
ulangan yang didapatkan rata-rata terbesar yaitu pada perlakuan suhu ruangan yaitu 91,67%
Pematahan dormansi pada kelengkeng tidak berhasil karena

You might also like