You are on page 1of 2

Hambatan dalam wawancara

a. Internal
Dari sisi pewawancara :
1.
2.
3.
4.

Pewawancara kurang bisa menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan


Pewawancara kurang bisa menjalin kerjasama yang baik dengan responden
Pewawancara tidak bisa memehami bagaimana karakter responden yang ia wawancara
Pewawancara kurang bisa mengekspresikan keingintahuannya kepada responden melalui

bahasa nonverbal yang sangat perlu untuk mendukung bahasa verbal


5. Pewawancara kurang kritis menanggapi jawaban dari responden sehingga informasi yang
didapat kurang digali lebih dalam
Dari sisi responden
1. Responden kurang terbuka dalam memberikan informasi dan terkesan malu-malu
sehingga tercipta suasana wawancara yang kurang nyaman
2. Persepsi yang salah dari responden terhadap pewawancara, misalnya pewawancara
dianggap seorang penjual obat
3. Karakter responden yang bermacam-macam sehingga tidak mudah untuk menggali
informasi
4. Perbedaan tingkat pendidikan diantara responden yang cukup beragam sehingga
pewawancara harus bisa menempatkan diri dengan baik
5. Keegoisan responden dalam mempertahankan pendapatnya membuat informasi yang
didapat menjadi lebih sempit
6. Responden sedang dalam kondisi yang kurang nyaman, misalnya sedang terburu-buru

b. Eksternal
1. Keadaan ribut di sekitar lokasi wawancara membuat wawancara sedikit terganggu
2. Karena sebagian wawancara dilakukan di tempat terbuka sehingga kurangnya privacy
dalam wawancara

3. Adanya orang lain disekitar responden membuat responden menjadi lebih membatasi
jawaban
Pelajaran atau kesan yang didapat melalui wawancara
1. Pada saat melakukan wawancara kita bisa menemukan karakter yang berbeda-beda
dari setiap orang yang menjadi responden dan hal itu juga mempengaruhi bagaimana
feedback dan sikap kita sebagai pewawancara
2. Sebagian responden mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap dokter dan
itu mengajarkan kepada kita agar bisa menjadi dokter yang ramah, lemah lembut dan
beretika ketika menghadapi pasien
3. Bahwa kepercayaan itu tidak bisa dengan mudah timbul dari seorang responden,
namun sebagai pewawancara hal inilah yang harus kita bangun agar responden bisa
secara terbuka memberikan informasi yang kita butuhkan
4. Kita juga harus bisa melatih perasaan dan membangun rasa empati di diri kita, agar
kita bisa menanggapi apa yang disampaikan responden dengan baik
5. Cara berpenampilan juga mempengaruhi pandangan responden terhadap
pewawancara, bahkan tidak sedikit dari responden yang tidak mau diwawancara
karena tidak percaya dengan penampilan dari pewawancara
6. Sebagai seorang pewawancara yang membutuhkan informasi dari responden, kita

harus bisa mengendalikan emosi dan melatih kesabaran agar tidak membuat
wawancara menjadi tidak nyaman

You might also like