You are on page 1of 6
urna Rice naustn, Vol IV Ne. 2, 2010: 65-70 DEGRADAS! LIMBAH ORGANIK INDUSTRI TEKSTIL DENGAN NaNCKoUPoST 10,-PC (DEGRADATION OF ORGANIC WASTE FROM TEXTILE INDUSTRY BY NANOCOMPOSITE Ti0,-PCC) Rahyani Ermaveati Balai Besar Kimin dan Kemasan ABSTRAK Dogrades! inbah organs dan incustr tokstil mengguniakan nanokomposit THO, Precinlted Cakaum Carbonate (PCC) telah cilakukan dalarn foto-reaktor batch yang dilengkapl dengan sejumiah lampu UV. Senyawa. yeng ‘cigunakan sebagai modal poiutan adaian senyawa fenol, zat organik dan zat warna dari limbah teksti Hasil poncliian merunjskkan bahwaketige poludan tersabut dapat tercegrackastsecara #/ebait hing 70-80 % oleh anokompesit TiO, PCC hanya dalam waklu sokilar 70 meni. Penambehan nanopartike! TiO, pada PCC. (dengan perbandingan borat TiO, dan PCC sobesar 10:90%) dapat meningkatkan kinevja PCC dalam mengeliminas! polutan karona adaniya alck sinorgisme antara proses adsorpsidan fotokatalinis, PCC vaterte dengan ukuran yang kell memiii kines fobs bavk dan ieblh eft Kata kunel :imbah onmanik, folokatalsis, adsarpsi.TiO,,. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) ABSTRACT Dogradavion of ergenic material using nanccamposite of TiO,-Precipitatédl Calcium Carbonate (PGC) in a batch photoreector equipped wih several UV lumps was studied. Phenols, organic compound and colour {rom textile industry as argaruc material were asad as pollutants for deqrasation purpose, The results showed that phenol can be afactively degraded up fo 70-80% aver nanccamposite of 110.-Preeipitated Celciarn Cartonate ony i 73-80 minutes. Addition of procipitate calcium cnmonat in TiO, nanepanicie (ratio Ti, and precipitate cniciu carbonate of 90:10 wi.%) can improves the portoanance Of TIO, in eliminating of the pollutants die to synorgisin ettect betvsoen adsorption and photocotalysis. Moswover. PEC 1 0 varie wich ‘small size particles had showod efectively Keywords: Organic waste, photocatslysis, adsorption, TiO, Preciptated Galciwm Carbonate (PCG) Phenol (lenal) dihasilkan dari fimbah industel perminyakan, kertas, tekstil, elektropisting, industri herbisida dan fungisida (Villasenor of PENDAHULUAN Dewasa ini berkermbang masalah yang disebabkan olch polensi dan ekspresi zat kimia yang adadainm lingkungan terhadap kesehatan yang berasal dari aktivitas industri atau manusia. Cemaran berbahaya yang berasal dari proses indusii biasanya disebut Xeneesirogen seperti phenol, phthalate ester dan bispheno! A, dimana konsentrasi dari xenoestragea dalam badan-badan air biasanya terakumulasi sangat besar (Spengler ef al., 2001). Senyawa phanol berpotensi menyebab- kan gangguan fungsi norma! dari sistem endocrine mantuk hidup dan hewan, Adapun senyawa kimia yang berpatensi merusak sistem endocrine dengan konsentrasi sangat ‘kecil yaitu dalam kisaran ng/L disebut Endocrine Distrupting Chemicals (EDC). Senyawa al., 2002). Linsebigler (1995), menyelakan bahwa Limba arganik fenol sangal beracun. Sulilterdegradasi serta menycbabkan rasa dan bau pada air, Baku mutu fimban fenol untuk kegiatan industri bercasarkan Kep, MenLH No 51/MENLH/10/1895 adalah 0.5 dan baku muta dalam air minum adalah 0.002 mg/. Glen karena itu, sangat pariu untuk mengembangkan leknologi pongolahan limbah yang etek dan elision agar dapat menangguiangi masaleh pencemaran karena limbah dan menunjang penyediaan air bersih. Adsorpsi adaleh suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan Kecanderungan sual molekul tertentu dari fasa fluide untuk metokat (tectarik} pada permukaan sual pedatan 5 Degradasi Lambah Organik indwsta Tekstil dengan. (adsorbon), Permukaan padatan (adsorben) tertentu dapat secara selektif mengadsorpsi molekul tertentu, sehingga dalam aplikasinya ering digunakan untuk pemurnian suatu fuida atau pemisahan sualu senyawa yang tidak dikehondiakt seperti berbagai polutan erganik. Namun dalam proses adsorpsi terdapat beberapa kelemahan, yailu dipertukannya proses regensrasi adsorben ketika sudah Jenuh dengan senyawa organik. Disamping itu, polulan crganik yang telah diadsorps! dalam adsorben mosih tatop berbahaya, karena lidak dapat didegradas! menjadi senyawa lain yang tidak berbahaya seperti CO, dan HO. Teknologi yang sedang dikembangkan akhir- akhirini adalah toknologi fotokatalis. Teknologt fotckatalis merupakan salah salu metoda Advanced Oxidation Process (MOP) dimana limbah yang mengandung senyawa berbahaya akan diubah menjadi hasil akhir yang berupa CO, dan H,9. Jika permukaan behan semikonduklor seperti TO, dikental energifolon dati sinar ultra vielet (UV) yang mempunyal energi lebih besar dari energi band gap ‘semikonduktor tersebut, maka akan terbentuk pasangan electron (e") dan hole (h') yang dapat mereduksi danfatau mengoksidasi senyawa- senyawa (polutan) yang ada di sokitar katalis semikonduktor tersebut (Linsebigler, 1995 Herrmann, 1999}. Sebagian electron (e} dan hole (h*) yang terbentuk akan bergabung lag| (rekombinasi) menghasilkan energi panas. Hole (h’) yang tidak mengalami rekombinasi dan sampai di permukaan katalis akan bereaksi dengan air membentuk radikal -OH yang sangat reaktif, Radikal -OH inilah yang dapat mengoksidasi hampir semua jenis polutan organi yang teradsorpsi di permukaan Ketalis semikenduktor, menjadi preduk akhir yang tidak berbahaya yailu CO, dan H,, Proses fotokatalisis dengan katalis semi= kendukior TIO, (atau yang telah dimodifikasi) merupakan salah salu metode altematif yang sangat prospeklif untuk mengatasi masalah pencemaran yang kompleks tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, dlantaranya: 1) Proses fotokatalitik dapat berlangsung pada suhu kamar dan dapat (potensial) menggunakan sinar matanari, sehingga 6 (Rahyaes Erman) kebutuhan energinya jauh lebih rendah (Toyoda et al., 2000), 2) Kebutuhan material/bahan kimia sangat sedikit dan relatif lebih murah, 3) Dalam proses fotoketalitik selalu terjadi reaksi redukst-oksidasi (redoks) secare bersamaan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengelah limbah logam berat (reduks!) dan limbah ‘organik (oksidasi) secara simultan (Yeneyama et al, 2000) Salah satu kelemanan proses fotokatalisis, untuk degradasi polutan organik. adalah kercna, daye adsorpsi material folokatalis: pada umumnya tidak sebeik material adsorben, sehingga laju degradasi polutan organik tadih Fendah (Takeda of al, 1996). Oleh karena itu dalam peneiitian ini akan dikombinasi antara material adsorben dengan fotekatalis yeng terintegrasi (AFT), yang diharapkan akan memiliki sifat yang sinergis dalam mende- gfadasi polutan ofganik. Material adsorben dapat menysbabken terjedinya pre-konsentrasi senyawa organik mendekati TiO,, sehingge dapat memaksimalken kontak antare ceaktan, kalalis, dan folon, yang akan mengefektifkan proses dagradasi polutan organik (Gambar 1). Substinto: Henao AD aif Gambar 1. Mekanisme degradasi Palutan Organik Menjadi CO, dan H,O pada Material AFT Penslitian sobslumnya menyebutkan bahwa penggunaan adsorben (zealit dan karbon aki) dapal meningkatkan fotodekomposisi pyridine dan propiomakichyde (Yonayama, at a, 2000), serta fotodekomposisi NO, dan CO,, jika Manggunakan zeolit buatan (Matsuoke ot al, 2003). Djuningsih (2005) menyebutkan adanya kinerja. yang sinemgis antara folokatalisis dan proses adsorbsi dalam mendegradasi polutan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mendegradasi senyawa fenol dengan menggunakan metode kombinesi proses adsorpsi dan folokatalitik, sehingga menjadi material adsorben-fotokatalis terintegrasi. Pada penelilian ini digunakan adsorben POC (Procipitaed Calcium Carbonate) sebagai penyangga karena sirukturnys berpori dan ‘memiki luas permukaan yang cukup besar dan ketersediaannya cukup melimpah (Pemprov ‘Sumbar, 2007). Fotokatalis yang digunakan adalah TiO, karena mempunyai aktifitas folokatalis yang tinggi. mudah didapet serta mempunyai kestabilan kimia dan ketahanan folokeres! yang baik dalam semua kondisi reaksi (Li et al., 2005). PCC akan dimodifikasi dengan fotokatatis TiO, melalui metode sol-gel. Dengan metode tersebut akan dinasilkan nanokomposil TiO,-PCC yang akilifitasnya Tinggi (Yamashita, 1 al., 2005), METODE PENELITIAN Pada peneiitian ini dilakukan boberapa tahap penelitian. Pacis sub-bab ini akan diureiken ‘secara rinci bahen-bahan dan tahapan yang diperlukan dalam pembuatan AFT sera progedur pengujion AFT untuk mengolah limbah fenol Serta apphkasi AFT pada industit teksti Selanjutnya kita juge akan menghitung tekno ‘ekonominya. Proparasi Nanokomposit TIO, PCC Sebelum digunakan PCC dianalisa dengan in Scenning Electron Microscope (SEM) dan X-ray Diffraction (RD) untuk mengelahui karakleristik PCC tersebut ‘Sol TiO, diproparasi dengan mencampurkan 3 g Panopartikel TiO2 kamersial Degussa P25 datam 100 mi air demin (bebas mineral). Kemudian sol tersebut disonifikasi selama 30 ‘menit. Setelah cisonifikasi, ditambankan 2 tetes larutan TEOS (letra etil ortho sifikat) dan disonifikasi kemball selama 30 meni. Larutan TEOS digunakan sebagai sumber SiO, yang borfungsi sebagai perekat antara TIO, dengan PCC. Disamping itu pada saat penambahan TEOS ke dalam sol TiO, pH campuran juga diatur agar menjadi 2. Dorajat keasaman akan mempengaruhi ukuren parlikel TO, . semakin asam alau basa sol tersabut maka akan menyebabkan ukuran partikel semakin kecil, dumat Fat induati, Vol IV Mo. 2, 2010: 65-70 yang berarti akan memperluas permukean. Disamping ilu dalam keadaan asam permukaan TiO, akan bermuaten positif sehingga taya tolak antara partikol TO, akan semakin besar, sehingga TiO, dapat terdestribusi merata diseluruh permukaan cairan (Meinzer, 1997) Kemudian sertuk POC dicampukran ke dalam sol TiO2, Campuren Ti0,-PCC tersebul tal dipanaskan pada suhu 100 -C sampai semua eairan teruapkan (+ 30 - 60 menit), kemustian nanokomposit yang berbeniuk pasta tersebut dipindankan ke cawan porselin dan dikeringkan i dalam furnace pads subu 100°C selame 2 Jam. Selanjutnya komposittersebut dikatsinasi pada suhu 400°C selaina 1 jam. Kalsinasi pada sulw fersebut masih lergolong aman untuk TiO, (Bideau ot al., 1995) dan PCC. Rasio barat TiO,:;PCC yang digunekan adalah: 100.0%; B0:20%; 10.90%; $:95%, dan 0.100%. Kemudian nanokomposit yang telah dihasiikan —dikarakterisasi_ dengan menggunakan SEM dan XRD Uji Kinerja Nanokomposit TiO,-PCG {Uy Kinerja material AFT difakukan dalam sebuah foloreaktor Batch yang dilengkapi dengan 4 buah lampu UV @ 10 watt dan pengaduk, Reaktor dilengkapi dengan selubung yang terbuat dari alurninium fol, yang berfungsi untuk ‘menjaga agar sinar riciast dan tampu ultrefiolet fidak terpencar Keluar renklor sehingga siner ultraviolet dapat diserap secara maksime! oleh ata Lanutan fenol dengan kansentrasi 10 ppm dan material AFT yang telah dibual dimasukkan ke dalam foloreakior tersebut. Kemudian model sampel yang mengandung fenol dengan konsentrast 10 ppm dimasukkan ke dalam fotoreakator, Kemudian sampellarutan diaenbil setiap 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 menit untuk dianalisis kans@nirasi fenolnya ¢engan menggunakan UV-Vis Spectrofotometer dengan panjang gelombang 500 nm, Selain manguli kinerja material AFT, diuji pula kinesin PGC saja dan fotokatalis TiO, saya. Aplikasi Nanokomposit TiO, PCC pada Limbah Industri Tekstil Nanakomposit TiO,-PCC diaplikasikan pada salah satu limba teksil yang berada di Bogor Limbah yang digunakan adalah limbah yang belum diolah, sebelum dilakukan analisis aval oF Dogiadast Linioah Gryarik Indust Tekst dengan, sesuai dengan baku mutu limbah disimpan pada kondisi 5°C. Nanokomposit dimisukkan dalam lotowaktor hemucian disampling setiap 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 60 meni untuk dianalisis penurunan konsentrasi fertol, konsontrasi material organik dan intensilas wama. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil percobaan yang akan dibahas metiputt karakterisasi nanckomposit TiO,-PCC dan uji kinerja nanakomposit TiO,-PCC untuk menyisinkan feno) dan zai wama pada limboh industri tekstit Karakterisasi Material TIO, dan PCC Hasil karakterisasi TIO, kamersia! Degussa P25 dengan SEM memperiihatkan ukuran sangat kecil dan berbentuk seperti kapas (Gambar 2), sedangkan karaktorisasi XRD memperlihatkan struktur kristal TiO2- anatase 78.2% dan cutile 22.71%. Hasit karaklerisasi PCC dengan menggunakan SEM menunjukken PGC-calcile dan PCG-vatarte (Gambar 3), Karakterisasi dengan alal Paricle Size Analyzer memorlihatkan bahwa PCG vaterite mempunyal ukuran lebih kecil dibandingkan dengan PCC calsite (Ermaweti, 2009). Renluk vaterile menunjukkan per- mukean yang tidak rata, hal ini menunjukkan bahwa bentuk valerite masih bisa ber- kembang, Iein halnya dengan bentuk calcite dimana permukaannya sudan rata atau hals. Gambar 3, Karaklerisasi PCC dengan Alat SEM (Ranynn! Erma Kerakterisas| Nanckomposit TiO,-PCC Material nanokemposit yang tetah dibuat selanjulnys dikaraklerisasi dengan meng- gunakan SEM dan XRD. Hasil kerakierisasi dengan XRD seperti tevlihat pada Gamber 4 Gambar 4. Karekterisasi Nanokomposit TiQ,-PCC dengan Alat XRD Hasil karakterisas| nanokomposit TO,POC dengan menggunakan XRD memperiihetkan adanya struktur krista! anotase, rutile dan cal- cile (Gambar 4). Sedangkan karakterisasi dengan SEM memperlihatkan TiO, yang berbentuk seperti kapas menempel pada POC- calcite, seperti terlihal pads Gambar 5. Setelah berbentuk nanokemposit PCC-calclte mendominasi dari pada nanokomposit tersebut. Pada waktu dilakukan kalsinasi dan pemanassn lerjedi proses pembukaan dart pori-pori PCG dan sekaligus melepaskan, pengolor-pengotor sehingga TiO. akan mengisi por pori tersebut (Othmer, 1904). Gambar 5. Karakterisasi Nanokomposit TiO,-PCC dengan Alat SEM Applikasi Nanokomposit TiO,-PCC pada Limbah Tekstll Untuk melihal kineria kompesit katalis TO,- PCC (vaterite) pads limbah rill, maka digunakan limbah dari industri tekstil yang berada di Bogor Jomal Riset indus Vol IV No.2, 2010: 65:70 ‘Setelah dianalisa imbah awal mengandung parameter seperti terlihat pada Tabel 1. Dari tabel temyata konsentrasi fonol sangat ting}. Sehingga dapat ditanjutkan untuk diclah dengen menggunakan komposit katalis TiO,-PCC (vaterite) yang telah dibikin dengan 10% TiO, Disamping itu komposit TIO,-PCC juga diuji untuk degradasi zat organik total dan zat warna, Tabel 1, HasilAnaliss Limbah Tekstil Sebclum, Diotah Ss _| eat oon Hasil degradasi senyawa fenol, zat organik, dan yal wramna pada industei tekshil dapal dilihat masing-masing pada Gambar 6, 7, dan & Selama 70 menit terjadi penurunan yang signifikan torhadap konsontrasi fonol, zat onganik dan warna. Konsentrasi fenol turun sekitar 70%, sementara itu konsentrasi zat organik dan zal wama masing-masing turun sokilar 78% dan 74% Waktu (Ment) ‘Gambar 6 Penurunan konsentrast Fenol pada Limbah Tekstil dengan ‘komposit TiO,-PSC Gambar 7. Penurunan konsentrasi zat ‘orgenik pada Limbah Tekstil dengan komposit TiO, PCC beerevementt| beadi ‘Gambar 8. Penurunan konsentrasi zat wana pada Limbah Tekstil dengan komposit TO,-PCC PROSPEK KEEKONOMIAN NANO- KOMPOSIT Tid,-PCC Dalam penelitian ini dicoba menghitung teknoekonaminya jika nanokompasil tersebut diaplikasikan untuk mengolah fimbah industri teksti. Selanjutnya kita bandingkan dengan engolahan limbah yang selama inidigunakan. Perkiraan untuk kapasilas limbah industri seliap hari 10 m?, moda! yang diperlukan adalah sebagat benkut: ‘A Modal tetap (peralatan yang digunakan) Reaktor Litres BU. Rp 180,060.00 ~Pompa sirkuiasi 4 Rp _80.000.000 ~ Sistim pemipaan 1. Rp 60,000,000 - Chasis bedy & rangka IU Rp 75,000,000 = Sistim pemanas UV Rp_50,000.000 Reaktor fotokatalis 2U Rp 200,000.000 -Panel box kontrol = TU Rp 50,000.00 ~Alat sonikeasi 4U Rp 70,000,000 ‘Tota! Peralatan Rp 7.35.000:000 BL ModalKerja 4, Biaya bahan baku untuk 10 m,hari TQ, P25 (Rp 12.500.000/10 kg) 300 gr Rp 375,000 Utiiias-(Hetrik/neri) Listik 1 unit IPAL 46500 W),6,5 kWh =p (93,800 3. Biaya depresi alat 10% x 735,000, 000/ 300 hr Rp 245,000 Tolal medal kenjathan Rp 1.523.600 Sebagai pembanding PT. iskandar Indah Printing Textile yang berada di Surekarta, biaye limbah yang dikeluarken setiap hari dengan Pengolahan limbah secera konvensional Rp 830.000, Biaya tersebul belum termasuk ‘dapreai elat dan penanganan limbah padat. oe Blegradasi Limbah Grganik industet Tekstil dengan. -(Reatryani Exmawati) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 4, PCC jenis Vaterite dengan ukuran psartike yang lebih kecil memihki Kinerja lebih etek 2. Fencl, zat organik, dan Zat warna pada limbah tekstil dapal lerdegradasi sekilar 70-80 % oleh komposit Ti0.-PCC dengan perbandingan berat 10:90 9 dalam waktu 70 menit. 3. PCC mumi tidak dapat digunakan untuk degrada: 5 penambahan 10% TiO, pade POC ‘monjadikan komposit TiO ,-PCC tersebut sfokti untuk mengolah limbah tersebut 4 Penggunaan nanokompesit TiO,-PGC untuk mengelah limbah organic pade industei tektil masin mahal jika dibandingkan dengan cara konvesional, tolapi memberikan_ kountungan tidak dinasilkan limbah padat yang momertukan penangan lebih lanjut ‘Saran Dalam penetitian ini kajian tekno-ekonomi penggunaan nanokomposit TiO,-PCC ferhadap metode konvensional yang diqunakan pada industi printing tekstil masih jauh lebih mahal. Akan lelapi secara umum metode in| mempunysi prospek yang cukup baik mengingatindustritidak perlu mengolah sludge yang dihasitkan, Karene limbah akan terdagradasi Socara sempurna menjadi H.0 gan CO,. Disamping itu ponggunaan sinar UV memungkinkan disa diganii dengan sinar tmatahari yang jouh lebih murah. Sebagian besar komponen resktor marupakan kom- ponen lokal yang harganya relatif murah, sehingga memungkinkan untuk dipasang pada industri teksti, Namun demikian rise! ini masih perl cikembangkan untuk men- dapatkan disain yang optimal, baru kemudian dikajt secara rinel agpek tekno-ekonominya. DAFTAR PUSTAKA Bidsau, M.; Claudel, 8.; Dudien, C.; Fauro, Li Kazouan, H., 1295 On the immobilization of tiamum dioxide inthe photocatalytic oriiabon of spenl walors. J. Photochem, Photobiel. A’ Chemisty 91, 157-144 Butters, B. E.; Powell, A-L., 2000, Systeam and ‘mothode Yor lolocatalytic treatment of Contaminated media US pate, 6. 136-203 Djuningsin, F., Fongolahan limbah enol Tnenggunatan fotokalalis TiO, dengan penyangga soll alam Lampung. Tidak sipubhizasikan. Herrmann, JM. 1899, Heterogenous photoctalytc: Fundamentals aad applicalions lo the removal of various types of aquedus pollutions. Cal Today. Vol 53, pp115-129. Li, ¥5 Li, X; Li, J and ¥in, J.: 2005; Photocatalytic degradation of methyl orange in.a sparged tube Linsebigler, A.Let a. Photocatalytic on TiO, ‘Surface! Principle Mechanism and Selack Results, Chem. Rev. Vel 9S. pp 738.758 (1995) Matos, Laino, J and Herrmann, J. M., Syneway cffact in the photoestnlic dagradstion of pheno! on 8 Suspended suspended mixture of titans and advanced carbon, Appi. Catal. B. Environments, 18; 3-4, 282-294 Matsuoka, M and Anpo, M, Local structures. exind states and pholocatalytic reactivities of Inghiy eispersed calniyst constructed within zeolites, J. Photochem Photobiol. C: Photochem. Rev, 3, 225-782 (2003), Meinzor, R. A.; Birbara, P. J, 1987, Photocatalytic semiconductor cooling, US Patent, 5, 593-37. ‘Otmer, K., 1994, Adsorption, Ensiclopedia of chemical technology, Vol, Wiey-Inierscence. Prihante, 0. A. W., 2000, Penysinan senyawa fenol dengan teknik ozonisasi beiganda pada suasans basa diam kotom injeksl ozon berganda, Skipsi Sarjana, TGPFT UL Rahyani Ermawatl, 2009: Lsporan intern kavaktonisasi PEC dengan PSA. Spengler, P., Korner, W., Motzoger, J. W.: ‘Substance wih estrogenic actvky ineffiuent of Sewage weatment plants in Southwestern Germany. 1 Chemscal analysis. Environmental Toxicology and Chemistry, 20, 2433-214 (2007). Tekeda, N.; Torimoto, T; Sampath, $.: Kawabsia and Yoneyama, H., 1995, Elfoct finest Support for tienium diode loaeting on enhancement of pholadecaripes tion rate of gnseous propronakiehyce, J. Phys. Chem. 99 Toyoda; Zhang, L.:IKanki, T., and'Sana, M.,.2000, ogradaton of phenol in aqueous solution by TiO, pholoealialys: costed rotating dum roactor, 4. Chemisty Engineering, Japan, 33, 188-197 Villasenor, J., Patrio. R.. Ginna, P.: Cataitye and Photocatalytic Ozonization ¢f Penal on MinO2 Supported Catalyst, Cavalyst Today, 76,121-131 ‘Yamashita, H.; Kawasaki, S.; lehihashi, Ys Harada, M.; Takeuchi, M.; Anpo, M.: Che, M., 1998, Characterization of titanium silicon binary oxide catalyst prepered by the sol-gel ‘method and their pholocatalyisc react forthe lequid-phase oxdation of f-octanol, J. Phys Cham. 8.102, 5870-5875, ‘Yoneyama, H., and Torimoto, T.. Titanium dioxide ‘adsorbent hybrid photocalalysts for photodistruction of organic substances of dilate ‘coneentemtion, Catal. Today, 58, 133-140 (2000)

You might also like