Professional Documents
Culture Documents
1
1.
2
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta
didik
dapat
menjelaskan
tentang
perspektif sejarah, epidemiologi, ruang
lingkup neurotoksikologi klinis, agen
penyebab, prinsip dasar neurotoksikologi
seluler dan molekuler serta biomarker
dalam neurotoksikologi.
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta
didik dapat menjelaskan gambaran klinis,
pemeriksaan
pasien
rawat
jalan,
kegawatdaruratan
neurotoksikologi,
neurotoksikologi perkembangan dan
ensefalopati toksik.
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta
didik dapat memahami optic neuropati
akibat toksik, gangguan gerak karena
agen toksik, kejang yang berhubungan
dengan toksik dan obat, stroke yang
disebabkan oleh agen toksik, myopati
toksik dan neuropatik toksik.
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta
didik dapat memahami berbagai substansi
neurotoksik seperti golongan logam, obat
dan farmasi, neurotoksin organik, toksin
bakterialis, neurotoksin hewani dan
neurotoksin lainnya.
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta
2.
3.
4.
7.
Pokok Bahasan
3
Pengantar
Neurotoksikologi Penilaian,
monitoring dan
manajemen
Neurotoksikologi
Pendekatan
berbasis gejala
dan sistem dalam
Neurotoksikologi
klinis
Substansi
Neurotoksik
Neurotoksik
4
Perspektif sejarah dan epidemiologi Ruang lingkup neurotoksikologi klinis Agen penyebab
Prinsip dasar neurotoksikologi seluler
dan molekuler
Dasar patogenesis dan biomarker
dalam neurotoksikologi
Gambaran klinis
Pemeriksaan pasien rawat jalan
Kegawatdaruratan Neurotoksikologi Neurotoksikologi perkembangan
Ensefalopati toksik
Optik neuropati karena toksik
Gangguan gerak karena toksik
Kejang yang berhubungan dengan toksik dan obat
Stroke yang disebabkan oleh toksik
Myopati toksik
Neuropatik toksik
Logam
Obat
Neurotoksin organik
Toksin bakterialis
Neurotoksin hewani
Neurotoksin lainnya
Cidera panas pada susunan saraf
-
Metode
Est.
Wak
tu
5
1x50
2x50
2x50
1x50
1x50
lingkungan dan
kondisi
Isi:
-
Definisi
Klinis
Pemeriksaan
Terapi
sekplin@gmail.com